Ipratropium Bromide
Deskripsi Ipratropium Bromide
Ipratropium bromide obat untuk apa? Ipratropium Bromide adalah obat untuk meredakan gejala penyakit paru-paru, seperti asma, bronkitis kronis dan emfisema.
Obat ini bekerja dengan cara melebarkan saluran udara (bronkus) di paru-paru, sehingga udara bisa mengalir dengan mudah dan pengidap bisa kembali bernapas dengan normal.
Kategori: Obat resep
Golongan: Bronkodilator.
Manfaat: Meredakan gejala penyakit paru-paru, seperti asma, bronkitis kronis, dan emfisema. Mampu juga untuk mengatasi penyumbatan aliran udara dan mencegah perburukan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Dikonsumsi oleh: Dewasa dan anak-anak.
Ipratropium untuk ibu hamil dan menyusui: Ibu hamil dan menyusui tidak disarankan menggunakan obat ini, meskipun tidak ada data yang menyebutnya efek samping bagi janin atau bayi. Selalu konsultasikan obat yang akan dikonsumsi selama kehamilan dan menyusui.
Bentuk obat: Ipratropium bromide tersedia dalam bentuk larutan inhalasi.
Manfaat Ipratropium Bromide
Berikut manfaat ipratropium bromide:
1. Meredakan gejala PPOK
Penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK adalah peradangan kronis pada paru-paru yang menyebabkan aliran udara pada jalan napas terhambat, sehingga membuat pengidapnya sulit bernapas. Dua kondisi yang paling umum yang berkontribusi pada PPOK adalah bronkitis kronis dan emfisema.
Gejala PPOK bisa berupa sesak napas, napas berbunyi atau batuk kronis. Nah, obat ini bisa membantu mengendalikan gejala tersebut dengan cara membuka saluran napas. Obat berbentuk inhaler ini juga mencegah memburuknya penyakit paru.
2. Mengatasi asma
Inhaler ini juga bisa mengatasi asma dengan cara memblokir efek asetilkolin pada bronkus dan saluran hidung. Asetilkolin adalah zat kimia yang digunakan saraf untuk berkomunikasi dengan sel otot.
Pada asma, saraf kolinergik yang menuju ke paru-paru menyebabkan penyempitan saluran udara dengan merangsang otot di sekitar saluran udara untuk berkontraksi. Efek “antikolinergik” dari ipratropium bromide menghalangi efek saraf kolinergik, menyebabkan otot menjadi rileks dan saluran udara melebar.
Bila kamu mengombinasikannya dengan obat golongan beta 2 agonis kerja cepat, seperti salbutamol, ipratropium bromide juga bisa meredakan gejala serangan asma berat.
3. Meredakan gejala alergi dan flu biasa
Kelenjar lendir di hidung juga dikendalikan oleh saraf yang menggunakan asetilkolin untuk berkomunikasi. Dengan memblokir asetilkolin, ipratropium membantu meredakan gejala alergi dan flu biasa dengan mencegah sekresi lendir oleh kelenjar lendir di hidung.
Dosis dan Aturan Pakai Ipratropium Bromide
Dosis obat ini akan berbeda untuk tiap pasien. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada label kemasan untuk menggunakan obat ini.
Berikut dosis ipratropium bromide berdasarkan kondisi medis yang ingin diatasi:
1. Untuk mengatasi asma
Bentuk aerosol (inhaler)
- Dewasa dan anak-anak berusia 12 tahun ke atas: 1-4 hirup empat kali sehari, dengan jarak waktu teratur, sesuai kebutuhan.
- Anak-anak hingga usia 12 tahun: 1 atau 2 hirup tiga atau empat kali sehari, dengan jarak waktu teratur, sesuai kebutuhan.
Bentuk larutan inhalasi dengan nebulizer
- Dewasa dan anak-anak berusia 12 tahun ke atas: 500 mcg, tiga atau empat kali sehari, setiap 6-8 jam, sesuai kebutuhan.
- Anak-anak usia 5 hingga 12 tahun: 125-250 mcg, tiga atau empat kali sehari, setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan.
- Anak-anak hingga usia 5 tahun: Penggunaan dan dosis harus ditentukan oleh dokter.
2. Untuk meredakan gejala PPOK
Bentuk aerosol (inhaler)
- Dewasa: Awalnya, 2 hirup empat kali sehari dan sesuai kebutuhan. Jangan gunakan lebih dari 12 hirup dalam periode 24 jam.
- Anak-anak: Penggunaan dan dosis harus ditentukan oleh dokter.
Bentuk larutan inhalasi dengan nebulizer
- Dewasa dan anak-anak berusia 12 tahun ke atas: 250-500 mcg, tiga atau empat kali sehari, setiap 6 -8 jam.
- Anak-anak hingga usia 12 tahun: Penggunaan dan dosis harus ditentukan oleh dokter.
Cara Menggunakan Ipratropium Bromide dengan Benar
Ada beberapa aturan penggunaan yang perlu kamu ketahui, yaitu:
- Gunakan obat ini sesuai anjuran dokter atau baca petunjuk penggunaan obat yang tertera pada kemasan dengan cermat.
- Jangan menggunakannya lebih banyak atau lebih sering dari yang dianjurkan dokter, dan jangan juga menghentikan obat ini tanpa memberi tahu dokter terlebih dahulu.
- Untuk menggunakan ipratropium bromide dalam bentuk inhaler, buka dulu kunci pengaman kemasan inhaler. Lalu, buang napas terlebih dahulu sebelum menggunakannya. Masukkan moncong inhaler ke dalam mulut, tutup bibir rapat-rapat, lalu tarik napas dalam-dalam. Hindari menggigit moncong inhaler. Setelah menghirup udara dari inhaler, tahan napas selama 10 detik, dan ulangi lagi sesuai anjuran dokter.
- Untuk menggunakan ipratropium larutan inhalasi dengan nebulizer, ikuti instruksi dari dokter. Pastikan kamu memahami cara menggunakan alat nebulizer dan cara membersihkannya dengan tepat untuk mencegah infeksi.
- Gunakan obat ini pada waktu yang sama setiap harinya. Bila kamu lupa menggunakannya, segera gunakan ipratropium bromide bila jarak waktu dengan jadwal berikutnya belum terlalu dekat. Bila sudah dekat, lewati dosis tersebut dan jangan menggandakan dosis.
Perhatian Penggunaan Ipratropium Bromide
Sebelum menggunakan ipratropium, beritahu dokter bila kamu memiliki alergi terhadap obat tersebut atau obat sejenis. Pasalnya, ipratropium bisa menyebabkan jenis reaksi alergi yang serius, termasuk anafilaksis. Anafilaksis bisa mengancam jiwa dan membutuhkan perhatian medis segera.
Hentikan penggunaan obat ini dan segera hubungi dokter jika kamu mengalami gejala, seperti:
- Ruam.
- Gatal-gatal.
- Suara serak.
- Masalah dengan pernapasan.
- Kesulitan menelan.
- Pembengkakan tangan, wajah, mulut, atau tenggorokan.
Selain itu, obat ini juga bisa menyebabkan pusing, penglihatan kabur atau kesulitan melihat dengan jelas. Jadi, sebaiknya hindari mengonsumsi ipratropium bromide sebelum mengemudi, menggunakan mesin atau melakukan pekerjaan lain yang mengharuskan untuk waspada.
Beritahu juga pada dokter bila kamu sedang hamil, merencanakan kehamilan atau sedang menyusui sebelum menggunakan obat ini.
Efek Samping Ipratropium Bromide
Ipratropium bromide dapat menyebabkan efek samping. Segera konsultasikan kesehatan pada dokter jika efek samping tidak membaik atau tidak menghilang, seperti:
- Pusing.
- Mual.
- Maag.
- Sembelit.
- Mulut kering.
- Kesulitan buang air kecil.
- Nyeri saat buang air kecil.
- Peningkatan frekuensi buang air kecil.
- Sakit punggung.
Bahkan, beberapa efek samping dapat terjadi lebih parah. Berikut efek samping yang memerlukan tindakan medis, seperti:
- Muncul ruam.
- Kulit gatal-gatal.
- Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, tenggorokan, tangan, kaki bagian bawah, dan pergelangan kaki.
- Suara serak.
- Kesulitan bernapas.
- Kesulitan menelan.
- Detak jantung lebih cepat atau berdebar.
Interaksi Ipratropium Bromide dengan Obat Lain
Ipratropium bromide bisa berinteraksi bila pengonsumsiannya bersamaan dengan obat lain, seperti:
- Meningkatkan risiko gangguan pergerakan usus jika penggunaannya bersama pramlintide.
- Peningkatan efek toksisitas ipratropium jika penggunaannya bersama dengan glukagon.
- Ipratropium bromide juga dapat menyebabkan dampak interaksi yang terbilang ringan ketika pengonsumsiannya bersama dengan obat, seperti dimenhydrinate, donepezil, galantamine, dan levodopa.
Selain itu, menggunakan obat ini dengan berbagai jenis obat lainnya juga berisiko meningkatkan risiko efek samping yang parah. Jadi, pastikan untuk bertanya pada dokter mengenai penggunaan obat ini maupun obat jenis lain.
Kontraindikasi Ipratropium Bromide
Ipratropium bromide sangat tidak dianjurkan untuk seseorang yang punya riwayat alergi terhadap obat ini.
Referensi:
Medicine Net. Diakses pada 2023. ipratropium bromide inhaler.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Ipratropium (Inhalation Route).
Web MD. Diakses pada 2023. Ipratropium Bromide Solution, Non- – Uses, Side Effects, and More.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Ipratropium Nasal Spray.
Rx List. Diakses pada 2023. Ipratropium.
Diperbarui pada 8 Agustus 2023.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan