Kista Epididimis
Pengertian Kista Epididimis
Kista epididimis adalah munculnya benjolan lunak non-kanker pada epididimis. Epididimis merupakan saluran pada alat reproduksi pria yang berfungsi untuk tempat menyimpan sperma sebelum ejakulasi, saat berhubungan intim, dan menjadi tempat pematangan sperma. Benjolan kista umumnya bersifat jinak dan tidak berbahaya.
Penyebab Kista Epididimis
Penyebab umumnya tidak diketahui dengan pasti. Namun, para ahli menduga penyakit ini terjadi karena sumbatan pada epididimis yang membawa sperma dari testis. Kista epididimis juga dapat terjadi akibat kelainan kongenital yang terkait dengan gangguan hormonal selama perkembangan janin.
Faktor Risiko Kista Epididimis
Umumnya kista ini terjadi pada pria dewasa yang berusia 40 tahun. Faktor risiko lainnya termasuk paparan molekul yang dapat menyebabkan terganggunya hormon (seperti diethylstilbestrol) yang terjadi pada ibu hamil selama perkembangan dan pembentukan janin.
Selain itu, kista epididimis juga dapat menjadi bagian dari sindrom disgenesis testis, yaitu sindrom yang terdiri dari empat kondisi testis tidak turun ke buah zakar (cryptorchidism), lubang kencing tidak di ujung penis tapi di bawahnya (hypospadias), gangguan spermatogenesis (pembentukan sperma), dan kanker testis yang terjadi karena gangguan perkembangan testis pada janin.
Gejala Kista Epididimis
Gejala kista epididimis yang umum dialami antara lain:
- Munculnya rasa nyeri. Namun, rasa nyeri juga bisa tidak muncul pada beberapa orang.
- Kista terasa seperti benjolan halus dan kencang di salah satu sisi atau keseluruhan buah zakar di atas testis.
- Bengkak dan kemerahan pada buah zakar atau perasaan tertekan di pangkal penis.
Diagnosis Kista Epididimis
Diagnosis kista epididimis dilakukan melalui pemeriksaan fisik, seperti tes transiluminasi. Tes ini dilakukan dengan menyinari benjolan dengan menggunakan cahaya. Tujuannya untuk melihat apakah benjolan berisi cairan atau massa yang padat. Benjolan kista akan terang ketika disinari dengan cahaya tersebut.
Selain itu, kista epididimis hampir selalu teraba seperti benjolan yang banyak. Pemeriksaan penunjang seperti USG dapat diperlukan untuk memastikan diagnosis atau mengetahui apakah benjolan berisi massa yang padat atau cair.
Pengobatan Kista Epididimis
Kista epididimis yang terjadi tanpa disertai dengan gejala umumnya tidak membutuhkan pengobatan khusus. Prosedur bedah diperlukan jika terdapat gejala yang mengganggu atau ukuran kista semakin membesar. Prosedur bedah yang disebut dengan spermatocelectomy ini umumnya dilakukan secara rawat jalan dengan menggunakan anestesi lokal atau umum.
Prosedur spermatocelectomy dilakukan dengan membuat sayatan di skrotum dan memisahkan spermatokel dari epididimis. Pembedahan dapat menimbulkan risiko berupa kerusakan yang menghambat jalannya sperma hingga mengganggu kesuburan. Sayangnya, kekambuhan masih bisa terjadi meski sudah menjalani pembedahan.
Pengobatan lain yang dapat dilakukan adalah aspirasi dan skleroterapi, tetapi ini jarang digunakan. Prosedur aspirasi dilakukan dengan memasukkan jarum khusus ke dalam spermatokel untuk menyedot dan membuang cairan. Jika spermatokel muncul kembali, dokter mungkin merekomendasikan aspirasi cairan lagi dan menyuntikkan zat kimia ke dalam kantung (skleroterapi).
Zat pengiritasi akan menyebabkan kantong spermatokel menjadi parut, mengambil ruang yang ditempati cairan dan menurunkan risiko spermatokel kembali. Komplikasi skleroterapi berupa kerusakan pada epididimis.
Komplikasi Kista Epididimis
Kista epididimis bisa dikatakan jarang berdampak pada komplikasi kesehatan. Akan tetapi, prosedur bedah spermatocelectomy nyatanya meningkatkan risiko terjadinya kerusakan pada organ epididimis dan vas deferens, saluran yang bertugas untuk mengangkut sperma dari epididimis menuju ke penis. Kondisi ini dapat berujung pada penurunan tingkat kesuburan pengidap.
Pencegahan Kista Epididimis
Tidak ada cara untuk mencegah terjadinya kista epididimis. Namun, sebaiknya lakukan pemeriksaan buah zakar sendiri secara rutin untuk mendeteksi ada atau tidaknya benjolan pada area tubuh tersebut.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika merasakan adanya benjolan pada area epididimis, segera lakukan pemeriksaan kesehatan. Gunakan aplikasi Halodoc untuk tanya jawab dengan dokter secara daring atau cek kebutuhan obat di Toko Kesehatan. Aplikasi Halodoc dapat kamu download secara gratis melalui App Store maupun Play Store.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2022. What Is a Spermatocele (Epididymal Cyst) or Spermatic Cyst?
UW Health. Diakses pada 2022. Spermatocele (Epididymal Cyst).
Verywell Health. Diakses pada 2022. An Overview of an Epididymal Cyst.
Diperbarui pada 1 Juli 2022