Komplikasi Kehamilan
DAFTAR ISI
- Apa Itu Komplikasi Kehamilan?
- Berbagai Komplikasi Kehamilan yang Umum
- Siapa Saja yang Berisiko Mengalami Komplikasi Kehamilan
- Cara Mencegah Komplikasi Kehamilan
- Rekomendasi Vitamin Hamil
- Kapan Harus Ke Dokter?
Apa Itu Komplikasi Kehamilan?
Komplikasi kehamilan merupakan gangguan kesehatan yang terjadi selama masa kehamilan. Gangguan kesehatan tersebut dapat melibatkan gangguan pada kesehatan ibu, kesehatan bayi atau bahkan keduanya.
Beberapa wanita hamil memiliki masalah kesehatan yang muncul selama kehamilan.
Sementara itu, ada juga beberapa wanita yang memiliki masalah kesehatan sebelum hamil, yang bisa berujung pada komplikasi selama kehamilan.
Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk mendapatkan perawatan kesehatan sebelum dan selama kehamilan untuk mengurangi risiko komplikasi kehamilan.
Berbagai Komplikasi Kehamilan yang Umum
Berikut adalah komplikasi paling umum yang dialami wanita selama kehamilan:
1. Anemia
Anemia merupakan kondisi ketika tubuh memiliki jumlah sel darah merah sehat yang lebih rendah dari jumlah normal.
Wanita hamil yang mengalami anemia mungkin akan merasa lelah dan lemah. Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi, folat, dan vitamin B12.
Anemia bisa diatasi dengan mengobati penyebabnya, serta dibantu dengan mengonsumsi suplemen zat besi dan asam folat.
Untuk menghindari risiko anemia, ibu hamil perlu mengonsumsi vitamin. Catat, Ini Rekomendasi Vitamin Ibu Hamil yang Bagus untuk dikonsumsi selama kehamilan.
Beli dan dapatkan vitamin ibu hamil di Toko Kesehatan Halodoc. Beli obat dan suplemen dengan praktis, tanpa perlu keluar rumah.
2. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi terjadi ketika arteri yang membawa darah dari jantung ke organ dan plasenta menyempit. Kondisi tersebut bisa menempatkan ibu dan bayinya pada risiko berbagai masalah kesehatan, seperti:
- Preeklamsia.
- Solusio plasenta.
- Diabetes gestasional.
- Melahirkan bayi sebelum waktunya atau persalinan prematur.
- Melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah.
- Kematian bayi.
Oleh karena itu, penting untuk membicarakan masalah tekanan darah dengan dokter kandungan ibu sebelum hamil. Tujuannya, agar tekanan darah ibu bisa terkontrol dengan baik sebelum kehamilan dan selama kehamilan.
Selain itu, ibu juga perlu mengonsumsi obat tekanan darah tinggi sebelum, selama, dan setelah kehamilan. Berikut ini Pilihan Obat Darah Tinggi di Apotik yang Aman.
3. Diabetes Gestasional
Diabetes gestasional terjadi ketika seorang wanita yang tidak mengidap diabetes sebelum kehamilan, mengembangkan kondisi tersebut selama kehamilan.
Perubahan hormon akibat kehamilan menyebabkan tubuh tidak menghasilkan cukup insulin untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil, atau tidak menggunakannya secara normal. Akibatnya, glukosa bisa menumpuk di darah dan menyebabkan diabetes selama kehamilan.
Menerapkan pola makan yang sehat dan mengikuti rencana perawatan yang dianjurkan oleh dokter kandungan adalah cara terbaik untuk mengurangi atau mencegah masalah yang terkait dengan diabetes selama kehamilan.
Pasalnya, bila tidak dikontrol, diabetes gestasional bisa menyebabkan preeklamsia dan melahirkan bayi yang besar. Kondisi ini juga turut meningkatkan risiko kelahiran sesar.
4. Preeklamsia
Preeklamsia adalah komplikasi serius yang dapat mengakibatkan kelahiran prematur hingga mengancam keselamatan jiwa.
Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa wanita yang berisiko lebih tinggi untuk mengalaminya, seperti:
- Wanita yang berusia 35 tahun ke atas.
- Memiliki riwayat preeklamsia pada kehamilan sebelumnya.
- Memiliki kondisi medis tertentu (diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit ginjal).
- Menjalani kehamilan anak kedua, ketiga, dan seterusnya.
5. Persalinan prematur
Persalinan prematur terjadi ketika seorang wanita melahirkan sebelum minggu ke-37 kehamilan. Persalinan tersebut terjadi sebelum organ bayi, seperti paru-paru dan otak, selesai berkembang.
Obat-obatan tertentu bisa menghentikan persalinan. Dokter biasanya juga menganjurkan ibu untuk beristirahat total di tempat tidur agar bayi tidak lahir terlalu dini.
6. Keguguran
Keguguran adalah kematian janin yang terjadi selama 20 minggu pertama kehamilan.
Menurut American Pregnancy Association (APA), hampir sebanyak 20 persen kehamilan di antara wanita sehat, berakhir dengan keguguran.
Terkadang, hal ini bisa terjadi bahkan sebelum seorang wanita menyadari kehamilannya. Dalam kebanyakan kasus, keguguran tidak bisa dicegah.
Kehilangan kehamilan setelah minggu ke-20 kehamilan biasanya disebut juga sebagai lahir mati. Sering kali penyebabnya tidak diketahui. Namun, sebagian besar masalah ini disebabkan karena adanya gangguan pada plasenta, masalah kesehatan kronis pada ibu, dan infeksi.
7. Infeksi
Selama kehamilan, bayi dalam perut ibu terlindungi dari banyak penyakit, seperti flu biasa atau sakit perut.
Namun, ada beberapa infeksi yang dapat membahayakan ibu, bayi, atau keduanya. Misalnya seperti infeksi HIV, virus hepatitis, penyakit menular seksual dan tuberkulosis.
Beberapa infeksi tersebut dapat berdampak negatif pada kehamilan dan mungkin memberikan konsekuensi serius bagi ibu, hasil kehamilannya, dan bayinya.
Oleh sebab itu, penting bagi ibu hamil untuk melakukan skrining dan mengobati infeksi tersebut sedini mungkin dan mendapatkan vaksinasi terhadap virus. Contohnya seperti hepatitis B dan human papillomavirus, agar dapat mencegah dampak buruk yang tidak diinginkan pada kehamilan.
8. Mual dan muntah terus menerus
Mual dan muntah adalah hal yang normal terjadi selama kehamilan. Namun, pada beberapa wanita kondisi mual dan muntah bisa terjadi lebih parah dari biasanya. Hal ini disebut juga sebagai hiperemesis gravidarum.
Wanita dengan hiperemesis gravidarum mengalami mual yang tidak kunjung hilang, penurunan berat badan, nafsu makan berkurang, dehidrasi, dan rasa ingin pingsan.
Cari tahu selengkapnya, berikut ini 9 Komplikasi Hiperemesis Gravidarum pada Ibu Hamil.
Siapa Saja yang Berisiko Mengalami Komplikasi Kehamilan?
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko wanita mengalami komplikasi selama kehamilan, antara lain:
- Hamil pada usia 35 tahun atau lebih.
- Mengalami kehamilan di usia muda.
- Mengalami gangguan makan, seperti anoreksia.
- Merokok.
- Menggunakan obat-obatan terlarang.
- Minum alkohol.
- Memiliki riwayat keguguran atau kelahiran prematur.
- Hamil lebih dari satu bayi.
- Mengidap kondisi medis tertentu, seperti diabetes, kanker, tekanan darah tinggi, infeksi, penyakit menular seksual, dan lain-lain.
Cara Mencegah Komplikasi Kehamilan
Tidak semua komplikasi kehamilan bisa dicegah, namun ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risikonya, antara lain:
- Bicarakan pada dokter ketika berencana hamil agar dokter bisa membantu kamu mempersiapkan diri. Beritahu dokter bila kamu memiliki kondisi medis tertentu.
- Konsumsi makanan sehat dengan memperbanyak buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan serat.
- Minum vitamin prenatal setiap hari.
- Berhenti merokok, sekaligus hindari minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang.
- Mengelola stres dengan baik saat hamil.
- Pastikan tubuh mendapat istirahat dan tidur yang cukup setiap harinya.
- Lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter.
Rekomendasi Vitamin Hamil
Untuk mendukung kehamilan yang sehat, ibu perlu mengonsumsi vitamin. Berikut ini rekomendasi vitamin hamil yang bisa dikonsumsi:
- Blackmores Pregnancy & Breast Feeding Gold 60 Kapsul. Merupakan multivitamin yang mengandung asam folat, kalium iodida, minyak ikan, zinc, dan vitamin (B1, B2, B12, C, E). Bisa dikonsumsi untuk memenuhi nutrisi selama kehamilan dan menyusui.
- Paket Hemat Ibu Hamil. Paket produk Maltofer Fol Chewable dan Folamil Genio yang bisa membantu memenuhi kebutuhan vitamin untuk ibu hamil. Kedua produk tersebut mengandung asam folat, zat besi, serta vitamin (B12, D, K) yang dibutuhkan selama masa kehamilan.
- Prove D3-1000 IU 10 Tablet. Mengandung vitamin D3 1000 IU untuk memenuhi kebutuhan vitamin D harian selama masa kehamilan. Bisa diminum 1 kali sehari, sebanyak 1 kapsul lunak.
- Folamil Gold 30 Kapsul. Merupakan produk suplemen makanan yang mengandung asam folat, vitamin D3 400 IU, Ca carbonate, dan DHA algae untuk membantu memelihara kesehatan tubuh dan memenuhi kebutuhan nutrisi selama kehamilan.
Produk vitamin untuk ibu hamil bisa dibeli dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc.
Kapan Harus Ke Dokter?
Ibu hamil dianjurkan untuk segera menghubungi dokter atau memeriksakan diri ke rumah sakit bila mengalami tanda-tanda masalah seperti berikut:
- Pendarahan dari vagina.
- Pembengkakan tiba-tiba pada tangan atau wajah.
- Sakit perut.
- Demam.
- Sakit kepala parah.
- Pusing.
- Muntah terus menerus.
- Penglihatan kabur.
- Mengalami kontraksi.
Ibu juga perlu memeriksakan diri ke dokter bila bayi tiba-tiba lebih sedikit bergerak dari biasanya selama trimester ketiga.
Nah, melalui aplikasi Halodoc, ibu bisa berkonsultasi dengan dokter seputar kehamilan. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu berlama-lama.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!