Klorokuin
DAFTAR ISI
- Deskripsi Klorokuin
- Apa Kegunaan Obat Klorokuin?
- Peringatan Sebelum Mengonsumsi Klorokuin
- Dosis Klorokuin
- Cara Mengonsumsi Klorokuin dengan Benar
- Interaksi Klorokuin dengan Obat Lain
- Kontraindikasi Klorokuin
- Efek Samping dan Bahaya Klorokuin
Deskripsi Klorokuin
Klorokuin fosfat merupakan obat-obatan yang masuk kategori anti malaria dan amebicides. Obat ini berfungsi mencegah dan mengobati malaria. Klorokuin juga bisa mengobati amebiasis, infeksi saluran pencernaan akibat parasit Entamoeba histolytica. Jenis parasit tersebut mudah menyebar lewat air atau makanan yang telah terkontaminasi kotoran manusia yang mengandung parasit.
Selain digunakan untuk pengobatan malaria, klorokuin juga dapat digunakan untuk mengobati beberapa kondisi autoimun, seperti lupus eritematosus sistemik dan arthritis reumatoid. Obat ini bekerja dengan menghambat respon sistem kekebalan tubuh yang berlebihan, yang dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada jaringan tubuh.
Obat ini tidak boleh kamu konsumsi sembarangan dan hanya bisa kamu dapatkan dengan resep dokter. Hal ini karena klorokuin dapat menyebabkan efek samping dan berinteraksi dengan obat-obatan lain, terutama jika digunakan dalam jangka panjang atau dalam dosis yang tidak sesuai.
- Golongan obat: obat resep.
- Kategori: antimalaria.
- Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar daripada risikonya.
- Klorokuin untuk ibu hamil dan menyusui: Klorokuin terserap ke dalam ASI. Bila sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
- Bentuk obat: tablet.
- Digunakan oleh: dewasa dan anak-anak.
- Merek dagang: Aralen, Malarex, Resochin, Riboquin.
Informasi lainnya mengenai klorokuin untuk bumil bisa dibaca di artikel ini: Apakah Aman Ibu Hamil Mengonsumsi Klorokuin? Ini Faktanya.
Apa Kegunaan Obat Klorokuin?
Kegunaan obat klorokuin adalah mengobati penyakit malaria yang terjadi akibat gigitan nyamuk Anopheles betina. Melalui gigitan tersebut, nyamuk Anopheles akan menularkan parasit Plasmodium falciparum atau Plasmodium vivax.
Keduanya sangat berbahaya dan menimbulkan sederetan gejala. Mulai dari mual, muntah, nyeri otot sampai kesulitan bernapas. Cara kerjanya dengan menghambat aktivitas hemepolimerase sehingga parasit di dalam tubuh bisa terbunuh.
Selain malaria, obat ini juga bisa kamu gunakan untuk mengatasi penyakit amebiasis. Klorokuin juga pernah tim medis pakai untuk menangani COVID-19. Sayangnya, belum ada bukti jika obat ini efektif untuk mengatasi virus corona sehingga tidak dokter anjurkan sama sekali. Baca manfaat klorokuin lebih lanjut di artikel Malaria Hingga Lupus, Ini Manfaat Chloroquine sebagai Obat.
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Klorokuin
Kamu wajib memberi tahu dokter apabila memiliki alergi terhadap obat ini. Jika memiliki jenis alergi lain, kamu juga perlu memberitahukan pada dokter.
Berikut beberapa hal lain yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi klorokuin:
- Beri tahu dokter jika punya riwayat gangguan penglihatan, masalah pendengaran, penyakit ginjal, penyakit hati, masalah kulit, kelainan darah dan kejang.
- Kamu juga perlu memberitahu dokter apabila rutin mengonsumsi alkohol.
- Pada pengidap diabetes, klorokuin bisa memengaruhi kadar gula darah. Itu sebabnya, kamu juga perlu menginformasikannya dengan dokter.
- Kurangi paparan matahari langsung saat mengonsumsi klorokuin. Pasalnya, obat ini bisa membuat kamu lebih sensitif terhadap matahari. Jika harus ke luar ruangan, gunakan tabir surya dan pakaian yang tertutup.
- Beri tahu dokter apabila berencana menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
- Pengidap penyakit jantung juga perlu berdiskusi dengan dokter sebelum meminum klorokuin. Pasalnya, obat ini bisa memengaruhi irama jantung dan gejala lain.
- Lansia cenderung lebih sensitif terhadap efek samping obat ini.
- Pada ibu hamil, obat ini harus digunakan hanya jika benar-benar dibutuhkan. Diskusikan risiko dan manfaatnya dengan dokter.
- Sebaiknya minum obat ini setelah makan.
- Pada anak-anak pemberian obat ini akan disesuaikan dengan berat badan anak.
- Obat ini bisa bereaksi dengan obat diare jadi perlu ditanyakan ke dokter jika kamu juga sedang mengalami diare.
- Menghentikan obat ini secara tiba-tiba dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang lain.
- Klorokuin bisa jadi tidak bisa mengobati segala bentuk malaria, kamu mungkin memerlukan obat lain.
Dosis Klorokuin
Berapa dosis chloroquine? Dosis pemakaian klorokuin peri mendapat penyesuaian berdasarkan usia, berat badan, kondisi kesehatan serta respons tubuh terhadap pengobatan. Berikut dosis penggunaan klorokuin secara umum:
1. Pencegahan malaria
Sebagai upaya pencegahan malaria, klorokuin sebaiknya kamu minum satu minggu sebelum mengunjungi daerah yang mengalami wabah malaria. Sesampainya di wilayah tersebut, kamu perlu mengonsumsinya kembali.
Setelah meninggalkan daerah tersebut, kamu tetap perlu meminumnya selama empat minggu. Pastikan kamu mengonsumsinya pada hari yang sama setiap minggunya.
Berikut dosis pemakaian klorokuin untuk mencegah malaria:
- Dewasa: 300 miligram sebanyak satu kali seminggu.
- Anak-anak: 5 miligram per kilogram berat badan untuk sekali seminggu.
Selain meminum kloroquin, baca artikel berikut untuk mengetahui langkah pencegahan malaria lainnya Cara Pencegahan Malaria Paling Efektif.
2. Malaria
Bagi seseorang yang telah terjangkit malaria, berikut dosis pemakaian klorokuin untuk membasmi parasit:
- Dewasa: Dosis awal sebanyak 600 miligram. Setelah 6-8 jam mengonsumsi dosis awal, dosis berikutnya diturunkan menjadi 300 miligram. Pada hari ke-2 dan ke-3, dosisnya tetap 300 miligram yang diminum satu kali sehari.
- Anak-anak: Dosis awalnya 10 miligram per kilogram berat badan anak dan tidak lebih dari 600 miligram. Kemudian, dosis selanjutnya menjadi 5 miligram per kilogram berat badan dengan dosis maksimal 300 miligram. Dosis selanjutnya diminum setelah 6 jam sejak pertama. Untuk hari ke-2 dan ke-3 dosisnya adalah 3,5 miligram per kilogram berat badan sebanyak satu kali sehari.
3. Amebiasis
Bagi pasien amebiasis yang telah menyerang liver, dosis pemakaian klorokuin, yaitu:
- Dewasa: Tidak lebih dari 600 miligram setiap harinya. Pada hari ketiga, dosisnya diturunkan menjadi 300 miligram setiap harinya sampai 2-3 minggu.
- Anak-anak: Dosisnya enam miligram per kilogram berat badan dan dosis maksimalnya tidak lebih dari 300 miligram per hari.
4. Infeksi hati
Untuk pengobatan infeksi hati yang disebabkan oleh protozoa, dosis pemakaiannya adalah:
- Dewasa: 1000 miligram sekali sehari, diminum selama 2 hari. Diikuti dengan 500 mg sekali sehari selama minimal 2 sampai 3 minggu.
- Anak-anak: Penggunaan dan dosis harus ditentukan oleh dokter.
5. Sarkoidosis
Dosis klorokuin bisa berbeda tergantung pada area peradangan. Rekomendasinya adalah sebagai berikut:
- Intrathoracic dan kulit: 250 mg dua kali sehari selama 4 sampai 17 bulan. Pengobatan harus dibatasi hingga 6 bulan untuk meminimalkan risiko kerusakan mata.
- Paru: 750 mg per hari selama 6 bulan, kemudian diturunkan setiap 2 bulan menjadi 250 mg per hari
- Sistem saraf (neurosarcoidosis): 250 mg dua kali sehari selama 6 sampai 18 bulan.
