Antipsikotik
DAFTAR ISI
- Apa Itu Antipsikotik?
- Manfaat Antipsikotik
- Dosis Antipsikotik
- Hubungi Psikiater Jika Ingin Tahu Penggunaan Antipsikotik
- Cara Penggunaan Antipsikotik
- Perhatian Penggunaan Antipsikotik
- Efek Samping Antipsikotik
- Interaksi Antipsikotik
- Kontraindikasi Antipsikotik
Apa Itu Antipsikotik?
Antipsikotik adalah jenis obat yang biasanya psikiater resepkan untuk mengatasi kondisi dan gejala yang terkait dengan psikosis.
Namun, penggunaan obat ini tidak selalu menunjukkan adanya gejala atau kondisi terkait psikosis.
Hal ini karena obat-obatan tersebut juga memiliki peran yang sangat penting dalam pengobatan kondisi lainnya.
Psikosis sendiri merupakan serangkaian gejala yang menunjukkan bahwa otak tidak memproses informasi dengan benar.
Gejala utamanya meliputi pengalaman halusinasi dan delusi. Selain itu, psikosis juga dapat melibatkan pikiran dan perilaku yang tidak teratur, atau mengubah cara individu mengekspresikan emosi.
Ada dua jenis obat antipsikotik yang tersedia yaitu generasi pertama, yang juga dikenal sebagai “antipsikotik tipikal”, merupakan jenis obat pertama yang dikembangkan untuk mengatasi psikosis.
Lalu ada generasi kedua, yang juga dikenal sebagai “antipsikotik atipikal”, saat ini menjadi pilihan utama dalam pengobatan psikosis.
Ini disebabkan karena efek sampingnya cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan generasi pertama.
Manfaat Antipsikotik
Antipsikotik adalah obat yang berguna untuk mengatasi berbagai kondisi terkait otak, serta untuk mengobati berbagai gangguan kesehatan mental yang banyak di antaranya dipicu oleh masalah otak.
Obat ini efektif dalam mengobati kondisi-kondisi yang kompleks, mengganggu, dan serius.
Beberapa kondisi ini sulit diobati dengan obat lain, bahkan sulit untuk disembuhkan secara keseluruhan.
Selain itu, banyak individu yang mengalami kondisi ini membutuhkan perawatan jangka panjang, bahkan seumur hidup, yang memerlukan penggunaan obat ini sebagai bagian dari perawatan.
Dosis Antipsikotik
Dosis jenis generasi pertama dapat bervariasi tergantung pada jenis obatnya.
Misalnya, Haloperidol diresepkan dalam rentang dosis 0,5-2 mg, 2-3 kali sehari, dengan dosis maksimum 30 mg per hari.
Sementara itu, Fluphenazine direkomendasikan untuk dikonsumsi sebanyak 2,5-10 mg per hari, dibagi menjadi 2-3 dosis, dengan dosis maksimum 40 mg per hari.
Ada juga Perphenazine yang direkomendasikan dalam rentang dosis 4-8 mg, 3 kali sehari, dengan dosis maksimum 64 mg per hari.
Meskipun obat antipsikotik generasi pertama memiliki harga yang lebih rendah daripada antipsikotik generasi kedua, mereka juga memiliki risiko efek samping yang lebih besar.
Antipsikotik generasi kedua, yang lebih baru, lebih disukai karena risiko efek sampingnya yang lebih kecil.
Antipsikotik generasi kedua meliputi risperidone, paliperidone, olanzapine, dan clozapine, masing-masing dengan dosis dan aturan penggunaan yang spesifik.
Ingat, demi mencegah kecanduan atau efek samping berbahaya yang tidak diinginkan, dosis obat yang akan dikonsumsi harus melalui resep psikiater.
Hubungi Psikiater Jika Ingin Tahu Penggunaan Antipsikotik
Jika kamu atau orang yang kamu sayangi membutuhkan obat ini atau memiliki pertanyaan lebih lanjut, kamu dapat segera menghubungi para ahli di Halodoc.
Berikut adalah beberapa psikiater berpengalaman yang tersedia untuk dihubungi, mereka bisa menjadi pendengar yang tepat.
Para ahli ini juga telah mendapatkan rating yang baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut adalah daftarnya:
- dr. Mariati Sp.KJ
- dr. Sarah Endang S. Siahaan Sp.KJ
- dr. Anastasia Kharisma Sp.KJ
- dr. Debrayat Osiana Sp.KJ
- dr. Hanny Soraya M.Ked, Sp.KJ
Dengan menggunakan Halodoc, kamu dapat melakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja karena dokter tersedia selama 24 jam.
Jika dokter sedang tidak tersedia atau sedang offline, kamu masih bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tidak perlu khawatir, privasi kamu juga pasti terjaga dengan aman di Halodoc.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Cara Penggunaan Antipsikotik
Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk seperti tablet dan larutan yang dapat dikonsumsi.
Setiap format tersebut memiliki dosis yang bervariasi, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi medis individu.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan obat ini perlu dipantau dengan cermat oleh psikiater karena obat ini membawa risiko efek samping yang cukup besar.
Perhatian Penggunaan Antipsikotik
Dalam menggunakan obat ini, perlu memerhatikan beberapa faktor.
Faktor terbesar yang memengaruhi penggunaan antipsikotik meliputi:
- Kondisi yang kesehatan saat penggunaan obat.
- Efek samping yang mungkin ditimbulkan oleh berbagai obat.
- Kondisi apa pun yang dapat dipengaruhi atau diperburuk oleh efek samping atau komplikasi.
Tenaga kesehatan adalah sumber informasi terbaik tentang obat yang mereka rekomendasikan.
Para ahli dapat membantu merekomendasikan suatu obat yang dapat sesuai dengan kondisi kesehatan individu.
Efek Samping Antipsikotik
Efek samping dari penggunaan obat antipsikotik dapat bervariasi antara individu satu dengan yang lain.
Beberapa orang mungkin mengalami efek samping seperti:
- Kantuk.
- Peningkatan berat badan.
- Kejadian otot kaku atau gerakan yang gelisah.
- Mulut kering.
- Penglihatan yang kabur.
- Sensasi pusing.
- Sembelit, mual, atau gangguan pencernaan.
- Perubahan dalam kemampuan seksual atau hasrat.
Jika memiliki kekhawatiran terkait efek samping tersebut, disarankan untuk berdiskusi dengan psikiater atau profesional perawatan kesehatan mental.
Para tenaga ahli akan menyarankan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi atau mengatasi efek samping tersebut.
Interaksi Antipsikotik
Obat antipsikotik dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat lain.
Pastikan untuk memberitahu penyedia layanan kesehatan tentang setiap obat, suplemen, vitamin, atau obat herbal yang dikonsumsi.
Hal ini dapat membantu mereka menentukan apakah ada risiko interaksi dengan obat antipsikotik yang mereka resepkan.
Kontraindikasi Antipsikotik
Antipsikotik dapat mengakibatkan peningkatan kadar kolesterol (hiperlipidemia) dan gula darah (hiperglikemia), serta meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Obat ini juga memiliki potensi untuk menyebabkan efek samping seperti pusing dan rasa kantuk yang berlebihan.
Selain itu, antipsikotik juga dapat memengaruhi kadar hormon prolaktin dalam tubuh.
Nantinya, ini bisa mengganggu kesuburan dan menyebabkan amenore (telat menstruasi) dan galaktorea (keluarnya cairan dari payudara) pada wanita serta orang yang dianggap wanita pada lahirnya.
Beberapa antipsikotik juga dapat menyebabkan gangguan kekebalan tubuh, seperti agranulositosis, yang merupakan kondisi serius yang melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Itulah tadi informasi seputar antipsikotik, untuk informasi lebih lanjut, jangan ragu untuk menggunakan layanan tanya dokter di Halodoc.
Tidak perlu khawatir dalam mencari bantuan bagi masalah kesehatan mental kamu, karena privasi kamu terjaga dengan aman.
Tunggu apalagi? Yuk, pakai Halodoc sekarang!
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Antipsychotics.
Medical News Today. Diakses pada 2024. Antipsychotics.
Healthdirect. Diakses pada 2024. Antipsychotics.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan