Batuk Darah
DAFTAR ISI
- Apa Itu Batuk Darah?
- Gejala Batuk Darah
- Faktor Risiko Batuk Berdarah
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Batuk Darah
- Penyebab Batuk Darah
- Diagnosis Batuk Darah
- Pengobatan Batuk Darah
- Pencegahan Batuk Darah
Apa Itu Batuk Darah?
Dikenal juga dengan istilah hemoptisis, batuk berdarah adalah keadaan saat seseorang mengalami batuk yang disertai darah.
Batuk darah sendiri merupakan suatu bentuk gejala yang bisa timbul akibat sejumlah kondisi, baik serius maupun tidak.
Jika dialami oleh kalangan usia muda yang memiliki riwayat kesehatan yang baik, biasanya ini bukan merupakan pertanda dari suatu penyakit serius.
Sebaliknya apabila orang yang mengalaminya diketahui memiliki riwayat kesehatan yang buruk atau ia merupakan seorang perokok, maka ada kemungkinan batuk darah ini sebagai gejala dari suatu kondisi yang serius.
Gejala Batuk Darah
Batuk berdarah terjadi ketika seseorang batuk dan mengeluarkan darah.
Jumlah darah yang dikeluarkan dapat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan kondisi yang dialami dan penyebab utama batuk berdarah tersebut.
Berbeda dengan muntah darah yang biasanya berwarna gelap seperti kopi, hemoptisis atau batuk berdarah berwarna merah cerah.
Kadang-kadang, darah yang keluar saat batuk tampak berbuih karena bercampur dengan udara.
Darah ini bisa muncul dalam jumlah banyak bersama dahak atau hanya sebagai bercak-bercak kecil.
Tergantung dari penyebabnya, ada juga gejala tambahan yang bisa muncul bersama batuk berdarah, seperti:
- Batuk berkepanjangan selama beberapa minggu sebelum timbulnya batuk berdarah
- Nyeri di dada
- Demam
- Keringat berlebihan di malam hari
- Rasa lelah dan lemas pada tubuh
- Kehilangan nafsu makan
- Penurunan berat badan
Faktor Risiko Batuk Berdarah
Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami batuk berdarah, antara lain:
- Mengidap penyakit di saluran pernapasa. Contohnya seperti bronkitis, infeksi paru atau pneumonia, TBC, hipertensi pulmonal, kanker paru, emboli paru, edema paru, dan aspergillosis.
- Orang yang mengonsumsi obat-obatan pengencer darah, di mana batuk berdarah merupakan efek samping dari penggunaan obat tersebut.
- Orang yang mengidap masalah autoimun seperti lupus, dan granulomatosis wegener.
- Menggunakan narkoba atau zat terlarang lainnya.
- Mengidap gagal jantung, terutama yang disebabkan karena penyakit katup jantung mitral.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Batuk Darah
Jika mengalami gejala batuk berdarah, segeralah menghubungi dokter untuk menceritakan keluhan yang kamu rasakan.
Sebab, kondisi yang dialami mungkin merupakan tanda dari kondisi pernapasan yang serius.
Selain itu, segeralah cari pertolongan medis jika:
- Kamu mulai batuk darah setelah jatuh atau cedera di dada.
- Bercak atau noda darah juga terdapat dalam urine atau feses.
- Batuk darah yang disertai nyeri dada, pusing, demam, pusing, atau sesak napas.
Dokter akan menganjurkan pemeriksaan kesehatan untuk mencari tahu apa penyebab pasti dari batuk berdarah.
Nah, berikut adalah daftar rekomendasi dokter spesialis tepercaya yang bisa kamu hubungi di Halodoc.
Mereka juga telah mendapatkan ulasan yang baik dari pasien yang sebelumnya telah mereka tangani.
Ini daftarnya:
- DR. dr. Mulkan Azhary M.Sc, Sp.P
- dr. Made Agustya Darma Putra Wesnawa Sp.P
- dr. Kornelis Aribowo Sp.P
- dr. Ayudiah Puspita Mayasari Sp.P
Nah, itulah beberapa dokter spesialis yang bisa kamu hubungi terkait masalah batuk darah.
Jangan khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Kamu masih bisa membuat janji konsultasi untuk waktu yang lain melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Yuk, pakai Halodoc sekarang juga!
Penyebab Batuk Darah
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan batuk berdarah di antaranya adalah:
- Bronkitis, yakni penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, sehingga membuat saluran udara meradang. Batuk berdarah yang disebabkan oleh kondisi ini jarang berkembang menjadi serius atau mengancam nyawa penderitanya.
- Batuk parah berkepanjangan.
- Bronkiektasis yakni jenis penyakit paru-paru yang juga menyebabkan penumpukan lendir di dalam saluran napas.
- Infeksi paru menyebabkan pengidapnya mengeluarkan dahak berwarna atau bernanah, serta sesak napas yang disertai demam.
- Edema paru atau penumpukan cairan, biasanya terjadi pada pengidap edema paru yang juga terdiagnosis memiliki masalah pada jantung. Darah yang keluar saat batuk akan memiliki tekstur berbusa dan berwarna merah muda.
- Emboli paru atau penggumpalan darah yang menyebabkan nyeri dada dan sesak napas secara tiba-tiba.
- Tuberkulosis atau TBC yakni golongan infeksi paru-paru parah. Selain batuk darah, TBC juga dapat menyebabkan penderitanya mengalami demam dan berkeringat berlebihan.
- Kanker tenggorokan.
- Kanker paru-paru.
- Luka berat, misalnya akibat kecelakaan lalu lintas atau terkena senjata.
- Efek samping obat-obatan pengencer darah.
- Efek samping penggunaan narkoba.
- Tukak lambung atau sakit maag.
Selain kondisi-kondisi tersebut, batuk darah juga bisa disebabkan oleh pendarahan di dalam tenggorokan, mulut, atau hidung yang bercampur dengan air liur ketika penderitanya batuk.
Diagnosis Batuk Darah
Selain pendarahan di dalam mulut, tenggorokan, atau hidung, batuk darah juga dapat disebabkan oleh beberapa kondisi kesehatan tertentu.
Maka dari itu, pemeriksaan medis perlu dilakukan untuk benar-benar mendiagnosis apa penyebabnya.
Umumnya, dokter akan melakukan penilaian fisik awal untuk menentukan tingkat keparahan.
Penilaian fisik tersebut mencakup diskusi tentang gejala dan memeriksa kemampuan pengidap untuk bernapas.
Seorang dokter mungkin juga mencoba memahami status kesehatanmu secara keseluruhan dengan menguji:
- Tekanan darah.
- Detak jantung.
- Tingkat pernapasan.
- Saturasi oksigen.
Selanjutnya, dokter juga dapat melakukan beberapa tes tambahan, berikut di antaranya:
- Tes darah. Dokter akan mengambil sampel darah untuk menentukan penyakit atau kondisi apa yang mungkin menyebabkan seseorang mengalaminya.
- Sinar X. Seorang radiografer dapat menggunakan gambar-gambar ini untuk mencari kerusakan atau masalah lain di dada.
- CT angiografi. Dalam tes ini, seseorang akan menerima suntikan intravena pewarna khusus sebelum CT scan. Pewarna ini muncul sebagai nada kontras pada gambar CT scan. Profesional medis kemudian dapat menilai apa yang mungkin menyebabkan pendarahan di paru-paru dan seberapa parah kondisinya.
- Bronkoskopi. Seorang dokter akan memindahkan tabung tipis dengan cahaya, yang disebut bronkoskop, ke dalam hidung atau mulut orang tersebut dan turun ke tenggorokan mereka ke paru-paru. Kamera pada alat akan memungkinkan dokter untuk mencari tanda-tanda perdarahan yang terlihat.
- Biopsi paru. Dalam biopsi paru-paru, dokter akan mengangkat dan memeriksa sepotong jaringan dari paru-paru.
- Pemindaian VQ paru-paru. Dokter mungkin juga akan menggunakan pemindaian VQ paru-paru untuk mengevaluasi aliran darah dan aliran udara ke paru-paru.
Pengobatan Batuk Darah
Pengobatan batuk darah akan bervariasi, tergantung dari apa penyebab yang mendasarinya melalui hasil pemeriksaan medis.
Perlu diketahui bahwa, tujuan pengobatan bukan hanya untuk menghentikan saja, tapi juga menyembuhkan penyebabnya. Jenis penanganannya adalah sebagai berikut:
- Jika penyebab batuk darah adalah iritasi tenggorokan sederhana karena batuk yang berlebihan, dokter mungkin akan meresepkan obat pelega tenggorokan yang dijual bebas dan penekan batuk.
- Pemberian antibiotik untuk infeksi paru-paru akibat bakteri, seperti tuberkulosis atau pneumonia.
- Pemberian steroid jika batuk disebabkan oleh radang.
- Terapi radiasi atau kemoterapi jika batuk darah disebabkan oleh kanker paru-paru.
- Embolisasi arteri bronkial jika batuk terjadi akibat pendarahan di dalam arteri. Melalui metode ini, dokter akan memblok arteri yang bermasalah dengan menggunakan suatu zat atau bahkan kumparan logam dan mengalihkan peredaran darah ke arteri lain yang lebih sehat. Identifikasi sumber perdarahan dapat dibantu dengan kateter melalui monitor.
- Operasi, untuk menangani gejala batuk darah akibat kondisi yang mengancam nyawa, misalnya operasi pengangkatan paru-paru pada penyakit paru-paru parah.
Pencegahan Batuk Darah
Kamu bisa mencegah batuk berdarah dengan menghindari penyakit yang menjadi pemicunya.
Beberapa kebiasaan yang dapat membantu menjaga kesehatan saluran napas antara lain:
- Memastikan sirkulasi udara di rumah tetap baik
- Menghindari kebiasaan merokok
- Rutin mencuci tangan
- Menutup mulut saat batuk atau bersin
- Menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai di tempat kerja
- Menjalani pola hidup sehat, seperti mengonsumsi sayur dan buah, serta rutin berolahraga
Nah, melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa menghubungi dokter untuk menceritakan keluhanmu dan meminta saran medis. Lewat fitur chat/video call secara langsung pada aplikasinya.
Nantinya, dokter akan menganjurkan langkah yang tepat guna mengatasi kondisi kesehatanmu.
Jika kamu mendapatkan resep obat-obatan, tak perlu khawatir. Karena saat ini obat dan suplemen lainnya bisa kamu beli dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk download Halodoc sekarang!