Cara Mengonsumsi Klorokuin dengan Benar
Pastikan untuk mengikuti aturan minum klorokuin yang telah ditetapkan oleh dokter. Biasanya, klorokuin diminum bersamaan dengan makanan untuk membantu penyerapan obat. Jangan menggandakan dosis bila tanpa sengaja melewatkan satu dosis. Minumlah dosis berikutnya sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Jika merasa lebih baik atau gejala penyakit sudah hilang, jangan menghentikan pengobatan klorokuin secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Hentikan obat hanya setelah mendapatkan persetujuan dan arahan dari dokter, bahkan jika gejala sudah mereda.
Informasikan kepada dokter tentang semua obat atau suplemen lain yang kamu konsumsi, termasuk obat bebas, herbal, atau resep lainnya. Klorokuin dapat berinteraksi dengan beberapa obat lain dan menyebabkan efek samping atau mengurangi efektivitas pengobatan lain.
Interaksi Klorokuin dengan Obat Lain
Interaksi bisa menurunkan efektivitas dan meningkatkan risiko efek samping serius. Produk obat-obatan yang para ahli duga bisa berinteraksi dengan klorokuin, yaitu:
- Mefloquine.
- Penicillamine.
- Remdesivir.
- Amiodarone.
- Azithromycin.
- Disopyramide.
- Dronedarone.
- Pimozide.
- Quinidine.
Vaksin tertentu, seperti vaksin rabies dan vaksin kolera mungkin tidak bekerja dengan baik jika kamu mendapatkannya saat sedang mengonsumsi klorokuin.
Kontraindikasi Klorokuin
Kontraindikasi adalah gejala atau kondisi yang membuat pengobatan tidak disarankan atau tidak diperbolehkan sama sekali. Obat ini tidak boleh kamu gunakan jika kamu memiliki gangguan pada retina. Obat ini juga tidak boleh kamu konsumsi jika kamu memiliki sensitivitas hidroksiklorokuin.
Efek Samping dan Bahaya Klorokuin
Obat ini dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan. Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami efek samping berikut:
- Kecemasan.
- Percobaan bunuh diri.
- Sakit punggung, kaki, atau perut.
- Tinja hitam dan lembap.
- Gusi berdarah.
- Kulit melepuh, mengelupas, atau kendur.
- Darah dalam urine atau feses.
- Penglihatan kabur atau menurun.
- Perubahan penglihatan jarak dekat atau jauh.
- Ketidaknyamanan atau nyeri dada.
- Keringat dingin.
- Kebingungan.
- Telinga berdengung yang tidak dapat dijelaskan.
- Batuk.
- Urine gelap.
- Diare.
- Kesulitan dalam memfokuskan mata.
- Sulit berbicara.
- Tidak dapat menelan.
- Persepsi warna yang terganggu.
- Pusing, pingsan, atau pusing saat bangun tiba-tiba dari posisi berbaring atau duduk.
- Meneteskan air liur.
Selain efek samping yang sudah disebutkan tadi, ada beberapa gejala yang menunjukkan tanda overdosis, seperti:
- Kulit dingin dan lembap.
- Volume urine menurun.
- Sensasi kantuk.
- Mulut kering.
- Nadi cepat atau melemah.
- Rasa haus yang meningkat.
- Sakit kepala ringan, pusing, atau pingsan.
- Kehilangan selera makan.
- Nyeri otot atau kram.
- Mati rasa atau kesemutan di tangan, kaki, atau bibir
Beberapa efek samping dapat terjadi yang biasanya tidak memerlukan perhatian medis. Efek samping ini dapat hilang selama perawatan karena tubuh menyesuaikan diri dengan obatnya.
Dokter dapat memberikan saran profesional untuk mencegah atau mengurangi beberapa efek samping tersebut. Tanyakan kepada dokter bila kamu mengalami kondisi ini:
- Perubahan warna rambut.
- Rambut rontok.
- Peningkatan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari.
- Kemerahan atau perubahan warna kulit lainnya.
- Kram perut parah.
- Kesulitan tidur.
- Penurunan berat badan.
Temukan obat resep dokter untuk keluarga di Toko Kesehatan Halodoc✔️ dengan pengiriman cepat dan kemasan aman tersegel. Klik gambar di bawah ini.