Gagal Ginjal
DAFTAR ISI
- Apa Itu Gagal Ginjal?
- Penyebab Gagal Ginjal
- Faktor Risiko Gagal Ginjal
- Gejala Gagal Ginjal
- Hubungi Dokter Ini untuk Perawatan Gagal Ginjal
- Diagnosis Gagal Ginjal
- Pengobatan Gagal Ginjal
- Komplikasi Gagal Ginjal
- Pencegahan Gagal Ginjal
Hubungi Admin Whatsapp Halodoc untuk Booking Cek Fungsi Ginjal Mulai dari Rp 399rb!
Apa Itu Gagal Ginjal?
Gagal ginjal merupakan kondisi di mana satu atau kedua ginjal tidak dapat lagi berfungsi dengan baik. Terkadang, gagal ginjal bersifat sementara dan bisa muncul dengan cepat.
Namun di sisi lain, gagal ginjal juga dapat menjadi kondisi kronis yang akan memburuk secara perlahan dalam waktu yang lama.
Oleh karena itu, gagal ginjal dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yakni gagal ginjal kronis dan akut. Perlu diingat bahwa ginjal merupakan sepasang organ yang terletak di daerah punggung bawah tubuh.
Organ tersebut memiliki beberapa fungsi penting pada tubuh. Salah satunya seperti membuang racun atau limbah dari tubuh.
Racun tersebut nantinya akan masuk ke kandung kemih dan dibuang ketika seseorang buang air kecil. Jika ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring limbah atau racun dari darah, maka gagal ginjal akan terjadi.
Penyebab Gagal Ginjal
Mayoritas gagal ginjal akut terjadi karena berkurangnya aliran darah ke ginjal. Berikut ini beberapa hal yang bisa menurunkan aliran darah ke ginjal:
- Volume darah yang rendah.
- Jumlah darah yang dipompa jantung di bawah normal.
- Gangguan pada pembuluh darah.
- Pengaruh beberapa obat-obatan tertentu yang bisa mengganggu suplai darah ke ginjal atau bahkan mengganggu ginjal. Contohnya, obat anti inflmasi non-steroid (OAINS), obat untuk hipertensi, dan antibiotik tertentu.
- Cairan pewarna, yang digunakan pada uji pencitraan tubuh dan sinar X.
Selain karena berkurangnya aliran darah ke ginjal, gagal ginjal akut juga bisa dipicu oleh dua penyebab, yaitu:
- Tersumbatnya saluran urine.
- Kerusakan langsung di ginjal.
Nah, Ini Dokter Spesialis untuk Pengobatan Gagal Ginjal.
Faktor Risiko Gagal Ginjal
Ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko terkena gagal ginjal akut, yaitu:
- Memiliki risiko tinggi menderita sumbatan saluran urine.
- Mengidap diabetes.
- Mengidap penyakit hati.
- Pembuluh darah pada lengan dan kaki tersumbat.
- Terkena infeksi parah.
- Mengalami dehidrasi.
- Berusia 65 tahun atau lebih.
- Sedang dalam perawatan intensif di rumah sakit.
Gejala Gagal Ginjal
Pada fase awal, gagal ginjal seringkali tidak menunjukkan gejala apa pun dan hanya bisa dideteksi melalui uji laboratorium.
Namun, penyakit ini bisa berkembang dengan sangat cepat sehingga membuat pengidapnya mengalami beberapa gejala, seperti:
- Berkurangnya produksi urine.
- Linglung atau kebingungan.
- Mual dan muntah.
- Sesak napas.
- Penumpukan cairan dalam tubuh atau edema.
- Kelelahan.
- Dehidrasi.
- Sakit di bagian dada.
- Nyeri punggung.
- Sakit perut.
- Tingginya tekanan darah atau hipertensi.
- Gangguan tidur.
Di samping itu, perlu diingat bahwa gagal ginjal dapat menyebabkan gejala yang bervariasi pada setiap orang.
Gejala yang muncul akan tergantung dari tingkat keparahan pengidapnya.
Hubungi Dokter Ini untuk Perawatan Gagal Ginjal
Jika kamu mengalami tanda-tanda gagal ginjal, sebaiknya segera hubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc untuk memastikannya. Mereka bisa membantu diagnosis dan memberikan saran pengobatan yang tepat.
Berikut beberapa dokter spesialis penyakit dalam yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 13 tahun yang bisa kamu hubungi.
Dokter-dokter ini telah mendapatkan penilaian terbaik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani sehingga kamu tak perlu ragu untuk menghubunginya:
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Diagnosis Gagal Ginjal
Dokter akan menggunakan berbagai tes untuk mengukur fungsi ginjal dan mendiagnosis gagal ginjal.
Jika dokter mencurigai seseorang berisiko mengalami gagal ginjal, maka dokter akan merekomendasikan beberapa pemeriksaan seperti:
- Tes darah, yang dapat menunjukkan seberapa baik ginjal membuang limbah dari darah.
- Pencitraan lanjutan, yang dapat menunjukkan kelainan atau gangguan ginjal (penyumbatan).
- Tes urine, yang mengukur jumlah urine atau zat tertentu dalam urine, seperti protein atau darah.
Ketahui juga Alasan Pengidap Gagal Ginjal Berisiko Lebih Besar Terserang Peritonitis.
Tes Pemantauan Fungsi Ginjal Bisa di Rumah Pakai Halodoc
Gagal ginjal dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan yang serius, seperti anemia, retensi cairan, hingga penyakit jantung. Kondisi ini biasanya ditandai dengan munculnya gejala berkurangnya produksi urine.
