Gangguan Tidur Berjalan
DAFTAR ISI
- Apa Itu Gangguan Tidur Berjalan?
- Faktor Risiko Gangguan Tidur Berjalan
- Penyebab Gangguan Tidur Berjalan
- Gejala Gangguan Tidur Berjalan
- Hubungi Psikiater Ini Jika Memiliki Gejala Gangguan Tidur Berjalan
- Diagnosis Gangguan Tidur Berjalan
- Pengobatan Gangguan Tidur Berjalan
- Pencegahan Gangguan Tidur Berjalan
Apa Itu Gangguan Tidur Berjalan?
Gangguan tidur berjalan atau somnabulisme (sleepwalking) adalah salah satu kondisi gangguan tidur di mana seseorang bangun dan berjalan saat sedang tidur.
Gangguan ini tidak selalu terjadi dengan gestur berjalan saja, mereka yang sedang tidur, lalu terbangun dan duduk di tempat tidur dan melihat sekeliling kamarnya dalam keadaan yang tidak sepenuhnya sadar juga, termasuk dalam gejala gangguan tidur berjalan ini.
Umumnya, gangguan tidur berjalan terjadi pada anak-anak berusia antara 5–12 tahun. Namun, gangguan tidur berjalan bisa menyerang siapa saja, termasuk orang dewasa dan lansia.
Baca juga: Mengapa Ada Orang yang Tidur Sambil Berjalan?
Faktor Risiko Gangguan Tidur Berjalan
Ada beberapa faktor risiko yang bisa memicu munculnya gejala gangguan tidur berjalan, yaitu:
- Faktor genetik. Jika terdapat anggota keluarga seperti orangtua yang memiliki gejala gangguan tidur berjalan, maka hal tersebut meningkatkan risiko seseorang di keluarganya, misalnya anak, untuk mengidap gangguan tidur berjalan.
- Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, umumnya gangguan tidur berjalan menyerang anak-anak berusia 5–12 tahun, tetapi gejala ini juga bisa menyerang orang dewasa.
Penyebab Gangguan Tidur Berjalan
Berikut ini beberapa penyebab gangguan tidur berjalan bisa muncul, yaitu:
- Cemas atau stres.
- Kurang tidur.
- Efek samping mengonsumsi obat tidur atau obat-obatan sedatif.
- Efek samping mengonsumsi narkoba atau minuman beralkohol.
- Saat sedang tidur lelap, terbangun mendadak. Hal tersebut bisa saja dikarenakan dorongan yang kuat muncul seperti untuk pergi ke toilet atau badan disentuh dan juga karena mendengar suara keras tiba-tiba yang membuat kaget. Adapun, ada kondisi lain yang bisa diakibatkan karena suatu penyakit dengan gejala sering bangun mendadak, misalnya sindrom kaki gelisah dan apnea tidur obstruktif.
- Gangguan tidur berjalan biasa terjadi saat mengidap infeksi yang disertai demam pada anak-anak.
Gejala Gangguan Tidur Berjalan
Orang yang mengalami gangguan tidur berjalan ini biasanya hanya memandang lurus dan tampak seperti tidak mengenali keadaan di sekitarnya. Matanya yang terbuka terkesan seperti terjaga padahal ia sebenarnya masih tertidur.
Jika disapa, biasanya pengidapnya tidak merespons, meski ada sebagian yang mampu merespons dengan baik dan sebagian lagi akan merespons dengan jawaban meracau.
Saat pengidap gangguan tidur berjalan dibangunkan secara paksa, umumnya pengidap akan merasa kebingungan dan tidak ingat dengan aktivitas yang dilakukannya ketika berjalan sambil tidur.
Baca juga: Bukan Diganggu Makhluk Halus, Ini Penyebab Gangguan Tidur Berjalan
Hubungi Psikiater Ini Jika Memiliki Gejala Gangguan Tidur Berjalan
Jika kamu atau orang yang terdekat mengalami gangguan tidur berjalan, bicarakan dengan dokter jika gangguan tidur berjalan membuat kamu merasakan beberapa hal berikut ini:
- Terjadi dengan intensitas tinggi, misalnya lebih dari 1–2 kali dalam seminggu.
- Menyebabkan perilaku berbahaya atau cedera.
- Berlanjut dari kecil hingga masa remaja.
- Baru terjadi pertama kali saat dewasa.
Cari bantuan dengan menghubungi rekomendasi psikolog/psikiater melalui Halodoc untuk mendapatkan perawatan terkait gangguan tidur berjalan.
Daftar psikolog dan psikiater ini telah mendapat penilaian positif dari pasien sebelumnya yang mereka tangani.
Berikut adalah daftarnya:
- dr. Mariati Sp.KJ
- dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ
- dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ
- dr. Debrayat Osiana Sp.KJ
- dr. Hanny Soraya M.Ked, Sp.KJ
Itulah daftar psikiater yang dapat kamu hubungi terkait perawatan gangguan tidur berjalan.
Dengan menggunakan Halodoc, kamu dapat melakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja karena dokter tersedia 24/7!
Jika dokter sedang tidak tersedia atau sedang offline, kamu masih bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tak perlu khawatir, privasi kamu juga pasti terjaga dengan aman di Halodoc.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Gangguan Tidur Berjalan
Untuk melakukan diagnosis gejala gangguan tidur berjalan dokter akan melakukan evaluasi terhadap riwayat kesehatan. Berikut ini beberapa pemeriksaan yang umumnya dilakukan:
- Pemeriksaan fisik. Dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat kejang di malam hari, gangguan tidur lainnya, ataupun pengidap merasakan panik di malam hari.
- Nocturnal sleep study (polysomnography). Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memberikan sensor di tubuh untuk memeriksa gelombang pada otak, tingkat oksigen yang terkandung dalam darah, detak jantung, dan juga mengukur napas.
Pengobatan Gangguan Tidur Berjalan
Terdapat beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi gejala gangguan tidur berjalan.
Umumnya, sang pengidap gangguan tidur berjalan akan diberikan resep oleh dokter sebagai penanganan untuk mengurangi gejala dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
Selain itu, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengobati gangguan tidur berjalan, yaitu:
- Mengurangi stres.
- Melakukan aktivitas yang bisa merelaksasi pikiran sebelum tidur (misalnya, mandi air hangat atau membaca buku).
- Tidak mengonsumsi minuman beralkohol dan minuman berkafein sebelum tidur.
- Membuang air kecil terlebih dahulu.
- Membuat kamar tidur senyaman mungkin.
- Mengatur pola dan waktu tidur dengan disiplin karena gangguan tidur berjalan juga bisa dipicu oleh kurang tidur.
Pencegahan Gangguan Tidur Berjalan
Jika ada anggota keluarga yang mengalami gangguan tidur berjalan di waktu yang sama tiap malam, dapat diatasi dengan cara mengganggu siklus tidur mereka.
Bangunkan tiap 15–30 menit sebelum waktu kemunculan periode tidur berjalan yang mereka biasa alami, sehingga mungkin bisa menghentikan gangguan tidur berjalannya dengan cara mengubah siklus tidur mereka.
Jika kamu merasakan gejala-gejala di atas, tidak ada salahnya untuk langsung menghubungi dokter. Pilihlah dokter yang terbaik menurut kamu melalui Halodoc.
Baca juga: 5 Gangguan yang Bisa Terjadi saat Tidur