Agranulositosis
DAFTAR ISI
- Apa Itu Agranulositosis?
- Penyebab Agranulositosis
- Faktor Risiko Agranulositosis
- Gejala Agranulositosis
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Agranulositosis
- Diagnosis Agranulositosis
- Pengobatan Agranulositosis
- Komplikasi Agranulositosis
- Pencegahan Agranulositosis
Apa Itu Agranulositosis?
Agranulositosis merupakan kondisi kelainan darah yang mengancam jiwa. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup jenis sel darah putih atau neutrofil.
Sel darah putih merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Mereka melindungi tubuh dari infeksi dengan melawan kuman penyebab penyakit.
Perlu kamu ketahui, agranulositosis juga merupakan bentuk neutropenia yang parah. Neutropenia adalah tingkat sel darah putih yang lebih rendah dari normal. Orang yang mengidap kondisi ini sangat rentan terhadap infeksi.
Apabila infeksi tidak mendapat pengobatan, kondisi ini bisa menyebabkan infeksi parah, bahkan bisa menyebabkan sepsis dan kematian.
Penyebab Agranulositosis
Terdapat dua jenis agranulositosis dengan penyebab yang berbeda, yaitu agranulositosis yang diwariskan dan agranulositosis yang didapat.
- Agranulositosis yang diwariskan disebabkan oleh kelainan genetik. Kondisi tersebut memengaruhi cara tubuh memproduksi sel darah putih. Sementara itu, agranulositosis genetik infantil merupakan bentuk langka dari agranulositosis bawaan. Kondisi tersebut juga disebut sebagai sindrom Kostmann atau agranulositosis kongenital. Bayi baru lahir dengan kondisi ini mengalami infeksi berulang, demam, radang, dan masalah pada tulang.
- Agranulositosis yang didapat dapat terjadi akibat infeksi tertentu. Paparan bahan kimia dan beberapa obat resep juga menjadi penyebabnya. Obat-obatan yang mengobati kanker dan obat antipsikotik biasanya menyebabkan agranulositosis yang didapat. Bentuk kelainan ini juga disebut sebagai agranulositosis yang diinduksi obat.
Suatu penelitian membuktikan bahwa sebanyak 70 persen kasus agranulositosis terkait dengan pemakaian obat antipsikotik (misalnya, clozapine), antimalaria, antiinflamasi, serta antitiroid (seperti, carbimazole).
Penyebab agranulositosis yang didapat meliputi:
- Kondisi autoimun, seperti lupus dan rheumatoid arthritis.
- Penyakit yang menyerang sumsum tulang, seperti anemia aplastik, leukemia, dan sindrom mielodisplasia.
- Hepatitis.
- HIV.
- Tindakan kemoterapi dan transplantasi sumsum tulang.
- Paparan senyawa kimiawi, seperti arsenik atau merkuri.
- Penyakit infeksi, seperti malaria, tuberkulosis, dan Rocky Mountain spotted fever.
- Kekurangan vitamin B12 dan asam folat.
- Obat-obatan, seperti obat antipsikotik, obat malaria, OAINS, dan obat hipertiroid.
Faktor Risiko Agranulositosis
Wanita lebih sering terkena agranulositosis daripada pria. Itu bisa terjadi pada semua umur.
Namun, bentuk-bentuk yang diwariskan dari kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak, yang biasanya meninggal jauh dari kondisi ini sebelum mencapai usia dewasa. Agranulositosis yang didapat paling sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.
Gejala Agranulositosis
Agranulositosis terkadang dapat tidak menunjukkan tanda dan gejala pada saat tidak terjadi infeksi. Tanda dan gejala awal dari agranulositosis dapat mencakup:
- Demam yang timbul tiba-tiba.
- Menggigil.
- Nyeri tenggorokan.
- Kelelahan.
- Nyeri sendi dan otot.
- Nyeri pada rongga mulut dan gusi.
- Sariawan.
- Gusi berdarah.
Tanda dan gejala lainnya dari agranulositosis dapat mencakup:
- Denyut jantung yang meningkat.
- Frekuensi pernapasan yang cepat.
- Tekanan darah yang menurun.
- Abses pada kulit.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Agranulositosis
Jika kamu mengalami gejala di atas, sebaiknya hubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc.
Mereka bisa memberikan saran pengobatan sekaligus meresepkan obat jika diperlukan.
