Glossophobia
DAFTAR ISI:
- Apa Itu Glossophobia?
- Penyebab Glossophobia
- Faktor Risiko Glossophobia
- Gejala Glossophobia
- Hubungi Psikiater Ini Jika Mengidap Glossophobia
- Diagnosis Glossophobia
- Pengobatan Glossophobia
- Komplikasi Glossophobia
- Pencegahan Glossophobia
Apa Itu Glossophobia?
Glossophobia bukanlah penyakit berbahaya atau kondisi kronis. Istilah medis ini merujuk pada kondisi rasa takut berbicara di depan umum.
Bagi mereka yang mengidap kondisi ini, berbicara di depan kelompok dapat memicu perasaan tidak nyaman dan cemas.
Akibatnya, pengidap glossophobia bisa merasakan gemetar tak terkendali, berkeringat, dan detak jantung yang berpacu.
Selain itu, pengidapnya juga mungkin memiliki dorongan yang sangat kuat untuk keluar dari ruangan atau menjauh dari situasi yang menyebabkan dirinya stres.
Glossophobia adalah fobia sosial atau gangguan kecemasan sosial. Gangguan kecemasan melampaui kekhawatiran atau kegugupan sesekali.
Kondisi ini menyebabkan ketakutan kuat yang tidak sebanding dengan apa yang dialami atau pikirkan.
Gangguan kecemasan sering memburuk dari waktu ke waktu. Selain itu, kondisi ini juga dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk menjalani aktivitasnya sehari-hari.
Penyebab Glossophobia
Banyak orang yang sangat takut berbicara di depan umum takut dihakimi, dipermalukan, atau ditolak.
Mereka mungkin pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan. Contohnya seperti memberikan laporan di kelas yang tidak berjalan dengan baik.
Selain itu, diminta tampil di tempat tanpa persiapan juga dapat menjadi pengalaman tidak menyenangkan bagi sebagian orang.
Meskipun fobia sosial sering terjadi dalam keluarga, penyebab utama di baliknya hingga saat ini masih belum dapat dipahami.
Studi tahun 2002 berjudul The biology of fear- and anxiety-related behaviors melaporkan bahwa pembiakan tikus yang menunjukkan lebih sedikit rasa takut dan kecemasan, menghasilkan keturunan dengan lebih sedikit kecemasan.
Namun, penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk menilai apakah fobia sosial bersifat turun-temurun.
Jika kamu ingin tahu jenis fobia lainnya, kamu bisa cek di sini: Fobia – Penyebab, Gejala, & Pengobatan.
Faktor Risiko Glossophobia
Ada beberapa faktor yang juga diduga kuat dapat meningkatkan risiko terjadinya glossophobia, antara lain:
- Sifat bawaan dan riwayat keluarga. Seseorang lebih cenderung memiliki glossophobia ketika anggota keluarga dekat memiliki gangguan kecemasan.
- Fisiologi otak. Bagian otak yang disebut amigdala mengelola respons rasa takut seseorang, jadi ketika struktur ini terlalu aktif, stres, kecemasan, dan kekhawatiran akan meningkat.
- Pengalaman hidup. Jika seseorang memiliki serangkaian pengalaman berbicara di depan umum yang negatif, mereka dapat mulai mengembangkan kondisi tersebut.
- Pengaruh orang tua. Memiliki orang tua yang menunjukkan kecemasan tinggi saat berbicara atau terlalu protektif meningkatkan risiko ini.
Selain itu, pemicu spesifik glossophobia dapat bervariasi dari orang ke orang.
Namun, pemicu universal adalah gagasan untuk tampil di depan audiens.
Sementara itu, pemicu gangguan kecemasan sosial lainnya meliputi:
- Pergi ke tempat-tempat di mana mereka diharapkan untuk berbicara secara terbuka atau berinteraksi dengan orang lain, seperti pesta.
- Menghadiri hari pertama sekolah.
- Memulai pekerjaan baru.
Baca lebih lanjut: 3 Faktor Risiko Seseorang Alami Glossophobia
Gejala Glossophobia
Saat dihadapkan pada keharusan untuk memberikan presentasi, banyak orang mengalami respons kecemasan karena merasa terancam.
Hal ini adalah cara tubuh bersiap untuk mempertahankan diri dari ancaman yang dirasakan.
Saat terancam, otak akan memicu pelepasan adrenalin dan steroid. Hal ini menyebabkan kadar gula darah, atau tingkat energi meningkat.
Selain itu, pelepasan hormon tersebut juga akan menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung.
Alhasil, tubuh akan mengirimkan lebih banyak aliran darah ke otot.
Jika dijabarkan, gejala glossophobia dapat meliputi:
- Stres, kecemasan, dan kepanikan yang tinggi ketika orang diminta untuk berbicara di depan kelompok besar atau kecil.
- Merasa takut penampilan diri sendiri saat di depan orang banyak akan menimbulkan penilaian atau evaluasi negatif dari penonton.
- Situasi berbicara hampir selalu memancing respons cemas. Respons pada anak-anak dapat berupa tangisan, kedinginan, atau tantrum.
Hubungi Psikiater Ini Jika Mengidap Glossophobia
Apabila kamu atau orang terdekat mengalami gejala glossophobia, segera hubungi psikiater di Halodoc untuk mendapat saran perawatan.
Psikiater di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut psikiater di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
- dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ
- dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ
- dr. Mariati Sp.KJ
- dr. Debrayat Osiana Sp.KJ
- dr. Hanny Soraya M.Ked, Sp.KJ
Itulah beberapa psikiater yang bisa kamu hubungi untuk bantu perawatan terkait glossophobia.
Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter agar dapat segera ditangani.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Glossophobia
Ketakutan berbicara di depan umum adalah fobia sosial. Nah, glossophobia biasanya didiagnosis sebagai jenis gangguan kecemasan sosial yang tidak umum.
Studi terbaru menunjukkan bahwa rasa takut berbicara di depan umum adalah ciri umum dari gangguan kecemasan sosial, tetapi juga dapat muncul tanpa tanda-tanda kecemasan sosial lainnya.
Untuk seseorang yang didiagnosis dengan gangguan kecemasan sosial, profesional kesehatan mental akan melakukan evaluasi psikologis.
Evaluasi ini dilakukan menggunakan kriteria dalam edisi kelima Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5) dari American Psychiatric Association.
Selain itu, pengidap glossophobia juga mungkin dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan fisik atau tes laboratorium untuk mencari ketidakberesan dalam kesehatan fisik, yang seringkali akan memeriksa kadar hormon, vitamin, dan darah seseorang.
Pengobatan Glossophobia
Ada beberapa pilihan pengobatan yang dapat dilakukan guna mengatasi glossophobia, berikut di antaranya:
1. Psikoterapi
Banyak orang dapat mengatasi glossophobia mereka dengan terapi perilaku kognitif.
Karena itu, penting untuk melakukan sesi konseling bersama terapis untuk membantu mengidentifikasi akar penyebab kecemasan.
Misalnya, seseorang mungkin menemukan kalau dirinya takut diejek daripada berbicara.
Hal ini dapat dipicu oleh trauma masa kecil ketika diejek sebagai seorang anak.
Bersama-sama, pengidap glossophobia dan terapis dapat menjelajahi ketakutan dirinya dan pikiran negatif yang menyertainya.
Terapis juga dapat mengajari cara untuk membentuk kembali pikiran negatif apa pun.
2. Penggunaan obat-obatan
Jika terapi tidak meredakan gejala glossophobia, dokter juga mungkin akan meresepkan salah satu obat yang biasa dokter resepkan untuk mengobati gangguan kecemasan.
Selain itu, obat beta-blocker juga dapat kamu gunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan beberapa gangguan jantung pengidap glossophobia.
Obat ini juga dapat membantu dalam mengendalikan gejala fisik glossophobia. Penggunaan antidepresan yang digunakan untuk mengobati depresi, juga dapat dipergunakan untuk mengendalikan kecemasan sosial.
Komplikasi Glossophobia
Ketakutan berbicara di depan umum dapat mempengaruhi dan menyebar ke seluruh dimensi kehidupan seseorang.
Tanpa penanganan yang tepat, glossophobia dapat menimbulkan komplikasi.
Berikut adalah komplikasi tersebut:
- Tingkat percaya diri yang rendah.
- Masalah yang tegas dan jelas dalam komunikasi.
- Pesimisme.
- Menjadi terlalu sensitif terhadap kritik.
- Kurang keterampilan sosial.
- Isolasi sosial dan agorafobia yang berpotensi berkembang.
- Prestasi buruk di tempat kerja dan sekolah.
- Kecanduan dan penggunaan zat.
- Ide atau upaya bunuh diri.
Pencegahan Glossophobia
Dengan persiapan dan ketekunan, seseorang dapat mencegah sekaligus mengatasi rasa takut untuk berbicara di depan umum.
Berikut adalah langkah yang dapat kamu lakukan:
- Ketahui topik yang kamu bicarakan dengan baik. Sebab, semakin baik kamu memahami apa yang kamu bicarakan, semakin kecil kemungkinan membuat kesalahan.
- Berlatih dengan tekun. Berbicara depan umum memang bukan hal yang mudah, karena itu, penting untuk tekun berlatih. Latih presentasi lengkap beberapa kali. Lakukan di depan beberapa orang yang kamu telah anggap nyaman dan mintalah umpan balik mereka.
- Tantang kekhawatiran tertentu. Saat kamu takut akan sesuatu, kamu mungkin melebih-lebihkan kemungkinan terjadinya hal buruk. Karena itu, buatlah daftar kekhawatiran spesifik. Kemudian hadapi daftar tersebut secara langsung dengan mengidentifikasi kemungkinan dan hasil alternatif dari setiap kekhawatiran di pikiran.
- Bernapas dalam-dalam. Sebelum berbicara depan orang banyak, pastikan untuk bernapas secara dalam. Sebab, hal ini bisa sangat menenangkan. Tarik napas dalam-dalam sebanyak dua kali atau lebih sebelum naik ke podium dan selama pidato.