Heparin
DAFTAR ISI
- Apa Itu Heparin?
- Manfaat Heparin
- Hubungi Dokter Ini Sebelum Menggunakan Heparin
- Peringatan Sebelum Menggunakan Heparin
- Peringatan Sebelum Menggunakan Heparin
- Dosis dan Aturan Pakai Heparin
- Cara Mengonsumsi Heparin dengan Benar
- Efek Samping Heparin
- Interaksi Heparin dengan Obat Lain
- Kontraindikasi Heparin
Apa Itu Heparin?
Heparin adalah jenis obat antikoagulan yang berfungsi mencegah maupun menangani masalah penggumpalan darah. Cara kerjanya dengan menghambat protein yang berperan dalam prosed penggumpalan darah.
Walaupun heparin bisa mencegah penggumpalan darah, obat ini tidak mampu menghilangkan atau mengecilkan gumpalan yang telah terbentuk. Obat tersedia dalam bentuk gel, salep dan suntik.
Berapa lama efek heparin? Obat berfungsi sebagai pengencer darah. Obat dapat bekerja selama proses pencucian darah berlangsung, yaitu berkisar 3-4 jam.
Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui sebelum mengonsumsinya:
- Golongan obat: obat resep.
- Kategori: antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan darah.
- Manfaat: mencegah dan mengobati penggumpalan darah.
- Digunakan oleh: Dewasa, anak-anak, dan lansia.
- Heparin untuk ibu hamil dan menyusui: Obat termasuk ke dalam kategori C pada ibu, yaitu memperlihatkan efek samping terhadap janin. Sejauh ini belum ada studi terkontrol untuk mengetahui kebenaran tersebut. Penggunaannya hanya boleh jika manfaatnya lebih besar ketimbang risikonya. Pada ibu menyusui, diskusikan terlebih dulu dengan dokter terkait penggunaan. Meski tidak meresap ke dalam ASI, obat bisa saja berpotensi membahayakan bayi.
- Bentuk obat: Injeksi atau suntikan, gel, dan salep.
Manfaat Heparin
Heparin digunakan untuk apa? Manfaat heparin adalah menghentikan proses penggumpalan darah yang bisa menyumbat aliran darah. Tersumbatnya aliran darah bisa mengancam nyawa pengidapnya.
Kamu bisa membaca artikel berikut untuk mengetahui lebih lanjut bahaya penggumpalan darah: Ini Bahaya Pembekuan Darah bagi Kesehatan.
Karena berperan dalam menghancurkan gumpalan darah, obat kerap disebut juga sebagai obat pengencer darah. Obat ini diberikan setelah operasi untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah.
Heparin juga dapat dipakai untuk mencegah gumpalan darah pada prosedur medis dan beberapa kondisi di bawah ini:
1. Mencegah pembentukan gumpalan darah pasca operasi
Masalah ini biasanya terjadi akibat imobilisasi pasca operasi. Ketidakaktifan secara fisik meningkatkan risiko pembentukan gumpalan darah akibat kurangnya peregangan otot dan penurunan aktivitas jantung.
Dengan heparin, obat berperan sebagai antikoagulan dan mencegah pembentukan gumpalan darah pasca operasi. Hal ini dapat meminimalisir komplikasi, seperti trombosis atau emboli.
2. Trombosis vena
Trombosis vena dalam terjadi ketika terbentuk gumpalan darah (trombus) di dalam vena pada kaki atau panggul. Heparin bekerja dengan menghambat koagulasi darah.
3. Mencegah pembekuan darah sebelum prosedur medis
Sebelum melakukan prosedur operasi besar, kateterisasi vaskular, atau prosedur bedah jantung, risiko pembentukan gumpalan darah yang berpotensi membahayakan pasien bisa meningkat.
Dalam situasi ini, heparin dapat mengurangi kemungkinan terbentuknya gumpalan darah selama atau setelah prosedur tersebut.
4. Mencegah bekuan darah dalam sistem peralatan dialisis atau cuci darah
Selama proses dialisis atau cuci darah, darah pasien melewati peralatan medis tertentu. Ini bisa memicu respons alami tubuh atau reaksi koagulasi, yaitu pembekuan darah di permukaan peralatan.
Pemberian obat heparin sebelum atau selama prosedur berfungsi untuk mencegah respons koagulasi ini.
5. Penyakit vaskular serebral, seperti stroke
Stroke terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terhambat oleh gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah. Dengan heparin, obat ini mampu menghambat aktivitas trombin dan faktor-faktor bekuan darah lain.
Dengan kata lain, obat mampu mencegah pembentukan gumpalan yang dapat menyumbat pembuluh darah otak.
Hubungi Dokter Ini Sebelum Menggunakan Heparin
Apabila kamu atau orang terdekat membutuhkan heparin, kamu bisa hubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc untuk berkonsultasi guna mendapatkan resep dokter.
Sebab, penggunaan obat ini harus berdasarkan resep dari dokter.
Dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
- dr. Siska Damayanti Sp.PD
- dr. Handoko Tejo Utomo Sp.PD
- dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD
- dr. Vera Bahar Sp.PD
- dr. Andrea Livina Sp.PD
Itulah beberapa dokter yang bisa kamu hubungi sebelum mengonsumsi heparin.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Peringatan Sebelum Menggunakan Heparin
Berikut beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat menggunakan obat ini:
- Hindari pemakaian obat ini apabila kamu mengalami kondisi pengenceran darah atau perdarahan hebat.
- Sebaiknya, jangan gunakan heparin apabila kamu alergi dengan kandungannya. Beri tahu pula kepada dokter seputar riwayat alergi yang kamu miliki.
- Informasikan pada dokter apabila kamu mengidap penyakit jantung, hipertensi dan penyakit kardiovaskular lainnya.
- Beri tahu pada dokter apabila kamu mengidap penyakit hati, masalah ginjal, gangguan saluran pencernaan, kanker, diabetes, hiperkalemia dan penyakit metabolik.
- Konsultasikan dengan dokter jika kamu sedang mengalami menstruasi, demam, atau penyakit infeksi.
- Hindari obat ini apabila sedang dalam pengaruh alkohol karena bisa menyebabkan pendarahan pada lambung.
- Konsultasikan dengan dokter bagi lansia, ibu hamil, ibu menyusui, sedang berencana hamil atau anak-anak yang akan mengonsumsi obat ini.
- Beri tahu dokter jika punya riwayat operasi atau anestesi dalam waktu dekat.
- Kamu juga perlu memberi tahu dokter jika memiliki jadwal operasi atau prosedur medis dalam waktu dekat sebelum mengonsumsi obat ini.
- Berhenti merokok selama mengonsumsi obat ini. Kebiasaan ini bisa menurunkan kemampuan obat.
- Informasikan pada dokter terkait obat, suplemen atau produk herbal lain yang sedang kamu konsumsi.
- Pantang menggunakan heparin gel atau salep pada luka terbuka atau selaput lendir, seperti mata atau mulut.
- Temui dokter jika mengalami tanda-tanda alergi usai menggunakan obat ini.
Kamu bisa baca di sini terkait dengan penggunaannya pada ibu hamil dan menyusui: Ini Aturan Penggunaan Heparin untuk Ibu Hamil dan Menyusui.
Dosis dan Aturan Pakai Heparin
Berikut pemakaian dosis dan aturan penggunaan heparin berdasarkan jenisnya:
1. Suntik
Dosis pemberiannya tergantung pada tujuan dan usia.
Perawatan setelah terapi serangan jantung
Dewasa:
- Dosis penggunaan sebanyak 60 unit per kilogram berat badan. Dosis maksimal 4.000 unit.
- Lanjut dengan infus 12 unit per kilogram berat badan, per jam. Dosis maksimal 1.000 unit per jam, selama 48 jam.
Mengatasi emboli, angina tidak stabil, dan trombosis vena dalam
Dewasa:
- Dosis awal penggunaan sebanyak 75–80 unit per kilogram berat badan. Untuk emboli paru berat, sebanyak 5.000–10.000 unit.
- Lanjut dengan infus 18 unit per kilogram berat badan atau 1.000–2.000 unit per jam. Dosis alternatif sebanyak 5.000–10.000 unit, 4–6 jam sekali.
Anak-anak:
- Dosis awal penggunaan sebanyak 50 unit per kilogram berat badan.
- Lanjut dengan infus 15–25 unit per kilogram berat badan, per jam.
Mencegah penggumpalan darah dan emboli setelah operasi
Dewasa:
- Dosis sebanyak 5.000 unit, 2 jam sebelum operasi.
- Lanjut 8–12 jam sekali selama 7 hari. Dosis ini juga dapat diberikan sampai pasien pulih.
Mengobati emboli pada pembuluh darah vena
Dewasa:
Dosis sebanyak 5.000–20.000 unit setiap 12 jam. Dosis juga dapat diberikan 8.000–10.000 unit setiap 8 jam.
Anak-anak:
Dosis sebanyak 250 unit per kilogram berat badan, 2 kali sehari.
Lansia:
Dosis penggunaan kurang dari dosis biasa. Sebab, lansia memiliki kemungkinan efek samping penggunaan yang lebih tinggi.
2. Gel dan salep
Bentuk gel dan salep umumnya untuk mencegah dan mengatasi tromboflebitis. Caranya dengan mengoleskan heparin ke permukaan kulit 2-3 kali sehari.
Cara Mengonsumsi Heparin dengan Benar
Heparin adalah obat-obatan yang hanya bisa kamu peroleh dengan resep dokter. Obat dalam bentuk suntik pun hanya bisa dilakukan oleh dokter maupun perawat di bawah pengawasan dokter. Heparin suntik bisa dokter masukan melalui intravena atau di bawah kulit (subkutan).
Sedangkan dalam bentuk gel atau salep, pastikan menggunakannya sesuai anjuran dokter atau baca petunjuk yang ada pada kemasan. Hindari menambah atau mengurangi dosis tanpa sepengetahuan dokter.
Oleskan gel secara tipis dan merata ke bagian kulit yang mengalami gumpalan darah. Pastikan menggunakannya pada jam yang sama setiap hari. Apabila melewatkan dosis, segera gunakan jika jedwa penggunaan berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah terlalu dekat, lewati dosis dan jangan menggandakannya.
Pada umumnya, dokter akan menyarankan kamu untuk melakukan pemeriksaan darah secara rutin saat menggunakan obat ini. Tujuannya untuk memantau efek pengenceran darah.
Simpan obat ini dalam suhu ruangan dan hindari paparan sinar matahari langsung atau kondisi lembap. Usahakan menyimpannya jauh dari jangkauan anak-anak.
Efek Samping Heparin
Berikut efek samping heparin yang perlu kamu waspadai setelah mendapatkannya:
- Mudah memar.
- Rambut rontok.
- Pendarahan pada gusi atau bagian lain yang sulit berhenti.
- Nyeri, kemerahan, atau iritasi di bekas suntikan.
- Bengkak di bagian suntikan.
- Sering mimisan atau menstruasi yang tak kunjung berhenti.
- Urine berwarna gelap.
- Tinja berwarna hitam.
- Muntah berwarna kehitaman seperti ampas kopi.
- Nyeri kepala hebat.
- Mengalami tanda-tanda infeksi, seperti demam, menggigil, pilek, atau mata berair.
- Tulang terasa sakit.
Segera cari bantuan medis apabila kamu mengalami tanda-tanda alergi obat atau efek samping serius, seperti:
- Sesak napas.
- Nyeri dada.
- Jantung berdebar (aritmia).
- Perubahan warna kulit.
- Batuk darah.
- Pusing, gelisah, dan berkeringat.
- Kebingungan.
- Sulit berbicara.
- Mati rasa atau lemah pada satu sisi tubuh.
- Gangguan penglihatan, terutama yang terjadi tiba-tiba.
- Nyeri di bagian perut, punggung bawah, atau selangkangan.
Klik artikel ini untuk mengetahui Bahayanya Jika Mengonsumsi Obat Tidak Sesuai Dosis.
Interaksi Heparin dengan Obat Lain
Ada beberapa obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan heparin, antara lain:
- Obat pengencer darah lainnya seperti warfarin.
- Obat-obatan lain, seperti antiplatelet, asam salisilat, OAINS, dextran.
- Obat golongan fibrinolitik, seperti alteplase.
- Meminumnya bersama nitrogliserin bisa menurunkan efektivitas obat.
- Jika kamu mengonsumsi bersama ACE inhibitor dan penghambat reseptor angiotensin II (ARB), ini bisa memicu hiperkalemia.
Kontraindikasi Heparin
Pengidap hipertensi yang mengonsumsi obat ini dapat menyebabkan pasien mengalami perdarahan. Oleh sebab itu pemakaiannya harus sangat hati-hati dan sesuai dengan anjuran yang diberikan dokter.
Hubungi dokter tepercaya secara mudah dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Dapatkan saran dan informasi kesehatan yang tepat dari ahlinya dengan klik gambar berikut: