Cindala
Cindala gel adalah obat antibiotik topikal untuk kondisi jerawat parah. Obat ini bisa digunakan pada dewasa dan anak-anak berusia minimal 12 tahun. Penggunaan Cindala gel bisa untuk menangani infeksi serius yang yang disebabkan bakteri anaerob atau aerob gram positif.
Cara kerjanya adalah mengurangi jumlah lesi jerawat dan pertumbuhan bakteri penyebab jerawat. Jika mengalami komedo putih, baca penanganannya di artikel 7 Cara Simpel Menghilangkan Komedo Putih pada Wajah.
Manfaat Cindala
Manfaat cindala gel dapat mengobati beberapa jenis infeksi berat. Ini termasuk acne vulgaris yang disebabkan oleh hiperproliferasi, epidermis folikular, inflamasi, produksi keringat yang berlebihan, dan aktivitas bakteri P. acnes. Obat ini akan memberikan hasil yang bermanfaat bila juga digunakan dengan senyawa benzoyl peroxide.
Dosis Cindala
Dosis cindala gel akan berbeda untuk orang dengan kondisi yang berbeda. Ikuti anjuran dokter atau petunjuk pada label. Informasi berikut hanya mencakup dosis pada umumnya. Jika dosis berbeda, jangan mengubahnya kecuali jika dokter merekomendasikannya.
- Dewasa dan anak-anak berusia 12 tahun ke atas: oleskan dua kali sehari ke area yang terkena jerawat.
- Bayi dan anak-anak hingga usia 12 tahun: penggunaan dan dosis harus ditentukan oleh dokter.
Jika melewatkan satu dosis cindala gel, aplikasikan sesegera mungkin. Namun, jika sudah hampir waktunya untuk dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan kembali ke jadwal dosis rutin.
Cara Penggunaan Cindala
Gunakan obat ini hanya pada kulit. Bersihkan dan keringkan area yang terkena terlebih dahulu. Ikuti semua petunjuk pada kemasan produk, atau gunakan sesuai petunjuk dokter.
Oleskan obat tipis-tipis ke area yang terkena seperti yang diarahkan oleh dokter, biasanya dua kali sehari. Mungkin diperlukan takaran lebih untuk ukuran jerawat yang lebih besar.
Gunakan secukupnya untuk menutupi seluruh area yang terkena. Jika kaleng tampak hangat atau gelnya encer, coba simpan di ruangan dingin. Hindari kontak dengan mata, hidung, mulut atau area kulit yang rusak. Jika secara tidak sengaja area yang disebutkan tadi tersentuh dengan obat ini, bilas bersih dengan air dingin yang banyak.
Diperlukan waktu antara 2 hingga 6 minggu untuk melihat peningkatan kondisi dan hingga 12 minggu untuk melihat manfaat sepenuhnya. Beri tahu dokter jika kondisi tidak membaik atau memburuk.
Perhatian Penggunaan Cindala
Cindala gel hanya untuk pemakaian luar. Jangan gunakan cindala gel di dalam atau di dekat mata, di bagian dalam hidung atau mulut, atau di kulit yang luka. Jika secara tidak sengaja memasukkan obat ke mata, segera basuh dan bersihkan dengan air keran dingin yang banyak.
Jangan gunakan lebih dari dosis yang dianjurkan atau gunakan lebih lama dari yang ditentukan tanpa berkonsultasi dengan dokter. Bila terlalu sering menggunakan produk topikal, kondisi mungkin menjadi lebih buruk.
Pastikan untuk menggunakan cindala gel untuk perawatan lengkap. Jika tidak, obatnya mungkin tidak menyembuhkan infeksi sepenuhnya. Bakteri juga bisa menjadi kurang sensitif terhadap obat ini atau lainnya. Ini bisa membuat infeksi lebih sulit diobati di masa depan.
Beberapa minggu mungkin berlalu sebelum kamu melihat perbaikan pada jerawat. Lanjutkan penggunaan cindala gel selama waktu yang direkomendasikan oleh dokter.
Bicarakan dengan dokter sebelum menggunakan obat atau pembersih lain pada kulit.
Jika gejala tidak membaik dalam waktu 6 hingga 8 minggu atau jika semakin parah, periksakan ke dokter. Selain pengaplikasian obat jerawat, pastikan juga produk skincare yang kamu gunakan. Baca informasinya di artikel ini: Begini Tahapan Basic Skincare dan Rekomendasi Produknya.
Jangan menggunakan cindala gel untuk kondisi kulit lainnya di kemudian hari. Segera hubungi dokter jika terjadi sakit perut atau kram, diare parah, atau tinja berdarah. Jangan mengobati diare tanpa terlebih dahulu memeriksakan diri ke dokter.
Selain itu, cindala gel dapat membahayakan jika tertelan. Cindala gel mudah terbakar. Jangan simpan atau gunakan di dekat api atau api terbuka lainnya atau saat sedang merokok. Cindala gel harus digunakan dengan sangat hati-hati pada anak di bawah 12 tahun.
Efek Samping Cindala
Obat gel ini bisa menyebabkan efek samping. Mulai dari rasa terbakar, gatal, kering, kemerahan, kulit berminyak atau pengelupasan kulit dapat terjadi. Jika salah satu dari efek ini bertahan atau memburuk, segera beri tahu dokter atau apoteker.
Ingatlah bahwa obat ini diresepkan karena dokter menilai bahwa manfaatnya lebih besar daripada risiko efek sampingnya. Banyak orang yang menggunakan obat ini tidak memiliki efek samping yang serius.
Beri tahu dokter segera jika kamu mengalami diare yang tidak berhenti, sakit/kram perut atau perut, darah/lendir di tinja. Bila mengalami gejala ini, jangan gunakan produk antidiare atau opioid karena dapat memperburuk gejala.
Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini jarang terjadi. Namun, segera hubungi bantuan medis jika melihat gejala reaksi alergi yang serius, termasuk:
- Ruam.
- Gatal/bengkak (terutama pada wajah/lidah/tenggorokan).
- Pusing yang parah.
- Kesulitan bernapas.
Terkadang penggunaan skincare juga bisa menjadi penyebab jerawat. Ketahui lebih jauh di artikel ini: Ini Bahan Skincare untuk Kulit Sensitif yang Perlu Dihindari.
Interaksi Cindala
Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Cindala gel dapat berinteraksi dengan obat-obat berikut:
- Obat-obat penghambat neuromuskular seperti atracurium.
- Erythromycin, yang merupakan golongan obat penghambat pertumbuhan bakteri.
- Kelas obat parasimpatomimetik yang dapat mengaktifkan sistem parasimpatis.
- Golongan obat lain seperti macrolide, ketolide, streptogramin, linezolid, chloramphenicol.
Kontraindikasi Cindala
Sebelum menggunakan cindala gel, informasikan ke dokter atau apoteker jika kamu mengalami alergi tertentu. Produk ini mungkin mengandung bahan tidak aktif, yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau masalah lain. Bicaralah dengan apoteker untuk lebih jelasnya.
Selain itu, beri tahu juga ke dokter kalau kamu mengalami beberapa gangguan kesehatan seperti:
- Asma kronis.
- Demam (kondisi atopik).
- Penyakit usus (seperti kolitis ulserativa, enteritis, diare terkait C. difficile).
Tidak diketahui apakah obat dalam produk ini bisa masuk ke dalam ASI. Meskipun belum ada laporan bahaya menyusui bayi sambil menggunakan obat ini, diskusikan dengan dokter sebelum mengaplikasikannya.
Supaya lebih mudah, kamu bisa hubungi dokter di Halodoc kapan dan di mana saja. Klik gambar berikut untuk berbicara dengan dokter sekarang: