Hidradenitis Suppurativa
Pengertian Hidradenitis Suppurativa
Hidradenitis suppurativa adalah kondisi yang ditandai dengan munculnya benjolan kecil yang menyakitkan di bawah kulit. Benjolan biasanya berkembang di area di mana kulit bergesekan, seperti ketiak, selangkangan, bokong, dan payudara.
Penyakit ini biasanya terjadi setelah pubertas, lalu bertahan selama bertahun-tahun dan memburuk dari waktu ke waktu. Ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.
Penyebab Hidradenitis Suppurativa
Hidradenitis suppurativa berkembang ketika folikel rambut tersumbat. Penyebab pasti untuk ini tidak diketahui. Namun, kondisi ini diduga berkaitan dengan hormon, genetik, kebiasaan merokok, atau kelebihan berat badan.
Dalam kasus yang jarang terjadi, kondisi tersebut mungkin terkait dengan penyakit Crohn. Terutama jika berkembang di sekitar daerah selangkangan dan kulit di dekat anus. Penyakit Crohn adalah kondisi jangka panjang yang menyebabkan lapisan sistem pencernaan meradang.
Faktor Risiko Hidradenitis Suppurativa
Beberapa faktor risiko dari kondisi ini, antara lain:
- Usia. Risiko hidradenitis suppurativa lebih tinggi pada orang berusia 20-an dan 30-an.
- Jenis kelamin. Wanita lebih mungkin mengembangkan hidradenitis suppurativa daripada pria.
- Riwayat keluarga. Kecenderungan untuk mengembangkan hidradenitis suppurativa dapat diturunkan.
- Kondisi tertentu. Hidradenitis suppurativa lebih umum dan parah pada orang yang kelebihan berat badan. Ini juga memiliki hubungan dengan jerawat parah, radang sendi, diabetes, sindrom metabolik dan penyakit radang usus.
- Merokok. Merokok tembakau telah dikaitkan dengan risiko hidradenitis suppurativa.
Gejala Hidradenitis Suppurativa
Gejala dapat berkisar dari ringan hingga berat. Kondisi ini menyebabkan munculnya campuran benjolan seperti bisul, komedo, kista, jaringan parut dan saluran di kulit yang mengeluarkan nanah.
Hidradenitis suppurativa dapat menyebabkan benjolan berdaging tumbuh di permukaan kulit. Kondisi ini cenderung dimulai dengan benjolan seukuran kacang polong yang berkembang di satu tempat. Ini akan hilang atau pecah dan mengeluarkan nanah setelah beberapa jam atau hari.
Benjolan baru kemudian akan sering berkembang di daerah terdekat. Jika ini tidak dikendalikan dengan obat-obatan, benjolan yang lebih besar dapat berkembang dan menyebar. Saluran sempit yang disebut saluran sinus juga terbentuk di bawah kulit yang pecah di permukaan dan mengeluarkan nanah.
Kondisi kesehatan ini juga bisa sangat menyakitkan. Benjolan biasanya berkembang pada kulit di area berikut:
- Sekitar selangkangan dan alat kelamin.
- Ketiak.
- Bagian bawah dan sekitar anus.
- Bawah payudara.
Abses juga dapat menyebar ke tengkuk, pinggang dan paha bagian dalam. Area terisolasi lainnya yang diketahui terkena termasuk bagian depan atau belakang kaki, samping, area belakang dan wajah.
Beberapa benjolan mungkin terinfeksi bakteri, menyebabkan infeksi sekunder yang perlu diobati dengan antibiotik. Banyak orang dengan kondisi ini juga mengembangkan sinus pilonidal, yang merupakan lubang kecil atau “terowongan” di kulit.
Diagnosis Hidradenitis Suppurativa
Dokter akan mendiagnosis kondisi ini dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang jika diperlukan, seperti:
- Pengambilan sampel untuk mengetahui jenis bakteri yang berkembang pada nanah, untuk menentukan antibiotik yang paling tepat.
- Pemeriksaan darah untuk menilai kadar gula pengidap, mengingat infeksi kulit umumnya terjadi pada pengidap diabetes, serta untuk memonitor tingkat infeksi dan peradangan.
Pengobatan Hidradenitis Suppurativa
Tujuan pengobatan kondisi ini adalah untuk meredakan nyeri, mempercepat proses penyembuhan, dan mencegah penyebaran. Beberapa langkah yang akan dianjurkan dokter untuk mengatasi hidradenitis suppurativa, antara lain:
- Perawatan rumahan, seperti kompres hangat, jaga kebersihan daerah yang terkena, kenakan pakaian yang longgar, dan menurunkan berat badan.
- Pengobatan medis, yaitu dengan pemberian antibiotik, serta injeksi steroid atau inhibitor TNF. Antibiotik yang digunakan adalah jenis eritromisin dan klindamisin.
- Pembedahan, pada lesi kulit yang sudah kronik dengan banyak jaringan parut.
Komplikasi
Hidradenitis suppurativa yang persisten dan parah dapat menyebabkan komplikasi, termasuk:
- Infeksi. Area yang terkena rentan terhadap infeksi sekunder.
- Bekas luka dan perubahan kulit. Luka bisa sembuh tetapi meninggalkan bekas luka seperti tali atau kulit berlubang.
- Gerakan terbatas. Luka dan jaringan parut dapat menyebabkan gerakan terbatas atau nyeri, terutama jika terjadi di ketiak atau paha.
- Kanker kulit. Karsinoma sel skuamosa dapat terjadi pada hidradenitis suppurativa jangka panjang, terutama pada orang yang kondisinya melibatkan daerah perianal.
- Pembengkakan di lengan, kaki atau alat kelamin. Jaringan parut dapat mengganggu sistem drainase getah bening, yang dapat menyebabkan pembengkakan.
- Efek psikologis dan isolasi sosial. Lokasi dan bau dari luka dapat menyebabkan rasa malu dan keengganan untuk keluar rumah. Ini dapat menyebabkan kecemasan atau depresi.
Pencegahan
Beberapa upaya pencegahan hidradenitis suppurativa yang dapat dilakukan, antara lain:
- Menjaga berat badan tetap ideal.
- Menjaga kebersihan kulit untuk menghindari masalah kulit.
Baca juga: Apakah Saya Berisiko Terkena Hidradenitis Suppurativa?
Kapan Harus ke Dokter?
Segera hubungi dokter ketika dirimu merasakan gejala hidradenitis suppurativa yang dijelaskan tadi. Penanganan yang tepat dan cepat akan semakin baik demi proses pengobatan dan penyembuhan.
Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa download Halodoc untuk membuat janji dengan dokter di rumah sakit kapan saja.
Referensi:
American Academy of Dermatology. Diakses pada 2022. Hidradenitis Suppurativa: Diagnosis And Treatment.
NHS UK. Diakses pada 2022. Hidradenitis Suppurativa (HS).
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Hidradenitis Suppurativa.
Diperbarui pada 9 Mei 2022