Bisoprolol
Artikel ini telah di-review oleh dr. Budiyanto, MARS
DAFTAR ISI
- Apa itu Bisoprolol?
- Manfaat Bisoprolol
- Dosis Bisoprolol
- Riset Terkait Bisoprolol
- Cara Penggunaan Bisoprolol
- Perhatian Penggunaan Bisoprolol
- Interaksi Bisoprolol
- Efek Samping dan Bahaya Bisoprolol
Apa itu Bisoprolol?
Bisoprolol merupakan obat dari golongan beta-blocker (penghambat beta) yang berfungsi sebagai obat hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Cara kerja bisoprolol adalah dengan mengurangi sinyal pada reseptor di jantung, sehingga detak jantung melambat dan kontraksinya melemah.
Akibatnya, tekanan darah akan menurun. Selain itu, obat ini juga membantu mencegah nyeri dada dan gangguan irama jantung.
Nama dagang obat: B-Beta, Beta-One, Biscor, Bisoprolol Fumarate, Bisovell, Biofin, Bipro, Carbisol, Concor, Lodoz, Maintate, Opiprol, Selbix.
Manfaat Bisoprolol
Bisoprolol adalah obat penghambat beta yang dapat menurunkan tekanan otot jantung.
Berikut ini manfaat bisoprolol yang perlu kamu ketahui:
- Mengobati gagal jantung: Bisoprolol digunakan untuk menangani gagal jantung kronis, serta membantu mengurangi risiko kematian pasien.
- Menurunkan tekanan darah: Obat ini diizinkan oleh Food and Drug Administration untuk mengobati tekanan darah tinggi, meskipun bukan pilihan pertama kecuali jika pasien memiliki penyakit jantung koroner atau gagal jantung dengan fraksi ejeksi rendah.
- Mencegah angina (nyeri dada): Bisoprolol efektif untuk mengobati angina kronis dan sering digunakan untuk pasien dengan penyakit arteri koroner.
- Mengurangi risiko pada penyakit jantung: Pada pasien dengan penyakit jantung iskemik atau gagal jantung, bisoprolol dapat membantu mencegah komplikasi serius.
Obat ini bekerja terutama pada jantung tanpa banyak memengaruhi sistem tubuh lainnya.
Dosis Bisoprolol
Bisoprolol adalah obat yang memerlukan resep dokter dan hanya boleh digunakan di bawah pengawasan medis.
Dosis penggunaan bisoprolol berbeda-beda tergantung pada kondisi kesehatan dan tujuan pengobatan. Sebaiknya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Umumnya, dokter akan memberikan resep sebagai berikut:
Untuk pengobatan gagal jantung kronis
- Bentuk: tablet
- Dewasa: dosis awal 1,25 mg sekali sehari. Jika tubuh pasien dapat mentoleransi, dosis dapat digandakan setiap minggu, lalu dinaikkan bertahap setiap 1-4 minggu
- Dosis maksimal: 10 mg sekali sehari
Untuk pengobatan angina pektoris, aritmia, dan hipertensi
- Bentuk: tablet
- Dewasa: dosis awal 5 mg sekali sehari, disesuaikan berdasarkan respons pasien
- Dosis perawatan: 10 mg sekali sehari, dengan dosis maksimal 20 mg per hari
Riset Terkait Bisoprolol
Penelitian yang dipublikasikan oleh Journal of Personalized Medicine berhasil mengevaluasi efektivitas bisoprolol, ketika pengobatannya diubah dari bentuk tablet oral menjadi transdermal patch.
Meskipun detak jantung rata-rata dan total selama 24 jam tidak berbeda secara signifikan antara dua metode pengobatan, hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang menggunakan transdermal patch merasakan pengurangan irama dan detak jantung pada pagi hari dan saat tidur.
Ini menandakan bahwa transdermal patch lebih efektif dalam mengontrol irama jantung pada periode tertentu dibandingkan tablet oral.
Penggunaan transdermal patch bisoprolol dapat menjadi alternatif yang baik untuk terapi beta-blocker, terutama bagi pasien yang membutuhkan pengendalian ritme jantung lebih stabil sepanjang hari.
Fakta Menarik
1. Tak hanya mengobati hipertensi dan gagal jantung kronis, bisoprolol juga dapat digunakan untuk menurunkan risiko serangan jantung mendadak.
2. Obat ini memiliki waktu paruh sekitar 10–12 jam, membuatnya cukup efektif untuk diminum hanya sekali sehari.
Cara Penggunaan Bisoprolol
Agar obat ini dapat bekerja dengan baik, penting untuk memperhatikan cara penggunaannya, yaitu sebagai berikut:
- Konsumsi bisoprolol sesuai arahan dokter, jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa izin.
- Ikuti petunjuk yang tertera pada resep dengan cermat. Jika ada bagian yang tidak dipahami, tanyakan kepada dokter atau apoteker.
- Usahakan minum bisoprolol di waktu yang sama setiap hari agar mudah diingat.
- Tetap minum bisoprolol meskipun sudah merasa lebih baik.
- Jangan berhenti minum bisoprolol secara tiba-tiba tanpa berkonsultasi dengan dokter, karena dapat menyebabkan masalah jantung serius seperti nyeri dada, serangan jantung, atau detak jantung tidak teratur.
- Jika harus berhenti, dosis akan dikurangi secara bertahap dalam waktu sekitar satu minggu dengan mengikuti arahan dokter.
Perhatian Penggunaan Bisoprolol
Bisoprolol adalah obat resep yang harus dikonsumsi sesuai resep dan anjuran dokter.
Oleh karena itu, kamu perlu memerhatikan beberapa hal berikut ini demi keamanan diri:
- Beri tahu dokter jika kamu mengidap alergi terhadap bisoprolol atau kandungan lain yang ada di dalam tablet ini.
- Informasikan kepada dokter tentang obat lain (baik resep maupun nonresep), vitamin, suplemen, atau produk herbal yang sedang atau akan kamu gunakan selama mengonsumsi bisoprolol.
- Jika kamu memiliki riwayat asma, penyakit paru-paru, gagal jantung, hati, ginjal, diabetes, gangguan sirkulasi darah, atau hipertiroidisme, segera beri tahu dokter.
- Jika sedang hamil, berencana hamil, menyusui, akan menjalani operasi termasuk operasi gigi, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu dengan dokter.
- Bisoprolol dapat menyebabkan kantuk. Sebaiknya hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin berkendara.
- Bisoprolol dapat meningkatkan risiko gula darah rendah dan menutupi gejala-gejalanya. Informasikan kepada dokter jika kamu tidak bisa makan atau minum dengan normal atau mengalami muntah.
Interaksi Bisoprolol
Penting untuk diingat bahwa penggunaan bisoprolol dapat dipengaruhi oleh obat-obatan lain.
Penggunaan bisoprolol bersama dengan obat tertentu dapat memicu interaksi yang tidak diinginkan, seperti:
- Risiko lonjakan tekanan darah jika penghentian clonidine dilakukan mendadak saat masih menggunakan bisoprolol.
- Meningkatnya risiko bradikardia (detak jantung lambat) jika digunakan bersama digoxin.
- Muncul risiko hipotensi (tekanan darah rendah) dan blok AV (gangguan sinyal listrik jantung) jika digunakan bersama obat penghambat saluran kalsium, seperti verapamil dan diltiazem.
- Peningkatan risiko bradikardia, jatuh, dan pingsan jika digunakan bersama inhibitor kolinesterase, seperti donepezil.
- Menurunnya efektivitas bisoprolol jika digunakan bersama rifampin.
Efek Samping dan Bahaya Bisoprolol
Sebagaimana antibiotik lainnya, bisoprolol juga dapat memicu efek samping, terutama jika digunakan tanpa mengikuti saran medis.
Berikut efek samping ringan penggunaan bisoprolol:
- Rasa pusing
- Nyeri kepala
- Badan terasa lelah
- Mual atau muntah
- Gangguan pencernaan, seperti diare
- Sulit tidur
Meskipun kasus berbahaya jarang terjadi, segera hubungi dokter jika mengalami efek samping serius sebagai berikut:
- Detak jantung sangat lambat (di bawah 60 kali per menit)
- Kehilangan kesadaran atau pingsan
- Suhu dingin atau warna kebiruan pada tangan dan kaki, disertai nyeri
- Perubahan emosi, seperti suasana hati yang sering berubah drastis
- Kesulitan bernapas, pembengkakan di pergelangan kaki, atau rasa lelah yang luar biasa
Selain efek samping tersebut, bisoprolol juga dapat mengakibatkan reaksi alergi berat atau tanda-tanda overdosis. Gejalanya bisa berupa:
- Pandangan menjadi buram
- Keringat dingin
- Detak jantung yang sangat cepat, tidak teratur, atau lemah
- Kejang
- Perasaan cemas berlebihan atau bingung
Segera cari bantuan medis IGD apabila mengalami gejala-gejala tersebut, terutama jika efek samping berlangsung semakin parah atau tidak kunjung hilang.
Nah, kamu bisa mendapatkan obat bisoprolol dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc. Akan tetapi, sebaiknya kamu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter di Halodoc sebelum mengonsumsi bisoprolol.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter, sebab kamu perlu mengetahui aturan dan dosis penggunaan obat yang tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatanmu.