Keringat Dingin saat Nervous, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Halodoc, Jakarta – Keringat dingin bisa menjadi tanda stres mendadak, nervous yang merupakan gejala fisik dan psikologis. Kelenjar keringat berfungsi untuk mengendalikan suhu tubuh. Keringat yang diproduksi oleh kelenjar keringat ekrin sebagian besar adalah air yang membantu mendinginkan tubuh.
Sementara kelenjar keringat apokrin merupakan kelenjar yang biasanya diaktifkan oleh stres dan perubahan hormon. Inilah yang berperan dalam kemunculan keringat dingin. Selengkapnya mengenai keringat dingin dan nervous, bisa dibaca di sini!
Nervous Tidak Hanya Memicu Keringat Dingin
Keringat dingin biasanya merupakan respons dari kecemasan dan stres. Bisa dibilang ini adalah bentuk respons alami manusia untuk bertahan hidup. Respons fisik yang dipicu oleh kondisi nervous dan stres selain keringat dingin adalah:
-
Detak jantung lebih cepat.
-
Pernapasan lebih cepat.
-
Volume air liur yang lebih sedikit sehingga mulut menjadi kering.
Menurut American Psychological Association, stres, kecemasan, gugup adalah kondisi ataupun perasaan yang umum dirasakan oleh manusia. Kombinasi perasaan ini biasa dialami oleh manusia, karena memang hidup tidak semulus jalan tol.
Jalan tol saja bisa macet, apalagi jalan hidup manusia? Tuntutan pekerjaan, keadaan finansial, hubungan sosial, serta situasi-situasi tidak kondusif lainnya kerap mewarnai gelombang kehidupan manusia.
Baca juga: Awas, Keringat Dingin Bisa Menandai 5 Penyakit Ini
Stres bisa menjadi motivator tetapi juga bisa jadi sesuatu yang menekan hidup, sehingga membuat orang tidak bisa menjalani hidup sebagaimana mestinya. Jika diteruskan dan dibiarkan berlarut-larut, ini bisa menciptakan ketidaknyamanan.
Kalau kamu butuh curhat mengenai tekanan hidupmu yang dirasa berat banget, tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter dan psikolog yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk kamu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa kapan dan di mana saja memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Mengendalikan Respons Fisik dan Psikologis
Bagaimana cara mengendalikan respons fisik dan psikologis sebagai akibat dari stres dan gugup? Berikut beberapa tips yang bisa banget untuk kamu aplikasikan. Biasanya, keringat dingin karena nervous akan membuat kamu tidak nyaman, apalagi kalau sampai menimbulkan bau badan.
Karena itu, untuk menjaga kulit tetap bersih dan kering mandilah secara teratur dan gunakan sabun antibakteri untuk mengurangi bau badan berlebihan. Jika kamu juga mengalami keringat berlebihan di area kaki, ada baiknya kamu mengenakan sepatu yang nyaman untuk mencegah produksi keringat di kaki.
Baca juga: Sering Kedinginan? Bisa Jadi Tanda 5 Penyakit Ini
Kalau kamu menganggap mengenakan sepatu tanpa kaus kaki adalah sesuatu yang baik, justru ini salah. Kaus kaki dapat menyerap keringat, menjaga kelembapan, sehingga sangat membantu untuk orang-orang yang cepat berkeringat terutama saat sedang gugup.
Kalau kamu begitu cepat gugup dan seringnya tidak bisa mengendalikan respons fisik dan psikologimu, ada baiknya menemukan cara untuk bersantai. Seni relaksasi ini bisa kamu latih dengan cara rutin berlatih yoga dan meditasi.
Kalau kamu kurang begitu suka yoga, bisa melakukan jenis olahraga lain yang dapat mengurangi stres dan adrenalin berlebih. Dan ternyata, pola makan juga sangat membantu keseimbangan fisik dan psikis kamu lho!
Beberapa makanan dan minuman, seperti kafein, dapat membuat seseorang lebih mudah berkeringat. Kalau kamu merasa demikian, ada baiknya kamu mengurangi konsumsi kopi dan menggantinya dengan minuman yang lebih sehat.
Diet sehat dan seimbang dengan banyak buah dan sayuran dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh pada saat stres. Pola makan yang buruk justru akan menurunkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan stres.
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2019. What to do about cold sweats.
Medical News Today. Diakses pada 2019. Why stress happens and how to manage it.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan