Kesehatan Kucing
Kucing telah lama hidup di antara manusia selama ribuan tahun yang lalu. Hewan berbulu ini mulai berkeliaran di lingkungan rumah, gudang, dan pasar. Mereka tertarik dengan tikus dan hama lainnya, hingga akhirnya menyebar ke seluruh dunia saat para pelaut membawa mereka ke atas kapal.
Bisa dibilang, hewan ini dapat membantu manusia dalam mengendalikan hama seperti tikus. Sama seperti anjing, kucing juga bisa menjadi hewan kerabat. Meskipun hewan ini memiliki sifat yang terlihat cuek dan manja, akan tetapi kucing dan manusia sudah bersahabat baik sejak lama.
Asal-usul dan Sejarah Kucing
Dalam beberapa abad terakhir, manusia mengembangbiakkan beberapa kucing untuk menghasilkan ciri-ciri dan ras tertentu. Hasilnya dapat terlihat saat ini, ada berbagai jenis kucing dengan tampilan bulu, fisik, dan wajah yang berbeda-beda.
Mengutip Livescience, hewan ini mulai bergaul dengan manusia dan berpisah dari kerabat liarnya sejak sekitar 10.000 tahun yang lalu. Sebuah studi genetik tahun 2017 menemukan bahwa kucing domestik saat ini diturunkan dari Felis silvestris lybica, subspesies liar dari Asia Barat Daya.
Dapat dipastikan juga bahwa hewan ini telah menempuh perjalanan jauh. Hewan berbulu ini sering kali ikut dalam kapal pedagang untuk mencegah tikus di kapal. Selain itu, sebuah studi tahun 2016 menemukan DNA dari kucing Mesir di sebuah situs Viking di Jerman Utara yang berasal antara tahun 700-1000 Masehi. Tulang hewan ini juga ditemukan terkubur di lubang sampah berusia 5.300 tahun di Cina.
Perilaku dan Temperamen Kucing
Kepribadian setiap jenis hewan ini bisa berbeda-beda. Ada yang pemalu, cuek, ramah, suka bersantai, mandiri, energi, dan lainnya. Selain itu, hewan ini memiliki repertoar ekspresi wajah yang halus, suara vokal, serta postur tubuh dan ekor untuk mengekspresikan keadaan dan emosionalnya. Berbagai perilaku tersebut merupakan sinyal yang berfungsi untuk meningkatkan, menurunkan, atau menjaga jarak sosial.
Salah satu perilaku sosial yang khas dari hewan ini yaitu menggosokkan sisi kepala, bibir, dagu, atau ekor ke pemilik dan furnitur. Daerah tersebut mengandung kelenjar aroma yang tampaknya berperan dalam membentuk bau yang familiar di lingkungan mereka berada.
Sama seperti singa, hewan ini juga bisa mengaum atau mendengkur dengan suara yang khas. Dengkurannya digambarkan sebagai dengungan yang rendah, terus menerus, dan sering diartikan sebagai ekspresi kesenangan atau kepuasan. Suara mengaum juga terjadi pada kucing yang terluka dan kesakitan, sebagai cara mereka untuk menenangkan diri dari rasa sakit yang dialaminya.
Kandang Kucing
Kandang terkadang diperlukan jika hewan ini sedang sakit atau cedera, atau saat kamu memperkenalkan kucing baru di rumah. Selain itu, kandang juga bisa menjadi solusi jangka pendek untuk melindunginya dari bahaya rumah tangga seperti saat ada proyek renovasi rumah.
Apabila kamu menyediakan kandang, maka di dalamnya harus tersedia tempat tidur, kotak pembuangan kotoran, dan tempat untuk bertengger. Mengutip Association of Shelter Veterinarians, kandang sebaiknya berbentuk vertikal. Terutama untuk kucing yang cenderung lebih memilih tempat bertengger di atas daripada di tanah. Area kotak makanan dan minuman juga harus cukup jauh dari kotak pasir pembuang kotoran.
Perlu diingat juga, luas kandang harus memungkinkannya untuk berdiri, berbalik, duduk, dan berbaring. Jika memiliki beberapa kucing, maka kandang harus mengakomodir ruangan tersendiri untuk masing-masing kucing dengan jarak yang jauh.
