Floppy Eyelid Syndrome
Pengertian Floppy Eyelid Syndrome
Floppy eyelid syndrome atau sindrom kelopak mata terkulai adalah kondisi ketika kelopak mata atas kehilangan elastisitas. Ini membuat kelopak mata jadi kendur dan tampak terkulai. Akibatnya, kelopak mata bagian atas jadi mudah melipat ke atas.
Selain risiko kerusakan pada mata, sindrom ini juga sering dikaitkan dengan obstructive sleep apnea (OSA). Kondisi ini bisa berakibat fatal, karena meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, gagal jantung kongestif, aritmia jantung, serta glaukoma.
Faktor Risiko Floppy Eyelid Syndrome
Ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko mengalami kondisi ini, yaitu:
-
- Obesitas.
- Obstructive sleep apnea: ada hubungan yang erat antara kedua kondisi ini.
- Kebiasaan sering mengucek mata.
- Diabetes mellitus.
- Hipertensi.
- Hipertiroidisme.
- Tidur tengkurap.
- Down syndrome.
Penyebab Floppy Eyelid Syndrome
Penyebab yang sudah diketahui adalah interaksi berlebihan antara kelopak mata dengan bantal, jika sering tidur telungkup dengan wajah menekan ke bantal. Kebiasaan ini bisa mengurangi elastin dan membuat kelopak mata kendur.
Elastin adalah protein di jaringan penghubung yang berfungsi menjaga bentuk dan struktur berbagai jaringan tubuh setelah meregang. Obstructive sleep apnea tidak menyebabkan floppy eyelid syndrome secara langsung, tetapi kedua kondisi ini saling berhubungan.
Gejala Floppy Eyelid Syndrome
Beberapa gejala yang dapat terjadi ketika mengalami kondisi kesehatan ini adalah:
- Kelopak mata mudah dibalik atau dilipat ke atas, kendur, dan terasa seperti karet.
- Mata merah setiap kali bangun tidur.
- Peradangan kornea kronis.
- Peradangan kronis pada jaringan di bawah kelopak mata atas (disebut juga superior palpebral conjunctiva).
- Mengalami gejala obstructive sleep apnea, seperti mengantuk di siang hari, dan mendengkur saat tidur.
Komplikasi
Jika penyakit ini tidak ditangani, kondisi mata akan tetap terkulai terus-menerus. Risiko kerusakan mata bisa jadi ada, meski tidak selalu. Selain itu, jika terdapat kondisi OSA, maka risiko komplikasi OSA perlu diwaspadai, seperti risiko serangan jantung, stroke, dan aritmia jantung.
Diagnosis
Tidak ada tes diagnostik khusus untuk floppy eyelid syndrome. Untuk memastikan diagnosis, dokter biasanya melakukan:
- Pemeriksaan mata.
- Pemeriksaan kebiasaan tidur, misalnya posisi favorit saat tidur, ada atau tidaknya masalah tidur, apakah sering mengantuk di siang hari, dan apakah sering tidur mendengkur (ngorok).
- Pemeriksaan riwayat medis termasuk ada tidaknya obstructive sleep apnea atau kondisi kesehatan lain.
Pengobatan
Berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya, antara lain:
- Mengatasi kondisi obstructive sleep apnea terlebih dahulu jika ada.
- Menggunakan salep khusus mata sebelum tidur untuk melindungi permukaan okular.
- Mengetuk kelopak mata sebelum tidur untuk mencegah kelopak mata terlipat saat tidur.
- Menggunakan penutup mata saat tidur untuk mencegah konjungtiva dan exposure kornea saat tidur.
- Terkadang operasi dibutuhkan untuk memendekkan atau mengencangkan kelopak mata.
Pencegahan
Beberapa hal berikut bisa dilakukan supaya tidak mengalami floppy eyelid syndrome:
- Menjalankan pola makan sehat, sehingga mencegah obesitas.
- Tidur menyamping atau telentang untuk mencegah trauma mekanis pada mata akibat tidur tengkurap.
- Jika memiliki obstructive sleep apnea, segera tangani.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika kamu, keluarga, atau kerabat mengalami tanda-tanda dan gejala yang disebutkan tadi, segeralah periksakan kondisi. Dengan cara download aplikasi Halodoc dan buat janji dengan dokter mata di rumah sakit. Penanganan yang tepat dapat mengurangi akibat yang ditimbulkan dari kondisi ini.
Referensi:
EyeWiki – American Academy of Ophthalmology. Diakses pada 2022. Floppy Eyelid Syndrome.
American International Medical University. Diakses pada 2022. Floppy Eyelid Syndrome : Causes , Diagnosis and Management.
Top Doctors UK. Diakses pada 2022. Floppy Eyelid Syndrome (FES): What Is This Condition And Can It Be a Sign Of Sleep Apnoea?
Medscape. Diakses pada 2022. Floppy Eyelid Syndrome.
Advanced Sleep Medicine Service. Diakses pada 2022. What is Floppy Eyelid Syndrome and How is it Related to Sleep Apnea?
Diperbarui pada 19 Maret 2022