Imunisasi Dasar Anak
DAFTAR
Pengertian Imunisasi Dasar Anak
Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar Anak
Jadwal Imunisasi Lanjutan untuk Anak
Efek Samping Pemberian Imunisasi Dasar Anak
Cara Mengatasi Efek Samping Setelah Imunisasi
Di Mana Imunisasi Dasar Anak Dilakukan?
Pengertian Imunisasi Dasar Anak
Imunisasi anak adalah pemberian vaksin pada anak untuk melindungi mereka dari penularan penyakit tertentu. Vaksin terbuat dari kuman yang sudah melalui proses pelemahan atau bahkan dimatikan.
Vaksinasi anak akan menguatkan sistem kekebalan tubuh sehingga merangsang terbentuknya zat antibodi. Dengan begitu, tubuh anak lebih kuat terhadap infeksi di masa mendatang.
Tidak hanya menghindarkan anak dari serangan penyakit serius, vaksinasi anak juga bisa melindungi masyarakat yang lebih luas. Sebab, imunisasi membantu meminimalkan terjadinya penyebaran penyakit.
Di Indonesia, imunisasi rutin lengkap terdiri dari dua jenis, yaitu imunisasi dasar dan lanjutan. Jadwal imunisasi dasar dan lanjutan tersebut akan tergantung pada usia anak.
Imunisasi dasar merupakan langkah pencegahan utama dari berbagai penyakit menular. Sedangkan imunisasi lanjutan bertujuan untuk menjaga imunitas anak tetap optimal seiring bertambahnya usia.
Selain itu, ada juga imunisasi ulangan atau booster sebagai penguat kekebalan. Namun, tak semua jenis imunisasi memiliki booster. Sebab, ada jenis vaksin yang hanya diberikan sekali seumur hidup.
Catat, Ini Daftar Vaksin Anak yang Diwajibkan Pemerintah.
Jenis Imunisasi Dasar Anak
Berikut jenis imunisasi dasar anak yang wajib ibu berikan sebagai imunisasi dasar lengkap beserta manfaatnya:
1. Vaksin hepatitis B
Vaksin hepatitis B adalah vaksin untuk mencegah infeksi virus hepatitis B. Ini mengandung potongan virus tidak aktif yang memicu kekebalan tubuh untuk menghasilkan perlindungan terhadap hepatitis B.
Nah, kini Halodoc menyediakan fasilitas imunisasi anak seperti vaksin hepatitis B melalui layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jabodetabek dan Surabaya).
Layanan dari Halodoc ini akan mendatangkan dokter khusus ke tempat ibu atau di lokasi mana pun yang dipilih untuk pemberian vaksin.
Nah, Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Home Lab Halodoc.
Booking Vaksinasi DTaP-POLIO IPV-HIB-HEP B (Hexaxim) di rumah lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
2. Vaksin BCG
Vaksin BCG adalah vaksin untuk mencegah infeksi tuberkulosis (TB). Mengandung bakteri Mycobacterium bovis lemah, yang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan bakteri penyebab TB.
3. Vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus)
Ini merupakan vaksin kombinasi yang bisa memberi perlindungan terhadap tiga penyakit berbahaya, seperti:
- Difteri adalah infeksi serius pada tenggorokan yang bisa menyumbat saluran dan menyebabkan masalah pernapasan.
- Tetanus adalah penyakit saraf yang terjadi akibat bakteri penghasil toksin yang mengkontaminasi luka.
- Pertusis atau batuk rejan adalah penyakit pernapasan yang bisa menyebabkan batuk parah pada anak.
Simak lebih lanjut terkait vaksin DPT pada artikel berikut ini: “Wajib Tahu, Ini Manfaat Memberikan Vaksin DPT pada Anak”.
4. Vaksin polio
Vaksin polio adalah imunisasi untuk mencegah infeksi virus polio. Kegunaannya memberikan perlindungan terhadap penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan gangguan sistem saraf.
5. Vaksin Hib
Vaksin mampu mencegah infeksi bakteri Haemophilus influenza tipe b (Hib) yang menyebabkan meningitis pada anak di bawah 5 tahun. Bakteri juga memicu infeksi telinga, paru-paru, darah, kulit, maupun persendian.
