Budesonide
DAFTAR ISI
- Apa Itu Budesonide?
- Manfaat Budesonide
- Dosis Budesonide
- Hubungi Dokter Ini Jika sebelum Konsumsi Budesonide
- Cara Penggunaan Budesonide
- Perhatian Penggunaan Budesonide
- Efek Samping Budesonide
- Interaksi Budesonide
- Kontraindikasi Budesonide
Apa Itu Budesonide?
Budesonide merupakan obat golongan kortikosteroid dengan banyak manfaat, bergantung pada jenis obatnya.
Obat ini tersedia dalam bentuk inhaler yang dihirup melalui mulut, semprotan hidung, cairan nebulizer, dan kapsul. Sediaan inhaler dan nebulizer digunakan untuk meredakan asma.
Semprotan hidung digunakan untuk mengatasi reaksi alergi pada rongga hidung, dan sediaan kapsul dapat digunakan untuk mengatasi penyakit Crohn.
- Golongan Obat: Kortikosteroid.
- Kategori: Obat resep.
- Indikasi: Meredakan asma, reaksi alergi pada hidung, dan penyakit Crohn (bergantung pada bahan dan sediaan obat).
- Kategori Kehamilan dan Menyusui:
Kategori B (selain kapsul)
Mungkin dapat digunakan oleh wanita hamil. Penelitian pada hewan uji tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin. Namun, belum ada bukti penelitian langsung terhadap wanita hamil.
Kategori C (untuk kapsul)
Obat ini digunakan dengan pertimbangan manfaatnya lebih besar dibandingkan dengan risiko yang terjadi pada janin.
Penelitian yang dilakukan pada hewan menunjukkan terdapat risiko pada janin dan belum pernah dilakukan penelitian terhadap wanita hamil.
- Bentuk Obat: Inhaler hidung, semprotan hidung, cairan nebulizer, dan kapsul.
- Merek Dagang Obat: Budenofalk, Budesonide, Sonid, Symbicort, Obucort Swinghaler, Pulmicort, Rhinocort Aqua, Entocort EC, dan Uceris.
Manfaat Budesonide
Bergantung pada bahan dan sediaan obatnya, budesonide adalah golongan obat kortikosteroid untuk membantu mengatasi gangguan usus tertentu (termasuk penyakit kolitis ulseratif atau penyakit Crohn).
Namun, obat ini hanya membantu meringankan gejalanya, seperti diare dan nyeri.
Selain itu, budesonide juga digunakan untuk meringankan gejala penyakit asma.
Obat akan bekerja langsung pada organ paru untuk membantu memudahkan pernapasan, dengan mengurangi pembengkakan serta iritasi pada saluran udara.
Pemakaian budesonide sediaan inhaler secara teratur dapat membantu mengurangi tingkat keparahan serangan asma.
Dosis Budesonide
Dosis yang diberikan oleh dokter dapat berbeda-beda pada setiap orang, bergantung pada jenis penyakit yang menjadi penyebabnya, tingkat keparahan penyakit, dan usia pengidap.
Berikut rincian dosis budesonide yang umum diberikan oleh dokter:
Penyakit Asma
Dosis dewasa:
- Semprotan hidung: 400 mikrogram setiap hari yang dapat ditingkatkan hingga 1,6 miligram untuk mengatasi penyakit dengan tingkat keparahan tinggi. Sementara itu, dosis perawatan harian yang diberikan adalah sebesar 200 sampai 400 mikrogram.
- Inhaler: 200 sampai 800 mikrogram yang dikonsumsi setiap hari dengan maksimal dosis per hari sebanyak 800 mikrogram. Pemakaian dilakukan sebanyak dua kali sehari.
- Nebulizer: 1 sampai 2 miligram yang dikonsumsi sebanyak dua kali sehari untuk asma yang parah. Sementara pada kondisi standar, dosis diberikan sebanyak 0,5 sampai 1 miligram.
Dosis anak-anak:
- Semprotan hidung: Bagi anak dengan usia antara 2 – 12 tahun diberikan dosis sebanyak 200 sampai 800 mikrogram setiap hari dengan dosis terbagi.
- Inhaler: Bagi anak dengan usia antara 5 – 12 tahun diberikan dosis sebanyak 200 sampai 800 mikrogram setiap hari.
- Nebulizer: Bagi anak dengan usia antara 3 bulan hingga 12 tahun diberikan dosis sebanyak 0,5 sampai 1 miligram sebagai dosis awal. Selanjutnya, diberikan dosis pemeliharaan sebanyak 0,25 sampai 0,5 miligram sebanyak dua kali sehari.
Reaksi Alergi pada Hidung
Dosis dewasa:
- Semprotan hidung: 100 mikrogram per dosis dengan 1 kali semprotan ke setiap lubang hidung dan dapat dipakai hingga 3 bulan. Pilihan lainnya adalah sebanyak 2 kali semprotan ke setiap lubang hidung dengan 64 mikrogram per dosis sekali sehari.
Dosis anak:
- Bagi anak dengan usia lebih dari 6 tahun, dosis yang diberikan sama dengan orang dewasa. Sementara itu, dosis untuk anak di bawah usia 6 tahun belum diketahui.
Penyakit Crohn
Dosis dewasa:
- Kapsul untuk penyakit aktif: 9 miligram per hari untuk dosis tunggal yang dikonsumsi 30 menit sebelum sarapan atau 3 dosis yang terbagi dan dikonsumsi hingga 8 minggu. Dosis dapat dikurangi 2 sampai 4 minggu sebelum terapi dihentikan.
- Kapsul untuk penyakit yang kambuh: Hal yang sama dapat dilakukan selama 8 minggu. Dosis untuk pemeliharaan penyakit adalah sebanyak 6 miligram sekali sehari hingga 3 bulan. Kurangi dosis secara bertahap untuk berhenti konsumsi obat.
Hubungi Dokter Ini Jika sebelum Konsumsi Budesonide
Sebelum mengonsumsi budesonide, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter paru di Halodoc.
Mereka bisa memberikan takaran dosis sekaligus petunjuk penggunaan yang tepat.
Nah, berikut adalah pilihan dokter paru yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
1. dr. Made Agustya Darma Putra Wesnawa Sp.P
Dokter Made Agustya Darma Putra Wesnawa Sp.P adalah alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Udayana pada 2014 dan Universitas Airlangga pada 2021.
Kini, beliau berpraktik di Badung, Bali, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dengan nomor STR 3511604321153128.
Berbekal pengalaman selama 10 tahun sebagai dokter paru, ia bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar penggunaan obat budesonide.
Kamu bisa menghubunginya untuk bertanya tentang penyakit paru, seperti batuk kronis, COVID-19, asma, pneumonia, dan bronkitis.
Chat dr. Made Agustya Darma Putra Wesnawa Sp.P mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
2. dr. Silvy Amalia Falyani Sp.P
Kamu bisa menghubungi dr. Silvy Amalia Falyani Sp.P. Ia merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang pada 2014 dan Universitas Brawijaya pada 2023.
Saat ini, ia menjalani praktik di Malang, Jawa Timur, dan tergabung sebagai anggota aktif Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dengan nomor STR QX00001140799033.
Pengalaman selama 8 tahun yang ia miliki membuat dr. Silvy Amalia Falyani Sp.P bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait cara pemakaian budesonide yang tepat.
Chat dr. Silvy Amalia Falyani Sp.P mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Cara Penggunaan Budesonide
Pastikan untuk membaca informasi dan petunjuk terkait pemakaian obat sesuai yang tertera pada label, dan resep dari dokter sebelum mulai menggunakan obat ini dan setiap kali hendak melakukan isi ulang.
Jangan mengubah dosis atau menghentikan konsumsi obat tanpa persetujuan dari dokter. Berikut cara penggunaan budesonide:
1. Nebulizer
Kocok alat dengan lembut sebelum dipakai. Dosis yang diberikan bergantung pada kondisi medis dan respons tubuh pengidap terhadap perawatan yang dilakukan.
Pastikan dosis yang diberikan sesuai dengan rekomendasi dokter.
Tarik napas dengan alat ini melalui mulut, gunakan sekali atau dua kali sehari. Bernapaslah dengan tenang antara 5 hingga 10 menit.
Hindari kontak dengan mata.
Berkumur setelah menggunakan nebulizer bisa mencegah efek samping yang mungkin terjadi.
2. Semprotan Hidung
Bersihkan hidung untuk mengeluarkan lendir atau kotoran pada hidung. Kocok alat semprot sebelum digunakan.
Buka tutup alat dan tutup satu lubang hidung dengan jari.
Pastikan posisi kepala agak menunduk dan masukkan ujung alat perlahan.
Selanjutnya, tekan pompa untuk membantu menyemprotkan obat. Ulangi langkah tersebut untuk lubang hidung lainnya.
3. Inhaler
Pastikan mengikuti petunjuk yang terdapat dalam kemasan obat. Buka kunci pengaman alat dan letakkan bagian moncongnya di dalam mulut.
Tarik napas dalam-dalam pada alat tersebut. Setelah hirupan, tahan napas selama 10 detik. Ulangi langkah ini jika direkomendasikan oleh dokter.
4. Kapsul
Konsumsi obat dengan bantuan air minum. Pastikan untuk menelan dengan bentuk yang utuh, hindari mengunyah obat sebelum masuk ke tubuh.
Perhatian Penggunaan Budesonide
Pastikan selalu mengikuti petunjuk pada label, panduan obat, dan instruksi dari dokter.
Untuk obat jenis kapsul, obat dikonsumsi secara utuh dengan bantuan air mineral. Hindari mengunyah atau menghancurkan kapsul sebelum dikonsumsi.
Kebutuhan dosis obat dapat berubah pada saat tertentu. Namun, sebaiknya hindari mengubah dosis tanpa rekomendasi dari dokter.
Jika mengalami efek samping atau gejala tidak kunjung membaik, konsultasikan langsung pada dokter untuk mendapatkan opsi obat atau pilihan perawatan lainnya.
Efek Samping Budesonide
Efek samping yang dapat terjadi pada setiap orang dapat berbeda-beda, bergantung pada jenis obat yang dikonsumsi.
Sementara itu, efek samping penggunaan budesonide yang dapat terjadi antara lain:
- Sakit kepala.
- Mual dan muntah.
- Jantung berdebar.
- Perubahan suasana hati.
- Batuk dan suara serak.
- Badan terasa lelah dan lemah.
- Nyeri otot dan sendi.
Interaksi Budesonide
Berikut interaksi obat yang dapat terjadi jika budesonide digunakan secara bersamaan dengan obat-obatan lainnya:
- Jika dikonsumsi bersama dengan carbamazepine, efektivitas budesonide akan menurun.
- Jika dikonsumsi bersamaan dengan ketoconazole, potensi terjadinya efek samping budesonide akan meningkat.
Kontraindikasi Budesonide
Hindari mengonsumsi budesonide jika memiliki kondisi medis seperti berikut:
- TBC.
- Infeksi bakteri, virus, atau jamur yang serius.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Tekanan darah tinggi.
- Sirosis atau penyakit hati lainnya.
- Tukak lambung.
- Osteoporosis atau kepadatan mineral tulang yang rendah.
- Eksim.
- Alergi jenis apa pun.
Selain itu, budesonide juga sebaiknya tidak dikonsumsi apabila ada riwayat mengalami diabetes, katarak, dan glaukoma, baik pada diri sendiri maupun keluarga.