Biang Keringat
DAFTAR ISI
- Apa Itu Biang Keringat?
- Penyebab Biang Keringat
- Faktor Risiko Biang Keringat
- Gejala Biang Keringat
- Apa Kata Riset?
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Biang Keringat
- Diagnosis Biang Keringat
- Pengobatan Biang Keringat
- Komplikasi Biang Keringat
- Pencegahan Biang Keringat
Apa Itu Biang Keringat?
Biang keringat atau disebut juga miliaria adalah ruam kecil dengan warna kemerahan yang menyebabkan gatal dan perih pada kulit.
Masalah kesehatan yang turut dikenal dengan ruam panas tersebut memang lebih berisiko terjadi pada bayi, tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi pula pada orang dewasa.
Kondisi ini lebih rentan menyerang bayi karena kendali suhu tubuh pada bayi yang masih belum sempurna.
Selain itu, kelenjar keringat bayi pun masih terus berkembang, sehingga belum dapat mengeluarkan keringat dengan optimal.
Adapun lokasi munculnya biang keringat pada bayi yaitu pada area leher, selangkangan, dan wajah.
Penyebab Biang Keringat
Tersumbatnya kelenjar keringat menjadi penyebab utama terjadinya kondisi ini, sehingga memicu munculnya ruam yang diikuti dengan peradangan.
Namun, tidak diketahui apa yang menjadi penyebab pasti penyumbatan kelenjar keringat tersebut.
Beberapa faktor yang diyakini bisa meningkatkan risiko munculnya kondisi ini adalah:
- Iklim tropis. Iklim maupun cuaca yang gerah dan panas serta lembap menjadi pemicu utama.
- Kepanasan. Penyumbatan kelenjar keringat juga bisa terjadi karena kepanasan. Ini termasuk memakai pakaian terlalu tebal atau ketat.
- Melakukan aktivitas fisik tertentu. Olahraga membuat tubuh mengeluarkan banyak keringat, sehingga turut memicu munculnya kondisi ini.
- Kelenjar keringat yang belum berkembang. Ini menjadi penyebab utama yang menyerang bayi. Kondisi tersebut membuat keringat lebih mudah tertahan di bagian dalam kulit.
- Berat badan berlebih. Obesitas turut berisiko terhadap biang keringat, terlebih pada area lipatan tubuh, seperti selangkangan, leher, dan perut.
- Berbaring terlalu lama. Ini lebih rentan terjadi pada pengidap penyakit tertentu yang harus berbaring dalam waktu lama, terlebih dengan kondisi demam.
Selain faktor di atas, Seseorang yang Bed Rest Berisiko Terkena Biang Keringat juga.
Jenis Biang Keringat
Berdasarkan keparahan kerusakan kulit, biang keringat terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
Miliaria Kristalina
Jenis ini termasuk paling ringan dan memengaruhi kulit bagian atas saja.
Miliaria kristalina ditandai dengan munculnya bintik berwarna merah yang berisi cairan jernih dan gampang pecah.
Biasanya, kondisi ini tidak diikuti dengan rasa sakit dan gatal.
Miliaria Rubra
Selanjutnya, ada miliaria rubra yang menyerang lapisan kulit lebih dalam.
Jenis ini lebih rentan terjadi pada orang dewasa dibandingkan dengan anak-anak.
Gejalanya termasuk munculnya bintik merah dengan rasa gatal dan perih
Miliaria Pustulosa
Jika miliaria rubra tidak segera kamu tangani dan mengalami peradangan , ini bisa berkembang lebih buruk menjadi miliaria pustulosa.
Gejala jenis ini, yaitu munculnya bintik merah yang berisi nanah yang mengakibatkan perubahan warna menjadi kuning atau putih.
Nanah tersebut menandakan bahwa infeksi kulit mulai terjadi.
Miliaria Profunda
Sementara itu, miliaria profunda merupakan jenis yang bisa dibilang sangat jarang terjadi.
Kondisi ini terjadi pada bagian kulit yang lebih dalam lagi.
Keringat yang tertahan dan tidak bisa keluar akan mengakibatkan munculnya bintik berwarna merah yang ukurannya lebih besar dan tekstur yang lebih keras.
Meski lebih jarang terjadi, tetapi miliaria profunda bersifat kronis dan bisa kambuhan.
Gejala Biang Keringat
Sebenarnya, biang keringat adalah masalah kesehatan yang tidak menular dan tidak membahayakan.
Gangguan kulit ini biasanya lebih sering terjadi saat kamu berada di luar ruangan yang panas atau lembap.
Gejala dari kondisi ini, di antaranya:
- Munculnya bintik kecil berwarna kemerahan, terlebih pada bagian tubuh yang sering berkeringat.
- Rasa perih dan gatal pada ruam.
Gejala tersebut bisa muncul pada semua bagian tubuh dan menyerang tanpa memandang usia.
Meski begitu, bayi dan anak-anak memang lebih rentan mengalaminya.
Beberapa kondisi juga menunjukkan, biang keringat bisa terlihat mirip seperti jerawat pasir.
Berikut Obat Alami Biang Keringat yang Ada di Rumah yang bisa kamu coba untuk mengurangi gejalanya.
Apa Kata Riset?
Penelitian yang dipublikasikan oleh International Journal of Scientific Research berhasil mengeksplorasi bagaimana miliaria rubra muncul pada pasien yang datang ke rumah sakit.
Miliaria rubra atau biang keringat ini terjadi karena saluran keringat tersumbat, yang menyebabkan keringat bocor ke kulit.
Dari 30 pasien yang diteliti, ditemukan berbagai gejala miliaria rubra, mulai dari benjolan merah kecil hingga kulit yang mengelupas, dan beberapa orang juga mengalami infeksi kulit seperti periporitis dan folikulitis.
Disebutkan juga bahwa miliaria rubra ini dapat terjadi di semua usia, namun paling sering ditemukan pada usia 31 hingga 60 tahun, dan risikonya hampir sama antara pria maupun wanita.
Fakta Menarik
1. Biang keringat biasanya muncul saat tubuh mengeluarkan keringat secara berlebihan, misalnya ketika cuaca panas atau aktivitas fisik yang intens.
2. Kondisi ini lebih sering terjadi di daerah tubuh yang tertutup pakaian, seperti punggung, dada, dan leher.
3. Biang keringat tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya dalam waktu singkat setelah menghindari pemicu panas.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Biang Keringat
Biang keringat bisa memicu ketidaknyamanan karena rasa gatal. Jika kamu atau orang terdekat mengalami kondisi ini, hubungi dokter spesialis kulit di Halodoc.
Mereka bisa memberikan saran yang tepat maupun meresepkan obat jika kamu membutuhkannya.
Para ahli ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
Ini daftarnya:
- dr. Dyah Ayu Nirmalasari Sp.D.V.E
- dr. Made Martina W. M.Biomed, Sp.D.V.E
- dr. Dina Febriani Sp.D.V.E
- dr. Frieda Sp.D.V.E
- dr. Ryski Meilia Novarina Sp.D.V.E
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Diagnosis Biang Keringat
Guna mendapatkan diagnosis yang lebih akurat, dokter pastinya akan melakukan wawancara terkait gejala atau keluhan yang dialami, bagaimana riwayat medis atau kondisi kesehatan, dan keadaan lingkungan tempat tinggal pengidap.
Setelah itu, dokter baru melakukan pemeriksaan pada fisik pengidap dengan mengamati langsung ruam yang muncul.
Namun, tidak ada pemeriksaan pendukung yang diperlukan terkait diagnosis dari biang keringat.
Pengobatan Biang Keringat
Biang keringat tidak menjadi masalah kesehatan yang membahayakan sehingga bisa ditangani secara mandiri dengan beberapa cara sederhana, seperti:
- Memberikan kompres lembap atau dingin selama sekitar 20 menit sekali setiap jam pada area tubuh yang mengalami ruam.
- Menjaga kebersihan area tubuh yang mengalami ruam dengan menggunakan sabun yang lembut dan air mengalir.
- Menggunakan bedak talek pada area yang mengalami biang keringat guna membantu mengurangi ketidaknyamanan pada kulit.
- Menjaga kondisi kulit tetap dingin dengan mandi atau berendam.
- Sebaiknya menghindari tempat lembap dan cuaca yang panas. Gunakan bantuan pendingin ruangan atau kipas angin untuk menyejukkan ruangan.
- Memenuhi asupan cairan tubuh untuk mencegah dehidrasi.
- Mengenakan pakaian longgar supaya keluarnya keringat tidak terhambat.
Sementara itu, apabila biang keringat yang muncul sudah lebih parah dan mengganggu kenyamanan pengidap, dokter biasanya melakukan perawatan dengan:
- Memberikan obat antihistamin untuk membantu meredakan kemerahan dan gatal pada permukaan kulit.
- Menggunakan salep golongan kortikosteroid untuk membantu meringankan peradangan dan gatal.
- Memberikan losion calamine untuk membantu meringankan perih, gatal, atau iritasi.
- Memakai obat antibiotik apabila muncul infeksi sekunder bersamaan dengan biang keringat.
- Memberikan obat untuk membantu mencegah terjadinya penyumbatan pada kelenjar keringat sekaligus menghentikan munculnya ruam baru.
Selain tips di atas, kamu juga bisa mencoba Obat Alami Biang Keringat yang Ada di Rumah berikut ini.
Masalah biang keringat sangat jarang mengakibatkan terjadinya komplikasi.
Akan tetapi, sangat mungkin bisa terjadi infeksi sekunder karena menggaruk ruam yang terasa gatal.
Komplikasi Biang Keringat
Biang keringat umumnya dapat sembuh sendiri dan jarang menyebabkan komplikasi. Namun, jika sering digaruk, kondisi ini dapat memicu komplikasi berupa infeksi bakteri sekunder, seperti folikulitis.
Selain itu, rasa gatal dan perih yang ditimbulkan oleh biang keringat bisa menyebabkan kesulitan tidur bagi penderitanya.
Pencegahan Biang Keringat
Cara paling baik untuk mencegah munculnya biang keringat tentu dengan menghindari berbagai faktor risiko yang bisa memicu munculnya penyumbatan pada bagian kelenjar keringat.
Caranya adalah sebagai berikut:
- Menjaga kulit tetap dingin dan sejuk.
- Menggunakan sabun dengan formula lembut tanpa kandungan parfum.
- Menghindari pakaian yang ketat atau terlalu tebal, terutama saat cuaca panas.
- Membatasi aktivitas di luar ruangan atau di bawah sinar matahari langsung terlalu lama.
- Menghindari penggunaan pelembap yang terlalu berat atau lengket agar pori-pori tidak tersumbat.
- Rutin menyeka keringat selama dan setelah beraktivitas atau berolahraga.
- Memperbanyak konsumsi air putih, terutama saat cuaca panas atau ketika banyak berkeringat, untuk mencegah dehidrasi.
Terakhir diperbarui pada 16 Desember 2024
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2024. What Is Heat Rash?
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Diseases & Conditions. Heat rash.
EmedicineHealth. Diakses pada 2024. Heat Rash.
Healthline. Diakses pada 2024. Types of Heat Rash.
Moozhiyil, S & Prof. Jayakar T. Diakses pada 2024. A Study on Various Shades and Grades of Miliaria Rubra.
Frequently Asked Questions
1. Biang keringat hilang pakai apa?
Biang keringat dapat hilang dengan sendirinya setelah menghindari pemicu panas, menjaga tubuh tetap dingin, dan menggunakan kompres dingin di area ruam.
2. Apa penyebab terkena biang keringat?
Biang keringat atau miliaria terjadi ketika kelenjar keringat tersumbat, sehingga keringat tidak bisa keluar dengan normal dan terkumpul di bawah permukaan kulit, yang akhirnya menghasilkan ruam dan peradangan.
Kondisi ini biasanya dipengaruhi oleh iklim tropis yang panas dan memiliki kelembapan tinggi, atau melakukan aktivitas fisik intens seperti berolahraga.
3. Apa nama obat untuk biang keringat?
Pengobatan untuk biang keringat meliputi antihistamin untuk gatal, salep kortikosteroid untuk peradangan, losion calamine untuk mengurangi perih, serta antibiotik jika terjadi infeksi sekunder.
4. Biang keringat sebaiknya mandi dengan air apa?
Sebaiknya mandi dengan air dingin atau air mengalir, menggunakan sabun yang lembut untuk menjaga kebersihan kulit tanpa memperparah iritasi.
Hindari mandi dengan air panas karena suhu panas dapat merangsang lebih banyak keringat keluar, yang bisa memperburuk penyumbatan kelenjar keringat.