6. Vaksin MMR (measles, mumps, dan rubella)
Vaksin MMR adalah vaksin campak, gondongan, dan rubella. Ini memberikan perlindungan akibat virus campak dan rubella.
Selain itu, kamu juga bisa dapatkan potongan 25% (maksimal Rp 250 ribu) untuk Vaksinasi MMR (M-M-R II) dengan kode promo VAKSINHD2 di Halodoc Home Lab.
Tunggu apa lagi? Yuk booking sekarang!
Booking Vaksinasi MMR (M-M-R II) di Rumah Lebih Mudah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar Anak
IDAI telah memperbarui jadwal imunisasi dasar anak pada tahun 2023. Jadwal terbaru ini dapat memudahkan dokter maupun orangtua dalam memberikan vaksinasi anak yang tepat sesuai dengan usianya.
1. Vaksin hepatitis B
Jadwal imunisasi hepatitis B pada bayi pertama kali 24 jam setelah lahir. Namun, jika bayi lahir dengan berat badan di atas 2 kg, pemberian vaksin baru akan diberikan saat usianya mencapai 1 bulan.
Untuk lebih jelasnya, ibu juga bisa membaca artikel berikut ini: “Alasan Bayi Baru Lahir Perlu Diberikan Vaksin Hepatitis B”.
2. Vaksin BCG
Jadwal imunisasi selanjutnya adalah vaksin BCG. Waktu pemberian vaksin ini adalah sebelum bayi menginjak 2 bulan. Namun, jadwal terbarunya yaitu sesaat setelah lahir atau sebelum bayi menginjak 1 bulan.
3. Vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus)
Jenis vaksin anak ini diberikan sebanyak 3 dosis berturut-turut. Jadwal imunisasinya saat berusia Si Kecil berusia 2, 3, dan 4 bulan.
4. Vaksin polio
Pemberian jadwal imunisasi polio dilakukan sebanyak 4 kali. Dosisnya saat bayi masih berusia 0–1 bulan. Kemudian, lanjut saat usianya menginjak 2, 3, dan 4 bulan berturut-turut.
5. Vaksin Hib
Pemberian imunisasi HiB biasanya bersamaan dengan hepatitis B dan DPT. pemeriannya saat Si Kecil berusia 2, 3, dan 4 bulan. Jenis vaksinnya disebut dengan DPT-HB-Hib.
6. Vaksin MMR (measles, mumps, dan rubella)
Jadwal imunisasi pertamanya adalah saat Si Kecil menginjak 12–15 bulan. Anak pada masa prasekolah yang belum mendapat dosis pertama MMR harus mendapatkan satu dosis vaksin.
Ibu juga dapat membaca artikel berikut ini untuk mengetahui jadwal imunisasi anak dengan lebih rinci: “Catat, Ini Jadwal Imunisasi Dasar Anak yang Penting Diketahui”.
Jadwal Imunisasi Lanjutan untuk Anak
Beberapa jenis vaksin di atas memiliki jadwal imunisasi lanjutan. Tujuannya memberikan perlindungan yang berkelanjutan. Selain itu, memperkuat respons kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.
1. Vaksin hepatitis B: 0 & 18 bulan
Dosis kedua vaksin diberikan saat Si Kecil menginjak 18 bulan. Jadwal imunisasi kedua dan ketiga bersamaan dengan jenis vaksin lainnya. Salah satunya, yaitu DPT untuk penyakit difteri, pertusis, dan tetanus.
2. Vaksin BCG
Jadwal imunisasi BCG hanya diberikan sekali seumur hidup dan tidak ada lanjutan. Sebab, vaksin ini mampu memberikan perlindungan yang berlangsung seumur hidup setelah pemberian satu dosis.
Ibu juga bisa membaca lebih lanjut terkait vaksin ini pada artikel ini: “7 Manfaat Vaksin BCG untuk Anak dan Orang Dewasa”.
3. Vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus)
Lanjutan dari vaksin DPT adalah booster saat Si Kecil berusia 5 tahun. Dilanjutkan dengan beberapa kali imunisasi lanjutan saat 5–7 tahun dan 10–18 tahun.
4. Vaksin polio
Pemberian imunisasi polio dosis kedua ibu lakukan ketika anak menginjak 18 bulan. Jenis vaksin ini dikenal dengan booster polio. Tujuannya mempertahankan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.
5. Vaksin Hib
Jadwal imunisasi lanjutan vaksin Hib saat Si Kecil berusia antara 15–18 bulan.
6. Vaksin MMR (measles, mumps, dan rubella)
Vaksin lanjutan atau booster bisa ibu berikan saat Si Kecil berusia 18 bulan dan 5–7 tahun. Selain itu, imunisasi ini juga bisa ibu lakukan saat anak berusia 6 bulan ingin bepergian antar benua.
Selain jenis vaksin di atas, terdapat pula vaksin PCV untuk anak. Ini beberapa hal yang perlu ibu ketahui terlebih dulu: “11 Hal yang Perlu Diketahui tentang Vaksin PCV pada Anak”
Efek Samping Pemberian Imunisasi Dasar Anak
Imunisasi pada anak juga memiliki efek samping. Namun, efek samping imunisasi anak biasanya hanya terjadi dalam intensitas ringan. Gejalanya nyeri di tempat suntikan, ruam, dan demam.
Reaksi tersebut dapat menghilang dengan sendirinya dua hingga tiga hari kemudian. Adanya efek samping menunjukkan bahwa vaksin memberikan stimulasi pada sistem kekebalan tubuh.
Meski begitu, orang tua perlu memberi perhatian ekstra pada anak yang baru mendapatkan imunisasi selama beberapa hari. Bila ibu melihat gejala yang mengkhawatirkan pada anak, segera hubungi dokter.
Apalagi jika terjadi efek samping yang lebih serius, seperti reaksi alergi (termasuk anafilaksis). Jika tak teratasi, gangguan tersebut berpotensi membahayakan nyawa Si Kecil.
Untuk meminimalisir efek samping pasca vaksinasi, kenali lebih jauh jenis dan jadwal vaksin untuk Si Kecil: Ibu, Kenali Jenis dan Jadwal untuk Vaksin Anak
Cara Mengatasi Efek Samping Setelah Imunisasi
Jika Si Kecil mengalami efek samping setelah vaksinasi, ibu bisa mengajaknya beristirahat. Luangkan lebih banyak waktu tidur ketimbang bermain guna mempercepat proses penyembuhan.
Selain itu, ibu bisa mempraktikkan beberapa cara berikut ini:
- Berikan banyak air putih untuk mencegah dehidrasi.
- Berikan obat pereda demam sesuai dosis anjuran dokter.
- Kompress dingin di area suntikan untuk meredakan nyeri dan pembengkakan.
- Berikan makanan ringan yang sehat, seperti buah-buahan atau jus.
- Pantau suhu tubuh anak secara berkala.
- Hindari aktivitas fisik yang berat setelah imunisasi.
- Pastikan anak tidur nyenyak di malam hari.
Jika efek sampingnya berkelanjutan dan tak kunjung membaik, bicarakan hal ini dengan dokter spesialis anak di aplikasi Halodoc. Langkah tepat penanganan dapat meminimalisir keparahan gejala yang Si Kecil alami.
Ibu juga bisa membeli obat pereda demam untuk mengatasi efek samping vaksin melalui Toko Kesehatan Halodoc. Tidak perlu khawatir, produk terjamin aman dan akan dikirim dari apotek terpercaya.
Di Mana Imunisasi Dasar Anak Dilakukan?
Imunisasi dasar anak bisa ibu lakukan di pusat pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit. Pemerintah juga memberikannya secara gratis lewat posyandu atau puskesmas di sekitar domisili.
Kini, ibu juga bisa melakukan vaksinasi anak dari rumah atau dari mana saja menggunakan layanan Homelab Halodoc. Klik gambar di bawah ini untuk menemukan vaksin yang ibu butuhkan untuk si Kecil.