CTS Carpal Tunnel Syndrome
DAFTAR ISI
- Apa Itu Carpal Tunnel Syndrome?
- Faktor Risiko Carpal Tunnel Syndrome
- Penyebab Carpal Tunnel Syndrome
- Gejala Carpal Tunnel Syndrome
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Gejala Carpal Tunnel Syndrome
- Diagnosis Carpal Tunnel Syndrome
- Pengobatan Carpal Tunnel Syndrome
- Komplikasi Carpal Tunnel Syndrome
- Pencegahan Carpal Tunnel Syndrome
- Kapan Harus ke Dokter?
Apa Itu Carpal Tunnel Syndrome?
Carpal tunnel syndrome atau CTS merupakan kondisi yang memengaruhi tangan dan jari. Kondisi ini dapat membuat pengidapnya mengalami sensasi rasa kesemutan, mati rasa, atau nyeri.
Gejala yang muncul ini biasanya berkembang secara perlahan dan pada malam hari akan bertambah parah. Bagian yang paling sering terpengaruh adalah jempol, jari tengah, dan telunjuk.
Carpal tunnel adalah jalur pada pergelangan tangan yang terdapat saraf median dan sembilan tendon, yang berperan penting dalam pergerakan jari-jari tangan. Saat terjadi pembengkakan pada bagian saraf, tendon, atau bahkan keduanya, saraf median akan tertekan, maka terjadilah Carpal tunnel syndrome (CTS).
Jika saraf median ini terjepit atau terhimpit, maka akan timbul sensasi kesemutan, mati rasa, dan terkadang muncul rasa sakit pada bagian-bagian yang terpengaruh oleh saraf ini.
Faktor Risiko Carpal Tunnel Syndrome
- Carpal tunnel syndrome umumnya terjadi pada wanita.
- Kondisi seperti diabetes meningkatkan risiko kerusakan saraf median.
- Kondisi bengkak, termasuk rheumatoid arthritis, bisa memengaruhi tendon pergelangan tangan.
- Perubahan keseimbangan cairan tubuh.
- Kondisi tertentu seperti menopause, obesitas, penyakit tiroid, dan gagal ginjal, mungkin meningkatkan risiko CTS
- Faktor tempat kerja, seperti bekerja dengan alat yang bergetar atau bekerja pabrik.
Penyebab Carpal Tunnel Syndrome
CTS (Carpal Tunnel Syndrome) dapat terjadi karena saraf median tertekan atau terhimpit, tetapi penyebab tertekannya saraf ini belum diketahui secara pasti.
Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami CTS yaitu:
- Faktor keturunan keluarga yang mengidap CTS.
- Cedera pada pergelangan tangan.
- Kehamilan, hampir setengah dari wanita hamil mengalami CTS.
- Pekerjaan berat dan berulang-ulang dengan memakai tangan, seperti mengetik tanpa henti.
- Kondisi medis lain, misalnya rheumatoid arthritis dan diabetes.
Gejala Carpal Tunnel Syndrome
Selain sensasi rasa kesemutan, mati rasa atau kebas serta rasa sakit pada beberapa bagian tangan, gejala lain CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah ibu jari terasa melemah dan muncul rasa sakit pada tangan atau lengan.
Gejala yang muncul bisa terjadi pada salah satu atau kedua tangan sekaligus. Namun, pada kebanyakan kasus, CTS akhirnya memengaruhi kedua tangan.
Selain yang sudah disebutkan tadi, gejala CTS lain adalah:
- Muncul rasa sakit pada lengan.
- Tubuh menjadi kurang sensitif terhadap sentuhan.
- Pembengkakan, kulit kering, atau perubahan warna pada kulit tangan.
- Kemampuan jari atau tangan yang terpengaruh oleh CTS akan berkurang, seperti saat mengancingkan baju, mengetik, atau mengangkat sesuatu dengan jari.
- Tangan atau jari yang terpengaruh CTS akan terasa sulit untuk digerakkan, misalnya untuk mengetik, mengancingkan baju, atau mengangkat sesuatu dengan jari.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Gejala Carpal Tunnel Syndrome
Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala carpal tunnel syndrome seperti di atas, jangan abaikan dan segera hubungi dokter spesialis orthopaedi di Halodoc.
Berikut beberapa dokter yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 7 tahun yang bisa kamu hubungi.
Dokter-dokter ini telah mendapatkan penilaian terbaik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani sehingga kamu tak perlu ragu untuk menghubunginya:
Itulah berbagai daftar dokter spesialis orthopaedi yang bisa kamu hubungi.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Diagnosis Carpal Tunnel Syndrome
Diagnosis CTS bisa dilakukan dengan melakukan pemeriksaan fisik pada tangan dan pergelangan.
Selain itu, dokter atau tim medis juga akan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan gejala yang dialami, serta melakukan penekanan lembut pada daerah saraf medianus di pergelangan tangan.
Kemudian, dokter mungkin akan meminta kamu untuk mengangkat pergelangan tangan sampai di atas kepala, dengan posisi pergelangan tangan tertekuk ke dalam (fleksi). Pengidap CTS biasanya akan merasa mati rasa, kesemutan, atau nyeri pada saat dokter melakukan pemeriksaan ini.
Namun, untuk hasil pemeriksaan CTS yang lebih akurat, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan lain seperti:
- Tes darah.
- Elektromiografi atau studi konduksi saraf.
- Pencitraan dengan ultrasonografi.
Pengobatan Carpal Tunnel Syndrome
Pada beberapa kasus, Gejala CTS (Carpal Tunnel Syndrome) tidak membutuhkan pengobatan khusus dan dapat pulih dengan sendirinya. Terutama bagi wanita hamil, CTS dapat membaik setelah tiga bulan pasca melahirkan.
Pada gejala CTS (Carpal Tunnel Syndrome) yang ringan dan sedang, dapat ditangani dengan membalut pergelangan tangan menggunakan papan kecil disertai suntikan kortikosteroid.
Jika ini tidak berhasil, dokter bisa melakukan prosedur operasi. Operasi perlu dilakukan ketika dicurigai terdapat kerusakan saraf permanen.
Pemulihan pasca operasi akibat CTS mungkin butuh waktu lama, terutama jika kasus CTS yang terjadi sudah cukup parah. Bahkan, ada kemungkinan tidak ada perkembangan dari penanganan yang sudah dilakukan.
Komplikasi Carpal Tunnel Syndrome
Jika tidak ditangani dengan baik, CTS dapat menyebabkan berbagai komplikasi berikut ini:
- Saraf median yang tertekan terlalu lama bisa mengalami kerusakan permanen, mengakibatkan mati rasa atau kelemahan di tangan yang tidak dapat dipulihkan.
- Otot-otot yang dikendalikan oleh saraf median bisa melemah, membuat sulit untuk melakukan gerakan halus seperti menggenggam atau memegang benda.
- CTS yang parah bisa menyebabkan hilangnya kemampuan untuk merasakan suhu atau sentuhan di tangan, meningkatkan risiko cedera tanpa disadari.
- Jika CTS dibiarkan berlarut-larut, otot-otot di pangkal ibu jari bisa mengecil (atrofi) karena tidak mendapatkan sinyal saraf yang cukup, yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk menggenggam dengan kuat.
Pencegahan Carpal Tunnel Syndrome
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah Carpal Tunnel Syndrome, antara lain:
- Lakukan peregangan tangan dan jari-jari. Caranya bisa dengan mengepalkan tangan, lalu membuka tangan dan mengarahkannya hingga lurus. Cara ini bisa diulangi 5-10 kali, setiap kamu beristirahat dari aktivitas sehari-hari.
- Jaga postur tubuh dengan benar. Postur tubuh yang buruk bisa menyebabkan badan menjadi lebih bungkuk, sehingga memperpendek otot leher dan bahu. Tanpa disadari kondisi ini juga dapat memicu stres pada saraf leher, serta memperburuk masalah pada pergelangan tangan.
- Istirahatkan pergelangan tangan. Beri waktu untuk pergelangan tangan beristirahat, terutama jika kamu terbiasa mengetik dalam waktu lama atau melakukan aktivitas berat yang melibatkan tangan.
- Menjaga posisi tidur. Pastikan saat tidur pergelangan tangan tetap lurus, dan tidak menggunakan lengan sebagai penyangga kepala saat tidur.
- Lakukan pemanasan sebelum bekerja. Jika kamu terbiasa melakukan aktivitas yang melibatkan tangan, maka jangan lupa untuk melakukan pemanasan atau stretching. Pemanasan dapat membantu menjaga fleksibilitas otot, termasuk pada pergelangan tangan dan lengan.
- Hindari menekuk pergelangan tangan dalam waktu lama. Menekuk pergelangan tangan bisa meningkatkan risiko penyempitan saraf median. Karena alasan itu, mulailah untuk mengurangi intensitas menekuk tangan.
Kapan Harus ke Dokter?
Kamu disarankan untuk segera ke dokter, terutama jika gejala CTS sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain itu, jika kamu memiliki salah satu dari beberapa faktor risiko CTS, cobalah untuk berkonsultasi ke dokter, guna mengetahui potensi dari penyakit tersebut.
Saat ini konsultasi dengan dokter bisa dilakukan dengan mudah lewat Halodoc. Kamu juga bisa membeli obat-obatan atau suplemen lainnya untuk mengurangi gejala CTS di Toko Kesehatan Halodoc.
Belum punya aplikasinya? Yuk, download langsung Halodoc!
Diperbarui pada 20 Agustus 2024.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2024. Carpal Tunnel Syndrome.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Carpal Tunnel Syndrome.
Medical News Today. Diakses pada 2024. Carpal Tunnel Syndrome: What You Need to Know.
WebMD. Diakses pada 2024. 9 Things You Can Do to Prevent Carpal Tunnel Syndrome.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan