Kanker
DAFTAR ISI
- Apa Itu Kanker?
- Penyebab Kanker
- Faktor Risiko
- Gejala Kanker
- Diagnosis
- Medical Check Up di Rumah Lewat Halodoc
- Pengobatan Kanker
- Komplikasi Kanker
- Pencegahan Kanker
Apa Itu Kanker?
Kanker adalah penyakit yang terjadi akibat pertumbuhan sel abnormal tak terkendali dan bisa menyebar ke area sekitarnya. Gejala kanker awalnya mungkin tidak terlalu signifikan, sehingga penyakit tersebut seringkali baru terdeteksi ketika sudah stadium lanjut.
Penyakit ini bisa terjadi di bagian tubuh mana pun. Biasanya, sel manusia tumbuh dan berkembang biak melalui proses yang disebut pembelahan sel.
Pembelahan sel tersebut berfungsi untuk membentuk sel-sel baru sesuai kebutuhan tubuh. Ketika sel-sel yang lama menjadi tua atau rusak, mereka akan mati dan tergantikan dengan sel-sel yang baru.
Namun, terkadang proses pergantian tersebut rusak dan tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Akibatnya, sel-sel tersebut tumbuh secara abnormal dan berkembang biak ketika seharusnya proses tersebut tidak terjadi.
Sel kemudian membentuk tumor atau gumpalan jaringan, yang bisa bersifat ganas atau tidak (jinak). Proses metastasis dapat terjadi ketika sel menyerang jaringan di sekitarnya.
Tumor jinak tidak menyebar ke jaringan di dekatnya. Saat dokter mengangkatnya, massa yang tidak berbahaya tersebut biasanya tidak tumbuh kembali. Sedangkan tumor yang bersifat ganas terkadang tumbuh kembali.
Namun, tumor jinak terkadang bisa muncul dalam ukuran yang cukup besar. Beberapa kasus dapat mengancam jiwa, seperti tumor jinak di otak.
Ketahui 6 Jenis Kanker Paling Populer di Indonesia agar kamu bisa mewaspadainya.
Penyebab Kanker
Penyebab utama kondisi ini adalah terjadinya perubahan (mutasi) pada gen dalam sel. Namun, prosesnya belum tentu selalu sempurna.
Saat pembelahan diri pada sel, terdapat risiko sel baru dari pembelahan tersebut mengandung gen yang rusak atau terjadi penggandaan terlalu banyak.
Hal tersebut disebut sebagai mutasi gen, yang tandanya berupa perubahan struktur pada gen. Mutasi gen berpotensi menimbulkan kanker jika terjadi lebih dari lima kali dan melibatkan gen yang berbeda.
Prosesnya memakan waktu hingga bertahun-tahun sampai membelah diri dan membentuk sel kanker yang cukup besar.
Saat itulah, gejala baru mulai muncul dan sel-sel penyakit akan tampak ketika tubuh diperiksa.
Jika penyakit ini terjadi pada anak-anak, kerusakan gen sudah terjadi sejak dalam kandungan atau saat baru lahir. Penyakit ini bahkan bisa saja menyerang janin dalam kandungan.
Faktor Risiko
Sebelum mengetahui gejala kanker, kamu harus tahu bahwa secara umum ada dua faktor penyebab kanker yang paling sering terjadi, yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor risiko internal terjadi jika seseorang memiliki keturunan atau riwayat dalam keluarganya.
Sedangkan faktor eksternal terjadi jika seseorang memiliki sejumlah kondisi berikut ini:
- Perubahan hormon dalam tubuh.
- Berusia di atas 65 tahun.
- Mengonsumsi alkohol berlebihan, merokok, terkena paparan sinar matahari berlebihan, obesitas, dan melakukan seks tidak aman.
- Mengidap ulcerative colitis, yaitu peradangan pada usus besar kolon.
- Sering terpapar bahan kimia berbahaya, seperti asbes dan benzena.
Gejala Kanker
Mengenali gejala kanker sangat penting agar penyakit tersebut bisa mendapatkan pengobatan lebih dini.
Perawatan bekerja efektif sejak dini, ketika tumor masih berukuran kecil dan belum menyebar.
Berikut ini beberapa gejala kanker yang perlu kamu waspadai:
1. Rasa sakit
Ini merupakan gejala yang paling umum. Pengidap jenis kanker tulang bisa mengalami rasa sakit di sekujur tubuh.
Begitu juga pada pengidap tumor otak, sakit kepala yang berlangsung selama berhari-hari dan tidak membaik dengan pengobatan.
Rasa sakit juga bisa menjadi tanda stadium akhir.
2. Penurunan berat badan tanpa sebab
Hampir setengah dari pengidap penyakit ini mengalami penurunan berat badan tanpa sebab. Ini sering menjadi salah satu gejala kanker yang kerap teramati pertama kali.
3. Kelelahan
Jika merasa lelah sepanjang waktu dan tidak membaik setelah beristirahat, segera periksakan diri. Ini bisa menjadi salah satu gejala kanker seperti leukemia atau kanker usus besar dan perut.
4. Demam
Jika kamu mengalami demam tinggi atau berlangsung lebih dari 3 hari, segera periksakan diri.
Beberapa jenis kanker darah, seperti limfoma, menyebabkan demam selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.
5. Perubahan pada kulit
Mintalah dokter untuk memeriksa tahi lalat, benjolan, atau tanda dan bercak yang baru tumbuh di kulit.
Jika menjadi lebih gelap, terlihat kuning atau merah, gatal, atau tumbuh banyak rambut, itu bisa menjadi gejala kanker hati, ovarium, ginjal, atau limfoma.
6. Luka yang tidak sembuh
Bintik-bintik yang berdarah dan tidak kunjung hilang merupakan gejala kanker kulit. Pada pengidap kanker mulut, luka yang tak kunjung sembuh biasanya terjadi di mulut.
7. Pendarahan yang tidak biasa
Penyakit berbahaya ini juga bisa menyebabkan perdarahan di tempat yang tidak seharusnya. Darah dalam feses adalah gejala kanker usus besar atau rektum.
Adanya tumor di sepanjang saluran kemih juga dapat menyebabkan adanya darah dalam urin.
8. Anemia
Ini terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah, yang dibuat oleh sumsum tulang. Kondisi ini dapat terjadi akibat kanker, seperti leukemia, limfoma, dan multiple myeloma.
Diagnosis
Metode diagnosis akan dokter tentukan berdasarkan jenis kanker yang dialami. Berikut ini beberapa di antaranya:
- Barium enema. Prosedur ini untuk mengetahui kondisi kesehatan di usus besar dan rektum.
- Biopsi. Dokter melakukan prosedur ini dengan mengambil sampel jaringan untuk mendiagnosisnya.
- Aspirasi sumsum tulang dan biopsi. Prosedur ini untuk memberikan informasi kesehatan pada sel darah.
- Pemindai tulang. Pemeriksaan ini untuk menemukan sel abnormal atau melihat seberapa baik pengobatan bekerja.
- MRI payudara. Bertujuan untuk melihat jaringan payudara.
- Kolonoskopi, untuk melihat bagian dari usus besar.
- Pemindaian Computed Tomography (CT). Prosedur ini untuk menemukan dan mempelajari lebih lanjut tentang penyakit ini.
- Ujian Rektal Digital (DRE). Prosedur ini untuk memeriksa bagian bawah rektum dan perut, serta panggul.
- Elektrokardiogram (EKG) dan ekokardiogram. Pemeriksaan ini untuk memeriksa masalah pada otot jantung, katup, atau ritme.
- Endoskopi, untuk melihat bagian dalam tubuh.
- Tes darah okultisme feses. Pemeriksaan ini untuk memeriksa adanya darah dalam tinja.
- Mammogram. Ini pemeriksaan untuk memeriksa sel abnormal di payudara.
- Tes pap. Pemeriksaan ini untuk menemukan perubahan sel yang dapat menyebabkan kanker serviks.
- USG. Ini untuk mengetahui lokasi tumor dalam tubuh.
- Endoskopi atas. Ini adalah endoskopi untuk memeriksa area kerongkongan, lambung, dan bagian atas usus halus.
Medical Check Up di Rumah Lewat Halodoc
Apabila tidak dilakukan pencegahan atau penanganan yang cepat, gejala kanker akan semakin serius dan berbahaya.
Medical check up adalah langkah yang bisa kamu lakukan untuk mendeteksi risiko kanker lebih awal. Dengan begitu, kamu bisa melindungi diri dan orang terdekat dari bahaya kanker dengan langkah pencegahan yang tepat.
Kabar baiknya, sekarang kamu bisa melakukan medical check up di rumah melalui layanan Homelab Halodoc.
Jadi, kamu tak perlu repot pergi ke klinik atau rumah sakit karena Halodoc menyediakan fasilitas Halodoc Medical Check-Up Complete melalui layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya).
Layanan homelab ini adalah tes laboratorium atau paket tes dari Halodoc yang pengambilan sampelnya bisa dilakukan di rumah atau di lokasi mana pun yang kamu pilih.
Ada beberapa keunggulan dari layanan tes lab ini, antara lain:
✔ Tak perlu repot keluar rumah.
✔ Hemat waktu dan biaya.
✔ Petugas profesional dan responnya cepat.
✔ Protokol kesehatan ketat. Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc.
✔ Sampel diambil secara aman dan steril.
✔ Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.
✔ Harganya terjangkau, mulai dari Rp 199.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
✔ Semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter.
✔ Setelah tes, kamu akan mendapatkan voucher 25 ribu untuk konsultasi hasil dengan dokter tepercaya dari Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa dapat diskon hingga Rp 350 ribu untuk Medical Check Up di Home Lab Halodoc dengan kode promo MCUSEHAT. Tunggu apa lagi? Yuk booking sekarang!
Booking Medical Check Up Complete Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Ayo, jaga kesehatan dengan melakukan medical check up di Halodoc sekarang juga!
Pengobatan Kanker
Pengobatan penyakit ini tergantung dari jenis dan stadium dari penyakit, potensi efek samping, dan pilihan serta kesehatan umum dari pasien.
Berikut ini pengobatan kanker yang paling umum dilakukan:
1. Kemoterapi
Langkah pengobatan ini melibatkan penggunaan zat kimia dalam intensitas tinggi untuk membunuh sel kanker yang sedang bertumbuh pada tubuh.
Kemoterapi merupakan metode pengobatan yang paling umum, karena sel penyakit ini berkembang lebih cepat dari sel normal dalam tubuh.
Ada beberapa obat-obatan yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi kanker. Baca selengkapnya di artikel ini: “Ini 7 Rekomendasi Obat Kanker yang Perlu Diketahui“.
2. Radioterapi
Langkah pengobatan ini melibatkan paparan radiasi gelombang energi tinggi seperti, sinar-X, gama, proton, dan elektron untuk membunuh sel kanker.
Selain kanker, metode ini juga untuk mengobati pasien tumor dan gangguan pada kelenjar tiroid.
3. Terapi target
Langkah pengobatan ini melibatkan penggunaan obat-obatan atau bahan kimia lain, untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker secara spesifik tanpa membunuh sel-sel normal.
Terapi ini antara lain antibodi monoklonal, penghambat tirosin kinase, dan penghambat cyclin-dependent kinase.
4. Operasi
Tujuan pembedahan adalah untuk mengangkat sel-sel abnormal tersebut sebanyak mungkin.
Beberapa jenis operasi untuk mengobati kanker, antara lain pembedahan kuratif, debulking (menghilangkan sebagian sel penyakit), paliatif (untuk mengobati penyakit stadium lanjut), dan suportif (untuk membantu melakukan terapi lainnya).
5. Transplantasi sumsum tulang
Transplantasi sumsum tulang atau nama lainnya adalah transplantasi sel induk. Sumsum tulang adalah bahan di dalam tulang yang membuat sel darah.
Metode pengobatan ini dapat menggunakan sel pengidap sendiri atau sel dari donor.
Transplantasi sumsum tulang memungkinkan dokter menggunakan kemoterapi dosis tinggi untuk mengobati kanker. Ini juga bisa untuk menggantikan sumsum tulang yang sakit.
6. Imunoterapi
Punya nama lain yaitu terapi biologis, imunoterapi menggunakan sistem kekebalan tubuh pengidap untuk melawan penyakit ini.
Penyakit ini dapat bertahan tanpa terkendali dalam tubuh karena sistem kekebalan tubuh tidak mengenalinya sebagai penyusup.
Nah, imunoterapi dapat membantu sistem kekebalan “melihat” kanker dan menyerangnya.
7. Terapi hormon
Beberapa jenis kanker pemicunya adalah hormon tubuh sendiri. Contohnya termasuk yang terjadi di payudara dan prostat.
Menghapus hormon-hormon itu dari tubuh atau memblokir efeknya dapat menyebabkan sel abnormal berhenti tumbuh.
Agar mendapatkan dokter dan pengobatan yang tepat, Ini Rekomendasi Dokter yang Paham Pengobatan Kanker.
Komplikasi Kanker
Penyakit ini dan pengobatannya bisa memicu komplikasi berupa:
- Rasa sakit. Komplikasi ini bisa terjadi akibat pertumbuhan sel abnormal atau pengobatan.
- Kelelahan. Ini terjadi sebagai efek kemoterapi atau perawatan terapi radiasi, tetapi biasanya bersifat sementara.
- Mual dan kesulitan bernapas. Baik penyakit maupun pengobatannya dapat menyebabkan perasaan mual dan sesak napas.
- Penurunan berat badan. Kondisi ini terjadi karena sel-sel abnormal mencuri makanan dari sel normal dan menghilangkan nutrisinya.
- Perubahan kimia dalam tubuh. Penyakit ini juga dapat mengganggu keseimbangan kimia normal dalam tubuh, sehingga meningkatkan risiko komplikasi serius.
- Masalah otak dan sistem saraf. Kondisi ini dapat menekan saraf terdekat dan menyebabkan rasa sakit dan hilangnya fungsi salah satu bagian tubuh.
- Reaksi sistem kekebalan yang tidak biasa. Sistem kekebalan tubuh dapat bereaksi terhadap keberadaan penyakit dengan menyerang sel-sel sehat.
- Kanker yang menyebar. Saat semakin berkembang, sel abnormal dapat menyebar (bermetastasis) ke bagian lain dari tubuh.
- Penyakit kembali lagi. Pengidap berisiko mengalami gejala kanker lagi jika kondisi yang sebelumnya berada dalam intensitas tinggi.
Pencegahan Kanker
Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk meminimalkan risiko gejala kanker di kemudian hari, yaitu:
- Berhenti merokok. Kebiasaan ini berkaitan dengan berbagai jenis kanker, termasuk kanker paru-paru, mulut, tenggorokan, laring, pankreas, kandung kemih, leher rahim, dan ginjal.
- Konsumsi makanan sehat. Banyak mengonsumsi banyak buah dan sayuran, menjaga berat badan ideal, serta berhenti mengonsumsi alhokol bisa membantu mencegah gejala datang.
- Batasi daging olahan. Makan daging olahan dalam jangka waktu yang sering dapat sedikit meningkatkan risiko terkena beberapa jenis kanker.
- Pertahankan berat badan ideal. Langkah pencegahan ini menurunkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara, prostat, paru-paru, usus besar, dan ginjal.
- Rutin berolahraga. Luangkan waktu 150 menit dalam seminggu untuk berolahraga.
- Batasi paparan sinar matahari. Langkah ini menurunkan risiko terjadinya kanker kulit.
Referensi:
Cancer Research UK. Diakses pada 2024. What is cancer?
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Cancer prevention: 7 tips to reduce your risk.
National Cancer Institute. Diakses pada 2024. What Is Cancer?
WebMD. Diakses pada 2024. Cancer Symptoms.
Terakhir diperbarui pada 8 Juli 2024
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan