Fistula Ani
DAFTAR ISI
- Apa Itu Fistula Ani?
- Gejala Fistula Ani
- Penyebab Fistula Ani
- Faktor Risiko Fistula Ani
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Fistula Ani
- Diagnosis Fistula Ani
- Pengobatan dan Efek Samping Fistula Ani
- Pencegahan Fistula Ani
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Fistula Ani?
Fistula ani adalah istilah medis untuk kondisi terbentuknya terowongan di bawah kulit yang menghubungkan antara kulit dan anus.
Kondisi ini muncul karena ada infeksi yang berkembang menjadi abses atau benjolan berisi nanah. Benjolan tersebut muncul di area kulit sekitar anus. Jika dibiarkan saja, abses bisa berkembang dan memicu kondisi yang parah.
Benjolan yang tidak diobati dengan tepat bisa menyebabkan nanah keluar. Semakin lama, nanah akan membentuk saluran di bawah kulit sampai ke anus. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah fistula ani.
Gejala Fistula Ani
Gejala yang timbul dari fistula ani dapat berupa:
- Nyeri dan bengkak di sekitar anus.
- Adanya perdarahan dari anus.
- Tercium adanya bau tajam atau tidak sedap di sekitar kulit anus.
- Terbentuknya lubang di kulit dan muncul cairan atau feses dari lubang tersebut.
- Kulit kemerahan dan terasa perih akibat iritasi.
Penyebab Fistula Ani
Penyakit ini terjadi akibat abses anus yang tidak sembuh sempurna, sehingga menyisakan saluran atau lubang kecil pada kulit di dekat anus.
Penyebab ini yang paling banyak terjadi pada kasus fistula ani. Sekitar 50 persen pengidap abses anus berisiko mengalami fistula ani.
Selain disebabkan abses pada anus, kondisi ini juga dapat terjadi karena beberapa kondisi, termasuk gangguan saluran cerna bagian bawah atau daerah anus.
Kondisi tersebut meliputi Crohn’s disease serta hidradenitis suppurativa.
Di samping penyakit tersebut, beberapa infeksi, seperti tuberkulosis atau infeksi HIV, serta divertikulitis juga bisa menimbulkan fistula ani.
Penyebab fistula ani lainnya adalah komplikasi yang terjadi pasca operasi di dekat anus dan pasca radioterapi untuk kanker usus besar.
Jika kamu Mengidap Fistula Ani, Segera Hubungi Dokter Spesialis Ini.
Faktor Risiko Fistula Ani
Faktor-faktor resiko yang bisa menjadi penyebab penyakit ini meliputi:
- Crohn’s disease. Kondisi di mana sistem pencernaan mengalami peradangan kronik.
- Divertikulitis.
- Hidradenitis supuratif. Kondisi kulit yang menyebabkan abses dan jaringan parut.
- Infeksi tuberkulosis atau HIV.
- Komplikasi pembedahan di sekitar anus
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Fistula Ani
Jika kamu atau keluarga mengalami gejala fistula ani seperti di atas, segera hubungi dokter spesialis bedah di Halodoc.
Ingatlah bahwa pengobatan tepat sedari dini dapat membantu mengoptimalkan proses penyembuhan.
Berikut ini terdapat beberapa dokter bedah yang sudah memiliki pengalaman dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
- dr. Devid Ruru Sp.B
- dr. Julcrithno Irawan Sp.B
- dr. Rachdithia Ichwiyantho Sp.B
- dr. Ngurah Rai Sp.B
- dr. Srigunda Arisya Fadilla Sp.B
Itulah berbagai daftar dokter yang bisa kamu hubungi untuk mengatasi fistula ani
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Diagnosis Fistula Ani
Untuk memastikan adanya penyakit ini, awalnya dokter akan melakukan wawancara terkait keluhan yang dialami, lalu melakukan pemeriksaan fisik terutama di daerah sekitar anus.
Dokter akan melihat bila terjadi peradangan di anus dan lubang di kulit di sekitarnya.
Jika terdapat lubang yang diduga merupakan fistula, dokter akan memeriksa kedalaman lubang tersebut dan melihat bila ada bentukan terowongan yang menghubungkan antara lubang di kulit tersebut dengan kelenjar di anus.
Pada sebagian kasus, kondisi ini tidak terlihat dengan mudah dari luar. Untuk kondisi ini, dokter perlu melakukan pemeriksaan anuskopi, yaitu pemeriksaan menggunakan semacam kamera untuk melihat kondisi dalam anus dan rektum.
Jika ditemukan ada terowongan fistula, kadang kala pemeriksaan ultrasonografi atau magnetic resonance imaging (MRI) di daerah anus juga diperlukan untuk melihat arah dan kedalaman terowongan.
Jika fistula ani benar-benar ditemukan, maka pemeriksaan selanjutnya diperlukan untuk mengetahui penyebabnya terjadi.
Jika diduga penyebabnya adalah penyakit Crohn, kanker rektum dan anus, atau divertikulitis, maka kolonoskopi yang akan dilakukan.
Serupa dengan anuskopi, kolonoskopi juga merupakan pemeriksaan yang menggunakan semacam kamera untuk melihat kondisi usus besar. Alat ini dimasukkan melalui anus.
Pengobatan dan Efek Samping Fistula Ani
Pengobatan utama yang bisa dilakukan adalah dengan operasi fistulotomi. Pada operasi tersebut, dokter akan melakukan sayatan di kulit dan otot hingga sampai ke terowongan fistula.
Setelah mencapai area tersebut, terowongan akan dibersihkan sepenuhnya dari jaringan dan sel yang tidak seharusnya berada di situ
Tujuannya adalah untuk merangsang penyembuhan sempurna sekaligus menutup terowongan tersebut rapat-rapat sehingga fistula tersebut hilang.
Setelah operasi fistulotomi, dokter umumnya akan memberikan obat untuk melunakkan feses selama beberapa hari hingga satu minggu untuk mengurangi rasa nyeri dan ketidaknyamanan setelah operasi.
Pengobatan lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengisi terowongan yang terbentuk dengan sejenis lem.
Tujuannya adalah untuk merekatkan dinding terowongan fistula ani sehingga terowongan tertutup rapat.
Komplikasi yang terjadi adalah rasa sakit, perdarahan, bekas luka yang tidak enak dipandang, kesulitan buang air, tanpa sadar buang angin atau buang air besar, dan inkontinensia usus.
Pencegahan Fistula Ani
Mengonsumsi serat dalam jumlah yang cukup serta air putih 1,5–2 liter per hari, baik untuk mencegah sembelit maupun menjaga feses tetap lunak.
Langkah ini juga akan mencegah terjadinya luka di anus. Hal ini secara tidak langsung akan mencegah terbentuknya fistula ani.
Selain itu, selalu menjaga kebersihan alat kelamin juga bisa membantu menurunkan risiko terbentuknya nanah.
Fistula ani juga bisa dihindari dengan cara tidak berganti-ganti pasangan dalam berhubungan intim.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengalami gejala-gejala yang mengarah pada fistula ani, segera hubungi dokter yang tersedia 24 jam di Halodoc.
Kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja.