Kanker Sarkoma Ewing
Pengertian Kanker Sarkoma Ewing
Kanker sarkoma ewing adalah bentuk keganasan yang sering melibatkan tulang panggul, tulang paha, dan tulang kering (tibia). Sarkoma ewing sangat ganas dan seringkali sudah menyebar saat diagnosis ditetapkan.
Baca juga: Hampir Setahun Mengidap Glioblastoma, Agung Hercules Akhirnya Tutup Usia
Faktor Risiko Kanker Sarkoma Ewing
Sarkoma Ewing biasanya terjadi pada laki-laki dan usia muda (anak-anak atau dewasa muda). Sarkoma ewing sangat jarang terjadi pada individu keturunan Afrika. Faktor risiko lain tidak diketahui.
Penyebab Kanker Sarkoma Ewing
Tidak diketahui penyebab kanker sarkoma ewing. Pada sel kanker sarkoma ewing, materi genetik pada kromosom 11 dan 22 tidak cocok. Kelainan genetik ini tidak diwariskan dari orangtua ke anak, melainkan terjadi setelah seorang anak lahir.
Gejala Kanker Sarkoma Ewing
Nyeri adalah keluhan umum pengidap kanker sarkoma ewing. Rasa sakit bersifat ringan dan hilang timbul pada awalnya. Selain rasa sakit, pengidap juga mungkin mengalami demam, kemerahan, dan pembengkakan pada bagian yang terkena kanker.
Diagnosis Kanker Sarkoma Ewing
Diagnosis kanker sarkoma ewing diawali dengan penilaian gejala dan pemeriksaan fisik. Kepastian diagnosis dilakukan dengan bantuan beberapa pemeriksaan penunjang, antara lain:
-
Pemeriksaan darah. Kanker sarkoma ewing ditandai dengan peningkatan jumlah sel darah putih, tingkat sedimentasi eritrosit, dan tingkat protein C-reaktif.
-
Pemeriksaan radiologi. Hasil tes menunjukkan gambaran radiologi yang khas kanker sarkoma ewing.
-
MRI dilakukan pada jaringan lunak yang terkena kanker.
-
Scan tulang, foto Rontgen dada, dan CT scan dada dilakukan untuk menilai penyebaran kanker ke organ lain.
-
Biopsi. Prosedur dilakukan untuk mengambil sepotong jaringan dari tumor dan melihatnya di bawah mikroskop. Biopsi adalah prosedur sederhana yang dapat dilakukan di ruang operasi.
Baca juga: Tidak Merokok Bukan Berarti Bebas dari Kanker Paru
Pengobatan Kanker Sarkoma Ewing
Perawatan utamanya adalah kemoterapi, operasi, dan radiasi. Perawatan ini sering digunakan dalam beberapa kombinasi satu sama lain. Pembedahan dan radiasi keduanya merupakan perawatan yang efektif untuk mengangkat tumor primer. Dalam kebanyakan kasus, dokter menggunakan operasi untuk mengangkat tumor jika memungkinkan. Radiasi hanya digunakan ketika operasi tidak dapat sepenuhnya mengangkat tumor atau akan menyebabkan pasien kehilangan fungsi di area yang terkena.
Risiko pembedahan meliputi risiko infeksi dan pendarahan. Efek samping kemoterapi antara lain kelelahan, rambut rontok, mudah memar dan berdarah, infeksi, anemia, mual dan muntah, nafsu makan berubah, sembelit, diare, luka dan nyeri saat menelan, mati rasa, kesemutan, nyeri, perubahan kulit dan kuku, perubahan berat badan, perubahan libido dan fungsi seksual, serta masalah kesuburan.
Radiasi dapat menyebabkan efek pada kulit yang menerima radiasi, seperti terbakar sinar matahari dan rambut rontok untuk reaksi kulit yang lebih parah. Radiasi mungkin juga menurunkan jumlah sel darah. Radiasi ke perut atau panggul dapat menyebabkan masalah mual, diare, dan kencing. Efek samping jangka panjang bisa lebih serius, terutama pada anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Pencegahan Kanker Sarkoma Ewing
Tidak ada upaya khusus untuk dapat mencegah kanker sarkoma ewing maupun kanker jenis lainnya. Tetapi ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan dan mengurangi risiko terkena kanker, yaitu:
-
Mengonsumsi makanan yang sehat. Hal tersebut bisa dilakukan dengan merubah asupan gizi kalian. Tingkatkan konsumsi sayuran dan buah dan kurangi konsumsi daging merah (daging sapi, babi, domba) dan menggantinya dengan sumber protein lain yang lebih sehat seperti ikan, telur, dan sumber protein nabati yang kaya akan serat. Menambahkan beberapa jenis rempah dan bumbu yang bisa melawan zat karsinogenik juga dianjurkan. Rempah tersebut seperti bawang putih, kunyit (mengandung kurkumin) dan juga lada hitam.
-
Olahraga teratur. Olahraga bisa dilakukan dengan intensitas sedang hingga kuat, seperti melakukan joging, berenang, bersepeda, sampai lompat tali. Lakukan olahraga secara rutin dengan durasi 30-60 menit per hari, untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh.
Baca juga: Hati-Hati, Konsumsi Bubble Tea Tiap Hari Tingkatkan Risiko Kanker
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengalami gejala yang disebut sebaiknya periksa ke dokter untuk memastikan diagnosis. Dokter spesialis yang bisa terkait antara lain dokter spesialis ortopedi. Penanganan yang tepat dapat meminimalisir akibat sehingga pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Pilihlah dokter yang terbaik menurut kamu melalui Halodoc.