Keringat Berlebihan? Waspada Hiperhidrosis
Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu berkeringat secara berlebihan padalah sedang tidak beraktivitas atau berada di bawah terik matahari? Jika jawabannya iya, bisa jadi itu adalah tanda hiperhidrosis. Apa itu?
Hiperhidrosis merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang berkeringat secara berlebihan. Biasanya, hal tersebut terjadi tanpa alasan yang jelas. Misalnya, keringat yang terus keluar padahal tidak sedang berada dalam suhu yang panas atau tidak sedang berolahraga. Umumnya, keringat yang keluar terus mengucur hingga membasahi pakaian, bahkan menetes ke tangan.
Jika dilihat dari penyebabnya, hiperhidrosis dapat dibedakan menjadi dua jenis. Pertama, hiperhidrosis primer yang secara umum tidak diketahui apa penyebabnya. Kendati demikian, kondisi ini disinyalir terjadi karena pengaruh sistem saraf simpatik dan faktor genetik.
Ada pula hiperhidrosis sekunder, yaitu gangguan keringat yang bisa diidentifikasi penyebabnya. Beberapa hal yang biasanya memicu kondisi ini adalah efek samping obat-obatan, infeksi, gangguan sel darah, kehamilan, menopause, dan kondisi kesehatan tertentu misalnya pengidap Parkinson.
Sebenarnya, keringat yang keluar secara berlebih ini tidak memberi dampak serius pada kondisi kesehatan secara menyeluruh. Namun, hal ini mungkin akan mengganggu kualitas hidup orang yang mengalaminya. Keluar keringat secara berlebih bisa menyebabkan seseorang mengalami perasaan malu, stres, gelisah, bahkan depresi.
Baca juga: 5 Alasan Kenapa Seseorang Mudah Berkeringat
Gejala Hiperhidrosis
Salah satu gejala khas dari gangguan ini adalah keluarnya keringat secara berlebihan. Biasanya, seseorang akan banyak berkeringat saat sedang berolahraga, berada di lingkungan yang memiliki suhu panas, atau sedang stres. Namun, dalam kasus hiperhidrosis pengidapnya mungkin akan terus berkeringat bahkan saat sedang tidak melakukan apapun.
Terlalu banyak dan sering mengeluarkan keringat bisa membuat seseorang “mengurung” diri dan menjauh dari lingkungan. Sebab ia akan menghabiskan banyak waktu untuk mengatasi masalah keringat, serta menghindari kontak fisik karena sadar akan keadaannya.
Meski minim dampak yang berbahaya, bukan berarti kondisi ini boleh diabaikan. Sebab terkadang berkeringat secara berlebihan juga bisa menjadi tanda dari penyakit yang lebih serius. Apalagi jika keringat berlebihan disertai dengan beberapa gejala seperti kenaikan suhu tubuh hingga di atas 40 derajat Celsius, sakit kepala yang tak tertahankan, nyeri di seputar dada, mual, hingga menggigil. Jika menemukan gejala-gejala tersebut, jangan menunda untuk segera menemui dokter dan mendapatkan pertolongan medis.
Baca juga: Hidup Nyaman dengan Hiperhidrosis
Komplikasi Penyakit
Terlambat menyadari kondisi penyakit yang sebenarnya terjadi bisa memicu hal-hal lain yang lebih berbahaya. Salah satunya adalah komplikasi penyakit. Hiperhidrosis yang tidak ditangani dengan benar ternyata juga bisa memicu masalah lainnya.
Nyatanya ada beberapa kondisi yang bisa menjadi komplikasi penyakit dari kelainan keringat yang satu ini. Hiperhidrosis bisa memicu terjadinya infeksi karena saat seseorang mengeluarkan banyak keringat, risiko kuman dan bakteri berkembang biak pun akan semakin besar pula.
Selain itu, orang yang terlalu banyak mengeluarkan keringat juga bisa saja mengalami efek psikologis. Misalnya perasaan malu dan tidak percaya diri akibat pakaian dan tubuh yang selalu basah karena keringat. Dalam tingkat yang lebih serius, keringat berlebihan juga bisa memicu bau badan tidak sedap.
Baca juga: Apa Penyebab Keringat Berlebihan pada Wajah?
Jika ragu dan butuh saran ahli, coba sampaikan keluhan dan gejala awal hiperhidrosis pada dokter di aplikasi Halodoc. Lebih mudah menghubungi dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan rekomendasi beli obat dan tips menjaga kesehatan. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!