Entomophobia
DAFTAR ISI
- Pengertian Entomophobia
- Penyebab Entomophobia
- Faktor Risiko Entomophobia
- Gejala Entomophobia
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Entomophobia
- Diagnosis Entomophobia
- Penanganan Entomophobia
- Komplikasi Entomophobia
- Pencegahan Entomophobia
- Kapan Harus Ke Dokter?
Pengertian Entomophobia
Orang dengan entomophobia memiliki rasa cemas atau takut yang ekstrem pada serangga.
Akibatnya, pengidap akan menghindari berjalan atau berolahraga di luar dan menghindari acara yang diadakan di luar ruangan.
Seseorang dengan kondisi entomophobia memiliki ketakutan akan:
- Disengat atau digigit serangga, seperti lebah, tawon, atau kutu.
- Menemukan serangga, baik di luar maupun di dalam ruangan.
- Mendapatkan penyakit dari serangga, seperti lalat atau nyamuk.
- Melihat gambar serangga di acara TV, film, buku atau online.
Penyebab Entomophobia
Belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebab entomophobia. Namun, para pakar menduga beberapa hal berikut ini turut berperan terhadap munculnya entomophobia:
- Pengalaman traumatis masa lalu. Orang yang memiliki pengalaman traumatis terkait serangga dapat mengembangkan entomofobia. Misalnya, kamu atau seseorang yang kamu kenal mungkin mengalami reaksi alergi yang parah terhadap sengatan lebah.
- Iritasi lingkungan. Beberapa orang memiliki kulit gatal yang disebabkan oleh serbuk sari, jamur, atau alergen rumah tangga. Kulit yang teriritasi terus-menerus dapat membuat seseorang menyalahkan serangga.
- Riwayat keluarga. Risiko entomophobia meningkat jika memiliki kerabat dekat atau orang tua dengan gangguan fobia atau gangguan kecemasan. Kamu mungkin lebih cemas dibandingkan orang lain jika mengalami mutasi (perubahan) gen tertentu.
Selain itu, melihat seseorang dengan entomophobia atau mendengar seseorang berbicara tentang ketakutannya terhadap serangga, dapat menyebabkan orang lain memiliki fobia yang sama.
Faktor Risiko Entomophobia
Seseorang lebih mungkin mengembangkan entomophobia atau jenis gangguan fobia spesifik yang berbeda jika sudah memiliki:
- Jenis fobia lain.
- Gangguan kecemasan.
- Gangguan panik.
- Gangguan penggunaan zat.
Selain itu, jenis fobia lain yang memiliki kaitan dengan entomofobia meliputi:
- Apiphobia atau melissaphobia (takut lebah).
- Arachnophobia (takut laba-laba).
- Helminthophobia, scoleciphobia atau vermiphobia (takut cacing).
- Katsaridaphobia (takut kecoa).
- Myrmecophobia (takut semut).
- Pteronarcophobia (takut lalat).
- Spheksophobia (takut tawon).
Gejala Entomophobia
Gejala Entomophobia dapat berkisar dari ringan hingga ekstrem.
Gejala yang paling umum adalah kecemasan ekstrem ketika memikirkan serangga atau melihatnya.
Gejala emosional lainnya termasuk:
- Berpikir berlebihan tentang bagaimana menghindari serangga.
- Takut dan menghindari tempat-tempat di mana mungkin melihat serangga.
Selain itu, seseorang juga mengalami gejala fisik ketika mengalami fobia serangga, seperti:
- Panas dingin.
- Pusing dan sakit kepala ringan.
- Keringat berlebihan (hiperhidrosis).
- Palpitasi jantung.
- Mual.
- Sesak nafas (dispnea).
- Gemetar atau gemetar.
- Sakit perut atau gangguan pencernaan (dispepsia).
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Entomophobia
Apabila kamu atau orang terdekatmu mengalami entomophobia, sebaiknya segeralah konsultasikan pada dokter spesialis di Halodoc.
Dokter spesialis kejiwaan berikut memiliki pengalaman lebih dari 7 tahun, sehingga mereka mampu menjawab pertanyaanmu seputar penanganan entomophobia.
Jangan khawatir, sebab mereka telah menerima ulasan yang positif dari pasien-pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini dia daftar rekomendasinya:
1. dr. Mariati, Sp.KJ
Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter Mariati Sp.KJ, seorang lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh pada 2013 dan Universitas Sebelas Maret pada 2022.
Saat ini, ia berpraktik di Kecamatan Idi Rayek, Kabupaten Aceh Timur dan terdaftar sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dengan nomor STR 3321601322154555.
Dokter Mariati Sp.KJ telah berpengalaman selama 9 tahun, sehingga kamu tak perlu ragu untuk berkonsultasi dengannya terkait cara meredakan gejala entomophobia.
Ia juga bisa memberikan konsultasi seputar depresi, gangguan kepribadian, gangguan mood, trauma, pengembangan diri maupun masalah kesehatan mental lainnya.
Chat dr. Mariati, Sp.KJ Mulai dari Rp80.000,- di Halodoc.
2. dr. Hanny Soraya M.Ked, Sp.KJ
Dokter rekomendasi berikutnya yaitu dokter Hanny Soraya M.Ked, Sp.KJ, seorang alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara tahun 2016 dan Universitas Sumatera Utara tahun 2023.
Ia telah tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dengan nomor STR AP00000153248265 dan kini menjalani praktik di Medan, Sumatera Utara.
Memiliki pengalaman selama 8 tahun, dr. Hanny Soraya M.Ked, Sp.KJ dapat kamu percayai dalam memberikan solusi terhadap entomophobia.
Chat dr. Hanny Soraya M.Ked, Sp.KJ Mulai dari Rp55.000,- di Halodoc.
Itulah dokter spesialis kejiwaan yang siap membantu kamu meredakan gejala entomophobia yang kamu alami.
Kamu juga bisa menggunakan fitur voice call atau video call, agar mempermudah interaksi saat berkonsultasi.
Dengan aplikasi Halodoc, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter kapan saja dan di mana saja dengan mudah dan aman.
Kamu tidak perlu khawatir jika dokter sedang offline atau tidak tersedia. Sebab, kamu tetap bisa memesan jadwal konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, konsultasikan dengan dokter di Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Entomophobia
Saat mendiagnosis gangguan kecemasan, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik, wawancara, dan sejumlah pemeriksaan laboratorium. Profesional kesehatan mental dapat mendasarkan diagnosis pada pedoman dan kriteria diagnostik tertentu, yang diuraikan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5).
DSM-5 mencantumkan kriteria diagnostik berikut untuk fobia tertentu:
- Seseorang mengalami kecemasan atau ketakutan yang signifikan tentang objek atau situasi tertentu, yang hampir selalu memicu perasaan ini.
- Ketakutan atau kecemasan tidak sebanding dengan risiko yang sebenarnya.
- Seseorang menghindari objek atau situasi atau menanggungnya dengan ketakutan atau kecemasan yang intens.
- Ketakutan, kecemasan, atau penghindaran memprovokasi penderitaan yang signifikan secara klinis atau gangguan dalam fungsi sehari-hari.
- Kecemasan, ketakutan, atau penghindaran terus-menerus dan dapat berlangsung selama 6 bulan atau lebih.
Penanganan Entomophobia
Tujuan pengobatan adalah untuk menghentikan fobia mengganggu kualitas hidup dengan mengajari pengidap untuk mengelola reaksi terhadap serangga.
Pilihan pengobatan yang bisa dilakukan yaitu:
1. Terapi pemaparan
Jenis terapi ini melibatkan secara bertahap memaparkan pengidap ke sumber fobia dan paparan berulang untuk membantu mengubah respons terhadap serangga.
Ini juga disebut sebagai desensitisasi sistematis.
Terapi pemaparan biasanya dimulai dengan membicarakan ketakutan pengidap terhadap serangga.
Pengidap akan diperlihatkan gambar atau video serangga, dan akhirnya terpapar serangga hidup di lingkungan yang terkendali.
2. Terapi perilaku kognitif (CBT)
Terapi perilaku kognitif (CBT) berpusat pada pemikiran dan keyakinan pengidap tentang sumber fobia dan bagaimana pengaruhnya.
CBT dikombinasikan dengan paparan dan jenis terapi perilaku lainnya, untuk mengubah cara pengidap berpikir tentang pemicu dan cara bereaksi terhadapnya.
Tujuannya untuk mengembangkan rasa kendali atas pikiran dan perasaan sehingga tidak lagi kewalahan olehnya.
3. Pengobatan
Psikoterapi adalah cara paling efektif untuk mengatasi rasa takut terhadap serangga.
Bergantung pada gejala, dokter mungkin merekomendasikan obat untuk membantu mengurangi kecemasan dan gejala entomofobia lainnya.
Obat kecemasan, seperti benzodiazepin, sejenis obat penenang sering diresepkan untuk membantu mengurangi kecemasan.
Obat penenang bersifat adiktif dan hanya direkomendasikan untuk penggunaan jangka pendek.
Selain itu, obat jenis beta-blocker juga digunakan untuk memblokir efek adrenalin, seperti peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, jantung berdebar, dan gemetar.
Lalu, obat jenis antidepresan juga membantu menenangkan kecemasan dan ketakutan.
4. Perubahan pola hidup
Gaya hidup dan pengobatan rumahan tertentu dapat membantu mengatasi kecemasan yang menyertai rasa takut terhadap serangga.
Pengidap bisa melakukan beberapa cara berikut:
- Teknik relaksasi, seperti yoga, meditasi, dan pernapasan diafragma.
- Melatih kewaspadaan.
- Berolahraga secara teratur.
- Mengurangi asupan kafein dan stimulan lainnya.
- Bergabung dengan kelompok pendukung.
Komplikasi Entomophobia
Entomofobia yang parah dapat berdampak besar pada kehidupan sehari-hari.
Pengidap mungkin tidak ingin berjalan-jalan di luar, bertemu teman di taman, atau membawa anak ke taman bermain.
Hanya berpikir tentang melihat serangga ketika meninggalkan rumah dapat menyebabkan kecemasan yang luar biasa.
Bahkan, pengidap mungkin memutuskan untuk berhenti keluar rumah sama sekali. Beberapa orang dengan entomophobia mengalami serangan panik.
Serangan ini dapat menyebabkan detak jantung yang cepat dan nyeri dada nonkardiak atau gejala serangan jantung.
Serangan panik yang tidak terkendali dan kekhawatiran terus-menerus dapat menyebabkan gangguan panik.
Pencegahan Entomophobia
Tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah ketakutan berlebihan terhadap serangga.
Pengidap hanya bisa melawan ketakutan tersebut dengan bantuan dari tenaga ahli secara bertahap.
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Entomophobia (Fear of Insects).
Healthline. Diakses pada 2024. Entomophobia: Fear of Insects.
Medical News Today. Diakses pada 2024. What to know about entomophobia.
Diperbarui pada 8 November 2024
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan