Body Shaming
DAFTAR ISI
- Apa Itu Body Shaming
- Jenis Body Shaming
- Ciri Pelaku Body Shaming
- Dampak Body Shaming
- Cara Menghadapi Body Shaming
- Mencegah Body Shaming
- Hubungi Dokter Ini Jika Kamu Kerap Menerima Perlakuan Body Shaming
Apa Itu Body Shaming?
Body shaming adalah suatu bentuk perbuatan mengomentari atau mengkritik fisik diri sendiri maupun orang lain dengan cara atau makna yang negatif.
Tindakan ini misalnya mengatakan kalau fisik seseorang terlalu kurus, pendek, gemuk, atau tinggi.
Sebenarnya, body shaming tak ubahnya seperti kamu melakukan tindakan bullying atau perundungan dalam bentuk verbal.
Tidak hanya membuat seseorang mengalami penurunan rasa percaya diri, perbuatan ini juga bisa membuat korban merasa malu dan menarik diri karena bentuk fisik mereka.
Body shaming sendiri tidak hanya terjadi pada wanita, tetapi juga pria.
Studi dalam International Journal of Community Medicine and Public Health melakukan pengamatan pada sebanyak 800 murid dari kelas 9 hingga 12.
Berdasarkan studi, para pakar mendapati bahwa terdapat sebanyak 359 murid atau sekitar 44,9 persen yang mengatakan pernah mengalami body shaming setidaknya satu kali dalam satu tahun.
Jenis Body Shaming
Selain terjadi pada semua usia, tindakan body shaming juga dapat terjadi pada berbagai kondisi lingkungan. Mulai dari keluarga, pertemanan, hingga pekerjaan.
Ada beberapa jenis kondisi yang biasanya menjadi bahan perbincangan untuk memberikan celaan fisik terhadap orang lain, seperti:
1. Berat badan
Hal yang paling sering mendapatkan komentar saat seseorang melakukan celaan fisik adalah masalah berat badan.
Pembahasan berat badan yang terlalu kurus atau besar menjadi hal yang seolah wajar untuk bahan perbincangan dengan banyak orang.
Selain itu, komentar seperti “Kamu pasti lebih cantik kalau lebih kurus” atau “kamu coba gemukin badan dong!” juga menjadi salah satu jenis celaan fisik yang dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman atau merasa dipermalukan.
2. Usia
Tentunya, kamu akan selalu memiliki kebebasan untuk berekspresi meskipun usia semakin bertambah.
Namun, orang-orang yang telah memasuki usia dewasa lanjut biasanya lebih sering mengalami body shaming.
Misalnya, seseorang mengatakan bahwa kamu kurang pantas menggunakan pakaian seperti itu karena sudah tua.
3. Rambut
Setiap orang memiliki jenis dan kondisi rambut yang berbeda-beda.
Jika ada orang lain yang mencela kondisi rambutmu, atau berkomentar negatif mengenai hal itu, kondisi tersebut bisa menjadi salah satu jenis celaan pada rambut.
4. Kulit
Lalu, ada pula jenis celaan fisik yang mengarah pada kulit.
Misalnya, kamu memiliki warna kulit yang lebih gelap daripada orang lain dan seseorang menggunakan hal tersebut untuk mencela atau memanggilmu.
5. Tinggi badan
Selanjutnya, celaan fisik yang berhubungan dengan tinggi badan. Body shaming ini sangat populer setelah berat badan.
Sering kali, celaan seputar tinggi badan ini menyasar para kaum pria.
Ciri Pelaku Body Shaming
Bagaimanapun juga, melakukan body shaming adalah perilaku yang tidak tepat dan tanpa kamu sadari bisa menghilangkan rasa percaya orang lain terhadap dirimu.
Adapun ciri dari pelaku yang melakukan tindakan celaan fisik atau body shamer antara lain:
1. Selalu merasa tubuhnya paling gemuk, padahal sebenarnya tidak
Tanpa kamu sadari, mungkin kamu kerap membandingkan fisik diri dengan orang lain.
