Gagap
Pengertian Gagap
Gagap adalah gangguan bicara yang ditandai dengan permasalahan pada kelancaran dan alur bicara pengidapnya. Umumnya, kondisi ini terjadi pada anak-anak dan merupakan fase normal dari proses belajar berbicara. Beberapa anak dapat melalui kondisi ini seiring pertumbuhan mereka, tetapi ada juga yang terus mengalaminya hingga usia dewasa.
Gagap juga bisa dialami oleh orang dewasa dan umumnya terjadi karena cedera kepala berat penyakit saraf yang progresif, atau stroke. Trauma psikologi dan pemberian obat-obatan yang kurang tepat juga diduga menyebabkan timbulnya gagap onset lambat pada dewasa.
Pengidap gagap mengalami kesulitan dalam mengucapkan apa yang ingin disampaikan, sehingga mereka memanjangkan atau mengulang suatu kata atau susunan kata saat bicara. Dalam kasus tertentu, pengidap gagap bahkan kesulitan mengucapkan kata tertentu. Beberapa karakteristik dari pengidap gagap adalah:
- Memanjangkan bunyi suatu kata, misalnya “pppppppppppappa”.
- Pengulangan bunyi atau suku kata, misalnya “pa-pa-pa-papa” atau “a-a-a-a-pel”.
- Memiliki jeda, atau menahan suatu kata atau kata yang tidak dapat diucapkan sama sekali.
Melansir dari American Speech-Language-Hearing Association (ASHA), gagap adalah lebih dari sekadar ketidaklancaran berbicara. Masalah tersebut juga bisa mencakup ketegangan atau perasaan negatif tentang berbicara. Orang yang gagap mungkin akan menghindari situasi tertentu untuk menyembunyikan kegagapannya. Misalnya, tidak mau berbicara di telepon, karena itu akan membuat mereka lebih sering gagap. Gagap juga bisa berubah dari hari ke hari. Ada saatnya pengidap fasih saat berbicara, dan ada saat-saat ketika mereka lebih gagap. Stres atau kegembiraan bisa menyebabkan pengidap lebih banyak gagap.
Penyebab Gagap
Berdasarkan penyebabnya, gagap bisa dibagi menjadi dua jenis:
- Gagap Perkembangan
Ini adalah jenis gagap yang paling umum. Gagap perkembangan dimulai pada waktu kecil ketika anak masih belajar keterampilan berbicara dan berbahasa. Banyak anak gagap ketika pertama kali mulai berbicara, tapi kebanyakan dari mereka bisa melalui masalah itu. Namun, pada beberapa kasus, gagap terus berlanjut sampai dewasa dan penyebab pastinya tidak diketahui.
- Gagap Neurogenik
Ini adalah jenis gagap yang terjadi setelah seseorang mengalami stroke, trauma kepala, atau jenis cedera otak lainnya. Karena cedera, otak mengalami kesulitan mengoordinasikan berbagai bagian otak yang terlibat dalam berbicara.
Berikut adalah beberapa penyebab gagap lainnya:
- Gangguan pada kendali motorik berbicara, seperti pada koordinasi motorik dan sensorik organ berbicara, serta pengaturan tempo atau waktu.
- Faktor memiliki kerabat yang mengidap gagap juga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap kondisi ini. Kelainan genetik ini memengaruhi pusat bahasa di otak.
- Kondisi kesehatan, misalnya sebagai akibat dari trauma, stroke, atau cedera pada otak,
- Gangguan mental, seperti trauma emosional.
- Dihadapkan pada situasi yang penuh dengan tekanan, seperti berbicara di hadapan orang banyak juga dapat menyebabkan gangguan ini muncul.
Faktor Risiko Gagap
Beberapa hal juga diduga bisa tingkatkan risiko seseorang alami gagap, faktor tersebut antara lain:
- Jenis kelamin. Kasus gagap lebih banyak ditemui pada laki-laki dibandingkan perempuan.
- Masa tumbuh kembang yang terhambat. Anak-anak yang pertumbuhannya bermasalah atau memiliki gangguan bicara lainnya memiliki risiko lebih besar untuk mengidap gagap.
- Memiliki anggota keluarga dengan riwayat gagap.
- Tekanan yang muncul dari keluarga termasuk harapan tinggi dari orang tua dapat memperburuk kondisi gagap yang diidap.
Gejala Gagap
Gagap dapat bertambah buruk ketika pengidap sedang dalam keadaan stres, tertekan, terburu-buru, senang, atau dalam keadaan canggung. Beberapa gejala gagap yang mungkin muncul, antara lain:
- Memiliki kemampuan komunikasi yang terbatas dan kurang efektif.
- Gelisah saat berbicara.
- Mengedipkan mata dengan cepat.
- Menghindari kontak mata.
- Gemetar atau tremor pada rahang atau bibir.
- Mengalami kesulitan mengucapkan suatu kata, suku kata, atau kalimat.
- Mengalami ketegangan pada wajah atau tubuh bagian atas ketika mengeluarkan suatu kata.
- Menahan atau memanjangkan suatu kata atau suara di dalam satu kata.
- Mengulangi sebuah suku kata, suara, atau kata-kata.
- Mengambil jeda diam atau berhenti untuk suatu suku kata tertentu atau di tengah-tengah kata.
- Menyentakkan kepala.
- Otot wajah yang berkedut.
- Mengepalkan tangan.
Diagnosis Gagap
Gagap biasanya didiagnosis oleh ahli patologi wicara-bahasa. Ini adalah profesional kesehatan yang terlatih untuk menguji dan merawat orang dengan gangguan suara, bicara, dan bahasa. Jika kamu atau Si Kecil mengalami gagap, dokter umum mungkin akan merujuk kamu ke ahli patologi wicara-bahasa.
Untuk membuat diagnosis, ahli patologi wicara-bahasa akan:
- Melihat riwayat kasus, seperti kapan gagap pertama kali diketahui, seberapa sering itu terjadi, dan dalam situasi apa itu terjadi.
- Mendengarkan pengidapnya berbicara dan menganalisis kegagapan.
- Mengevaluasi kemampuan bicara dan bahasa, termasuk kemampuan memahami dan menggunakan bahasa.
- Menanyakan tentang dampak gagap pada pengidapnya.
- Menanyakan apakah ada riwayat gagap dalam keluarga.
- Pada seorang anak, ahli patologi wicara-bahasa akan mempertimbangkan seberapa besar kemungkinan dia bisa mengatasinya.
Pengobatan Gagap
Gagap sebaiknya mendapat penanganan dari dokter bila:
- Berlangsung lebih dari 6 bulan.
- Berlangsung lebih sering atau terus berlanjut hingga anak beranjak dewasa.
- Terjadi bersamaan dengan gangguan berbicara lainnya.
- Disertai otot yang menegang atau kesulitan berbicara yang makin terlihat.
- Menyebabkan gangguan emosional, berupa kegelisahan, ketakutan, dan menghindari situasi yang mengharuskan pengidapnya berbicara.
- Memengaruhi komunikasi di sekolah, lingkungan kerja, atau dalam pergaulan.
- Kondisi muncul saat berusia dewasa.
Untuk mengatasinya, terapi gagap dapat dilakukan. Terapi ini memiliki pendekatan dan tingkat efektivitas yang berbeda dan disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan pasien anak maupun dewasa. Terapi gagap memiliki efektivitas lebih tinggi pada pengidap yang usia lebih muda dibandingkan pada anak usia sekolah dan orang dewasa. Metode pendekatan yang dilakukan adalah:
- Terapi bicara. Mengajarkan pasien untuk mengendalikan dan memperhatikan tempo atau cara berbicara mereka. Dengan terapi ini, pengidap dapat mengenali kapan mereka mulai gagap saat berbicara. Terapi dimulai dengan pasien berbicara dalam tempo sangat pelan hingga berangsur menemukan pola bicara orang normal dan percaya diri.
- Terapi perilaku kognitif. Terapi ini membantu pasien untuk mengenali dan mengubah pola pikir yang bisa memperburuk gangguan bicara ini. Konseling psikologis ini juga akan membantu pasien memecahkan penyebab tersembunyi yang dapat berkaitan dengan gagap, seperti pemicu stres, gelisah, dan masalah kepercayaan diri.
- Perangkat elektronik. Peralatan ini juga efektif untuk mengobati gagap dan digunakan seperti halnya sebuah alat bantu dengar, atau dalam bentuk aplikasi ponsel. Salah satu contoh alatnya adalah alat untuk mendapatkan umpan balik auditori lambat (delayed auditory feedback/DAF). Alat ini memainkan kembali suara pasien sepersekian detik setelah berbicara.
Selain itu, terdapat alat umpan balik auditori pengubah frekuensi (frequency-shifted auditory feedback/FSAF). Alat ini berfungsi memainkan kembali suara pengidap pada frekuensi yang lebih rendah atau lebih tinggi. Kombinasi dari kedua alat ini juga mungkin digunakan pada pengidap gagap. Beberapa peralatan lain juga digunakan tiap hari sepanjang waktu.
Terapi gagap bisa juga dilakukan di rumah oleh ahli terapi wicara atau sebagai bagian dari program intensif.
Pencegahan Gagap
Berusaha tenang setiap kali akan berbicara. Kumpulkan rasa percaya diri, sehingga tak perlu merasa takut atau gugup saat bicara.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu atau anggota keluarga memiliki tanda dan gejala di atas, segeralah berbicara dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kamu bisa tanya dokter dan minta saran kesehatan dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.
Referensi:
American Speech-Language-Hearing Association. Diakses pada 2022. Stuttering.
NHS Choices UK. Diakses pada 2022. Stammering.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Stuttering.
Healthline. Diakses pada 2022. Stuttering.
American Speech-Language-Hearing Association. Diakses pada 2022. Stuttering.
Medline Plus. Diakses pada 2022. Stuttering.
Diperbarui pada 13 April 2022