Keputihan
DAFTAR ISI
- Apa itu Keputihan?
- Penyebab Keputihan
- Faktor Risiko Keputihan
- Gejala Keputihan
- Hubungi Dokter Ini untuk Mengatasi Keputihan
- Rekomendasi Obat Keputihan
- Arti Perubahan Warna pada Cairan Keputihan
- Diagnosis Keputihan
- Pengobatan Keputihan
- Komplikasi Keputihan
- Cara Mencegah Keputihan
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa itu Keputihan?
Keputihan adalah keluarnya cairan bening atau putih dari vagina, yang sebagian besar terdiri dari sel dan bakteri. Proses ini sebenarnya dapat bantu membersihkan dan melumasi area kewanitaan, serta melawan bakteri jahat penyebab infeksi.
Keluarnya cairan keputihan adalah proses alami dan normal bagi wanita. Namun, ada beberapa kondisi yang perlu kamu waspadai, terutama jika keputihan mengalami perubahan warna, tekstur, bau, serta jumlah.
Sebab hal tersebut bisa menjadi tanda keputihan abnormal, yang dapat memicu masalah kesehatan lainnya.
Jika mengalaminya, kamu tak perlu langsung khawatir. Karena umumnya, sebagian besar penyebab keputihan abnormal bisa diatasi dengan mengonsumsi sejumlah obat-obatan.
Penyebab Keputihan
Keputihan jadi satu kondisi yang normal terjadi pada wanita. Keputihan juga menjadi bagian dari fungsi tubuh yang sehat, akibat perubahan alami pada kadar estrogen.
Berikut ini penyebab terjadinya keputihan yang perlu kamu ketahui, antara lain:
1. Penyebab keputihan yang normal
Penyebab keputihan pada wanita cukup beragam. Jumlah cairan yang keluar dari vagina ini dapat meningkat akibat ovulasi, gairah seksual, konsumsi pil KB, penggunaan intrauterine device (IUD), dan kehamilan.
Ada pula faktor pemicu lainnya seperti:
- Penggunaan sabun cuci atau deterjen, dengan tambahan pewangi atau bahan lainnya yang cukup keras
- Perubahan keseimbangan bakteri sehat pada vagina juga bisa menyebabkan keputihan yang normal.
- Efek dari konsumsi obat-obatan tertentu seperti kortikosteroid dalam jangka panjang.
2. Penyebab keputihan yang tidak normal
Meskipun umumnya normal, sebaiknya ketahui beberapa tanda keputihan yang perlu kamu waspadai.
Bila warna, bau, dan tekstur dari keputihan berubah atau berbeda dari normalnya, hal itu bisa jadi tanda adanya perubahan keseimbangan bakteri pada vagina.
Sebab, ketika jumlah bakteri berbahaya meningkat, infeksi vagina lebih mungkin terjadi.
Kondisi ini disebut juga vaginosis bakterial. Bakteri penyebab yang sering dokter temukan pada kejadian ini adalah Candida albicans. Selain bakteri, infeksi jamur juga bisa menyebabkan keputihan tidak normal.
Selain itu, ada juga beberapa penyebab keputihan yang tidak normal lainnya, seperti:
- Mengidap penyakit menular seksual. Misalnya trikomoniasis, gonore, dan klamidia.
- Mengidap vaginitis atrofi.
- Kanker serviks.
- Iritasi atau luka pada area vagina.
- Mengidap diabetes.
Jika mengalami kondisi yang tidak normal, ini 5 Dokter Spesialis yang Dapat Mengatasi Keputihan.
Ada beberapa obat-obatan yang bisa kamu gunakan untuk mengatasi keputihan abnormal. Baca di artikel ini: “7 Obat Keputihan yang Bisa Dipilih Berdasarkan Penyebabnya“.
Faktor Risiko Keputihan
Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan kemungkinan wanita mengalami keputihan. Hal ini bisa terjadi karena terganggunya keseimbangan kadar estrogen.
Namun pada beberapa kondisi, ada faktor risiko lainnya yang bisa menyebabkan keputihan, diantaranya:
- Mengonsumsi antibiotik atau steroid.
- Konsumsi pil KB.
- Mengidap diabetes dan tidak mendapat pengobatan.
- Mengalami infeksi panggul setelah operasi.
- Berhubungan seks tanpa perlindungan atau dengan banyak pasangan.
- Memiliki infeksi HIV atau memiliki kekebalan yang menurun.
- Menggunakan sabun, semprotan, atau detergen kewanitaan tertentu.
- Melakukan douching.
Selain hal-hal di atas, ada 4 Kebiasaan yang Dapat Menjadi Penyebab Keputihan yang tanpa sadar sering dilakukan para wanita. Penting untuk mengetahuinya agar masalah kesehatan yang satu ini bisa kamu cegah.
Gejala Keputihan
Gejala keputihan bisa dikelompokkan menjadi tiga jenis, antara lain:
1. Gejala keputihan normal
Berikut tanda-tanda keputihan normal yang kerap dialami oleh wanita, seperti:
- Berwarna bening atau putih.
- Tidak berbau.
- Memiliki tekstur cairan yang berubah sesuai dengan siklus menstruasi.
2. Gejala keputihan yang tidak normal
Tanda-tanda keputihan yang tidak normal, diantaranya:
- Berbau menyengat.
- Memiliki warna kekuningan atau keabu-abuan.
- Jumlahnya cukup banyak.
- Menyebabkan rasa tidak nyaman dan panas.
3. Gejala keputihan yang abnormal
Ada beberapa gejala keputihan abnormal yang perlu kamu waspadai, antara lain:
- Keputihan yang menyebabkan sakit saat berhubungan intim.
- Keputihan yang menyebabkan nyeri saat buang air kecil.
- Muncul nyeri di perut bagian bawah.
- Muncul lepuh, benjolan, hingga luka di area genital.
Hubungi Dokter Ini untuk Mengatasi Keputihan
Jangan sepelekan kondisi keputihan, apa lagi jika kondisinya sudah menyebabkan bau yang tidak sedap atau membuat kamu jadi tak percaya diri.
Ingat, penanganan yang tepat dapat meminimalisir akibat, sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan.
Nah, berikut beberapa dokter spesialis penyakit dalam yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun yang bisa kamu hubungi. Dokter-dokter ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin:
Dokter Kandungan dan Kebidanan:
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Arti Perubahan Warna pada Cairan Keputihan
Warna pada cairan keputihan bisa menandai kondisi medis tertentu, seperti:
1. Merah darah atau coklat tua
Kondisi ini normal terjadi ketika kamu baru saja memasuki atau melewati masa menstruasi. Namun, jika terjadi diluar itu, keputihan berwarna merah darah atau coklat tua bisa menjadi tanda infeksi pada organ intim.
2. Kuning hingga hijau
Kondisi ini bisa terjadi akibat perubahan pola makan atau konsumsi suplemen. Namun, jika keputihan berwarna kuning disertai dengan gatal serta bau, ini bisa jadi tanda adanya infeksi atau terpapar penyakit menular seksual.
3. Merah muda
Keputihan berwarna merah muda juga normal terjadi, terutama saat mendekati siklus menstruasi. Namun, jika terjadi selain pada siklus menstruasi, kondisi ini bisa menjadi tanda adanya iritasi atau luka pada vagina.
4. Abu-abu terang hingga gelap
Keputihan berwarna abu-abu terang hingga gelap, menjadi tanda keputihan yang harus diwaspadai. Sebab kondisi ini menjadi tanda adanya infeksi bakteri pada vagina.
Biasanya, cairan keputihan muncul disertai dengan bau, iritasi pada vagina, sensasi panas pada vagina, dan kemerahan pada vulva.
5. Putih dan kental
Keputihan yang berwarna putih dengan tekstur yang kental bisa menjadi tanda adanya infeksi jamur pada vagina. Sebaiknya, segera kunjungi rumah sakit atau dokter untuk memastikan kondisi kesehatan reproduksi kamu.
Namun, ada beberapa kondisi juga yang bisa memicu keputihan berwarna putih susu dan kental. Contohnya seperti siklus menstruasi, penggunaan KB, hingga aktivitas seksual.
Diagnosis Keputihan
Dokter akan mulai memeriksa riwayat kesehatan dan bertanya terkait segala gejala yang kamu rasakan.
Pertanyaannya bisa berhubungan dengan kebiasaan sehari-hari, seberapa sering berhubungan seksual, hingga seberapa sering berganti pasangan seksual.
Setelah itu, ada beberapa pemeriksaan yang perlu kamu lakukan untuk memastikan penyebabnya, yaitu:
- Tes pH. Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi adanya infeksi pada vagina.
- Pap smear. Tindakan ini berfungsi untuk memastikan adanya jaringan abnormal pada rahim.
- Pemeriksaan sampel cairan pada vagina. Dengan sampel cairan, maka pemeriksaan lanjutan bisa tim medis lakukan untuk memastikan adanya jamur atau bakteri.
- Tes infeksi menular seksual. Tes ini untuk mendeteksi kondisi akibat penyakit infeksi menular seksual.
Pengobatan Keputihan
Pengobatan kondisi kewanitaan ini tergantung pada kondisi yang menyebabkannya. Berikut pengobatan yang bisa kamu lakukan:
1. Cara mengatasi keputihan yang normal
Keputihan yang normal tidak memerlukan pengobatan secara khusus. Hal ini akan membaik dengan sendirinya.
Namun, saat kondisi ini berlangsung, pastikan kamu menjaga kebersihan organ intim agar tidak memicu gangguan kesehatan lainnya.
Selain itu, jangan lupa untuk perbanyak minum air putih, agar tubuh tetap terhidrasi dan sehat.
2. Cara mengatasi keputihan yang tidak normal
Jika masalah ini terjadi akibat beberapa kondisi kesehatan tertentu, maka dokter akan memberikan sejumlah obat-obatan yang dosisnya sesuai dengan kondisi kesehatan, seperti:
- Antibiotik untuk mengatasi kondisi yang terjadi akibat bakteri. Kamu bisa menggunakan clindamycin. Obat antibiotik untuk gangguan ini juga tersedia dalam bentuk oral atau krim oles.
- Antijamur untuk mengatasi keputihan yang terjadi akibat jamur. Obat antijamur untuk mengatasi gangguan kesehatan ini seperti fluconazole, clotrimazole, dan miconazole.
- Antiparasit untuk mengatasi kondisi yang terjadi akibat parasit. Obat antiparasit yang bisa kamu gunakan, seperti metronidazole dan tinidazole.
Cari tahu juga 4 Obat Keputihan yang Bisa Dipilih Berdasarkan Penyebabnya.
Rekomendasi Obat Keputihan
Keputihan bisa diatasi menggunakan obat-obatan dengan resep dokter atau yang dijual bebas, seperti:
- Flagystatin 5 Ovula. Ini merupakan obat antibiotik dengan kandungan metronidazole dan nystatin, yang bisa bantu mengatasi infeksi vagina campuran, terutama yang disebabkan oleh trichomonas vaginalis dan candida albicans.
- Fluconazole 150 mg Kapsul. Obat antijamur ini bisa digunakan untuk mengatasi infeksi akibat jamur, khususnya candida pada area vagina, mulut, tenggorokan, dan aliran darah.
- Betadine Feminine Hygiene 60 ml. Produk ini mengandung zat aktif povidone iodine untuk mengatasi masalah kewanitaan seperti gatal, keputihan, serta bau tidak sedap.
- Betadine Vaginal Douche 10% 100 ml Plus Dengan Alat. Produk pembersih vagina yang bisa bantu mengobati vaginitis karena candida, trichomonas, serta infeksi non spesifik lainnya.
- Vagistin 5 Ovula. Obat antibiotik yang di dalamnya mengandung metronidazole dan nystatin, untuk mengatasi infeksi pada vagina yang disebabkan oleh trichomonas vaginalis dan candida albicans.
- Flagyl Forte 500 mg 10 Tablet. Obat untuk mengatasi uretritis dan vaginitis, yang disebabkan oleh trichomonas vaginalis, amoebiasis intestinal. Selain itu, bisa juga digunakan sebagai pencegahan infeksi anaerob pasca operasi.