Memastikan kandang selalu bersih dan wangi juga penting. Bukan untuk kenyamanan kamu sebagai pemilik, tapi kucing pun menyukai lingkungan kandang yang bersih dan tidak bau. Jika kotak kotorannya penuh, berantakan, dan bau, hewan ini akan rewel dan memutuskan untuk pergi ke tempat lain untuk membuang kotoran.
Kamu pun harus membuang kotoran mereka dan mengganti pasir setidaknya sekali sehari. Sementara itu, kotak kotorannya harus kamu bersihkan secara menyeluruh setidaknya setiap minggu.
Makan dan Minum Kucing
Kucing liar maupun peliharaan memiliki pola makan yang sama. Pada dasarnya hewan ini membutuhkan pola makan dengan asupan banyak protein.
Berdasarkan sistem pencernaan dan gigi, mereka beradaptasi sebagai pemakan daging. Hewan ini menggunakan gigi taringnya untuk menangkap dan membunuh mangsa, dan gigi geraham untuk memotong makanan.
Perlu kamu ketahui juga, hewan ini memiliki usus yang pendek, dan perutnya mengeluarkan cairan pencernaan yang bekerja pada daging. Meski begitu, hewan berbulu ini terkadang perlu makan rumput atau tanaman lain dalam jumlah kecil, yang berfungsi sebagai pencahar dan penghilang bola rambut (hair ball).
Kucing liar mungkin terlihat sedikit minum. Hal itu karena ia memperoleh kelembapan dari daging mangsanya, yang membuatnya memiliki tingkat haus yang rendah.
Namun berbeda pada kucing peliharaan yang memperoleh makanan kering kemasan dan terlalu banyak pati. Makanan seperti itu dapat menyebabkan penyakit, seperti obesitas, penyakit saluran kemih, dan diabetes melitus. Maka itu, kamu perlu memberinya cairan yang cukup yang dapat mereka akses kapan pun.
Penting juga untuk memeriksa daftar bahan pada makanan kemasan karena sering mengandung bahan yang tidak sesuai dengan spesies. Selain itu, makanan laut tidak dianjurkan, karena banyak kucing yang alergi makanan laut, dan mungkin terkontaminasi oleh bahan kimia berbahaya.
Cara Memilih Kucing Peliharaan
Keputusan untuk memelihara kucing bukanlah hal yang mudah. Kamu pun memerlukan komitmen jangka panjang. Anggaplah bahwa hewan ini sama seperti anak yang kamu rawat dan besarkan. Artinya, kamu akan memiliki tanggung jawab yang besar.
Sebaiknya jangan asal memutuskan. Berikut ini beberapa cara memilih kucing peliharaan yang sesuai dengan kepribadianmu dan situasi rumah:
1. Tentukan, apakah akan memelihara anak kucing atau kucing dewasa
Keduanya mungkin memiliki keuntungan, tapi penting untuk memperhitungkan waktu yang kamu perlukan untuk melatihnya. Anak kucing akan membutuhkan lebih banyak pengawasan dan pelatihan. Rasa ingin tahu yang tinggi dan temperamen yang belum stabil dari anak kucing akan membuatnya sangat aktif dan kamu mungkin kewalahan. Jika kamu menginginkan kucing dengan temperamen tertentu, maka jenis dewasa mungkin merupakan pilihan yang tepat.
2. Evaluasi lingkungan rumahmu
Ketahui seperti apa kehidupan keluargamu, apakah berantakan dan sibuk, atau santai dan tenang. Jika kehidupan keluarga sangat sibuk, pikirkan lagi apakah kamu punya waktu untuk memelihara hewan ini.
Apabila kamu memiliki anak kecil, anak kucing mungkin bukan pilihan terbaik karena bisa mudah terluka. Apakah kamu tinggal sendiri dan menghabiskan sedikit waktu di rumah? Pertimbangkan untuk mengadopsi dua hewan ini agar mereka dapat saling menemani.
3. Pikirkan tentang hubungan yang kamu inginkan
Sebelum pergi ke shelter, luangkan waktu untuk memikirkan jenis hubungan yang kamu inginkan dengan hewan ini. Apakah kamu mencari jenis yang suka dimanja dan pendiam, atau jenis yang aktif? Tentukan apakah kamu mencari jenis yang akan tidur di tempat tidur denganmu atau yang menjaga jarak. Supaya kamu dan kucing tidak kecewa, pikiran ekspektasi hubungan yang kamu inginkan.
4. Ketahui kepribadian kucing yang kamu sukai
Setiap kucing memiliki kepribadian yang berbeda-beda, sama halnya manusia. Pertimbangkan apakah kamu menyukai jenis yang energik atau suka bermain, atau kamu lebih cocok dengan jenis yang menghabiskan waktunya untuk tidur.
5. Jika sudah memiliki hewan peliharaan di rumah
Penting juga untuk memerhatikan hewan peliharaan yang sudah kamu miliki. Jika saat ini kamu memiliki kucing, cobalah untuk mencocokkan kepribadian yang saling melengkapi saat memiliki dua kucing.
Bersiap jugalah untuk melakukan pengenalan secara bertahap. Jika kamu memiliki anjing di rumah, cobalah untuk memilih jenis yang memiliki pengalaman positif dengan anjing sebelumnya.
6. Luangkan waktu untuk melihat kucing sebelum memilih satu
Mungkin akan sangat mudah untuk jatuh cinta dengan kucing pertama yang kamu lihat. Namun, kamu perlu meluangkan waktu sejenak untuk melakukan penelusuran pada beberapa kucing untuk menemukan yang paling cocok denganmu.
7. Habiskan waktu berdua saja bersama
Begitu kamu melihat seekor kucing yang menyentuh hati, luangkan waktu berdua saja bersama. Inilah saatnya untuk melihat bagaimana kamu dan hewan ini bereaksi satu sama lain. Lihat bagaimana responnya saat kamu menggendong atau mengulurkan tangan. Hal yang penting untuk dirasakan adalah apakah kamu merasakan koneksi dengan si kucing. Biarkan mereka mendatangimu, meski hanya beberapa langkah.
Masalah Kesehatan Umum pada Kucing
Tidak berbeda dengan berbagai jenis hewan peliharaan lainnya, hewan ini pun bisa terserang penyakit. Baik penyakit ringan hingga masalah kesehatan yang serius yang membahayakan nyawa.
Berikut ini beberapa masalah kesehatan yang umum terjadi pada hewan ini:
- Diabetes.
- Kutu.
- Cacingan.
- Infeksi cacing hati.
- Feline immunodeficiency virus (FIV).
- Muntah.
- Penyakit saluran kemih bawah kucing (FLUTD).
- Infeksi cacing pita.
- Diare.
- Masalah mata.
- Infeksi parasit.
Selain itu, kamu juga perlu tahu Begini Cara Menangani Kucing Kesayangan yang Terkena Diare.
Jenis Kucing yang Paling Sering Dipelihara
Berikut ini beberapa jenis kucing yang paling sering jadi peliharaan:
- Ragdoll.
- Exotic shorthair.
- Maine coon.
- Persia.
- American shorthair.
- British shorthair.
- Birman.
- Abyssinian.
- Kucing kampung atau domestic cat.
- Anggora.
Itulah yang perlu kamu ketahui tentang kesehatan kucing, cara merawat, dan jenis-jenisnya. Sebagai pencinta kucing, kamu tentu akan memperhatikan kesehatan dan kebutuhan hewan peliharaanmu.
Jika kucing atau hewan peliharaanmu mengalami masalah kesehata, jangan ragu untuk membicarakannya dengan dokter hewan tepercaya ✔️ di Halodoc. Caranya mudah, kamu hanya perlu menggunakan aplikasi ini dan gunakan fitur chat dengan dokter. Praktis, kan?
Referensi:
Cats Protection. Diakses pada 2023. Keeping your cat safe is only part of cat ownership – you’ll need to keep an eye on your cat’s health too.
PetMD. Diakses pada 2023. Complete Cat Health Guide for Every Life Stage.
International Cat Care. Diakses pada 2023. The Origins Of Cats.
Purina. Diakses pada 2023. The History of Cats.
Livescience. Diakses pada 2023. Cats: The strange and fascinating history of our feline friends.
Britannica. Diakses pada 2023. Cat.
The Dog People. Diakses pada 2023. The Best Cat Cages to Keep Kitties Safe at Home.
Wellness. Diakses pada 2023. 10 Steps for Choosing the Right Shelter Cat for You.
Cat Healthy. Diakses pada 2023. 12 Most Popular Cat Breeds.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan