Kista Epidermoid
Pengertian Kista Epidermoid
Kista epidermoid alias kista sebaceous adalah kondisi yang ditandai dengan timbulnya benjolan di bawah kulit. Benjolan ini berisi keratin dan bersifat jinak. Kista biasanya muncul di wajah, leher, tangan, kaki, bagian dalam pipi, hingga organ intim.
Sejatinya kista masuk dalam kategori penyakit tak berbahaya. Kista tumbuh lambat dan tidak bersifat kanker. Kista epidermoid memiliki ukuran yang tidak terlalu besar. Benjolan ini berisi cairan kental yang berbau. Kista memiliki tampilan warna kuning kecokelatan. Kista jarang menimbulkan masalah kesehatan, tetapi bisa mengganggu penampilan dan menyebabkan nyeri, serta bisa pecah dan menimbulkan infeksi.
Penyebab Kista Epidermoid
Kista terjadi akibat penumpukan keratin serta dari sel-sel kulit mati yang terjebak di dalam kulit. Keratin adalah protein yang terjadi secara alami di sel-sel kulit. Kista berkembang ketika protein terperangkap di bawah kulit karena gangguan pada kulit atau folikel rambut.
Kista ini dapat terkait dengan kondisi genetik tertentu, terutama jika kista tumbuh sebelum pubertas. Misalnya, sindrom Gardner dan Gorlin. Selain itu, paparan sinar UV yang berlebihan juga bisa menjadi penyebab dari kista epidermoid. Infeksi HPV juga disebut bisa memicu timbulnya kista di bawah kulit.
Faktor Risiko Kista Epidermoid
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko kista epidermoid, antara lain:
– Memiliki trauma kulit
– Terinfeksi HPV
– Kulit Berjerawat
– Terpapar sinar matahari secara berlebihan
– Berjenis kelamin pria
– Usia 30-40 tahun
Gejala Kista Epidermoid
Gejala berupa benjolan yang dapat ditekan dan tidak berfluktuasi (tidak naik turun jika ditekan). Titik seperti komedo (punctum) yang sentral sering ada. Kista epidermoid biasanya tidak bergejala. Namun, saat kista pecah, akan timbul kemerahan, pembengkakan, serta keluar cairan kuning dan berbau.
Diagnosis Kista Epidermoid
Diagnosis kista epidermoid dilihat dari gejala penyakit dan pemeriksaan langsung. Dokter akan melakukan pemeriksaan berdasarkan observasi dari fisik pengidap. Pemeriksaan penunjang lain, seperti lab dan foto Rontgen jarang dibutuhkan.
Pengobatan Kista Epidermoid
Pengobatan yang paling efektif adalah pengambilan kista melalui pembedahan. Prosedurnya melalui suntikan bius lokal, sayatan pada kulit, dan pengangkatan kista.
Jika ada peradangan sekitarnya, operasi ditunda dan akan diberikan salep antiradang terlebih dahulu. Efek samping tindakan pembedahan antara lain kemungkinan terjadinya infeksi dan perdarahan juga kemungkinan timbul bekas luka.
Setelah operasi dilakukan, hindari olahraga kontak dan aktivitas berat. Jahitan dapat dilepas dalam 7-10 hari. Bekas operasi biasanya memakan waktu 8 minggu untuk mencapai 80 persen kekuatan kulit asli. Bekas luka diobati 6-12 bulan setelah operasi.
Pada saat perawatan luka setelah operasi, usahakan agar luka tetap kering. Konsumsi makanan yang mengandung protein agar untuk menunjang jaringan baru agar cepat terbentuk.
Luka perlu dibersihkan dengan cairan salin normal (seperti cairan infus atau air bersih) dan gunakan antiseptik yang mengandung iodine. Luka dibersihkan secara teratur jika kotor atau basah.
Selain pembedahan, pengobatan dilakukan dengan cara injeksi suntikan kortikosteroid ke dalam kista untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri. Penggunaan laser juga dapat dilakukan untuk menghilangkan kista yang terinfeksi.
Pencegahan Kista Epidermoid
Umumnya kista tidak bisa dicegah. Namun, risiko pertumbuhan kista epidermoid bisa diminimalisir dengan melindungi kulit dari paparan sinar UV matahari. Saat beraktivitas di luar ruangan, biasanya untuk mengenakan topi, kacamata hitam, dan lindungi kulit dengan tabir surya. Jangan mencoba mengeluarkan kista sendiri agar tidak terjadi infeksi dan kekambuhan.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika timbul benjolan di badan, sebaiknya periksa ke dokter untuk memastikan diagnosis. Dokter yang bisa terkait dengan kista epidermoid antara lain dokter umum, dokter kulit kelamin, dan dokter spesialis bedah.
Segera hubungi dokter apabila merasakan gejala-gejala di atas. Penanganan yang tepat dapat meminimalisir akibat sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan.
Jika kista pecah dan kondisi kulit memburuk, segera pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis kamu bisa melalui aplikasi Halodoc. Yuk, tunggu apalagi! Download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!