- Zemyc Kapsul 150 mg. Obat ini mengandung fluconazole, untuk mengobati berbagai infeksi candida yang terjadi pada mulut, vagina, tenggorokan, serta aliran darah dalam tubuh.
Obat-obatan di atas bisa kamu beli dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc. Jika ragu dalam mengonsumsinya, segera lakukan konsultasi dengan dokter di Halodoc, untuk mengetahui dosis dan aturan pakai yang tepat sesuai kondisimu.
Komplikasi Keputihan
Segala penyebab yang mendasarinya perlu kamu obati. Sebab, komplikasi dapat berkembang jika masalah tersebut kamu biarkan berlarut.
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi, antara lain:
- Peningkatan risiko infeksi menular seksual karena peradangan.
- Jika alami vaginosis bakteri dan trikomoniasis saat hamil, kamu berisiko mengalami kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.
- Penyakit radang panggul (PID) jika kondisi tersebut terjadi akibat gonore.
- Kehamilan ektopik.
- Gangguan kesuburan pada wanita.
- Nyeri saat berhubungan intim.
- Rasa tidak nyaman saat beraktivitas.
- Penurunan rasa percaya diri.
- Penyebaran infeksi pada bagian tubuh yang lainnya.
- Kesulitan hamil.
- Polip rahim.
Cara Mencegah Keputihan
Bagaimana cara mencegah keputihan pada wanita? Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah kondisi keputihan abnormal, yaitu:
1. Jaga kebersihan vagina
Untuk mencegah keputihan abnormal, pastikan kamu selalu menjaga kebersihan vagina dengan cara berikut ini:
- Mencuci bagian luar vagina menggunakan sabun tanpa pewangi.
- Jangan menggunakan sabun beraroma.
- Hindari semprotan pada area kewanitaan dan mandi busa.
- Pastikan untuk mengusap dari depan ke belakang, guna cegah bakteri masuk ke dalam vagina dan menyebabkan infeksi.
2. Gunakan pakaian nyaman
Sebaiknya gunakan pakaian yang nyaman saat melakukan aktivitas sehari-hari, seperti:
- Hindari mengenakan pakaian dalam yang ketat.
- Mengenakan celana luar yang longgar dan nyaman.
- Kenakan pakaian dalam dengan bahan yang menyerap keringat.
3. Lakukan aktivitas seksual yang aman dan sehat
Terapkan aktivitas seksual yang aman dan sehat untuk mencegah keputihan abnormal, seperti:
- Tidak bergonta-ganti pasangan seksual.
- Gunakan pengaman atau kondom.
- Membersihkan diri setelah melakukan aktivitas seksual.
4. Lakukan gaya hidup bersih dan sehat
Berikut gaya hidup sehat mencegah keputihan abnormal, diantaranya:
- Saat menstruasi, rutin ganti pembalut setiap 3-5 jam sekali.
- Hindari berendam terlalu lama menggunakan air hangat.
- Konsultasikan penggunaan pil KB.
Selain itu, ada juga 4 Cara Sederhana untuk Mencegah Keputihan lainnya yang wajib kamu ketahui.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera hubungi dokter bila kamu mengalami keputihan abnormal berikut:
- Cairan vagina berwarna kehijauan, kekuningan, kental atau seperti keju.
- Bau vagina yang kuat.
- Kemerahan, gatal, rasa terbakar, iritasi pada vagina atau area kulit yang mengelilingi vagina dan uretra (vulva).
- Pendarahan atau bercak yang di luar jadwal menstruasi.
Semakin cepat penyebab masalah ini terdeteksi, komplikasi berbahaya dapat kamu hindari. Klik gambar di bawah ini untuk mulai konsultasi:
Diperbarui pada 26 September 2024
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2024. Vaginal Discharge: What’s Abnormal?
Everyday Health. Diakses pada 2024. What Is Vaginal Discharge? Symptoms, Causes, Diagnosis, and Treatment.
Healthline. Diakses pada 2024. Everything You Need to Know About Vaginal Discharge.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Vaginal Discharge.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Vaginal Discharge.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan