Kerap Membuat Keliru, Ini Cara Membedakan Sindrom Angelman dan Autisme

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   18 April 2019
Kerap Membuat Keliru, Ini Cara Membedakan Sindrom Angelman dan AutismeKerap Membuat Keliru, Ini Cara Membedakan Sindrom Angelman dan Autisme

Halodoc, Jakarta - Sindrom angelman dan autisme merupakan sindrom yang biasanya dialami oleh anak-anak. Karena kedua sindrom ini kerap kali membuat keliru. Ini perbedaan dari sindrom angelman dan autisme, dan bagaimana cara membedakan keduanya.

Baca juga: Tumbuh Kembang Jadi Lambat, Ketahui Gejala Sindrom Angelman

Perbedaan Sindrom Angelman dan Autisme

Sindrom Angelman

Sindrom angelman merupakan kelainan genetik yang memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan cacat fisik dan intelektual pada pengidapnya. Pengidap sindrom ini akan sering senyum dan tertawa, serta memiliki kepribadian yang bahagia dan bersemangat. Anak dengan sindrom angelman akan mengalami keterlambatan perkembangan di usia 6 hingga 12 bulan. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, dan pengobatan yang dilakukan akan berfokus pada perkembangan sindrom ini.

Sindrom Autisme

Sindrom autisme merupakan gangguan perkembangan otak yang memengaruhi kemampuan anak dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Autisme juga menyebabkan gangguan perilaku pada Si Kecil. Meskipun autisme tidak bisa disembuhkan, ada berbagai metode yang digunakan untuk menangani autisme dengan tujuan agar pengidapnya bisa menyesuaikan diri dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Inilah Cara Dokter Mendiagnosis Sindrom Angelman pada Bayi

Ini Gejala pada Sindrom Angelman dan Autisme

Sindrom Angelman

Gejala pada pengidap sindrom ini biasanya akan terlihat saat anak mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan di usia 6-12 bulan. Keterlambatan pertumbuhan tersebut seperti belum bisa duduk sendiri, atau belum bisa berceloteh. Gejala akan tampak lebih jelas saat anak sudah mendekati usia 2 tahun.

Beberapa gejala lain dari anak pengidap sindrom ini, yaitu mata juling, kesulitan dalam mengunyah dan menelan makanan, mengalami gangguan keseimbangan dan koordinasi, kulit berwarna pucat, suka menjulurkan lidah, rambut dan mata berwarna lebih terang, dan lengan mudah gemetar.

Selain gejala fisik, anak dengan sindrom ini umumnya akan menunjukkan sikap yang ceria, hiperaktif, mudah tertawa, mudah tersenyum, serta akan mengalami gangguan tidur. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, gangguan tidur yang dialami akan semakin berkurang.

Sindrom Autisme

Gejala dan tingkat keparahan anak dengan sindrom autisme akan berbeda-beda pada masing-masing anak. Pengidap autisme dengan gejala yang ringan masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal. Namun, apabila gejala tergolong parah, anak akan sangat membutuhkan bantuan orang lain dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Gejala sindrom autisme pada Si Kecil biasanya akan mulai menampakkan gejalanya pada usia 2 tahun. Selain itu, gejala yang muncul biasanya berupa:

  • Tidak pernah mengungkapkan emosi, dan tidak peka terhadap perasaan orang lain.
  • Tidak merespons saat namanya dipanggil, meskipun kemampuan pendengarannya normal.
  • Lebih senang menyendiri, seperti ada di dunianya sendiri.
  • Tidak mau berbagi, berbicara, atau bermain dengan orang lain.
  • Menghindari dan menolak kontak fisik dengan orang lain.
  • Sering menghindari kontak mata dan kurang menunjukkan ekspresi.

Baca juga: Begini Pengobatan yang Tepat untuk Atasi Sindrom Angelman

Ibu, perhatikan tumbuh kembang Si Kecil. Jika Si Kecil mengalami gejala-gejala di atas, ibu bisa langsung diskusikan dengan dokter ahli dan mencari tahu apa yang harus dilakukan. Jika ibu ingin berdiskusi seputar tumbuh kembang Si Kecil, Halodoc bisa jadi solusinya. Dengan aplikasi Halodoc, ibu bisa ngobrol langsung dengan dokter ahli di mana pun dan kapan pun via Chat atau Voice/Video Call. Jika ada yang tidak beres dengan kesehatan Si Kecil, dokter akan langsung meresepkan obat untuk Si Kecil. Tanpa perlu keluar rumah, pesanan ibu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya sekarang di Google Play atau App Store!