Cimino
Pengertian Cimino
Apa yang dimaksud dengan operasi cimino? Cimino atau fistula arteriovenosa (AV) merupakan operasi untuk menghubungkan vena dan arteri. Penanganan ini biasanya dokter lakukan di lengan, tepatnya antara pergelangan tangan dan siku atau di lengan atas.
Menghubungkan vena dan arteri dapat meningkatkan aliran darah di vena. Hal tersebut memungkinan vena yang dihubungkan tumbuh lebih besar dan lebih tebal, sehingga menjadi seperti arteri. Dokter mungkin dapat merekomendasikan prosedur ini jika seseorang mengalami penyakit ginjal kronis lanjut yang memerlukan perawatan dialisis jangka panjang.
Tujuan Cimino
Tujuan prosedur cimino yaitu untuk pengobatan penyakit ginjal stadium akhir. Penyakit ginjal adalah kondisi yang terjadi akibat diabetes atau hipertensi.
Kondisi tersebut memiliki salah satu tanda, yakni mulai hilangnya kemampuan ginjal secara progresif untuk menyaring dan memurnikan darah. Untuk mencegah gangguan ginjal semakin parah, kamu Wajib Tahu, Ini 7 Tanda Awal Mengalami Gangguan Ginjal.
Manfaat Cimino
Sebenarnya cimino untuk apa? Berikut manfaat cimino yang perlu kamu ketahui, yaitu:
- Menghubungkan arteri ke vena untuk persiapan perawatan dialisis.
- Bermanfaat untuk pengidap gagal ginjal, karena prosedur ini membuat titik akses untuk sistem dialisis.
- Cimino adalah solusi jangka panjang yang baik untuk dialisis, meskipun ada beberapa alternatif lainnya.
- Tidak ada benda asing yang ditanamkan ke dalam tubuh.
- Mengoptimalkan aliran darah, agar perawatan dialisis berjalan efektif, sambil meminimalisasi perawatan.
- Menurunkan risiko infeksi.
- Dapat kamu lakukan sebagai rawat jalan.
- Memastikan pemulihan lebih cepat dan dapat segera kembali melakukan aktivitas rutin.
Peringatan Sebelum Melakukan Cimino
Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui sebelum melakukan tindakan ini, seperti:
- Prosedur cimino itu sendiri perlu kamu lakukan kira-kira enam bulan sebelum sesi pertama cuci darah.
- Cimino yang terpasang tidak dapat langsung digunakan. Butuh beberapa minggu sampai saluran vena menjadi cukup kuat untuk menahan kerasnya perawatan cuci darah.
- Cimino dipasang dimana? Pemasangan akses akan dilakukan pada bagian tangan yang tidak terlalu dominan. Jika kamu dominan menggunakan tangan kanan, maka akses akan dipasang pada tangan kiri. Begitu sebaliknya.
Kapan Harus Melakukan Cimino?
Akses ke pembuluh darah untuk proses hemodialisis ada tiga jenis, yaitu:
- Arteriovenous graft.
- Kateter vena sentral.
- Arteriovenous fistula atau cimino.
Kenapa harus pasang cimino? Tindakan ini harus dilakukan untuk mempermudah proses pencucian darah. Maka dari itu, biasanya cimino akan dipasangkan pada pengidap ginjal yang sudah berada di stadium akhir, yang harus menjalani perawatan dialisis (cuci darah) dalam jangka panjang.
Selama beberapa minggu setelah operasi, aliran darah bertekanan tinggi dari arteri meregangkan dinding vena. Saat vena meregang, ia bisa membesar. Alhasil, titik akses yang tahan lama memungkinkan perawatan dialisis dengan mudah menghubungkan pengidap ke mesin dialisis.
Cimino juga menjadi akses ke pembuluh darah yang memiliki beberapa kelebihan, seperti:
- Memiliki risiko infeksi yang lebih kecil.
- Akses ini memiliki daya tahan yang lebih lama daripada akses lain.
- Aliran darah yang keluar sesuai dengan mesin cuci darah.
Prosedur Cimino
Prosedur cimino terbagi menjadi beberapa tahap. Berikut tahapannya:
1. Sebelum cimino
Dokter akan memetakan pembuluh darah pengidap sebelum melakukan prosedur cimini. Pemetaan tersebut bisa dokter lakukan dengan bantuan alat ultrasonografi (USG) Doppler.
Alat tersebut membantu mengetahui kondisi aliran darah dan pembuluh darah vena, serta arteri yang akan disatukan. Melalui USG Doppler, dokter juga dapat memilih lokasi pembuluh darah yang tepat untuk prosedur cimino.
2. Selama prosedur cimino
Dokter terlebih dulu akan memberikan bius lokal atau bius total, tergantung kondisi pengidap. Pada pasien anak-anak, biasanya mereka akan mendapat bius total, sehingga anak dapat tertidur selama operasi.
Setelah bius bekerja, dokter spesialis bedah akan membuat sayatan di pergelangan tangan atau siku bagian dalam, kira-kira sepanjang 2 hingga 4 sentimeter.
Kemudian, dokter akan menghubungkan pembuluh vena dengan arteri terdekat. Nah, saluran yang terbentuk dari pembuluh vena dan arteri inilah yang disebut sebagai cimino atau fistula.
Setelah cimino terbentuk, dokter akan menjahit bekas sayatan dan menutupnya dengan perban. Prosedur cimino biasanya berlangsung selama 2 jam.
3. Setelah prosedur cimino
Kamu biasanya boleh pulang setelah prosedur cimino selesai. Namun penting untuk kamu ingat, hindari mengangkat beban berat menggunakan tangan yang baru menjalani operasi. Hal tersebut untuk mencegah pendarahan pada fistula.
Ingat juga, bahwa tangan yang mendapatkan prosedur cimino tidak boleh menerima suntikan, pengambilan darah, dan pengukuran darah. Area tersebut harus benar-benar kamu jaga agar tetap kering sampai sembuh.
Kemudian, dokter akan merekomendasikan pengidap untuk melakukan beberapa hal berikut ini:
- Mengatur jadwal istirahat yang cukup.
- Memosisikan lengan lebih tinggi dari jantung.
- Selalu menjaga luka bekas operasi tetap kering hingga benar-benar sembuh.
- Mengonsumsi obat yang diresepkan dokter.
- Menjalani latihan untuk mematangkan fistula dengan meremas bola karet.
- Menemui dokter secara berkala untuk pemeriksaan, agar dokter mengetahui jika fistula siap digunakan.
Efek Samping dan Komplikasi Prosedur Cimino
Prosedur operasi jenis apa pun memiliki kemungkinan risiko, seperti infeksi. Risiko yang mungkin dapat terjadi pada prosedur cimino kemungkinannya adalah:
1. Pembekuan
Jika ada gumpalan yang terbentuk di fistula atau vena, hal tersebut dapat menghambat aliran darah. Jika kamu melihat adanya perubahan, segeralah hubungi dokter. Kemungkinan gumpalan tersebut dapat kamu hilangkan.
2. Steal syndrome
Apabila terlalu banyak darah mengalir dari arteri ke vena, maka hal teresbut dapat menurunkan aliran darah ke tangan. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kedinginan dan mati rasa. Dalam beberapa kasus, bahkan dapat menurunkan aliran darah ke saraf, yang memengaruhi kekuatan tangan.
3. Mati rasa di ibu jari
Terkadang, prosedur cimino dapat menyebabkan memar pada saraf. Hal tersebut sering menyebabkan perasaan mati rasa di ibu jari. Namun, kondisi ini cenderung dapat pulih dengan sendirinya selama beberapa minggu.
4. Infeksi
Meskipun jarang terjadi, tetapi akses ke pembuluh darah memiliki risiko terjadinya infeksi. Jika kamu mengalami gejala infeksi, seperti kemerahan, bengkak, muncul nanah, hingga demam, sebaiknya segera kunjungi rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
5. Perdarahan
Komplikasi perdarahan biasanya terjadi setelah melakukan proses cuci darah. Kondisi ini kerap terjadi beberapa menit meskipun proses cuci darah sudah selesai.
Tempat Melakukan Cimino
Prosedur cimino dapat kamu lakukan di rumah sakit, klinik, maupun di fasilitas kesehatan resmi lainnya. Pastikan untuk bertanya terlebih dulu pada dokter mengenai kondisi yang kamu alami.
Jika kamu mendapatkan rekomendasi untuk melakukan prosedur ini, kamu pun bisa menjalaninya. Pastikan untuk mengikuti anjuran dokter selama menjalani perawatan.
Biaya Prosedur Cimino
Biaya prosedur cimino bisa berbeda-beda, tergantung pada fasilitas kesehatan dan tempat yang kamu pilih. Bisa dibilang, prosedur ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Besarnya kisaran biaya terendah kira-kira Rp2.500.000. Namun acuan itu bisa saja berubah sewaktu-waktu.
Kamu bisa konsultasi dokter di Halodoc✔️ terlebih dahulu sebelum melakukan prosedur ini, dengan biaya yang lebih terjangkau. Klik gambar di bawah untuk mulai konsultasi.