Cek Albumin
Apa Itu Cek Albumin?
Albumin adalah salah satu protein yang paling banyak ditemukan dalam darah. Protein ini dilepaskan oleh hati sebagai bagian dari fungsi normalnya. Nah, albumin memiliki berbagai peranan penting, seperti menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Albumin juga berperan dalam menjaga agar cairan yang terdapat dalam pembuluh darah tidak bocor ke jaringan tubuh sekitar.
Selain itu, albumin juga berperan dalam perbaikan jaringan dan membantu pertumbuhan dengan mengangkut hormon dan nutrisi penting ke jaringan disekitarnya. Kadar albumin dalam darah bisa dilihat melalui cek albumin. Jika hasil tes menunjukan jumlah yang tidak normal, hal ini bisa menjadi pertanda masalah.
Kadar albumin yang terlalu rendah disebut dengan hipoalbuminemia. Jika hal ini terjadi, pengidapnya membutuhkan bantuan albumin dari luar. Tujuannya, untuk mengembalikan jumlah albumin ke nilai normal. Rendahnya kadar protein ini bisa terjadi karena ada gangguan pada organ ginjal atau hati. Selain itu, penurunan kadar albumin juga bisa terjadi karena adanya peradangan atau terjadinya kekurangan gizi alias malnutrisi.
Kenapa Melakukan Cek Albumin?
Dokter biasanya menyarankan tes ini apabila seseorang mengalami gejala penyakit hati atau ginjal. Pasalnya, kadar albumin yang tidak normal bisa menjadi pertanda masalah pada organ hati maupun ginjal. Dalam kondisi normal, organ hati berperan dalam mengubah protein menjadi albumin.
Namun, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan proses ini mengalami gangguan, sehingga pembentukan albumin pun akan terganggu. Alhasil, terjadilah penurunan kadar albumin di dalam tubuh serta bisa mengganggu proses yang terjadi di dalam tubuh secara keseluruhan. Selain itu, cek albumin juga kerap dilakukan untuk seseorang yang menjalani dialisis dan untuk memeriksa status gizi seseorang.
Kapan Harus Melakukan Cek Albumin?
Cek albumin dilakukan ketika seseorang menunjukkan gejala ketidakseimbangan kadar albumin di dalam darah yang bisa disebabkan oleh masalah hati atau ginjal. Ketika hati mengalami masalah, gejala yang dapat timbul adalah jaundice, kelelahan, penurunan berat badan, demam, muntah, diare, urine gelap, tinja pucat, nyeri di bawah tulang rusuk kanan, kelembutan di bawah tulang rusuk kanan
Sementara masalah ginjal sering ditandai dengan gejala pembengkakan perut, kaki, atau di sekitar mata, sesak napas, sering buang air kecil di malam hari, mual, kulit gatal dan disfungsi ereksi pada pria.
Cek kadar albumin disarankan untuk dilakukan secara berkala, terutama pada orang yang punya riwayat atau faktor risiko penyakit hati atau ginjal. Pemeriksaan ini juga disarankan bagi seseorang yang mengalami malnutrisi atau mengalami penurunan berat badan tanpa alasan pasti.
Bagaimana Melakukan Cek Albumin?
Cek albumin biasanya tidak mengharuskan seseorang untuk berpuasa. Namun, ada obat-obatan tertentu yang dapat mengubah hasil tes, sehingga dokter mungkin menyarankan pasien untuk tidak mengonsumsinya sebelum menjalani tes.
Obat-obatan yang mungkin disarankan untuk tidak dikonsumsi adalah steroid anabolik, insulin dan hormon pertumbuhan. Jika kamu sedang mengonsumsi obat tertentu, sebaiknya tanyakan pada dokter sebelum menjalani tes.
Prosedur cek albumin sederhana dan sama seperti cek darah pada umumnya. Petugas medis akan mengambil sampel darah dari pembuluh darah vena di lengan. Kemudian, sampel akan diteliti di laboratorium dengan mencampurkan serum khusus.
Hasilnya, sampel darah yang dianalisis di laboratorium akan menunjukkan angka yang merupakan kadar albumin dalam tubuh. Kadar albumin dalam darah yang normal adalah antara 3,4-5,4 gram per desiliter.
Apabila hasilnya lebih rendah dari angka normal, hal ini bisa mengindikasikan kondisi tertentu seperti:
- Penyakit Crohn.
- Penyakit hati.
- Penyakit celiac.
- Peradangan.
- Malnutrisi.
- Sindrom nefritik.
Jika kadar albumin ditemukan terlalu tinggi, hal ini bisa disebabkan karena konsumsi makanan berprotein tinggi atau mengalami dehidrasi.
Di mana Melakukan Cek Albumin?
Cek kadar albumin dilakukan oleh petugas yang sudah kompeten atau berpengalaman. Pemeriksaan ini bisa dilakukan di fasilitas kesehatan mana saja, mulai dari klinik atau puskesmas, rumah sakit, bagian unit gawat darurat (UGD), hingga laboratorium kesehatan. Disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat jika mengalami gejala penurunan kadar albumin di dalam darah.
Jika kamu punya pertanyaan lain mengenai pemeriksaan ini, hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Dokter yang sudah berpengalaman akan membantu menjawab segala pertanyaan kamu. Download Halodoc sekarang!
Referensi:
Verywell Health. Diakses pada 2022. What Is an Albumin Test?
Medscape. Diakses pada 2022. Albumin.
Healthline. Diakses pada 2022. Serum Albumin Test.
Medical News Today. Diakses pada 2022. What does a serum albumin test tell you?
Medline Plus. Diakses pada 2022. Albumin Blood Test.
Diperbarui pada 15 Februari 2022