Untuk mencegah hal tersebut, kamu bisa melakukan Tes Pemantauan Fungsi Ginjal sebagai langkah deteksi dini terhadap berbagai penyakit ginjal yang dapat mengganggu kesehatan.
Kabar baiknya, kamu tak perlu repot pergi ke klinik atau rumah sakit untuk melakukan tes tersebut.
Kini, kamu bisa melakukan Tes Pemantauan Fungsi Ginjal dengan mudah tanpa harus keluar rumah menggunakan layanan Homelab Halodoc.
Nah, ada beberapa keunggulan dari layanan tes lab ini, antara lain:
✔ Tak perlu repot keluar rumah.
✔ Hemat waktu dan biaya
✔ Tenaga kesehatan responnya cepat.
✔ Protokol kesehatan ketat. Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc.
✔ Sampel diambil secara aman dan steril.
✔ Sampel darah/urine akan dibawa langsung ke laboratorium setelah diambil (tidak ada transit).
✔ Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.
✔ Harga tes lab ini mulai dari Rp 399.000,- dan semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter.
✔ Hasil tes akan keluar dalam waktu 1 hari.
✔ Setelah tes, kamu akan mendapatkan voucher 25 ribu untuk konsultasi hasil dengan dokter tepercaya di Halodoc.
Booking Tes Pemantauan Fungsi Ginjal Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Mudah sekali bukan? Pesan layanan Homelab sekarang juga!
Pengobatan Gagal Ginjal
Umumnya pengidap gagal ginjal akut menjalani perawatan di rumah sakit.
Namun, jika gejalanya sudah membaik, mereka diperbolehkan untuk melakukan rawat jalan dengan beberapa ketentuan berikut ini:
- Tetap dianjurkan agar pasien berkonsultasi dengan dokter ahli urologi dan ahli ginjal.
- Mengobati infeksi yang menjadi penyebab gagal ginjal akut.
- Memperbanyak konsumsi air mineral untuk menghindari dehidrasi.
- Melakukan tes darah untuk memonitor tingkat kreatinin dan garam.
- Menghentikan pengobatan apa pun yang berisiko menyebabkan gagal ginjal akut.
Pengidap gagal ginjal sebaiknya menjalani perawatan di rumah sakit apabila:
- Adanya risiko penyumbatan urine.
- Penyakit yang menyebabkan gagal ginjal akut membutuhkan pengobatan segera.
- Kondisi pasien semakin parah.
- Pasien terkena komplikasi gagal ginjal akut.
Bagi orang yang mengalami gagal ginjal akut yang cukup parah, mungkin diperlukan prosedur dialisis atau cuci darah, karena ginjal sudah bisa menjalankan fungsinya seperti normal.
Komplikasi Gagal Ginjal
Gagal ginjal dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti:
- Anemia. Ketika ginjal tidak bekerja secara tidak optimal, tubuh berisiko tidak dapat membuat sel darah merah dengan baik. Akibatnya, pengidap gagal ginjal rentan untuk mengalami anemia.
- Kelemahan Tulang. Adanya kerusakan pada ginjal dapat mengganggu keseimbangan mineral seperti fosfor dan kalsium dalam tubuh. Ketidakseimbangan tersebut dapat menyebabkan tulang melemah.
- Retensi Cairan. Jika ginjal tidak dapat menyaring air secara memadai dari darah, pengidap gagal ginjal berisiko mengalami retensi cairan, terutama di tubuh bagian bawah.
- Penyakit Jantung. Penyakit jantung dapat menyebabkan gagal ginjal, dan gagal ginjal yang tidak mendapatkan perawatan tepat juga bisa menyebabkan penyakit jantung.
- Hiperkalemia. Gagal ginjal dapat menyebabkan hiperkalemia, atau peningkatan kadar kalium. Dalam kasus yang parah, hiperkalemia juga dapat menyebabkan gagal jantung sebagai komplikasinya.
- Asidosis Metabolik. Fungsi ginjal yang terganggu dapat menyebabkan asidosis metabolik, di mana cairan tubuh pengidap gagal ginjal mengandung terlalu banyak asam. Asidosis metabolik dapat menyebabkan komplikasi seperti batu ginjal atau penyakit tulang.
- Komplikasi Sekunder. Banyak orang dengan gagal ginjal mengalami beberapa komplikasi sekunder. Misalnya seperti depresi, gagal hati, penumpukan cairan di paru-paru, kerusakan saraf, hingga infeksi kulit.
Pencegahan Gagal Ginjal
Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah gagal ginjal:
- Ikuti instruksi pada label ketika mengonsumsi obat bebas. Contohnya, ibuprofen dan aspirin.
- Jika diresepkan obat oleh dokter, pastikan untuk mengonsumsi obat sesuai dengan petunjuk. Jangan mengurangi atau melebihi dosis yang diresepkan.
- Berkonsultasilah dengan dokter untuk menangani gangguan ginjal. Ikuti rekomendasi dokter untuk menjaga tubuh dari serangan penyakit yang bisa memicu gagal ginjal.
- Menjaga dan mengelola kondisi kesehatan saat ini. Contohnya seperti pengidap diabetes yang perlu menjaga kadar gula darahnya tetap stabil.
- Menjalani gaya hidup sehat. Melakukan latihan secara rutin, menjaga pola makanan yang sehat, dan menghindari minuman beralkohol akan membantu menurunkan risiko mengalami gagal ginjal.
Referensi: