Henoch-Schonlein Purpura
Pengertian Henoch Schonlein Purpura
Henoch Schonlein Purpura (HSP) atau vaskulitis immunoglobulin A (IgAV) adalah peradangan yang terjadi pada pembuluh darah kecil di sendi, ginjal, usus, dan kulit.
Masalah kesehatan ini bisa mengakibatkan munculnya ruam berwarna merah atau keunguan yang disebut purpura pada kulit di bagian pantat atau tungkai bawah.
HSP dapat menyasar siapa saja, tetapi lebih sering dialami oleh anak-anak yang berusia di bawah 11 tahun. Selain itu, HSP bukanlah penyakit menular maupun bersifat genetik (turun-temurun dalam keluarga). Sebagian besar pengidapnya bisa sembuh dalam waktu beberapa minggu.
Apakah Henoch Schonlein Purpura Bisa Disembuhkan?
Kabar baiknya, penyakit ini dapat disembuhkan. Namun, jika komplikasi sudah terjadi, maka perawatan di rumah sakit wajib pengidapnya jalani.
Bahkan, tindakan operasi juga dapat dilakukan jika HSP sudah mengakibatkan usus terlipat atau pecah.
Meski begitu, sebagian besar kasus HSP tidak benar-benar mengancam keselamatan dan penyembuhannya dapat melibatkan istirahat serta konsumsi obat-obatan.
Perbedaan Henoch Schonlein Purpura pada Anak dan Orang Dewasa
Lebih dari 90 persen kasus HSP terjadi pada anak-anak, terutama yang berusia antara 2 dan 6 tahun. Penyakit ini cenderung lebih ringan pada anak-anak daripada orang dewasa.
Namun, orang dewasa lebih cenderung memiliki luka berisi nanah pada ruam mereka. Mereka juga lebih sering mengalami kerusakan ginjal dengan kondisi tersebut.
Pada anak-anak, HSP biasanya membaik dalam beberapa minggu. Gejala dapat bertahan lebih lama pada orang dewasa.
Penyebab Henoch Schonlein Purpura
Penyebab Henoch Schonlein Purpura terjadi tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi, peradangan pembuluh darah pada masalah kesehatan ini diduga memiliki kaitan erat dengan respon imunitas tubuh yang tidak normal terhadap infeksi.
Respon tersebut mengakibatkan peradangan pada pembuluh darah. Lalu, muncul perdarahan dan ruam pada permukaan kulit.
Tak sedikit kondisi HSP muncul setelah pengidapnya terserang infeksi saluran pernapasan atas. Selain itu, masalah kesehatan ini juga dihubungkan dengan campak, cacar air, hepatitis, gigitan serangga, vaksin, penggunaan obat tertentu, dan paparan suhu dingin.
Faktor Risiko
Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko berkembangnya purpura Henoch-Schonlein meliputi:
- Usia. Penyakit ini terutama menyerang anak-anak di bawah 10 tahun.
- Seks. Purpura Henoch-Schonlein sedikit lebih umum pada pria daripada wanita.
- Faktor ras. Anak kulit putih dan Asia lebih mungkin mengembangkan purpura Henoch-Schonlein daripada anak ras kulit hitam.
Gejala Henoch Schonlein Purpura
Gejala Henoch Schonlein Purpura yaitu munculnya ruam berwarna merah atau ungu pada permukaan kulit yang dikenal dengan istilah purpura.
Selain itu, terjadi pembengkakan atau peradangan pada sendi, masalah pada ginjal dan sistem pencernaan.
Secara umum, berikut gejala yang biasanya muncul pada pengidap HSP:
- Muncul ruam kulit pada tubuh, paling sering pada bagian tungkai dan lengan.
- Nyeri dan pembengkakan pada sendi.
- Nyeri dan kram pada perut.
- Mual dan muntah.
- Buang air besar diikuti dengan darah.
- Diare atau sembelit.
- Penurunan nafsu makan.
- Urine mengeluarkan darah.
- Demam.
- Sakit kepala.
- Tubuh kelelahan tanpa sebab.
Salah satu gejala khasi dari HSP adalah ruamh kulit. Namun, kehadiran ruam kulit tidak selalu menunjukkan HSP.
Sebab, ruam kulit dapat menjadi indikasi berbagai masalah medis lainnya. Jika kamu ingin mengetahuinya lebih mendalam, kamu bisa membaca artikel: Ini Jenis-Jenis Ruam Kulit pada Orang Dewasa.
Diagnosis Henoch Schonlein Purpura
Dokter dapat mendiagnosis kondisi jika terdapat ruam klasik, nyeri sendi, dan gejala saluran pencernaan pada pengidapnya.
Namun, jika salah satu dari tanda dan gejala ini hilang, dokter mungkin menyarankan satu atau lebih dari tes berikut untuk mendukung pemeriksaan:
1. Tes laboratorium
Tidak ada tes laboratorium tunggal yang dapat mengkonfirmasi HSP. Tetapi tes tertentu dapat membantu menyingkirkan penyakit lain dan membuat diagnosis Henoch-Schonlein tampak mungkin.
Mereka mungkin termasuk:
- Tes darah. Pengujian darah akan dokter lakukan jika diagnosis awal tidak dapat benar-benar memastikan HSP berdasarkan tanda dan gejalanya.
- Tes urin. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi apakah ada darah, protein atau kelainan lain pada urin. Dengan demikian dokter dapat mengetahui apakah ginjal masih berfungsi dengan baik atau tidak.
2. Biopsi
Orang yang memiliki HPS seringkali memiliki endapan protein tertentu, seperti IgA (imunoglobulin A), pada organ yang terkena.
Karenanya, dokter mungkin akan melakukan biopsi yaitu pengujian dengan mengambil sedikit sampel kulit.
Dalam kasus keterlibatan ginjal yang parah, dokter juga mungkin menyarankan biopsi ginjal untuk membantu memandu keputusan pengobatan.
3. Tes Pencitraan
Dokter juga dapat merekomendasikan tes pencitraan seperti USG untuk menyingkirkan penyebab gejala HPS.
Selain itu, pemeriksaan ini juga bertujuan untuk memeriksa kemungkinan komplikasi, seperti obstruksi usus.
Pengobatan Henoch Schonlein Purpura
Gejala biasanya akan membaik dengan sendirinya setelah 6 hingga 8 minggu. Oleh sebab itu, dokter biasanya akan menyarankan pilihan pengobatan Henoch Schonlein Purpura seperti:
1. Istirahat
Istirahat menjadi salah satu pilihan pengobatan untuk mengatasi penyakit ini. Sebab, pada tahap yang ringan, HSP sebenarnya tidak membutuhkan perawatan khusus.
Namun, dokter akan menganjurkan pengidap HSP untuk cukup beristirahat untuk meredakan gejala dan mengatasi ruam yang muncul.
Namun, hal ini biasanya hanya berlaku jika HSP dan ruam yang muncul tidak bersifat serius. Jika kondisi ini muncul bersamaan dengan gejala lain, pengidapnya mungkin juga membutuhkan konsumsi obat.
2. Konsumsi Obat-obatan
Mengatasi HSP juga dapat pengidapnya lakukan dengan mengonsumsi obat-obatan khusus. Penggunaan obat bertujuan untuk meredakan gejala yang muncul sebagai tanda penyakit.
Biasanya, setelah melakukan pemeriksaan, dokter spesialis akan memutuskan dan meresepkan jenis obat apa saja yang harus pengidapnya konsumsi.
Obat antiradang dan obat yang berfungsi meredakan demam serta nyeri sendi sering menjadi pilihan untuk mengatasi gangguan ini.
3. Operasi
Pada kasus yang lebih parah, terutama jika sudah menimbulkan komplikasi, HSP mungkin memerlukan operasi.
Tindakan operasi, biasanya dokter lakukan jika penyakit ini sudah menyebabkan usus terlipat atau pecah. Selain itu, ada beberapa jenis komplikasi yang bisa terjadi akibat kondisi ini.
Komplikasi Henoch Schonlein Purpura
Meski jarang terjadi, Henoch Schonlein Purpura juga bisa memicu terjadinya sejumlah komplikasi, di antaranya:
- Gangguan pada ginjal.
- Perdarahan pada usus.
- Orchitis atau peradangan testis.
- Intususepsi atau terlipatnya usus.
Beberapa kasus HSP juga bisa menimbulkan komplikasi seperti perdarahan pada paru-paru, kejang, dan serangan jantung.
Pencegahan Henoch Schonlein Purpura
Sayangnya sampai saat ini belum ada cara yang tepat untuk mencegah Henoch-Schonlein Purpura. Cara terbaik yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risiko paparannya adalah mencegah terjadinya infeksi bakteri maupun virus.
Misalnya selalu disiplin menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Selain itu, sebaiknya kamu hindari pemakaian obat yang bisa mengakibatkan gangguan imun.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasi dengan dokter spesialis apabila kamu merasakan adanya gejala atau keluhan yang mengarah pada Henoch Schonlein Purpura.
Terutama jika kamu mengalami ruam kulit yang dengan nyeri dan pembengkakan pada bagian sendi dan nyeri pada perut.
Referensi:
Dermnet NZ. Diakses pada 2023. Topics A-Z. Henoch-Schonlein Purpura.
American College of Rheumatology. Diakses pada 2023. Diseases & Conditions. Henoch Schonlein Purpura (HSP).
MedicineNet. Diakses pada 2023. Henoch-Schonlein Purpura (HSP) or Anaphylactoid Purpura.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Henoch-Schonlein purpura.
Healthline. Diakses pada 2023. Henoch-Schönlein Purpura.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan