Infus
Pengertian Infus
Infus adalah metode pemberian obat atau cairan yang dilakukan langsung melalui pembuluh darah. Dosis pemberiannya bisa bertujuan sebagai resusitasi cairan (proses penggantian cairan tubuh saat seseorang berada dalam kondisi kritis dan kehilangan banyak cairan).
Tujuan Infus
Tujuan pemberian infus dibedakan berdasarkan cairan yang diberikan. Adapun, dua jenis cairan tersebut, meliputi:
1. Cairan Kristaloid
Jenis cairan ini mengandung natrium klorida, natrium glukonat, natrium asetat, kalium klorida, magnesium klorida dan glukosa. Umumnya diberikan untuk menjaga keseimbangan elektrolit, menghidrasi tubuh, mengembalikan pH dan sebagai resusitasi cairan.
Tiga jenis yang termasuk ke dalam cairan kristaloid, yaitu:
- Cairan saline. Di dalamnya mengandung natrium dan clorida sebanyak 0.9 persen.
- Ringer laktat. Di dalamnya mengandung kalium, kalsium, laktat, natrium, air dan clorida.
- Dextrose. Di dalamnya mengandung gula sederhana guna meningkatkan kadar gula darah pada pasien hipoglikemia (gula darah rendah).
2. Cairan Koloid
Cairan ini memiliki kandungan molekul lebih berat ketimbang kristaloid. Cairan koloid diberikan pada pasien yang mengidap sakit kritis, operasi berat dan sebagai resusitasi cairan.
Tiga jenis yang termasuk ke dalam cairan koloid, yaitu:
- Gelatin. Di dalamnya mengandung protein hewani guna mencegah berkurangnya volume darah pada tubuh.
- Albumin. Di dalamnya mengandung albumin guna menggantikan kadar yang hilang akibat operasi, luka berat atau sepsis.
- Dekstran. Di dalamnya mengandung polimer glukosa guna meningkatkan proses pemulihan pasien yang kehilangan banyak darah.
Manfaat Infus
Metode ini diberikan pada pasien yang mengalami kekurangan elektrolit dan cairan tubuh akibat dehidrasi. Infus juga diberikan pada pasien yang tidak bisa makan dan minum serta asupan nutrisi yang tak terpenuhi.
Kapan Harus Melakukan Infus?
Tak semua penyakit membutuhkan infus. Metode ini hanya dibutuhkan pada pasien dengan kondisi darurat yang mengharuskan obat masuk ke dalam tubuhnya secara cepat. Beberapa kondisi tersebut termasuk serangan jantung, keracunan atau stroke.
Beberapa kondisi yang disebutkan sebelumnya tidak memungkinkan minum obat lewat mulut, karena membutuhkan waktu lebih lama untuk diserap ke aliran darah. Ini bisa menyebabkan perburukan penyakit yang dialami.
Infus juga dibutuhkan ketika pasien mengalami muntah-muntah dan diare hingga kehilangan banyak cairan tubuhnya. Dengan infus, proses pergantian elektrolit dan cairan menjadi lebih cepat.
Adapun kondisi yang membutuhkan pemberian infus, antara lain:
- Dehidrasi parah.
- Keracunan makanan.
- Stroke.
- Serangan jantung.
- Gangguan sistem imun.
- Infeksi.
- Pemberian obat kemoterapi.
- Peradangan kronis.
Prosedur Infus
Pertama-tama, tim medis akan menentukan jenis infus yang akan diberikan pada pasien. Kemudian, infus disuntikkan melalui kulit yang sudah dibersihkan terlebih dulu ke dalam pembuluh darah.
Tempat Melakukan Infus
Pemberian infus harus dilakukan oleh tim medis berpengalaman. Metode ini bisa dilakukan di penyedia layanan kesehatan atau klinik. Jika ingin melakukannya, silakan buat janji rumah sakit untuk melakukan prosedur.
Kamu juga bisa mendapatkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Intravenous Fluid Regulation.
Healthline. Diakses pada 2022. Intravenous Medication Administration: What to Know.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan