Acetylsalicylic Acid
Deskripsi Acetylsalicylic Acid
Acetylsalicylic acid (ASA) atau yang lebih orang kenal sebagai aspirin adalah obat yang bisa mengatasi nyeri dan demam karena berbagai penyebab. Obat ini termasuk dalam kelompok obat antiinflamasi non-steroid (NSAID). Golongan obat ini bekerja dengan cara mencegah pembentukan prostaglandin, yaitu zat yang memicu timbulnya peradangan, nyeri dan demam. Dengan begitu, kondisi tersebut bisa mereda.
Dalam dosis yang rendah, aspirin juga bisa menghambat trombosit saling menempel, sehingga mencegah penggumpalan darah. Karena itu, obat ini juga bisa digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit jantung yang disebabkan oleh penggumpalan darah, seperti stroke.
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet. Kebanyakan obat ini bisa kamu beli secara bebas di apotek, toko obat, atau supermarket. Namun, beberapa jenis hanya tersedia dengan resep dokter. Temukan obat pereda nyeri yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc✔️ produk lengkap dengan pengiriman yang aman. Klik gambar di bawah ini, ya!
Manfaat Acetylsalicylic Acid
Ada banyak manfaat acetylsalicylic acid, seperti meredakan nyeri, menurunkan demam, meredakan peradangan hingga menurunkan risiko serangan jantung pada orang yang berisiko tinggi. Berikut penjelasannya:
1. Meredakan nyeri dan bengkak
Acetylsalicylic acid atau aspirin bisa meredakan nyeri ringan hingga sedang, pembengkakan, atau keduanya yang terkait dengan banyak masalah kesehatan, seperti:
- Sakit kepala.
- Pilek atau flu.
- Keseleo dan ketegangan.
- Kram menstruasi.
- Kondisi jangka panjang, seperti radang sendi dan migrain
Untuk mengatasi rasa sakit yang parah, dokter bisa merekomendasikan penggunaan aspirin bersama obat lain, seperti pereda nyeri opioid atau NSAID lainnya.
2. Mencegah kejadian kardiovaskular
Bagi orang yang pernah mengalami stroke atau serangan jantung, atau berisiko tinggi mengalami penyakit jantung tersebut, dokter bisa merekomendasikan untuk mengonsumsi obat ini dalam dosis rendah setiap hari. Obat tersebut bermanfaat untuk mengurangi risiko terjadinya kejadian kardiovaskular tersebut dengan cara mencegah terbentuknya gumpalan darah.
3. Penggunaan lainnya
Obat ini juga bisa membantu mengobati rasa sakit dan pembengkakan yang terkait dengan kondisi kesehatan kronis berikut ini:
- Kondisi rematik, termasuk rheumatoid arthritis, osteoarthritis, dan kondisi peradangan sendi lainnya. Selain aspirin, Inilah Pilihan Obat-Obatan untuk Mengatasi Rematik.
- Lupus eritematosus sistemik.
- Peradangan di sekitar jantung atau perikarditis.
Dosis Acetylsalicylic Acid
Berikut dosis acetylsalicylic acid untuk orang dewasa berdasarkan tujuan pengobatan:
- Untuk meredakan demam atau nyeri
Dosis awal 300-900 miligram (mg), bisa kamu minum setiap 4-6 jam. Dosis maksimal 4000 mg per hari.
- Untuk mencegah stroke, serangan jantung, dan kejadian kardiovaskular lainnya
Dosis: 75-150 mg, yang bisa kamu sesuaikan dokter berdasarkan kondisi dan respons pengidap terhadap pengobatan.
- Untuk meredakan kondisi rematik dan peradangan lainnya
Dosis: 3000-4000 mg per hari yang perlu kamu bagi menjadi beberapa kali konsumsi. Dosis tersebut akan dokter tentukan berdasarkan kondisi dan respons pengidap terhadap pengobatan.
Cara Penggunaan Acetylsalicylic Acid
Pastikan untuk mengikuti anjuran dokter dan baca petunjuk penggunaan yang tercantum pada label kemasan obat saat ingin mengonsumsi obat ini. Konsumsi obat tersebut persis sesuai dosis yang dokter anjurkan. Jangan mengonsumsinya lebih banyak atau kurang, atau lebih sering dari yang dokter anjurkan.
Telan tablet aspirin secara utuh dengan segelas air putih. Jangan membelah, menghancurkan atau mengunyahnya. Obat ini sebaiknya kamu konsumsi setelah makan. Nah, ini Alasan Konsumsi Aspirin Harus setelah Makan.
Usahakan untuk minum obat ini pada waktu yang sama setiap harinya. Bila lupa atau melewatkan satu dosis, segera konsumsi begitu teringat. Namun, bila sudah mendekati jadwal konsumsi berikutnya, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis pada jadwal berikutnya.
Bila rasa nyeri belum membaik setelah 10 hari, atau demam belum turun setelah 3 hari menggunakan obat ini,atau bila bagian tubuh yang nyeri menjadi merah atau bengkak, hentikan konsumsi obat tersebut dan hubungi dokter.
Simpan obat ini di tempat bersuhu ruangan, kering dan terhindar dari sinar matahari langsung. Jauhkan juga obat ini dari jangkauan anak-anak.
Perhatian Penggunaan Acetylsalicylic Acid
Berikut beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum menggunakan obat ini:
- Beri tahu dokter bila memiliki alergi terhadap aspirin atau obat lain untuk nyeri atau demam, pewarna tartrazine, dan obat lainnya.
- Beri tahu dokter tentang semua obat-obatan yang sedang dikonsumsi, mulai dari obat resep, non resep, suplemen dan produk herbal. Hal ini untuk mencegah interaksi antarobat.
- Bila kamu mengonsumsi obat ini secara teratur untuk mencegah serangan jantung atau stroke, jangan mengonsumsi ibuprofen untuk mengobati nyeri atau demam tanpa membicarakannya terlebih dahulu dengan dokter.
- Beri tahu dokter bila kamu pernah atau mengidap asma, sering tersumbat atau pilek, atau polip hidung (pertumbuhan pada lapisan hidung). Pasalnya, bila kamu memiliki kondisi ini, ada risiko kamu akan mengalami reaksi alergi terhadap aspirin.
- Beri tahu juga pada dokter bila kamu sering mengalami mulas, sakit perut, atau bila kamu pernah atau sedang mengidap mag, anemia, masalah pendarahan seperti hemofilia, atau penyakit ginjal atau hati.
- Informasikan pada dokter bila kamu sedang hamil, atau berencana untuk hamil, atau sedang menyusui. Pasalnya, obat ini dalam dosis tinggi bisa membahayakan janin.
- Bila kamu akan menjalani operasi, termasuk operasi gigi, beri tahu dokter atau dokter gigi bahwa kamu mengonsumsi aspirin.
- Beri tahu dokter bila kamu sering mengonsumsi alkohol.
Efek Samping Acetylsalicylic Acid
Sama seperti obat pada umumnya, obat ini juga bisa menyebabkan efek samping. Berikut adalah efek samping yang umum terjadi:
- Mual.
- Muntah.
- Sakit perut.
- Heartburn, yaitu sensasi terbakar di dada.
Segera hubungi dokter bila efek samping di atas tidak kunjung membaik atau bertambah parah. Beberapa efek samping serius juga bisa terjadi. Segera temui dokter bila kamu mengalami efek samping berikut:
- Gatal-gatal.
- Ruam.
- Pembengkakan pada mata, wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
- Mengi atau kesulitan bernapas.
- Suara serak.
- Jantung berdebar.
- Pernapasan cepat.
- Kulit dingin dan lembap.
- Berdenging di telinga.
- Kehilangan pendengaran.
- Muntah berdarah.
Interaksi Acetylsalicylic Acid
Interaksi mungkin melibatkan satu obat yang membuat obat lain menjadi kurang efektif atau kombinasinya menjadi berbahaya. Acetylsalicylic acid bisa berinteraksi dengan banyak obat. Beberapa di antaranya:
- Obat penghilang rasa sakit anti-inflamasi
Contohnya, seperti diklofenak, ibuprofen, dan naproxen. Bila kamu mengombinasikan dengan acetylsalicylic acid atau aspirin, obat jenis ini bisa meningkatkan risiko pendarahan lambung.
- Inhibitor reuptake serotonin selektif dan antidepresan lainnya
Contohnya, citalopram, fluoxetine, paroxetine, venlafaxine, dan sertraline. Bila kamu mengombinasikan dengan aspirin, semua ini dapat meningkatkan risiko perdarahan.
- Warfarin
Dalam kombinasi dengan pengencer darah ini, aspirin bisa mengurangi efek antikoagulan obat dan meningkatkan risiko perdarahan. Namun, ada situasi ketika kombinasi ini mungkin bermanfaat.
- Methotrexate
Dalam kombinasi dengan obat ini yang biasa digunakan dalam pengobatan kanker dan beberapa penyakit autoimun, acetylsalicylic acid bisa membuat obat lebih sulit untuk dihilangkan. Hal itu berpotensi menghasilkan tingkat metotreksat yang beracun.
Kontraindikasi Acetylsalicylic Acid
Acetylsalicylic acid dikontraindikasikan untuk kondisi berikut:
- Gangguan perdarahan, seperti hemofilia.
- Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
- Asma.
- Tukak lambung.
- Penyakit hati atau ginjal.
Orang yang alergi terhadap aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid lainnya, seperti ibuprofen, juga harus menghindari obat ini. Ingat, jangan berikan acetylsalicylic acid pada anak di bawah 16 tahun, kecuali atas anjuran dokter.