Nah, berikut ini beberapa rekomendasi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun.
Mereka juga memiliki penilaian yang baik dari pasien-pasien yang pernah mereka tangani sebelumnya, ini daftarnya:
- dr. Wiwiek Probowati Sp.PD-KHOM, FINASIM
- dr. Eifel Faheri Sp.PD-KHOM, FISQua
- dr. Agung Firmansyah Sumantri Sp.PD-KHOM, MMRS, FINASIM
Jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.
Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.
Diagnosis Agranulositosis
Dokter akan memeriksa riwayat kesehatan pengidap dan melakukan pemeriksaan fisik. Apabila seseorang mencurigai gejala agranulositosis, ada beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan, seperti:
- Pemeriksaan sel darah lengkap. Hal ini dilakukan untuk memastikan jumlah sel darah dalam tubuh, termasuk sel darah putih. Hasil tes darah digunakan untuk memastikan tindakan diagnosis berikutnya.
- Hitung neutrofil absolut juga dilakukan untuk melengkapi pemeriksaan sel darah lengkap.
- Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang dan biopsi sumsum tulang. Dilakukan dengan mengambil sampel darah dan jaringan dari tulang daerah panggul. Sumsum tulang merupakan salah satu tempat untuk memproduksi sel darah.
- Pemeriksaan genetik. Apabila dicurigai adanya penyakit genetik, dokter akan meminta melakukan pemeriksaan genetik
Pengobatan Agranulositosis
Pengobatan agranulositosis akan disesuaikan dengan penyebabnya. Namun, ada beberapa pengobatan yang biasanya dilakukan untuk mengatasi agranulositosis, seperti:
- Penggunaan antibiotik. Jika sebelumnya kamu memiliki riwayat penyakit infeksi, biasanya dokter akan memberikan pengobatan berupa antibiotik.
- Suntikan Granulocyte Colony Stimulating Factor (G-CSF). Obat ini bisa kamu gunakan untuk membantu tubuh memproduksi sel darah putih lebih cepat, khususnya neutrofil.
- Imunosupresan. Dengan memberikan obat jenis ini, maka obat berfungsi untuk menekan respon kekebalan tubuh yang berlebihan.
- Transplantasi sumsum tulang. Jika seluruh pengobatan tidak berjalan optimal, penanganan terakhir adalah transplantasi sumsum tulang.
- Infus granulosit. Dalam kasus yang jarang terjadi, pengidap dapat menjalani transfusi granulosit, yang mirip dengan transfusi darah. Sel donor harus diambil, idealnya dari kerabat dekat. Steroid dan G-CSF diberikan pada donor untuk meningkatkan produksi granulositnya. Setelah darah dikeluarkan, granulosit dipisahkan untuk ditransfusikan ke penerima.
Pencegahan Agranulositosis
Salah satu cara untuk mencegah terjadinya agranulositosis adalah menghindari konsumsi pengobatan yang dapat memicu penyakit ini.
Lakukan pemeriksaan darah secara berkala untuk memeriksa kadar neutrofil jika kamu mengonsumsi pengobatan jangka panjang yang dapat memicu agranulositosis.
Dokter dapat menyarankan untuk menghentikan asupan pengobatan apabila terdapat penurunan hitung neutrofil dalam darah.
Selain itu, pengidap agranulositosis juga harus melakukan tindakan pencegahan berikut:
- Menghindari keramaian.
- Hindari mengkonsumsi buah dan sayuran yang tidak bisa kamu kupas sendiri atau yang tidak bersih.
- Hindari melakukan kegiatan di tanah atau dengan hewan.
- Jangan pernah mengonsumsi makanan yang kurang matang atau mentah.
- Menjaga kebersihan pribadi dengan baik.
- Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air.
- Menyimpan dan menyiapkan makanan dengan benar.
Komplikasi Agranulositosis
Karena agranulositosis membuat pengidap rentan terhadap infeksi, maka bisa sangat berbahaya jika tidak mendapat penanganan segera. Salah satu komplikasi agranulositosis adalah sepsis, yaitu bentuk infeksi darah. Tanpa pengobatan, sepsis bisa berakibat fatal, bahkan mengancam jiwa.
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Agranulocytosis.
Healthline. Diakses pada 2023. Agranulocytosis.
Medical News Today. Diakses pada 2023. Types, Causes, and Symptoms of Agranulocytosis.
Diperbaharui pada 15 Februari 2023.
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan