Demam pada Anak
DAFTAR ISI
- Apa Itu Demam pada Anak?
- Faktor Risiko Demam pada Anak
- Penyebab Demam pada Anak
- Gejala Demam pada Anak
- Hubungi Dokter Ini Jika Anak Mengalami Demam
- Diagnosis Demam pada Anak
- Cek Demam Lengkap Bisa di Rumah Pakai Halodoc
- Komplikasi Demam pada Anak
- Pengobatan Demam pada Anak
- Pencegahan Demam pada Anak
Apa Itu Demam pada Anak?
Seperti namanya, demam pada anak adalah kondisi demam yang dialami oleh anak-anak.
Demam terjadi ketika suhu tubuh anak melebihi batas normal, yaitu di atas 37,2 derajat Celsius, apabila pengukuran dilakukan dari ketiak dan 37,8 derajat Celsius saat diukur melalui mulut.
Sementara jika pengukuran suhu dilakukan melalui dubur atau anus, dikatakan demam jika lebih dari 38 derajat Celsius.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal.
Pada kebanyakan kasus, hal ini bukan kondisi berbahaya. Sebab, bisa jadi tanda bahwa tubuh anak sedang aktif melawan infeksi.
Namun, demam pada anak juga bisa terjadi akibat penyakit serius yang tidak boleh disepelekan.
Faktor Risiko Demam pada Anak
Demam pada anak adalah kondisi yang sangat umum terjadi.
Penting untuk tahu beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan gangguan ini pada anak, antara lain:
- Faktor lingkungan, misalnya kontak langsung dengan banyak orang dan memiliki kemungkinan tidak sehat.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi.
Penyebab Demam pada Anak
Kebanyakan demam pada anak disebabkan oleh infeksi atau penyakit tertentu.
Suhu tubuh yang tinggi dapat mempersulit bakteri dan virus penyebab infeksi untuk bertahan hidup.
Oleh karena itu, bisa jadi demam pada Si Kecil merupakan bentuk pertahanan tubuh yang berarti baik.
Namun, penting juga untuk tetap waspada.
Beberapa kemungkinan penyebab demam pada anak adalah:
- Infeksi saluran pernapasan yang dapat disebabkan oleh virus atau bakteri.
- Infeksi dan radang pada telinga (otitis).
- Infeksi dan radang pada amandel (tonsillitis).
- Infeksi dan radang pada sinus (sinusitis).
- Efek samping imunisasi tertentu.
- Virus roseola.
- Diare akibat makanan yang terkontaminasi kuman (gastroenteritis).
- Infeksi ginjal.
- Batuk rejan.
- Disentri.
- Tifus.
- Cacar air.
- Demam berdarah.
- Malaria.
- Infeksi saluran kemih.
- Infeksi dan radang pada paru-paru (pneumonia).
- Infeksi dan radang pada selaput otak (meningitis).
- Infeksi darah (septikemia).
- Lingkungan yang panas.
- Pakaian yang terlalu tebal atau berlapis-lapis.
Gejala Demam pada Anak
Demam pada anak-anak terjadi ketika suhunya naik di atas kisaran normal, yaitu 36,5–37 derajat Celsius.
Bergantung pada apa yang menyebabkan demam, tanda dan gejala demam pada anak lainnya ialah:
- Mudah marah, rewel, dan lesu.
- Nafsu makan menurun.
- Menangis lebih sering.
- Bernapas dengan cepat.
- Kebiasan tidur atau makan mengalami perubahan.
- Mengalami kejang.
- Merasa lebih panas atau lebih dingin daripada orang lain di ruangan yang terasa nyaman.
- Mengalami nyeri tubuh dan sakit kepala.
- Tidur lebih lama atau mengalami kesulitan tidur.
Salah satu cara menurunkan demam pada anak adalah dengan melakukan kompres menggunakan air. Lantas, Lebih Baik Mana Kompres Air Hangat atau Dingin untuk Anak yang Demam?
Hubungi Dokter Ini Jika Anak Mengalami Demam
Jika Si Kecil mengalami tanda-tanda demam, segera hubungi dengan dokter spesialis anak di Halodoc.
Mereka bisa memberikan saran perawatan dan meresepkan obat jika dibutuhkan.
Para ahli ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
Ini daftarnya:
- dr. Erlin Sp.A
- dr. Dandung Bawono Sp.A, M.Sc
- dr. Gracia Deswita Natalya Fau Sp.A
- dr. Bayu Kurniawan Sp.A, M.Biomed
- dr. Dwi Lestari Avianti Sp.A, M.Ked.Klin
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Diagnosis Demam pada Anak
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis demam pada Si Kecil adalah melakukan sentuhan pada dahinya.
Namun, cara ini tidak akan memberikan pengukuran yang akurat.
Cobalah untuk menggunakan termometer digital yang dapat benar-benar memastikan demam pada Si Kecil.
Demam adalah saat suhu tubuh anak berada pada atau di atas salah satu dari indikator berikut ini:
- Diukur secara oral (lewat mulut): 37,8 derajat Celsius.
- Diukur secara rektal (lewat anus atau dubur): 38 derajat Celsius.
- Diukur pada ketiak: 37,2 derajat Celsius.
Jika demam disertai dengan berbagai gejala lain, pemeriksaan oleh dokter diperlukan.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik pada anak, hingga pemeriksaan penunjang, seperti tes darah dan rontgen.
Ini tergantung pada kondisi dan gejala yang dialami anak.
Cek Demam Lengkap Bisa di Rumah Pakai Halodoc
Demam bisa menjadi indikasi kondisi medis tertentu. Itu sebabnya, Si Kecil perlu segera diperiksa guna mengetahui penyebabnya.
Jika ibu berencana melakukan cek demam untuk anak, kini tidak perlu antre di rumah sakit atau klinik. Si Kecil bisa melakukan Cek Demam Lengkap di rumah melalui layanan Halodoc Home Lab.
Halodoc menyediakan fasilitas Cek Demam Lengkap melalui layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jadetabek, Bandung, Semarang, dan Surabaya).
Layanan ini adalah tes laboratorium atau paket tes dari Halodoc yang pengambilan sampelnya bisa dilakukan di rumah atau di lokasi mana pun yang ibu pilih.
Ada beberapa keunggulan dari layanan tes lab ini, antara lain:
✔ Tak perlu repot keluar rumah.
✔ Hemat waktu dan biaya.
✔ Tenaga kesehatan responnya cepat.
✔ Protokol kesehatan ketat. Ini Daftar Phlebotomist yang Tangani Layanan Tes Lab Halodoc.
✔ Sampel diambil secara aman dan steril.
✔ Sampel darah/urine akan dibawa langsung ke laboratorium setelah diambil (tidak ada transit).
✔ Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.
✔ Harga untuk Cek Demam Lengkap adalah Rp 619.000,- dan layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter.
✔ Setelah tes, kamu akan mendapatkan voucher 25 ribu untuk konsultasi hasil dengan dokter tepercaya di Halodoc.
Booking Cek Demam Lengkap Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Selain lewat aplikasi, ibu juga bisa order langsung dengan menghubungi nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Mudah sekali bukan? Pesan layanan Homelab sekarang juga!
Yuk, klik gambar ini untuk melakukan pemesanan:
Komplikasi Demam pada Anak
Pada kebanyakan kasus, demam pada anak dapat membaik dengan sendirinya.
Namun, risiko komplikasi tetap ada. Misalnya pada usia 6 bulan hingga 5 tahun, mungkin saja mengalami kejang akibat demam.
Kejang biasanya menimbulkan masalah berupa hilangnya kesadaran dan gemetar pada kedua sisi tubuh.
Meskipun hal ini menimbulkan rasa khawatir bagi orangtua, tetapi sebagian besar kejang demam tidak menyebabkan efek yang bertahan lama.
Beberapa komplikasi demam pada anak lainnya yang dapat terjadi, antara lain:
- Dehidrasi berat.
- Penurunan kesadaran atau halusinasi.
- Penyakit serius yang tidak terdeteksi dan semakin memberat.
Pengobatan Demam pada Anak
Untuk demam ringan, biasanya pengobatan tidak diperlukan. Kondisi ini cukup diatasi dengan perawatan rumahan, seperti:
- Cukupi kebutuhan cairan anak, sehingga tidak dehidrasi.
- Berikan obat penurun demam yang relatif aman untuk Si Kecil atau resep dokter sesuai dosis dan petunjuk pemakaian obat.
- Jaga suhu ruangan agar tetap nyaman.
- Gunakan pakaian yang tipis agar panas tubuh dapat keluar.
- Periksa suhu tubuh anak secara teratur dengan menggunakan termometer.
- Cukupi kebutuhan istirahat anak.
- Kompres dengan air hangat.
- Jaga agar anak tidak kedinginan atau kepanasan.
- Berikan makanan yang mudah dicerna dan yang disukai anak.
Namun, pada kasus demam yang berat, dokter biasanya meresepkan obat penurun demam. Begitu pula jika demam disertai gejala penyakit lain, pengobatan akan dilakukan berdasarkan kondisi yang dialami.
Pencegahan Demam pada Anak
Orangtua bisa mencegah demam pada anak dengan mengajarkan anak beberapa metode untuk menjaga kebersihan diri, antara lain:
- Membiasakan mencuci tangan dengan air dan sabun, terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah berada di dekat orang sakit.
- Usahakan bawa hand sanitizer saat bepergian untuk berjaga-jaga bila tidak ada air dan sabun.
- Biasakan selalu menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk.
- Hindari menyentuh mulut, hidung, atau mata dengan tangan yang kotor.
- Tidak berbagi alat makan dan minum dengan orang lain.