Gigantomastia
Pengertian Gigantomastia
Gigantomastia atau hipertrofi payudara adalah kondisi langka yang melibatkan perkembangan payudara yang sangat besar karena pertumbuhan jaringan payudara yang berlebihan. Kelainan ini memengaruhi wanita saat lahir.
Seseorang dengan gigantomastia akan mengalami pertumbuhan payudara yang cepat dan tidak proporsional. Kecepatan pertumbuhan payudara dapat bervariasi, mulai dari beberapa minggu hingga beberapa tahun. Jaringannya hampir selalu jinak (bukan kanker). Gigantomastia muncul dengan kondisi:
- Payudara yang memiliki kelebihan minimal 500 gram jaringan payudara.
- Jaringan payudara ekstra yang setara dengan lebih dari 3 persen dari total berat badan.
Kondisi ini bisa terjadi selama masa pubertas, kehamilan atau efek samping dari minum obat. Beberapa kasus gigantomastia terjadi secara spontan dan tanpa alasan. Gigantomastia juga memiliki sebutan macromastia. Namun, macromastia biasanya menunjukkan kelebihan jaringan payudara yang beratnya kurang dari 500 gram.
Penyebab Gigantomastia
Dokter membagi gigantomastia menjadi empat jenis utama berdasarkan penyebab yang memicu kondisi ini, yaitu:
- Juvenile: Jenis ini terjadi selama masa pubertas.
- Gestasional: Kondisi pembesaran payudara yang terjadi selama periode kehamilan.
- Obat induksi: Gigantomastia yang terjadi karena induksi obat.
- Idiopatik: Jenis yang paling umum, ketika gigantomastia terjadi tanpa penyebab yang pasti.
Faktor Risiko
Apa yang menjadi penyebab gigantomastia sebenarnya belum pasti. Namun, para ahli menduga kelainan langka ini terjadi karena beberapa faktor risiko berikut:
- Perubahan hormon selama masa pubertas dan kehamilan.
- Konsumsi obat tertentu, seperti penicillamine atau bucillamine.
- Kondisi autoimun, seperti peradangan pada sendi atau lupus.
- Genetik atau keturunan.
- Obesitas ekstrem.
Gejala yang Muncul
Memiliki gigantomastia tentunya dapat membuat orang yang mengalaminya merasakan sakit, baik secara fisik dan emosional. Beberapa gejala dari hipertrofi payudara yang paling umum adalah:
- Infeksi atau lesi pada kulit payudara, terutama pada bagian bawah payudara.
- Nyeri leher dan punggung yang terjadi karena payudara yang menarik tubuh ke bawah.
- Postur tubuh yang buruk.
- Kehilangan rasa pada area puting.
- Nyeri payudara (mastalgia).
- Lekukan yang menyakitkan dan gatal pada kulit dari tali bra.
Diagnosis Gigantomastia
Guna mendapatkan diagnosis gigantomastia yang lebih akurat, dokter akan memeriksa kondisi payudara dan mengajukan beberapa pertanyaan tentang riwayat kesehatan.
Umumnya, dokter perlu mengetahui bagaimana ukuran payudara berubah, gejala lain yang muncul, atau apakah kamu sedang mengonsumsi obat tertentu. Sering kali, kamu tidak perlu melakukan pemeriksaan tambahan untuk memastikan diagnosis dari kelainan ini.
Pengobatan Gigantomastia
Bergantung pada tingkat keparahan gejala dan ukuran payudara, penyedia layanan kesehatan mungkin menyarankan untuk melakukan operasi pengecilan payudara atau pengobatan guna mengobati gigantomastia.
Dalam kasus gigantomastia berulang atau parah, dokter bisa merekomendasikan mastektomi. Berikut penjelasan setiap pilihan pengobatan gigantomastia yang bisa menjadi bahan pertimbangan:
Konsumsi obat
Dokter bisa meresepkan obat sebelum atau sesudah operasi pengecilan payudara untuk membantu menghentikan pertumbuhan payudara. Ini mungkin termasuk:
- Tamoxifen, modulator reseptor estrogen selektif (SERM) untuk pengobatan kanker payudara
- Medroxyprogesterone (Depo-Provera) yang memiliki nama lain suntikan KB.
- Bromokriptin, agonis reseptor dopaminergik untuk penanganan penyakit Parkinson yang telah terbukti menghentikan pertumbuhan payudara.
- Danazol, obat untuk mengatasi endometriosis dan gejala penyakit payudara fibrokistik pada wanita.
Pembedahan
Operasi pengecilan payudara bertujuan untuk memperkecil ukuran payudara pada pengidap gigantomastia, yang memiliki istilah lain mamoplasti reduksi. Selama prosedur, ahli bedah plastik akan mengurangi jumlah jaringan pada payudara, menghilangkan kelebihan kulit, dan mengubah posisi puting serta kulit gelap pada area sekitarnya.
Operasi akan membutuhkan waktu selama beberapa jam. Setelah operasi, kamu mungkin harus menginap untuk evaluasi. Jika sedang hamil, kamu mungkin harus menunggu sampai selesai menyusui untuk menjalani operasi pengecilan payudara.
Sementara itu, dokter mungkin ingin kamu menunggu sampai pubertas selesai sebelum menjalani tindakan. Ini karena ada kemungkinan besar gigantomastia untuk terulang kembali. Selain itu, dokter akan meminta kamu untuk berkunjung untuk evaluasi dan pemeriksaan fisik setiap enam bulan.
Jenis operasi lain yang bernama mastektomi memiliki tingkat kekambuhan yang jauh lebih rendah. Tindakan ini melibatkan pengangkatan semua jaringan payudara. Setelah mastektomi, kamu bisa mendapatkan implan payudara.
Sayangnya, mastektomi dan implan mungkin bukan pilihan pengobatan terbaik karena risiko komplikasi. Selain itu, kebanyakan wanita tidak akan bisa menyusui setelah mastektomi ganda.
Komplikasi yang Mungkin Terjadi
Pembesaran payudara yang ekstrim dan kelebihan berat payudara dapat mengakibatkan komplikasi fisik, antara lain:
- Peregangan kulit yang berlebihan.
- Ruam kulit pada bagian bawah payudara.
- Bisul pada kulit.
- Nyeri leher, bahu, dan punggung.
- Sakit kepala
- Asimetri payudara (ketika satu payudara lebih besar dari yang lain).
- Kerusakan saraf sementara atau permanen (khususnya saraf interkostal keempat, kelima, atau keenam), mengakibatkan hilangnya sensasi puting.
- Kesulitan berolahraga atau berolahraga yang menyebabkan obesitas.
Selain itu, payudara yang sangat besar dapat menyebabkan masalah psikologis, emosional, dan sosial. Misalnya, remaja dengan kondisi tersebut mungkin mengalami pelecehan atau perundungan yang berujung pada:
- Depresi.
- Kecemasan.
- Masalah citra tubuh.
- Menghindari kegiatan sosial.
Sementara itu, pada ibu hamil atau wanita yang baru melahirkan, gigantomastia dapat mengakibatkan:
- Pertumbuhan janin yang buruk.
- Aborsi spontan (keguguran).
- Menekan pasokan susu.
- Mastitis (infeksi payudara).
- Lecet dan luka karena bayi tidak dapat menyusu dengan benar; luka bisa menjadi sakit atau terinfeksi
Tindakan Pencegahan
Tidak ada yang dapat kamu lakukan untuk mengurangi risiko berkembangnya gigantomastia. Sebab, para peneliti tidak sepenuhnya yakin apa yang menjadi penyebabnya.
Kapan Harus ke Dokter?
Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan jika kamu mengalami gejala yang terkait dengan gigantomastia. Gunakan Halodoc untuk tanya jawab dengan dokter atau mendapatkan semua kebutuhan medis lebih praktis dan lengkap. Cek dan download Halodoc melalui App Store atau Play Store.