Fungsi Hati

DAFTAR ISI
- Apa Itu Hati?
- Fungsi Hati
- Bagaimana Hati Mengelola Sel Darah Merah?
- Apa Kata Riset?
- Pemeriksaan Fungsi Hati
- Cek Fungsi Hati Kini Bisa di Rumah pakai Halodoc
- Penyakit Hati yang Umum Terjadi
- Rekomendasi Dokter yang Bisa Bantu Pantau Fungsi Hati
Apa Itu Hati?
Hati merupakan salah satu organ yang perannya sangat vital dalam tubuh manusia. Organ yang juga disebut liver ini merupakan organ terbesar di dalam tubuh dan memiliki berat sekitar 1,5 kilogram.
Hati atau liver terletak di rongga perut kanan bagian atas, tepat di bawah rusuk bagian kanan. Organ ini memiliki dua bagian, yaitu bagian kanan dan kiri.
Lobus kanan hati merupakan bagian terbesar yang ukurannya lima sampai enam kali lebih besar daripada lobus kiri.
Kedua lobus tersebut terdiri dari 8 segmen yang terdiri dari 1.000 lobulus (lobus kecil).
Lobulus ini terhubung ke saluran kecil (tabung) yang terhubung dengan saluran yang lebih besar untuk membentuk saluran hati yang umum.
Hati juga memiliki pasokan darah yang unik dari dua sumber yang berbeda, yaitu:
- Pasokan darah teroksigenasi yang mengalir dari arteri hepatika.
- Vena portal hepatik yang mengalirkan darah yang kaya akan nutrisi.
Semua darah yang berasal dari usus akan mencapai jantung dan paru-paru setelah melewati hati.
Selain itu, hati juga menampung sekitar satu liter (13 persen) suplai darah tubuh pada saat tertentu.
Fungsi Hati
Hati memiliki fungsi bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Fungsi hati mulai dari menghancurkan racun di dalam darah, menghasilkan protein, hingga membantu proses pencernaan.
Namun, tak hanya itu, berikut adalah fungsi hati lainnya, antara lain:
1. Menghancurkan Sel Darah Merah
Fungsi hati yang satu ini bukannya menghancurkan sembarang sel darah merah, tapi sel darah merah yang sudah tua. Proses ini membuat feses berwarna cokelat.
Namun, jika feses ini berwarna pucat atau putih, atau warna urine menjadi lebih gelap, bisa menjadi pertanda masalah pada organ hati. Contohnya, hepatitis yang disebabkan oleh virus.
Selain warna feses dan urine, masalah hati juga bisa ditandai oleh perubahan warna mata dan kulit.
Umumnya, warna mata berubah menjadi kekuningan, mengindikasikan adanya penyakit kuning dalam tubuh.
Penyakit kuning atau jaundice ini disebabkan oleh penumpukkan bilirubin.
2. Membersihkan Darah
Fungsi hati lainnya adalah membersihkan darah dari senyawa berbahaya. Seperti yang berasal dari obat-obatan, alkohol, hingga racun.
3. Memproduksi Protein
Organ yang satu ini bertanggung jawab untuk memproduksi protein, seperti albumin yang berfungsi menjaga cairan dalam sistem sirkulasi tubuh.
Protein yang berperan sebagai faktor pembekuan darah dan sistem kekebalan tubuh juga dihasilkan oleh hati.
4. Metabolisme Protein
Hati juga berperan dalam membantu metabolisme protein dengan mengubah amonia menjadi urea yang dikeluarkan bersama urine oleh ginjal.
5. Penyimpanan Nutrisi
Hati berperan penting dalam proses penyimpanan nutrisi tubuh. Misalnya zat besi, vitamin A, B12, D, dan K, serta asam folat.
6. Memproduksi Cairan Empedu dan Energi
Organ ini berperan dalam produksi cairan empedu yang bertugas membantu dalam proses pencernaan makanan.
Hati juga menyimpan energi untuk tubuh dalam bentuk glikogen dan mengubahnya menjadi glukosa ketika glukosa darah rendah.
7. Memproduksi Kolesterol dan Hormon
Organ terbesar ini bertanggung jawab atas produksi kolesterol dan trigliserida, serta protein pembawanya agar dapat dialirkan dalam darah. Hati juga berfungsi untuk memproduksi hormon pertumbuhan anak-anak.
Bagaimana Hati Mengelola Sel Darah Merah?
Nah, berikut berbagai proses hati dalam mengelola sel darah merah:
1. Memecah sel darah merah yang sudah tua
Sel darah merah (eritrosit) memiliki umur sekitar 120 hari. Setelah itu, sel-sel tua tersebut dipecah terutama di limpa dan juga di hati.
Dalam proses ini, hemoglobin dari sel darah merah dipecah menjadi komponen-komponennya, yaitu heme dan globin. Bagian heme kemudian diubah menjadi biliverdin dan akhirnya menjadi bilirubin.
Bilirubin ini kemudian dilepaskan ke dalam darah, diambil oleh hati, dan akhirnya diekskresikan dalam empedu ke usus.
Di usus, sebagian bilirubin diubah oleh bakteri menjadi urobilinogen, yang sebagian diekskresikan dalam tinja sebagai sterkobilin yang memberi warna coklat pada tinja, dan sebagian kembali diserap dan dikeluarkan melalui urine.
Zat besi yang dilepaskan dari hemoglobin disimpan dalam hati dan sumsum tulang sebagai feritin atau hemosiderin, dan digunakan kembali untuk produksi hemoglobin baru.
2. Pemecahan sel darah merah memengaruhi warna tinja
Penghancuran sel darah merah oleh hati dan transformasi bilirubin memiliki dampak langsung terhadap warna tinja dan urine.
Seperti yang disebutkan, bilirubin diubah menjadi sterkobilin di usus yang memberi warna cokelat pada tinja.
Di sisi lain, sebagian kecil urobilinogen diubah kembali menjadi urobilin dan diekskresikan melalui urine, memberikan warna kuning terang.
Gangguan dalam proses ini, seperti pada hepatitis atau penyumbatan saluran empedu, dapat menyebabkan tinja berwarna pucat dan urine gelap, menunjukkan masalah dalam metabolisme bilirubin.
3. Metabolisme energi tubuh
Hati berperan penting dalam metabolisme energi di tubuh. Hati membantu mengatur kadar gula darah dengan menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan mengubahnya kembali menjadi glukosa ketika dibutuhkan.
Selain itu, hati terlibat dalam metabolisme lemak dan pembentukan sebagian besar lipoprotein yang beredar dalam darah.
Hati juga mengkonversi kelebihan kalori dan sisa makanan lain menjadi bentuk yang dapat disimpan dan digunakan sebagai sumber energi ketika diperlukan.
Fakta Unik Tentang Hati
Hati memiliki kemampuan yang luar biasa untuk memperbaiki diri dan regenerasi. Bahkan jika 75 persen dari hati rusak atau diangkat, hati dapat tumbuh kembali ke ukuran penuhnya asalkan sisa hati yang ada tetap sehat.
Apa Kata Riset?
Penelitian yang diterbitkan dalam MDPI Diagnostics mengeksplorasi pendekatan baru dalam pengujian fungsi hati, yang disebut Intelligent Liver Function Testing (iLFT).
Pendekatan ini menggunakan algoritma untuk memberikan investigasi laboratorium otomatis dan umpan balik klinis tentang hasil tes fungsi hati yang abnormal dari perawatan primer.
Sistem ini telah terbukti meningkatkan efisiensi dalam diagnosis dan pengelolaan penyakit hati kronis, serta membantu mengurangi mortalitas terkait penyakit hati kronis dengan meningkatkan follow-up pada tes yang menunjukkan abnormalitas
Pemeriksaan Fungsi Hati
Diperlukan pemeriksaan yang disebut uji fungsi hati untuk mengetahui kondisi fungsi hati.
Pemeriksaan fungsi hati ini bertujuan untuk mengetahui kondisi hati secara mendalam dan ada tidaknya potensi penyakit pada liver.
Terdapat penyakit yang bisa menyebabkan masalah pada liver, seperti kanker hati, hepatitis, dan sirosis hati.
Tes fungsi hati ini bisa dilakukan melalui pengambilan sampel darah untuk memeriksa senyawa-senyawa kimia di dalam hati.
Pemeriksaan ini akan menentukan senyawa mana yang kadarnya berlebihan atau berkurang, sehingga menimbulkan masalah.
Berikut ini beberapa senyawa yang biasanya diukur melalui tes darah.
1. Alanin Transaminase (ALT)
ALT merupakan enzim yang berfungsi membantu mengolah protein. Kadar senyawa ini akan tinggi saat hati mengalami cedera atau peradangan, seperti hati pengidap hepatitis.
2. Gamma-Glutamyl Transferase (GGT)
Meski enzim CGT diproduksi oleh hati, tapi enzim ini juga terdapat di organ tubuh lainnya. Contohnya, pankreas, ginjal, atau otak.
Pemeriksaan ini dilakukan bersama dengan komponen uji fungsi hati lain.
Pemeriksaan fungsi hati ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pada saluran hati atau empedu.
3. Aspartat aminotransferase (AST)
Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan enzim AST yang ada di dalam hati. Kadar AST yang tinggi bisa menandai adanya masalah pada liver.
Pemeriksaan fungsi hati tidak hanya melalui tes darah saja tapi juga bisa melalui tes pencitraan.
Tes ini merupakan tes diagnostik lain yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit hati.
Metode ini digunakan terutama untuk memeriksa ukuran tumor atau jaringan parut di hati.
Cek Fungsi Hati Kini Bisa di Rumah pakai Halodoc
Jika kamu atau orang terdekat berencana melakukan pemeriksaan fungsi hati, kini kamu bisa melakukan Cek Fungsi Hati di rumah dengan menggunakan layanan Home Lab di Halodoc.
Layanan homelab ini adalah tes laboratorium atau paket tes dari Halodoc yang pengambilan sampelnya bisa dilakukan di rumah atau di lokasi manapun yang kamu pilih.
Karena dilakukan di rumah, kamu bisa memantau kondisi kesehatan kamu atau orang terdekatmu dengan lebih baik.
Nah, ada beberapa keunggulan dari layanan tes lab ini, antara lain:
- Tak perlu repot keluar rumah.
- Hemat waktu dan biaya
- Tenaga kesehatan responnya cepat. Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc
- Protokol kesehatan ketat.
- Sampel diambil secara aman dan steril.
- Sampel darah/urine akan dibawa langsung ke laboratorium setelah diambil (tidak ada transit).
- Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.
- Harga tes lab ini mulai dari Rp 229.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
- Semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter.
- Hasil tes akan keluar dalam waktu 1 hari.
- Setelah tes, kamu akan mendapatkan voucher 25 ribu untuk konsultasi hasil dengan dokter tepercaya di Halodoc.
Booking Cek Fungsi Hati Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi Halodoc atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Yuk, segera pesan layanan Halodoc Home Lab sekarang!
Penyakit Hati yang Umum Terjadi
Terdapat beberapa kondisi atau penyakit berbeda yang dapat menghambat fungsi dan kesehatan hati. Berikut adalah penjabarannya, yaitu:
- Infeksi virus yang dapat menyebabkan penyakit dan menimbulkan peradangan pada liver. Contohnya seperti hepatitis A, hepatitis B, hingga hepatitis C.
- Gangguan fungsi hati yang disebabkan oleh penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau konsumsi minuman beralkohol berlebihan. Salah satu contoh dari gangguan fungsi hati yang dapat terjadi adalah sirosis hati atau penyakit hati berlemak.
- Kanker hati, yaitu suatu tumor ganas yang bermula dari organ hati. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel di dalam hati bermutasi dan membentuk tumor. Selain itu, beberapa jenis kanker lain juga dapat menyerang hati dan menghambat fungsinya, bilamana sudah menyebar ke bagian tubuh lain.
- Penyakit keturunan atau bersifat genetik, salah satunya seperti hemochromatosis.
Rekomendasi Dokter yang Bisa Bantu Pantau Fungsi Hati
Bila merasakan gejala-gejala yang berkaitan dengan gangguan fungsi hati, segera temui dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat. Gejala gangguan fungsi hati bisa berupa:
- Kulit dan mata yang tampak kekuningan (ikterus).
- Sakit perut dan bengkak.
- Bengkak di tungkai dan pergelangan kaki.
- Kulit yang gatal.
- Warna urine gelap.
- Warna feses pucat.
- Kelelahan kronis.
- Mual atau muntah.
- Kehilangan selera makan.
- Kecenderungan mudah memar.
Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter berpengalaman di Halodoc yang bisa kamu tanyakan jika mengalami gejala di atas.
Ini daftarnya:
- DR. dr. Supriono Sp.PD-KGEH, FINASIM
- dr. Hendra Koncoro M.Biomed, Sp.PD-KGEH
- dr. Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD
- dr. Maya Puspita Sari Sp.PD, AIFO-K
- dr. Agnita Irawaty Sp.PD
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Kamu juga bisa melakukan pemeriksaan fungsi hati untuk dapat mengontrol kondisi kesehatanmu dengan lebih baik.