Lidocaine
Deskripsi Lidocaine
Lidocaine merupakan obat anestesi lokal untuk kulit. Obat ini biasanya efektif untuk mengurangi rasa sakit atau tidak nyaman yang terjadi akibat iritasi kulit.
Lidocaine bekerja dengan cara sinyal pemicu nyeri dan mencegah rasa sakit sementara. Obat tersedia dalam berbagai bentuk dengan tujuan penggunaan yang berbeda.
- Golongan: bat resep.
- Kategori: anestesi lokal dan antiaritmia .
- Bentuk obat: semprot, jeli, krim, salep, losion, bubuk, dan larutan.
- Manfaat: obat bius lokal untuk mengurangi rasa tidak nyaman dan mengatasi gangguan irama jantung.
- Digunakan oleh: dewasa dan anak-anak.
- Obat untuk ibu hamil: Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
- Obat untuk ibu menyusui: Lidocaine dapat terserap ke dalam ASI. Bagi ibu menyusui, konsultasikan dulu kepada dokter sebelum menggunakan obat ini.
Bentuk Sediaan Lidocaine dan Tujuan Penggunaan
Berikut ini adalah penjelasan bentuk sediaan lidocaine dan tujuan dari penggunaan obat:
1. Topikal (krim, gel, salep)
Khasiatnya memicu mati rasa di kulit. Dokter biasanya memberikan obat sebelum melakukan prosedur medis. Selain itu, jenis sediaan topikal juga dapat meredakan nyeri gigitan serangga, luka gores, dan luka bakar.
2. Obat tetes telinga
Berfungsi untuk mengatasi pembengkakan dan nyeri akibat radang telinga tengah dan luar. Sediaan obat ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
3. Semprot
Kegunaannya untuk memicu mati rasa di mulut dan tenggorokan sebelum prosedur medis. Beberapa prosedurnya, yaitu pemasangan selang alat bantu napas atau gastroskopi.
4. Suppositoria
Obat berfungsi untuk meredakan gatal, nyeri, dan pembengkakan di anus akibat wasir. Cara penggunaannya adalah memasukkannya ke dalam anus atau dubur.
5. Tablet hisap
Khasiatnya dapat membantu meredakan sakit tenggorokan yang mengganggu. Namun, sediaan ini perlu penelitian lebih lanjut juga mengetahui secara pasti efektivitas dan keamanan obat.
6. Injeksi atau suntik
Manfaatnya untuk memicu mati rasa di beberapa bagian tubuh sebelum menjahit luka atau operasi. Dalam sediaan ini, obat juga efektif membantu mengatasi aritmia atau gangguan irama jantung
Manfaat Lidocaine
Obat lidocaine untuk sakit apa? Ada berbagai manfaat lidocaine yang perlu kamu ketahui. Dalam sediaan topikal, obat dapat menimbulkan efek mati rasa atau hilang rasa bagi pasien yang menjalani prosedur medis tertentu.
Selain itu, obat ini juga dapat menghilangkan rasa sakit dan gatal yang terjadi akibat kondisi seperti:
- Sengatan matahari atau luka bakar ringan lainnya.
- Gigitan atau sengatan serangga.
- Poison ivy.
- Poison oak.
- Luka kecil.
- Goresan.
Sementara itu, obat yang berbentuk jeli juga efektif untuk mengobati uretritis yang terasa sakit (radang uretra). Penggunaannya juga bermanfaat untuk mencegah dan mengendalikan rasa sakit pada prosedur yang melibatkan uretra pria dan wanita.
Manfaat lainnya yaitu untuk melumasi hidung, mulut, dan tenggorokan untuk intubasi. Obat dalam bentuk larutan dapat bermanfaat untuk mengobati sakit mulut atau tenggorokan, dan mengurangi tersedak selama proses pemeriksaan sinar-X.
Obat ini juga dapat mengatasi beberapa penyakit lain. Ketahui selengkapnya di sini: Ini 5 Jenis Penyakit yang Bisa Diobati dengan Lidocaine
Peringatan Sebelum Menggunakan Lidocaine
Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum mengonsumsi obat. Ini beberapa di antaranya:
- Hindari menggunakan obat ini bila kamu memiliki alergi terhadap lidocaine atau bahan lain di dalamnya.
- Jika kamu melewatkan satu dosis, gunakan obat sesegera mungkin. Namun, jika waktunya mendekati dosis berikutnya, abaikan dosis yang terlewat. Hindari menggunakan dosis ganda atau berlebih, karena bisa menyebabkan overdosis.
- Kamu juga harus menghindari area yang mati rasa cedera setelah pemberian lidocaine. Hindari mengunyah permen karet atau mengonsumsi makanan, setidaknya selama satu jam sebelum menggunakan obat oral.
- Apabila area tersebut masih mati rasa, kamu dapat mencoba mencekik atau menggigit lidah atau pipi, jika mencoba untuk mengunyah atau menelan. Selain itu, kamu mungkin tidak merasakan sakit saat mengonsumsi makanan atau minuman panas.
- Hindari mengoleskan obat topikal ke area kulit yang terinfeksi, terbuka atau rusak. Sebab, hal tersebut dapat meningkatkan jumlah obat yang melewati kulit dan meningkatkan risiko efek samping yang serius.
Dosis dan Aturan Pakai Lidocaine
Dosis dan aturan pakai obat akan tergantung pada kondisi medis dan rekomendasi dari dokter. Berikut adalah panduan umum mengenai dosis dan aturan pakai obat:
1. Anestesi spinal
Menyuntikkan di area saraf tulang belakang: 50 mg–100 mg sebagai larutan 5 persen, tergantung jenis operasi.
2. Anestesi regional pada bagian tubuh tertentu
Menyuntikkan melalui pembuluh darah: 50–300 mg sebagai larutan 0.5 persen. Dosis maksimal penggunaan 4 mg/kgBB.
3. Wasir dan gatal pada dubur
- Suppositoria: 2–3 kali sehari.
4. Anestesi epidural
Menyuntikkan di area saraf tulang belakang: 250–300 mg sebagai larutan 1 persen untuk analgesik epidural lumbar atau pinggang.
5. Anestesi pada area luar kulit, rongga mulut, dan uretra
- Semprot: 40–200 mg larutan 4 persen ke area tertentu.
- Salep 5 persen: oleskan 5 g, maksimal 20 g per hari.
- Gel 2 persen: oleskan sebelum memasang kateter urine. Wanita sebanyak 60–100 mg. Pria sebanyak 100–200 mg.
6. Aritmia
- Suntik (darurat): 300 mg melalui otot bahu, ulang setelah 60–90 menit jika perlu.
- Suntik (stabil): 1–1,5 mg/kgBB, ulang jika perlu. Dosis maksimal penggunaan 3 mg/kgBB, dapat diulang 2 kali.
7. Sakit tenggorokan
- Tablet hisap: diskusikan dengan dokter terkait dengan cara dan dosis yang tepat.
8. Otitis eksterna
- Tetes telinga: Dosis 4–5 tetes ke dalam lubang telinga 2–4 kali per hari.
Selain dengan lidocaine, begini cara mengatasi aritmia: Ini Gejala dan Cara Mengatasi Gangguan Irama Jantung
Lantas, berapa lama kerja lidocaine? Semua tergantung pada sediaan atau bentuk obat. Misalnya saja dalam bentuk topikal dan injeksi. Setelah mengoleskan atau menyuntikkan ke dalam otot, efeknya dapat terasa setelah 1 hingga 2 jam.
Cara Penggunaan Lidocaine
Gunakan obat topikal persi seperti apa yang dokter arahkan atau sesuai petunjuk dokter. Hindari menggunakan obat ini dalam jumlah yang lebih besar dari yang seharusnya. Sebab, penggunaan obat ini yang tidak tepat dapat mengakibatkan kematian.
Setiap bentuk dari obat ini memiliki cara penggunaan yang berbeda. Jangan sampai kamu menggunakan dalam cara yang salah. Misalnya, jangan pernah menelan lidocaine topikal , yang seharusnya kamu oleskan ke kulit. Jika obat ini masuk ke mata, hidung, mulut, rektum, atau vagina, segera bilas dengan air.
Selain itu, hindari mengoleskan obat topikal pada kulit yang bengkak atau luka tusukan yang dalam. Hindari juga menggunakan obat pada kulit yang melepuh, seperti luka bakar atau abrasi yang parah.
Beberapa hal lain yang perlu kamu ingat tentang penggunaannya yaitu:
- Jangan menutup kulit yang sedang dalam perawatan kecuali atas rekomendasi dokter.
- Obat ini yang berbentuk topikal dapat kamu aplikasikan dengan ujung jari atau kapas.
- Pemberian obat ini dengan perangkat intradermal hanya bisa dokter atau tenaga medis lakukan.
- Simpan obat pada suhu kamar dan jauh dari kelembapan dan panas.
Efek Samping Lidocaine
Apa efek samping lidocaine? Efek samping umum yang bisa saja terjadi, antara lain:
- Sakit kepala.
- Hipotensi.
- Mual dan muntah.
- Konstipasi.
- Pusing.
- Kesemutan.
- Tremor.
- Iritasi kulit, kemerahan, atau bengkak di area suntikan.
Segera periksakan diri dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Kejang-kejang.
- Perubahan detak jantung.
- Henti jantung mendadak.
- Nyeri sendi atau nyeri otot.
- Methemoglobinemia dengan gejala detak jantung tak teratur, kesulitan bernapas, dan berkurangnya kesadaran.
- Kulit mudah memar atau berdarah.
- Hipertermia dengan gejala suhu tubuh tinggi, keringat berlebihan, dan ketidakseimbangan cairan.
Kamu bisa ketahui efek samping lainnya dalam artikel ini: Ini Efek Samping Obat Lidocaine yang Perlu Diketahui
Segera hubungi dokter terpercaya di Halodoc✔️ apabila kamu mengalami gejala-gejala di atas dalam intensitas tinggi.
Interaksi Lidocaine
Lidocaine dapat berinteraksi dengan obat atau suplemen tertentu. Maka itu, selalu beri tahu dokter atau apoteker tentang obat atau suplemen yang sedang kamu gunakan. Sebab, dokter tidak menganjurkan untuk penggunaaan lidocaine dengan beberapa obat tertentu.
Beberapa efek interaksi obat yang dapat terjadi yaitu:
- Peningkatan kadar lidocaine dalam darah jika kamu menggunakannya dengan cimetidine atau propranolol.
- Peningkatan risiko terjadinya gangguan jantung jika kamu menggunakannya dengan obat golongan beta blocker, misalnya bisoprolol.
- Meningkatnya efek samping pada jantung apabila kamu menggunakannya bersamaan dengan phenytoin suntuk.
- Efektivitas lidocaine berkurang jika kamu gunakan dengan obat diuretik.
Kontraindikasi Lidocaine
Peringatan penggunaan lidocaine harus berhati-hati pada ibu hamil dan menyusui. Selain itu, lidocaine memiliki kontraindikasi terhadap keadaan berikut:
- Hipersensitivitas terhadap lidocaine atau anestesi lokal tipe amide.
- Obat topikal sebaiknya tidak diberikan pada kulit yang sedang meradang atau luka.
- Mengalami gagal jantung kronik.
- Hipovolemia.
- Mengalami sindrom Wolf Parkinson White.