Campak
DAFTAR ISI
- Apa Itu Campak?
- Penyebab Campak
- Faktor Risiko Campak
- Gejala Campak
- Rekomendasi Dokter Spesialis Anak yang Bisa Menangani Campak
- Diagnosis Campak
- Pengobatan Campak
- Komplikasi Campak
- Pencegahan Campak
Apa Itu Campak?
Campak adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang sangat menular. Penyakit ini ditandai dengan ruam kulit di seluruh tubuh dan gejala seperti flu. Penyakit campak disebabkan oleh virus yang dapat menular dari percikan air liur.
Umumnya gejala muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah tubuh terpapar virus tersebut.
Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak dan bisa berakibat fatal. Namun, penyakit ini bisa dicegah dengan mendapatkan vaksin.
Jika Si Kecil Alami Campak, Segera Hubungi 5 Dokter Spesialis Anak Ini.
Penyebab Campak
Campak disebabkan oleh virus rubeola. Penyakit ini menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang mengidap virus tersebut atau melalui tetesan di udara.
Virus campak diklasifikasikan sebagai anggota genus Morbillivirus dalam keluarga Paramyxoviridae. Manusia adalah satu-satunya inang alami virus campak.
Virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut, hidung, atau mata. Sesampainya di sana, kemungkinan besar ia memasuki paru-paru, lalu menginfeksi sel kekebalan.
Sel-sel ini berpindah ke kelenjar getah bening, tempat virus berpindah ke sel lain kemudian menyebar ke seluruh tubuh, melepaskan partikel virus ke dalam darah.
Ketika darah mengalir ke seluruh tubuh, ia membawa virus ke berbagai organ tubuh, termasuk hati, kulit, sistem saraf pusat, dan limpa.
Di kulit, virus campak menyebabkan peradangan pada pembuluh kapiler. Hal ini menimbulkan ciri khas ruam campak.
Diperlukan waktu enam hingga 21 hari untuk timbulnya gejala campak setelah terinfeksi.
Pengidapnya dapat menularkan penyakit ini sekitar empat hari, sebelum timbulnya ruam hingga sekitar empat hari setelah ruam muncul.
Baca Pentingnya Pemberian Vaksin Campak pada Anak untuk mengetahui fakta mengenai campak dan pencegahannya.
Faktor Risiko Campak
Umumnya, kondisi ini lebih sering menimpa anak-anak berusia di bawah lima tahun.
Namun, siapapun bisa terinfeksi virusnya. Seseorang juga semakin rentan untuk terkena campak bila belum pernah terkena penyakit tersebut atau belum mendapatkan vaksinasi.
Berikut ini beberapa faktor risiko campak:
1. Belum mendapatkan vaksinasi
Kamu berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini bila belum menerima vaksin campak.
2. Bepergian ke luar negeri
Bila kamu bepergian ke Negara berkembang, di mana kondisi ini sering terjadi, kamu berisiko lebih tinggi terkena penyakit tersebut.
3. Kekurangan vitamin A
Orang yang kurang mengonsumsi asupan vitamin A juga berisiko mengalami gejala dan komplikasi yang parah.
Gejala Campak
Gejala awal infeksi campak biasanya berupa batuk berdahak, pilek, demam tinggi dan mata merah.
Anak-anak mungkin juga memiliki bintik-bintik koplik (bintik-bintik merah kecil dengan pusat biru-putih) di dalam mulut sebelum ruam dimulai.
Ruam kemudian akan muncul 3–5 hari setelah gejala awal dimulai.
Urutan kemunculan bercak ini dari belakang telinga, sekitar kepala, kemudian ke leher. Pada akhirnya, ruam akan menyebar ke seluruh tubuh.
Berikut ini merupakan gejala-gejalanya, yaitu:
- Mata merah dan sensitif terhadap cahaya.
- Menyerupai gejala pilek seperti batuk kering, hidung beringus, dan sakit tenggorokan.
- Lemas dan letih.
- Demam tinggi.
- Sakit dan nyeri.
- Tidak bersemangat dan kehilangan selera makan.
- Diare atau/dan muntah-muntah.
- Bercak kecil berwarna putih keabu-abuan di mulut dan tenggorokan.
Lebih lengkapnya lagi, kamu bisa membaca soal gejala campak dalam artikel ini: Ibu, Kenali 14 Gejala Awal Penyakit Campak pada Anak.
Rekomendasi Dokter Spesialis Anak yang Bisa Menangani Campak
Jika Si Kecil memiliki tanda dan gejala campak, segera bicarakan masalah kesehatan yang dialami Si Kecil dengan dokter melalui Halodoc.
Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter spesialis anak yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun.
Mereka juga memiliki rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
- dr. Erlin Sp.A
- dr. Dandung Bawono Sp.A, M.Sc
- dr. Gracia Deswita Natalya Fau Sp.A
- dr. Bayu Kurniawan Sp.A, M.Biomed
- dr. Dwi Lestari Avianti Sp.A, M.Ked.Klin
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Yuk, gunakan fitur chat dengan dokter di Halodoc sekarang.
Diagnosis Campak
Diagnosis campak ditentukan berdasarkan gambaran klinis, yaitu tanda dan gejala yang dialami oleh pasien.
Namun pada kasus-kasus khusus, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan darah lengkap, antibodi terhadap campak, dan fungsi hati.
Pemeriksaan menggunakan reverse transcriptase-polymerase chain reaction (RT-PCR) juga dapat menentukan diagnosis secara pasti. Namun, pada sebagian besar kasus, ini tidak dibutuhkan.
Pengobatan Campak
Oleh karena disebabkan oleh virus, jadi tidak ada pengobatan medis khusus untuk kondisi ini. Penyakit tersebut bisa sembuh dengan sendirinya.
Untuk meredakan gejalanya, berikut perawatan yang bisa dilakukan:
- Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi.
- Banyak istirahat dan hindari sinar matahari selama mata masih sensitif terhadap cahaya.
- Minum obat penurun demam dan obat pereda sakit serta nyeri.
Pencegahan Campak
Campak juga dikenal dengan rubeola. Saat ini telah tersedia vaksin untuk mencegah penyakit ini.
Vaksin untuk penyakit ini termasuk dalam bagian dari vaksin MMR. Vaksinasi MMR adalah vaksin gabungan untuk campak, gondongan, dan rubella.
Vaksinasi MMR diberikan dua kali. Pertama, diberikan ketika Si Kecil berusia 15 bulan dan dosis vaksin MMR berikutnya diberikan saat mereka berusia 5–6 tahun atau sebelum memasuki masa sekolah dasar.
Vaksin memiliki fungsi yang cukup penting dalam mencegah campak.
Bagaimana cara kerja vaksin campak? Saat kamu mendapatkan vaksin campak, sistem kekebalan akan membuat antibodi pelindung terhadap virus vaksin yang dilemahkan.
Dengan begitu, jika suatu saat kamu terinfeksi virus penyebab campak, sistem kekebalan tubuh dapat melawan serangan virus tersebut.
Komplikasi Campak
Penyakit ini harus diwaspadai, meskipun jumlah pengidap komplikasi campak tidak terlalu banyak.
Komplikasi yang bisa terjadi akibat penyakit ini adalah:
- Bronkitis.
- Infeksi paru-paru (pneumonia).
- Radang pada telinga.
- Infeksi otak (ensefalitis).
- Ensefalitis (radang otak).
- Meningitis (radang selaput otak).
- Diare.
- Kematian.
Komplikasi lainnya bisa dibaca di artikel Waspada Komplikasi Campak yang Perlu Diperhatikan.