Hal ini bisa jadi terkesan sepele, tetapi orang lain bukan tidak mungkin berpikir bahwa dirinya begitu gemuk, padahal sebenarnya tidak.
Selain itu, komentar tersebut juga dapat menjadi suatu hal yang menyakitkan untuk orang lain.
Kalau kamu melakukannya, seseorang yang memiliki berat badan berlebih di sekitarmu justru akan sangat merasa malu dan tersinggung.
2. Menyuruh orang lain rutin olahraga supaya kurus
Selain itu, seseorang yang senang mencela fisik orang lain biasanya sering meminta mereka melakukan olahraga secara rutin agar tubuhnya kurus.
Misalnya, meminta orang lain melakukan senam atau fitness agar badan terlihat lebih kurus dan menarik.
Mungkin, kamu beranggapan kalau ucapan tersebut hanya bersifat informatif yang bisa orang lain coba lakukan.
Namun, orang lain bisa saja tersinggung dan mengira kalau kamu menyuruh olahraga karena tubuh yang gemuk.
3. Gemar membandingkan bentuk fisik orang lain
Ciri lainnya adalah selalu merasa tubuhmu lebih ideal daripada orang lain.
Sebaiknya, kamu menghindari hal ini, terlebih kalau kamu selalu merasa berhasil menerapkan pola hidup sehat, sedangkan orang lain tidak demikian.
4. Berkomentar terhadap makanan orang lain
Sering berkomentar terhadap makanan orang lain juga menjadi tindak perundungan celaan fisik jika selalu kamu kaitkan dengan kondisi tubuh orang lain.
Terlebih jika kamu meminta mereka untuk berdiet. Ketahui pula, Body Shaming dalam Keluarga yang Sering Tidak Disadari.
Dampak Body Shaming
Secara garis besar, body shaming mengakibatkan efek negatif untuk kondisi kesehatan mental seseorang yang mengalaminya.
Studi dalam International Journal of Environmental Research and Public Health melakukan penelitian terhadap dampak celaan fisik pada sekitar 1.443 mahasiswa tahun awal.
Hasilnya, remaja yang mendapatkan body shaming cenderung menunjukkan tanda depresi sepanjang tahun.
Selain itu, kasusnya juga mengalami peningkatan secara signifikan pada remaja dengan kondisi berat badan berlebih.
Gambaran tubuh yang negatif ini pun menjadi salah satu faktor pemicu utama terjadinya gangguan makan.
Kamu bisa membaca artikel 5 Jenis Gangguan Makan yang Paling Sering Menyerang Wanita dan mendapat informasi tentang apa saja jenis gangguan makan.
Selain depresi dan masalah makan, tindakan hinaan fisik juga bisa memicu munculnya berbagai gangguan kesehatan mental, seperti:
- Gangguan dismorfik tubuh.
- Masalah kecemasan.
- Penurunan rasa percaya diri yang ekstrem.
- Menunjukkan perilaku ingin menyakiti diri sendiri.
- Memiliki kualitas hidup yang rendah karena merasa tidak puas pada tubuh.
Cara Menghadapi Body Shaming
Menerima komentar negatif terhadap fisik maupun penampilan pastinya tidak mudah.
Namun, jangan khawatir, kamu bisa melakukan beberapa langkah untuk menghadapi seseorang yang kerap memberikan celaan terhadap tubuhmu, yaitu:
1. Sadari kelebihan diri yang kamu miliki
Sebaiknya, hilangkan pikiran negatif tentang diri kamu sendiri. Sadari berbagai kelebihan dan kemampuan yang kamu miliki.
Menghargai dan mensyukuri berbagai hal yang bisa kamu rasakan dan miliki saat ini menjadi hal baik untuk membangun citra dan rasa percaya diri.
Ingatlah bahwa penampilan fisik bukanlah penentu utama nilai seseorang sebagai individu. Fokus pada kualitas dan prestasi lain yang lebih penting dalam.
2. Melakukan perawatan diri
Melakukan perawatan diri secara rutin menjadi salah satu cara menghargai diri sendiri. Tidak ada salahnya meluangkan waktu untuk perawatan tubuh agar kamu menjadi lebih rileks, sehingga mampu meningkatkan citra diri yang positif.
Selain itu, pastikan kamu mengonsumsi berbagai makanan yang sehat, memenuhi kebutuhan istirahat, hingga olahraga yang bisa membantu pikiran menjadi lebih positif.
3. Pilihlah lingkungan yang positif
Kamu berhak untuk memutuskan berada di lingkungan yang positif. Sebaiknya, pilihlah lingkungan kerabat atau keluarga yang mau menerima kamu apa adanya tanpa melakukan body shaming.
4. Berbicara dengan orang tepercaya
Cari dukungan dari orang-orang terdekat, seperti teman dekat, keluarga, atau pasangan. Bicarakan tentang perasaan dan bagaimana perilaku body shaming mempengaruhi dirimu.
Dukungan dan pemahaman mereka dapat membantu mengatasi rasa negatif yang muncul.
5. Hindari membandingkan diri dengan orang lain
Jangan terjebak dalam perangkap membandingkan diri dengan orang lain. Setiap individu memiliki perjalanan dan keunikan sendiri.
Berhenti membandingkan diri dengan standar yang tidak realistis. Coba hargai dan cintai diri sendiri dengan tulus.
6. Jaga kesehatan mental dan emosional
Cari cara untuk menjaga kesehatan mental dan emosional, seperti berlatih relaksasi, meditasi, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan.
Jika perlu, cari dukungan dari profesional kesehatan mental seperti psikolog atau konselor yang dapat membantu kamu dalam proses mengatasi body shaming dan pemulihan.
Kamu bisa lakukan konsultasi dengan psikolog klinis Halodoc✔️ yang akan membantu kamu dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan mental kamu maupun keluarga.
7. Lawan stigmatisasi dan ajarkan kesadaran
Kamu dapat berkontribusi dalam menghadapi body shaming dengan menjadi pendukung perubahan sosial.
Ajarkan orang lain tentang pentingnya menerima dan menghargai keragaman tubuh. Berpartisipasilah dalam gerakan yang mendorong citra tubuh yang positif.
Mencegah Body Shaming
Selanjutnya, agar body shaming tidak terjadi pada lingkungan pertemanan maupun keluarga, kamu bisa melakukan beberapa tindakan pencegahan berikut ini.
- Batasi pembicaraan mengenai fisik dan penampilan.
- Carilah topik lain yang lebih menyenangkan.
- Jika kamu berada di situasi ini, sebaiknya ingatkan orang yang melakukan body shaming agar tidak terus melakukan hal tersebut.
Body shaming merupakan perbuatan negatif yang harus dihentikan. Bagaimanapun juga, seseorang terlahir dengan semua keunikan dan kelebihan yang ada pada dirinya sendiri.
Fokuslah pada setiap hal positif yang ada pada diri sendiri, sehingga tidak muncul rasa untuk melakukan body-shaming terhadap orang lain. Jika merasa kesulitan dalam mengatasinya, hubungi tenaga profesional yang bisa membantu.
Hubungi Dokter Ini Jika Kamu Kerap Menerima Perlakuan Body Shaming
Apabila kamu atau orang terdekat mengalami perlakuan body shaming dan membutuhkan panduan profesional lebih lanjut, kamu bisa segera menghubungi dokter spesialis di Halodoc.
Jangan khawatir, sebab privasimu akan selalu terjaga. Mereka juga sudah menerima ulasan yang baik dari pasien-pasien sebelumnya yang mereka tangani.
Dokter spesialis kejiwaan berikut ini memiliki pengalaman selama lebih dari 8 tahun, sehingga kamu tak perlu ragu untuk berkonsultasi dengan mereka.
Berikut ini daftarnya:
Untuk mempermudah, kamu dapat menggunakan fitur chat atau video call secara langsung yang tersedia pada aplikasi Halodoc.
Apabila dokter terlihat sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu risau.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.