Furosemide
DAFTAR ISI
- Apa Itu Furosemide?
- Manfaat Furosemide
- Dosis Furosemide
- Cara Penggunaan Furosemide
- Perhatian Penggunaan Furosemide
- Rekomendasi Obat Furosemide
- Efek Samping Furosemide
- Interaksi Furosemide
- Kontraindikasi Furosemide
- Konsultasi dengan Dokter Ini sebelum Konsumsi Furosemide
Apa itu Furosemide?
Furosemide adalah obat diuretik yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi, mencegah stroke, serangan jantung, dan gangguan ginjal.
Tak hanya itu, obat ini juga dapat digunakan untuk meredakan gejala seperti sesak napas serta bengkak pada lengan, kaki, dan perut.
Furosemide bekerja dengan cara meningkatkan produksi dan aliran urine, sehingga air dan garam berlebih dalam tubuh dapat dikeluarkan.
- Golongan obat: Diuretik
- Kategori: Obat resep.
- Indikasi: Untuk menurunkan tekanan darah tinggi, dan mencegah stroke, serangan jantung, serta gangguan ginjal.
- Kategori kehamilan dan menyusui: Kategori C
Obat digunakan dengan hati-hati apabila besarnya manfaat yang diperoleh melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Penelitian pada hewan uji menunjukkan risiko terhadap janin dan belum terdapat penelitian langsung terhadap wanita hamil.
- Bentuk obat: Tablet, suntik, dan sirup.
Manfaat Furosemide
Obat ini dikonsumsi untuk menurunkan tekanan darah tinggi, dan mencegah stroke, serangan jantung, serta gangguan ginjal.
Selain itu, furosemid diberikan untuk mengobati retensi cairan (edema) dan pembengkakan yang disebabkan oleh gagal jantung kongestif, penyakit hati, atau kondisi medis lainnya.
Obat ini bekerja pada ginjal untuk meningkatkan aliran urin.
Furosemide juga dapat digunakan sendiri atau disertai dengan obat lain untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi).
Tekanan darah tinggi dapat menambah beban kerja jantung dan arteri. Jika kondisi tersebut berlanjut dalam waktu lama, jantung dan arteri mungkin tidak berfungsi dengan baik.
Hal tersebut dapat merusak pembuluh darah otak, jantung, dan ginjal. Semua kondisi tersebut dapat mengakibatkan stroke, gagal jantung, atau gagal ginjal.
Dosis Furosemide
Pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, karena dosis Furosemide pasti berbeda-beda pada setiap orang.
Perbedaan dosis itu akan tergantung pada kondisi yang dialami. Untuk anak-anak, dosis perlu dikonsultasikan pada dokter.
Namun, dosis umum untuk orang dewasa berdasarkan kondisinya adalah sebagai berikut:
- Untuk mengobati edema karena gagal jantung: Dosis awal adalah 40 mg/hari. Dosis dapat diturunkan menjadi 20 mg/hari secara berkala, atau ditingkatkan menjadi 80 mg/hari, jika diperlukan.
- Untuk mengobati hipertensi: Dosis awalnya adalah 40-80 mg/hari. Dosis dapat diberikan secara tunggal atau dikombinasikan dengan obat antihipertensi lainnya.
Cara Penggunaan Furosemide
Secara umum, Furosemide harus digunakan sesuai petunjuk dokter dan informasi yang tertera pada kemasan.
Dalam penggunaan oral, Furosemide dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Namun, sebaiknya minumlah obat setelah makan, agar penyerapan obat bisa lebih baik.
Untuk Furosemide bentuk suspensi, pastikan untuk menggunakan sendok takar yang disediakan pada kemasan obat, agar dosis dapat terukur dengan tepat.
Jika kamu Hendak Konsumsi Furosemide, Sebaiknya Tanyakan ke Dokter Ini Dulu.
Perhatian Penggunaan Furosemide
Sebelum menggunakan Furosemide, pastikan untuk berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu tentang kondisi medis yang dimiliki, terutama jika memiliki kondisi berikut:
- Alergi obat furosemide atau obat lainnya.
- Prediabetes atau diabetes mellitus (DM).
- Sirosis hati.
- Gout.
- Gangguan berkemih.
- Risiko terjadinya penurunan tekanan darah.
- Risiko ototoksisitas dengan injeksi yang cepat.
- Gangguan ginjal dan hati.
- Kehamilan, laktasi, usia lanjut, dan anak-anak.
Obat digunakan dengan hati-hati apabila besarnya manfaat yang diperoleh melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Penelitian pada hewan uji menunjukkan risiko terhadap janin dan belum terdapat penelitian langsung terhadap wanita hamil.
Rekomendasi Obat Furosemide
Ada beberapa obat dengan kandungan furosemide, di antaranya:
- Gralixa 40 mg 10 Tablet. Memiliki kandungan furosemide sebanyak 40 mg, obat ini merupakan obat tablet yang mampu menangani darah tinggi.
- Uresix 40 mg 10 Tablet. Furosemide 40 mg dalam obat ini dapat membantu untuk menangani adema akibat gangguan jantung, hati, ginjal, dan hipertensi.
- Lasix 40 mg 10 Tablet. Obat tablet untuk meningkatkan produksi urin yang keluar dari ginjal.
- Farsix 40 mg 10 Tablet. Obat diuretik untuk meningkatkan produksi urin dan mengatasi pembengkakan akibat gangguan jantung, hati, ginjal, dan hipertensi.
- Farsiretic 40 mg 10 Tablet. Merupakan obat untuk meningkatkan jumlah urine dan dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan sesuai dengan dosis yang berlaku.
Efek Samping Furosemide
Furosemide dapat menimbulkan efek samping berupa:
- Kram otot.
- Pusing, sakit kepala.
- Hipotensi.
- Lemah dan lesu.
- Gelisah.
- Gangguan gastrointestinal/perdarahan saluran pencernaan.
- Gangguan pendengaran dan penglihatan.
- Mulut kering.
- Dehidrasi.
- Aritmia jantung yang serius.
- Hiponatremia, hipokalemia, hiperurisemia, serta peningkatan kadar enzim hati, kolesterol, dan trigliserida.
- Reaksi anafilaksis.
Interaksi Furosemide
Penggunaan Furosemid secara bersamaan dengan obat-obatan lain dapat menimbulkan interaksi obat. Berikut beberapa interaksi yang terjadi:
- Meningkatkan nefrotoksisitas sefalosporin seperti cefalotin, jika digunakan bersamaan dengan OAINS.
- Meningkatkan ototoksisitas aminoglikosida, jika dikonsumsi bersamaan dengan asam ethacrynic, obat ototoxic lainnya.
- Peningkatan risiko kardiotoksisitas dengan glikosida jantung, jika digunakan bersamaan dengan antihistamin.
- Mengurangi kadar serum lithium.
- Menimbulkan efek hipoglikemia obat antidiabetik.
- Meningkatkan efek hipotensi, jika digunakan bersamaan dengan MAOIs.
- Meningkatkan efek hipotensi, jika digunakan bersamaan dengan ACE inhibitor dan angiotensin II receptor antagonist.
- Meningkatkan efek hiponatremia, jika digunakan bersamaan dengan karbamazepin.
- Mengurangi efek natriuretik dan hipotensi, jika digunakan bersamaan dengan indometasin.
- Mengurangi efek diuretik, jika digunakan bersamaan dengan salisilat.
Kontraindikasi Furosemide
Jangan mengonsumsi Furosemide jika mempunyai kondisi medis seperti:
- Hipersensitivitas terhadap furosemid dan sulfonamide.
- Anuria.
- Gagal ginjal.
- Penyakit Addison.
- Hipovolemia.
- Dehidrasi.
Itulah yang perlu diketahui tentang obat furosemide.
Konsultasi dengan Dokter Ini sebelum Konsumsi Furosemide
Jika mendapatkan resep obat dari dokter, kamu bisa cek kebutuhan medis di toko kesehatan melalui aplikasi Halodoc.
Jika mendapatkan resep obat dari dokter, kamu bisa cek kebutuhan medis di toko kesehatan melalui aplikasi Halodoc.
Selain itu, kamu juga konsultasi dengan dokter di Halodoc sebelum mengonsumsi obat ini. Dengan begini kamu bisa merasa lebih aman dan mendapatkan informasi yang lebih pasti mengenai furosemide.
Nah, berikut ini beberapa dokter yang sudah berpengalaman dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
- Dr. Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD
- dr. Agnita Irawaty Sp.PD
- dr. Vera Bahar Sp.PD
- dr. Siska Damayanti Sp.PD
- dr. Maya Puspita Sari Sp.PD, AIFO-K
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!