Flu Babi
DAFTAR ISI:
- Apa Itu Flu Babi?
- Penyebab Flu Babi
- Faktor Risiko Flu Babi
- Gejala Flu Babi
- Hubungi Dokter Ini Jika Curiga Memiliki Gejala Flu Babi
- Diagnosis Flu Babi
- Komplikasi Flu Babi
- Pengobatan Flu Babi
- Rekomendasi Obat Flu Babi
- Pencegahan Flu Babi
Hubungi Admin Whatsapp Halodoc untuk Booking Vaksin Flu Mulai dari Rp 440rb!
Apa Itu Flu Babi?
Swine flu atau yang umumnya dikenal sebagai flu babi, disebabkan oleh virus influenza A, H1N1.
Virus H1N1 adalah salah satu dari beberapa jenis virus flu yang dapat menyebabkan flu musiman. Gejala flu H1N1 juga sama dengan gejala flu musiman.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus H1N1 sebagai pandemi di tahun 2009. Virus ini merupakan gabungan virus dari babi, burung, dan manusia yang menyebabkan penyakit pada manusia.
Selama musim flu 2009 hingga 2010, H1N1 menyebabkan infeksi saluran pernapasan pada manusia yang biasa disebut flu babi.
Setelah pandemi berakhir di tahun 2010, virus flu H1N1 menjadi salah satu strain penyebab flu musiman.
Untungnya, vaksin flu yang ada sekarang dapat membantu melindungi diri dari flu H1N1 (flu babi). Strain virus flu H1N1 termasuk dalam vaksin flu musiman, termasuk vaksin flu yang diproduksi pada 2020 dan 2021.
Penyebab Flu Babi
Flu babi disebabkan oleh virus H1N1. Sama seperti virus influenza lainnya, virus tersebut akan menyerang sel-sel pada dinding hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Penularan virus H1N1 juga serupa dengan virus influenza lain, misalnya dari pengidap yang bersin atau batuk.
Jika tetesan ingus, air liur, atau percikan air saat bersin (droplets) dari pengidap tersebut menempel langsung pada permukaan mata, hidung, serta mulut, maka orang lain bisa terinfeksi.
Namun, ada hal yang perlu ditegaskan bahwa flu babi ini tak bisa menular melalui konsumsi daging babi.
Penyakit ini Termasuk Jenis Influenza, Kenapa Disebut Flu Babi? Simak informasi selengkapnya!
Faktor Risiko Flu Babi
Ada sebagian orang yang cukup rentan terhadap serangan flu, termasuk flu babi. Contohnya:
- Berusia di bawah dua tahun atau di atas 65 tahun.
- Sedang hamil.
- Mengidap penyakit kronis, seperti asma, gangguan jantung, serta diabetes.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya mengidap HIV.
- Memiliki profesi sebagai pekerja medis, misalnya dokter dan perawat.
Selain itu, jika kamu tinggal atau bepergian ke daerah di mana banyak orang terinfeksi virus H1N1, kamu juga berisiko tinggi terpapar virus tersebut.
Gejala Flu Babi
Tanda dan gejala flu yang disebabkan oleh virus H1N1 mirip dengan infeksi yang disebabkan oleh jenis flu lainnya dan dapat mencakup:
- Demam.
- Panas dingin atau mengigil.
- Batuk.
- Sakit tenggorokan.
- Hidung berair atau tersumbat.
- Berair, mata merah.
- Nyeri di badan dan otot.
- Sakit kepala.
- Kelelahan.
- Diare.
- Mual dan muntah.
Sementara itu, gejala pada bayi dan anak-anak bisa saja berbeda, meliputi:
- Kesulitan bernapas.
- Kesulitan untuk bangun dari tidur.
- Kesulitan untuk minum air.
- Demam.
- Ruam di kulit.
- Perasaan gelisah atau kebingungan.
Gejala flu berkembang sekitar satu hingga tiga hari setelah kamu terpapar virus.
Sebenarnya, kamu tidak perlu menemui dokter jika merasa sehat dan mengalami gejala flu ringan. Contohnya seperti demam, batuk, dan nyeri tubuh.
Kondisi tersebut bisa diatasi di rumah dengan beristirahat dan minum obat penurun demam yang dijual bebas di pasaran.
Namun, apabila kamu sedang hamil atau atau memiliki penyakit kronis, seperti asma, emfisema, diabetes, atau kondisi jantung, segera periksakan diri ke dokter. Sebab, kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko komplikasi.
Jika kamu memiliki tanda dan gejala darurat flu, segera dapatkan perawatan medis. Untuk orang dewasa, tanda dan gejala darurat dapat meliputi:
- Kesulitan bernapas atau sesak napas.
- Sakit dada.
- Pusing yang berkelanjutan.
- Kejang.
- Memburuknya kondisi medis yang ada.
- Kelemahan parah atau nyeri otot.
Sedangkan tanda dan gejala darurat pada anak-anak dapat meliputi:
- Sulit bernapas.
- Bibir biru.
- Sakit dada.
- Dehidrasi.
- Nyeri otot yang parah.
- Kejang.
- Memburuknya kondisi medis yang ada.
Kamu penasaran, Bisakah Flu Babi Menular ke Manusia? Ini Faktanya.
Hubungi Dokter Ini Jika Curiga Memiliki Gejala Flu Babi
Nah, jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala yang mirip dengan gejala flu babi, segera hubungi dokter di Halodoc untuk mendapat saran perawatan dan penanganan yang tepat.
Sebab, penanganan yang cepat dapat meminimalisir dampak buruk yang bisa dialami oleh pengidap.
Dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
- dr. Bendy Dwi Irawan
- dr. Rama Dani Putra
- dr. Stevent
- dr. Erwin Hendrikus Purba
- dr. Langen Mega Kesumaningrum
Itulah beberapa dokter yang bisa kamu hubungi untuk bantu tangani gejala yang dicurigai mirip dengan flu babi.
Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter agar kondisi tersebut dapat segera ditangani.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Flu Babi
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda dan gejala influenza, termasuk flu H1N1 (flu babi). Jika diperlukan, dokter juga akan merekomendasikan beberapa pemeriksaan untuk mendeteksi virus H1N1.
Ada beberapa tes yang digunakan untuk mendiagnosis influenza, tetapi tidak semua orang yang menderita flu perlu diuji. Dokter akan mendiagnosis kamu berdasarkan tanda dan gejala.
Dalam kebanyakan kasus, mengetahui bahwa seseorang menderita flu tidak mengubah rencana perawatan. Dokter lebih cenderung menggunakan tes untuk mendiagnosis flu jika:
- Kamu sudah di rumah sakit.
- Kamu berisiko tinggi mengalami komplikasi akibat flu.
- Kamu tinggal dengan seseorang yang berisiko lebih besar mengalami komplikasi flu.
Dokter juga akan menggunakan tes untuk menentukan apakah virus flu adalah penyebab gejala flu atau masalah medis lainnya, seperti:
- Masalah jantung, seperti gagal jantung atau infeksi otot jantung.
- Masalah paru-paru dan pernapasan, seperti asma atau pneumonia.
- Masalah otak dan sistem saraf, seperti ensefalopati atau ensefalitis.
- Syok septik atau kegagalan organ.
Dalam beberapa kasus, dokter akan menyarankan kamu untuk menjalani tes influenza seperti pengujian reaksi berantai polimerase (PCR).
Tes PCR lebih sensitif daripada tes lain dan dapat mengidentifikasi strain influenza. Biasanya tes PCR dilakukan di rumah sakit atau laboratorium.
Komplikasi Flu Babi
Masalah flu babi yang tidak ditangani dengan segera bisa memicu beragam reaksi tubuh, termasuk komplikasi. Secara umum, komplikasi influenza meliputi:
- Memburuknya kondisi kronis, seperti penyakit jantung dan asma.
- Radang paru-paru.
- Tanda dan gejala neurologis, mulai dari kebingungan hingga kejang.
- Kegagalan pernafasan yang memicu kematian.
Pengobatan Flu Babi
Kebanyakan orang dengan flu, termasuk flu H1N1 (flu babi), hanya memerlukan perawatan sederhana untuk meredakan gejala. Contohnya perawatan supportif seperti mengonsumsi lebih banyak cairan serta istirahat yang cukup.
Selain itu, dokter juga mungkin meresepkan sejumlah obat-obatan untuk mengatasi gejala yang muncul, seperti:
- Obat pereda nyeri untuk meredakan gejala dan mengurangi rasa tidak nyaman di tubuh.
- Obat untuk penyakit pernapasan kronis. Terutama jika pengidap flu babi memiliki riwayat penyakit pernapasan.
- Obat antivirus yang diresepkan dalam satu atau dua hari pertama gejala untuk mengurangi risiko keparahan dan komplikasi.
Di Amerika Serikat, Food and Drugs Administration telah menyetujui penggunaan beberapa obat untuk mengatasi flu babi, antara lain:
- Oseltamivir (Tamiflu). Obat antivirus untuk mengatasi dan mencegah infeksi influenza tipe A dan B. Bisa digunakan untuk penyembuhan gejala flu seperti batuk, pilek, demam, dan nyeri sendi.
- Zanamivir (Relenza). Obat golongan penghambat neuraminidase yang akan bekerja menghambat perkembangan virus penyebab flu dalam tubuh.
- Peramivir (Rapivab). Merupakan obat selektif penghambat neuraminidase virus influenza yang akan bekerja mencegah sel-sel yang terinfeksi untuk melepaskan partikel virusnya.
- Baloxavir (Xofluza). Obat antivirus untuk mengatasi gejala flu yang baru muncul dalam 2 hari atau 48 jam pertama.
Namun, virus flu dapat mengembangkan resistensi terhadap obat ini.
Untuk mengurangi risiko terjadinya resistensi dan menjaga persediaan obat ini bagi mereka yang paling membutuhkannya, dokter menyediakan antivirus untuk orang yang berisiko tinggi mengalami komplikasi dan mereka yang berhubungan dekat dengan orang yang berisiko tinggi mengalami komplikasi.
Rekomendasi Obat Flu Babi
Berikut ini beberapa rekomendasi obat flu babi yang bisa digunakan untuk menghambat penyebaran virus serta mengatasi gejala flu babi:
- Oseltamivir 75 mg 10 Kapsul. Mengandung oseltamivir 75 mg untuk mengatasi infeksi virus influenza tipe A (misalnya flu burung atau flu babi) dan influenza tipe B.
- Ibuprofen 200 mg 10 Tablet. Obat antiinflamasi non steroid ini bisa membantu mengurangi rasa nyeri ringan sampai sedang serta sakit kepala akibat infeksi flu babi.
- Paracetamol 500 mg 10 Kaplet. Mengandung paracetamol 500 mg untuk mengurangi gejala flu babi seperti demam, sakit kepala, serta nyeri di tubuh.
- Pamol 500 mg 10 Tablet. Obat yang bisa diminum untuk meredakan demam dan mengurangi sakit kepala, yang kerap muncul sebagai gejala flu babi.
Obat-obatan tersebut bisa kamu beli dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc. Yuk, tunggu apa lagi, segera download aplikasi Halodoc sekarang juga!
Pencegahan Flu Babi
Center for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan vaksinasi flu tahunan untuk semua orang yang berusia 6 bulan atau lebih.
Vaksin flu tersedia sebagai suntikan dan semprotan hidung. Semprotan hidung disetujui untuk digunakan pada orang sehat berusia 2 hingga 49 tahun.
Semprotan hidung tidak dianjurkan untuk beberapa kelompok, seperti wanita hamil, anak-anak antara 2 dan 4 tahun dengan asma atau mengi, dan orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Berikut ini beberapa manfaat vaksin flu:
- Vaksin flu musiman setiap tahun melindungi terhadap tiga atau empat virus influenza yang diperkirakan paling umum selama musim flu tahun itu.
- Vaksin flu dapat mengurangi risiko flu dan tingkat keparahannya, serta menurunkan risiko penyakit serius akibat flu dan perlu dirawat di rumah sakit.
- Vaksinasi flu dapat mengurangi gejala yang membingungkan, karena hampir mirip dengan gejala flu lain salah satunya COVID-19.
- Vaksinasi flu dapat mengurangi jumlah orang yang perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Ada juga beberapa langkah mudah yang bisa dilakukan membantu mencegah flu dan membatasi penyebarannya:
- Cuci tangan. Gunakan sabun dan air, atau jika tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbasis alkohol.
- Tutup mulut saat batuk dan bersin. Pastikan kamu mengarahkan atau menutup mulut saat batuk atau bersin ke tisu atau siku dan kemudian segera cuci tangan dengan sabun.
- Hindari menyentuh wajah. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut, terutama jika kamu belum cuci tangan.
- Bersihkan permukaan benda. Bersihkan permukaan benda yang sering disentuh secara teratur untuk mencegah penyebaran infeksi dari permukaan dengan virus ke tubuh.
- Hindari kontak dan jauhi keramaian jika memungkinkan. Hindari siapa saja yang sedang sakit. Jika kamu berisiko tinggi mengalami komplikasi flu, misalnya, kamu berusia kurang dari 5 tahun atau kamu berusia 65 tahun atau lebih, sedang hamil, atau memiliki kondisi medis kronis seperti asma.
- Pertimbangkan untuk menghindari kandang babi.
Vaksinasi Influenza di Rumah Pakai Halodoc
Salah satu cara untuk mencegah menyebarnya flu babi adalah dengan melakukan vaksinasi influenza secara rutin setiap tahunnya.
Vaksinasi influenza bermanfaat untuk meningkatkan pertahanan terhadap virus H1N1.
Vaksin influenza bekerja dengan cara membuat antibodi pada tubuh untuk melawan empat jenis virus flu, yaitu H3N2 dan H1N1 (virus influenza tipe 1), serta Victoria dan Yamagata (virus flu tipe B).
Virus-virus tersebut bisa menyebabkan berbagai penyakit infeksi saluran pernapasan atas dan komplikasi seperti pneumonia, sinusitis, dan infeksi telinga.
Saat ini, kamu bisa mendapatkan Vaksinasi Influenza (Vaxigrip Tetra) dengan mudah tanpa harus keluar rumah dengan menggunakan layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jadetabek, Bandung, dan Surabaya).
Layanan dari Halodoc Home Lab akan mendatangkan dokter khusus vaksinasi ke tempat atau di lokasi mana pun yang kamu pilih untuk pemberian vaksin.
Jadi, tidak perlu khawatir karena proses vaksinasi terjamin aman dan tepercaya.
Berikut beberapa keunggulan melakukan imunisasi anak dan vaksin dewasa lewat layanan Home Lab & Vaksinasi di Halodoc:
- Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Home Lab Halodoc.
- Protokol kesehatan ketat.
- Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
- Partner resmi produsen vaksin internasional sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
- Hemat waktu dan biaya.
- Harga vaksin influenza mulai dari Rp 440.000,-, sementara untuk paket vaksin influenza dan pneumonia adalah Rp1.334.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
- Tanpa perlu antre menunggu.
- Tanpa biaya tambahan.
Kapan saja kamu atau keluarga hendak mendapatkan vaksin ini, cukup pesan langsung melalui aplikasi Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa dapatkan Vaksin Influenza (Vaxigrip Tetra) jadi Rp 365ribu dengan kode promo KEBALFLU2 di Home Lab Halodoc.
Tunggu apa lagi? Yuk booking sekarang!
Booking Vaksinasi Influenza (Vaxigrip Tetra) Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order vaksinasi melalui aplikasi atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.