Clobazam
DAFTAR ISI
- Deskripsi Clobazam
- Manfaat Clobazam
- Dosis Clobazam
- Cara Penggunaan Clobazam
- Perhatian Penggunaan
- Efek Samping Clobazam
- Interaksi Clobazam
- Kontraindikasi
Deskripsi Clobazam
Clobazam adalah obat yang bisa kamu gunakan untuk membantu mengendalikan kejang pada orang dewasa dan anak-anak berusia 2 tahun ke atas yang memiliki sindrom Lennox-Gastaut. Sindrom tersebut merupakan gangguan yang menyebabkan kejang dan sering menyebabkan keterlambatan perkembangan.
Clobazam termasuk dalam kelas obat yang disebut benzodiazepin. Obat ini bekerja dengan mengurangi aktivitas listrik abnormal di otak dan memberikan efek menenangkan. Clobazam hanya bisa kamu dapatkan dengan resep dokter dan tersedia dalam bentuk tablet.
Manfaat Clobazam
Clobazam bermanfaat untuk membantu mengontrol kejang yang terjadi akibat sindrom Lennox-Gastaut (LGS). Obat ini bekerja di otak untuk mencegah kejang. Obat ini tidak akan menyembuhkan LGS dan hanya akan mengontrol kejang selama pengidap terus meminumnya.
Clobazam bekerja dengan mengendalikan neurotransmiter (bahan kimia) di otak. Ini juga melemaskan otot-otot yang kaku (berkontraksi) selama kejang. Dengan begitu, frekuensi kejang bisa berkurang, dan mengurangi keparahan kejang.
Ada beberapa jenis kejang yang bisa dialami pengidap LGS, antara lain kejang tonik dan atonik. Selain itu, kamu juga perlu ketahui Beda Kejang Tonik dan Atonik yang Dialami Pengidap Lennox Gastaut.
Dosis Clobazam
Dosis clobazam bagi tiap pengidap bisa berbeda-beda. Jadi, pastikan untuk mengikuti dosis yang dianjurkan dokter atau sesuai dengan petunjuk penggunaan yang tertera pada label kemasan obat.
Berikut dosis clobazam:
- Untuk orang dewasa dan anak-anak berusia 2 tahun ke atas dengan berat lebih dari 30 kilogram (kg): dosis obat akan dokter tentukan berdasarkan berat badan.
Dosis awal biasanya 10 miligram (mg) yang bisa kamu bagi dua menjadi dua dosis per hari. Dokter mungkin bisa menyesuaikan dosis sesuai kebutuhan. Namun, dosisnya biasanya tidak lebih dari 40 mg per hari.
- Untuk orang dewasa dan anak-anak berusia 2 tahun ke atas dengan berat 30 kg atau kurang: dosis bisa kamu tentukan berdasarkan berat badan dan harus dokter yang tentukan.
Dosis awal biasanya 5 mg yang bisa kamu minum hanya sekali per hari. Dokter mungkin bisa menyesuaikan dosis sesuai kebutuhan. Namun, dosisnya biasanya tidak lebih dari 20 mg per hari.
- Orang dewasa yang lebih tua: dosis juga akan berdasar pada berat badan. Dosis awal biasanya 5 mg yang bisa kamu minum hanya sekali per hari. Dokter mungkin bisa menyesuaikan dosis sesuai kebutuhan. Namun, dosisnya biasanya tidak lebih dari 40 mg per hari.
- Anak-anak di bawah usia 2 tahun: penggunaan dan dosis harus ditentukan oleh dokter.
Selain memberi obat, penting juga untuk mengetahui Pertolongan Pertama saat Pengidap Epilepsi Alami Kejang.
Cara Penggunaan Clobazam
Berikut cara menggunakan obat anti kejang ini:
- Pastikan untuk mengonsumsi clobazam persis sesuai anjuran dokter. Jangan meminumnya lebih banyak atau lebih sering dari yang disarankan dokter. Sebab, golongan obat benzodiazepine seperti clobazam dianggap adiktif dan bisa menyebabkan ketergantungan atau overdosis bila kamu gunakan secara berlebihan untuk waktu yang lama.
Lantas, apakah clobazam termasuk obat psikotropika? Ya, clobazam juga termasuk dalam obat psikotropika golongan IV. Hal ini berarti obat tersebut memiliki daya adiktif atau efek candu yang ringan, sehingga masih cukup aman untuk kamu gunakan dalam pengobatan.
- Baca dan ikuti instruksi dalam petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat dengan seksama. Tanyakan pada dokter atau apoteker bila tidak mengerti.
- Clobazam bisa kamu minum sebelum atau sesudah makan. Telan tablet obat tersebut bersama dengan segelas air putih.
- Clobazam biasanya bisa kamu minum sehari sekali sebelum tidur. Bila dokter meningkatkan dosis, kamu mungkin perlu membaginya menjadi dua dosis.
- Cobalah untuk mengonsumsi obat tersebut pada waktu yang sama setiap hari. Hal ini untuk membantu kamu mengingat untuk meminum obat secara teratur.
- Bila lupa minum obat, segera konsumsi begitu teringat. Namun, bila sudah mendekati jadwal konsumsi berikutnya, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis pada jadwal berikutnya.
Perhatian Penggunaan
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Clobazam:
- Saat mengonsumsi obat ini, penting untuk tetap memeriksakan diri secara rutin ke dokter untuk memeriksa kemajuan kondisi kamu dan untuk memastikan obat tersebut bekerja dengan baik, serta memeriksa efek samping yang tidak kamu inginkan.
- Beri tahu dokter bila kamu sedang hamil atau berencana untuk hamil. Pasalnya, menggunakan clobazam selama kehamilan bisa menyebabkan masalah pada bayi ketika lahir nanti. Misalnya, sedasi, atau gejala penarikan.
- Obat ini bisa menyebabkan beberapa orang pusing, mengantuk atau kurang waspada. Jadi, hindari mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang membutuhkan kewaspadaan.
- Hindari minum alkohol saat mengonsumsi clobazam, karena bisa meningkatkan kemungkinan efek samping, seperti mengantuk.
- Clobazam juga bisa berinteraksi dengan obat lain. Jadi, beritahu dokter atau apoteker tentang semua obat yang kamu gunakan, termasuk obat bebas, obat herbal, dan pelengkap atau obat rekreasional.
- Jangan mengubah dosis obat atau tiba-tiba berhenti menggunakannya tanpa terlebih dahulu memeriksakan diri ke dokter. Dokter mungkin akan mengurangi dosis secara bertahap sebelum menghentikannya sepenuhnya. Hal ini untuk membantu mencegah risiko memburuknya kejang dan mengurangi kemungkinan gejala penarikan, seperti perubahan perilaku, putus asa, lekas marah, kurang nafsu makan, halusinasi, dan lain-lain.
- Bila kamu menggunakan kontrasepsi hormonal (pil KB, alat kontrasepsi, suntik dan lain-lain), kamu perlu tahu bahwa jenis KB ini mungkin tidak bekerja dengan baik bila kamu gunakan dengan clobazam.
Efek Samping Clobazam
Sama seperti obat lain pada umumnya, clobazam juga bisa menyebabkan efek samping. Berikut beberapa efek samping yang umum terjadi:
- Mengantuk.
- Pusing.
- Kelelahan.
- Sembelit.
- Demam.
- Batuk.
- Mengeluarkan air liur.
- Sulit menelan.
- Gemetaran dan tidak bisa berjalan dengan stabil.
- Sulit tidur.
Segera beritahu dokter bila salah satu efek samping tersebut tidak kunjung sembuh atau memburuk. Beritahu juga pada dokter segera bila kamu mengalami efek samping yang serius, seperti:
- Perubahan mental atau suasana hati, seperti gugup, kebingungan.
- Kelemahan otot.
- Kehilangan koordinasi.
- Kesulitan berbicara.
- Nyeri saat buang air kecil.
Interaksi Clobazam
Clobazam bisa berinteraksi dengan beberapa obat, antara lain orlistat, sodium oxybate. Interaksi tersebut bisa memengaruhi cara kerja clobazam atau meningkatkan risiko efek samping.
Ada juga beberapa obat yang bisa memengaruhi pembuangan clobazam dari tubuh, yang juga bisa memengaruhi cara kerja obat tersebut. Contohnya, flukonazol dan fluvoxamine.
Hindari juga mengonsumsi clobazam dengan obat-obatan yang bisa menyebabkan kantuk atau masalah pernapasan, seperti:
- Obat pereda nyeri atau obat batuk opioid, seperti kodein, hidrokon.
- Alkohol.
- Obat tidur atau obat kecemasan, seperti alprazolam, lorazepam, zolpidem.
- Relaksan otot, seperti carisoprodol, cyclobenzaprine.
- Antihistamin (seperti cetirizine, diphenhydramine).
Hindari juga mengonsumsi clobazam dengan golongan obat benzodiazepin lainnya, seperti alprazolam. Sebab, hal itu bisa menyebabkan efek bertambah dua kali lipat, yaitu sedasi berlebihan.
Lantas, apakah clobazam sama dengan alprazolam? Meskipun sama-sama termasuk dalam kelompok obat benzodiazepin, keduanya adalah obat yang berbeda. Alprazolam lebih sering dokter resepkan untuk mengatasi depresi dan gangguan kecemasan.
Caranya adalah dengan meningkatkan produksi neurotransmitter di otak yang disebut sebagai asam gamma-aminobutyric (disingkat GABA). Hal itu memberikan efek relaksasi yang meningkatkan kantung dan mengurangi kecemasan, gelisan dan juga stres.
Kontraindikasi
Clobazam tidak dokter anjurkan untuk digunakan pada orang dengan kondisi:
- Ketergantungan obat atau alkohol, insufisiensi pernapasan berat, myasthenia gravis, dan sleep apnea.
- Gangguan hati berat.
- Kehamilan (trimester 1) dan menyusui.
Beli obat yang diresepkan oleh dokter hanya di Toko Kesehatan Halodoc.✔️ Produk kesehatan lengkap dengan pengiriman yang cepat dan aman.