Inseminasi Buatan
DAFTAR ISI
- Apa Itu Inseminasi Buatan?
- Perbedaan Inseminasi Buatan dan Bayi Tabung
- Hubungi Dokter Ini untuk Informasi Inseminasi Buatan
- Indikasi Inseminasi Buatan
- Keunggulan Inseminasi Buatan
- Persiapan Inseminasi Buatan
- Prosedur Inseminasi Buatan
- Setelah Inseminasi Buatan
- Komplikasi Inseminasi Buatan
- Bagaimana Tingkat Kesuksesan Kehamilan dengan Inseminasi Buatan?
- Berapa Biaya Melakukan Inseminasi Buatan?
Apa Itu Inseminasi Buatan?
Inseminasi buatan adalah salah satu prosedur medis yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah kesuburan atau infertilitas. Proses inseminasi buatan merupakan perawatan dengan memasukkan langsung sel sperma ke dalam rahim wanita.
Pada proses yang terjadi secara alami, sperma harus melakukan perjalanan menuju rahim dari vagina melalui leher rahim. Dengan menggunakan metode ini, maka hal ini akan memudahkan sel sperma mencapai tuba falopi, sehingga memudahkan terjadinya proses pembuahan.
Proses ini akan meningkatkan kemungkinan hamil pada pasangan yang mengalami kesulitan hamil secara alami.
Cari tahu lebih berbagai fakta mengenai inseminasi buatan melalui artikel ini “Hal yang Perlu Diketahui tentang Inseminasi Buatan”.
Perbedaan Inseminasi Buatan dan Bayi Tabung
Inseminasi buatan (IUI) dan bayi tabung (IVF) merupakan metode yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan kehamilan. Namun, prosedur keduanya ternyata berbeda.
Ketika kamu melakukan proses inseminasi buatan, prosedur ini akan memasukkan sperma langsung ke dalam rahim. Tujuannya untuk mendekati sperma dengan sel telur yang sehat. Dengan begitu, sperma akan berpeluang lebih besar untuk mencapai sel telur hingga melalui proses pembuahan.
Sedangkan pada prosedur bayi tabung atau IVF, sel telur sehat akan diambil dari rahim dan dibawa ke laboratorium. Kemudian, pertemuan sel sperma dan sel telur berada di laboratorium.
Ketika pembuahan terjadi, maka embrio akan kembali dimasukkan ke dalam rahim. Itulah perbedaan proses dari inseminasi buatan dan bayi tabung.
Hubungi Dokter Ini untuk Informasi Inseminasi Buatan
Jika kamu butuh informasi lebih dalam tentang inseminasi buatan, konsultasi saja dengan dokter obstetri dan ginekologi di Halodoc.
Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 8 tahun.
Mereka juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
- dr. Marsell Phang Sp.OG
- dr. Helena Sunarja Sp.OG
- dr. Fitria Angela Umar Sp.OG
- dr. Naeny Fajriah Sp.OG
- dr. Gracia Merryane Sp.OG
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Indikasi Inseminasi Buatan
Inseminasi buatan merupakan salah satu pilihan untuk mengatasi masalah kesuburan. Tindakan ini juga terbilang lebih murah daripada pilihan lainnya, seperti bayi tabung atau fertilisasi in vitro (IVF).
Tindakan ini juga bisa berlaku bagi beberapa pasangan yang mengalami indikasi, seperti:
- Gangguan kesuburan yang tidak dapat dijelaskan.
- Endometriosis ringan.
- Gangguan pada serviks atau lendir serviks.
- Jumlah sperma yang rendah.
- Penurunan motilitas sperma.
- Gangguan ejakulasi atau ejakulasi dini.
- Kesulitan untuk melakukan hubungan intim, seperti cacat fisik.
- Salah satu pasangan mengidap penyakit infeksi menular, seperti HIV.
- Mengidap alergi sperma.
Keunggulan Inseminasi Buatan
Ada beberapa manfaat dan keunggulan inseminasi buatan yang perlu kamu ketahui, seperti:
1. Risiko stres pada tubuh lebih kecil
Proses ini terbilang lebih aman sehingga tidak akan memengaruhi kualitas sel telur. Namun, setelah prosedur biasanya wanita akan mengalami beberapa efek samping yang ringan, seperti kram perut.
2. Biaya lebih murah
Perawatan menggunakan metode ini memakan biaya yang lebih murah, dibandingkan perawatan dengan IVF atau bayi tabung. Biaya inseminasi buatan berkisar Rp2.500.000-Rp5.000.000 per siklus.
Sementara itu, Bayi tabung di Indonesia berkisar antara Rp99.000.000-Rp109.000.000 jika disesuaikan dengan usia ibu. Namun, IVF bisa memiliki harga berkisar Rp94.000.000-Rp114.000.000 jika disesuaikan dengan kondisi kesehatan kamu dan pasangan.
3. Prosesnya yang cepat
Inseminasi buatan juga terbilang cepat saat prosedurnya berlangsung. Setelah prosedur, kamu akan diminta untuk beristirahat selama 10-30 menit.
Bahkan, hasilnya pun bisa kamu ketahui beberapa minggu setelah proses berlangsung.
4. Keberhasilan 20 persen per siklus
Inseminasi buatan memiliki tingkat keberhasilan sebanyak 20 persen per siklus. Untuk itu, selalu pastikan kamu mengikuti saran dan anjuran dokter pasca prosedur agar tingkat keberhasilan semakin meningkat.
5. Bisa dilakukan hingga usia 40 tahun
Inseminasi buatan bisa menjadi cara pertama yang kamu lakukan sebelum bayi tabung. Prosedur ini bisa dijalankan hingga usia wanita 40 tahun.
Namun, pada usia tersebut, wanita hanya direkomendasikan melakukan satu kali siklus inseminasi buatan, sebelum menjalani prosedur bayi tabung.
Persiapan Inseminasi Buatan
Sebelum melakukan metode ini, tentunya dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan. Terutama pemeriksaan untuk menilai kondisi kesuburan kamu dan pasangan.
Dokter akan menganalisa pemicu kamu dan pasangan kesulitan hamil. Setelah itu, dokter akan memastikan apakah metode ini cocok untuk kamu dan pasangan lakukan.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan pada tuba falopi. Wanita yang ingin melakukan metode ini harus memiliki tuba falopi yang sehat dan terbuka.
Kemudian, dokter juga akan mengambil sampel sel sperma dengan kualitas yang paling terbaik guna memperbesar kesempatan hamil. Setelah semua persiapan sudah siap, dokter bisa menentukan kapan pelaksanaan inseminasi buatan akan dilakukan.
Proses ini biasanya dilakukan saat wanita memasuki tahap ovulasi. Dokter akan memberikan pilihan, untuk menunggu ovulasi secara alami atau menggunakan obat-obatan guna mempercepat ovulasi.
Inseminasi buatan umumnya akan dilakukan 1-2 hari setelah munculnya tanda-tanda ovulasi pada wanita.
Prosedur Inseminasi Buatan
Proses inseminasi buatan biasanya berjalan cepat. Tindakan ini juga tidak menyebabkan rasa sakit sehingga tidak membutuhkan anestesi. Berikut prosedur yang dijalankan saat melakukan metode ini, yaitu:
- Pasien wanita akan diminta untuk berbaring pada tempat tidur atau kursi khusus.
- Kemudian dokter akan menggunakan spekulum untuk membuka vagina dengan lembut hingga terlihat leher rahim.
- Dokter akan memasukkan kateter yang berisi sel sperma terbaik melalui leher rahim hingga masuk ke dalam rahim.
- Selanjutnya dokter akan menyemprotkan kateter berisi sperma mendekati tuba falopi.
- Setelah sel sperma disemprotkan, pasien wanita akan diminta untuk tetap berbaring hingga kateter dikeluarkan dan spekulum dilepaskan.
Setelah Inseminasi Buatan
Ketika prosedur inseminiasi buatan selesai, beberapa wanita akan mengalami rasa tidak nyaman. Selain itu, perdarahan ringan juga dapat terjadi setelah melakukan prosedur ini.
Pasien juga tidak memerlukan perawatan tambahan di rumah sakit dan bisa kembali melakukan aktivitas sehari-hari yang tergolong ringan. Dokter juga bisa meresepkan progesteron untuk dikonsumsi setelah prosedur agar kehamilan dapat tercapai.
Kamu juga bisa melakukan pemeriksaan atau tes kehamilan dua minggu setelah proses ini dijalankan dengan prosedur yang sesuai. Dokter juga bisa melakukan proses ulang pada beberapa bulan setelah prosedur yang pertama dilakukan.
Cari tahu hal yang perlu diperhatikan setelah inseminasi buatan melalui artikel ini “Apa yang Perlu Diperhatikan setelah Inseminasi Buatan?”
Komplikasi Inseminasi Buatan
Metode ini merupakan prosedur yang terbilang aman dan sangat kecil komplikasi atau risiko kesehatannya. Meskipun begitu, tidak ada salahnya ketahui komplikasi yang berisiko terjadi, seperti:
- Kehamilan kembar. Jika kamu mengonsumsi obat kesuburan, kamu akan berisiko melepaskan lebih dari satu sel telur. Hal ini dapat meningkatkan kesempatan untuk menjalani kehamilan kembar.
- Infeksi. Meskipun kamu berisiko mengalami infeksi, tetapi komplikasi ini sangat jarang terjadi. Pastikan untuk bertanya pada dokter spesialis kandungan untuk pencegahan komplikasi ini.
- Perdarahan. Perdarahan ringan umumnya terjadi setelah prosedur dijalankan. Sebaiknya lakukan pemeriksaan jika perdarahan tidak membaik dalam beberapa hari.
- Ovarian hyperstimulation syndrome (OHSS). Kondisi ini bisa terjadi ketika kamu mengonsumsi obat subur berlebihan. OHSS menyebabkan rahim menjadi nyeri dan bengkak.
Bagaimana Tingkat Kesuksesan Kehamilan dengan Inseminasi Buatan?
Tentunya, setiap pasangan akan memiliki hasil yang berbeda-beda. Kondisi ini bergantung pada kondisi kesehatan sperma dan sel telur tiap pasangan. Bukan itu saja, ada beberapa hal lain yang memengaruhi kesuksesan dari program ini, seperti:
- Usia.
- Penyebab infertilitas yang mendasarinya.
- Penggunaan obat kesuburan.
- Riwayat kesehatan menyeluruh.
Tingkat keberhasilan metode ini akan cenderung menurun ketika kamu memasuki usia 40-an, dan belum berhasil setelah tiga kali menjalani prosedur ini.
Untuk itu, selalu konsultasikan kesempatan keberhasilan program ini dengan dokter spesialis kandungan melalui Halodoc✔️. Kamu bisa download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk dapatkan layanan kesehatan lengkap.
Berapa Biaya Melakukan Inseminasi Buatan?
Biaya metode ini akan berbeda-beda bagi tiap pasangan. Hal ini akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan, jenis obat yang digunakan, hingga pemilihan rumah sakit untuk melakukan prosedur ini.
Namun, umumnya inseminasi buatan berkisar antara Rp2.500.000-Rp5.000.000 per siklus.
Kamu juga bisa cari tahu lebih lengkap mengenai prosedur inseminasi buatan melalui artikel ini “Bagaimana Prosedur Inseminasi Buatan Dilakukan?”