Kenapa Wanita Lebih Berisiko Mengidap Fibromyalgia?
Halodoc, Jakarta – Fibromyalgia adalah kondisi paling umum yang mempengaruhi tulang dan otot. Gejala klasiknya adalah nyeri otot dan persendian yang meluas dan kelelahan. Fibromyalgia juga disebut sebagai sindrom fibromyalgia, sering dikaitkan dengan kondisi yang menyebabkan sakit dan nyeri di seluruh tubuh.
Orang-orang dengan fibromyalgia sering mengalami gejala-gejala lain, seperti kelelahan yang ekstrem atau tidur, suasana hati, ataupun masalah ingatan. Rasa sakit, kelelahan yang luar biasa, dan kurang tidur yang disebabkan oleh fibromyalgia dapat memengaruhi kemampuan untuk bekerja atau melakukan kegiatan sehari-hari. Perawatan yang tepat dapat membantu meringankan rasa sakit dan membantu mencegah timbulnya gejala.
Baca juga: Ini Cara Pengobatan untuk Mengurangi Fibromyalgia
Contohnya, kombinasi obat-obatan, olahraga, mengelola stres, dan kebiasaan sehat dapat meringankan gejala, sehingga kamu dapat hidup normal dan aktif kembali. Fibromyalgia biasanya lebih sering terjadi pada wanita yang diikuti dengan beberapa gejala tambahan, seperti:
-
Memiliki penyakit menyakitkan lainnya, seperti radang sendi atau infeksi
-
Memiliki gangguan mood, seperti kecemasan atau depresi
-
Mengalami pelecehan secara fisik atau emosional atau mengalami PTSD
-
Jarang berolahraga
-
Ada anggota keluarga lain yang memilikinya
-
Mengalami obesitas
-
Merokok
-
Memiliki kondisi rematik lain (terkait dengan sendi), seperti rheumatoid arthritis atau lupus
-
Pernah atau mengalami trauma pada otak atau sumsum tulang belakang.
Fibromyalgia Pada Wanita Lebih Rentan
Fibromyalgia dominan mempengaruhi wanita. Pria juga mendapat gangguan, tetapi pengaruhnya cukup berbeda. Pria cenderung mendapatkan gejala yang lebih sedikit dan lebih ringan daripada wanita. Ketidaknyamanan mereka juga berlangsung untuk periode waktu yang lebih singkat dan lebih jarang terjadi.
Menurut Tarvez Tucker, MD, seorang ahli fibromyalgia dan profesor neurologi di University of Kentucky di Lexington, wanita bisa mengalami rasa sakit di titik yang dua kali lebih banyak ketimbang pria.
Hormon wanita diyakini berperan dalam insiden dan tingkat keparahan gangguan yang lebih tinggi. Banyak wanita mengeluh bahwa nyeri fibromyalgia lebih buruk sebelum dan selama menstruasi. Ini mungkin karena fluktuasi hormon estrogen yang merosot tepat sebelum menstruasi dan mulai meningkat lagi setelah menstruasi wanita berakhir.
Baca juga: Trauma Bisa Sebabkan Fibromyalgia?
Estrogen dipercaya melindungi terhadap rasa sakit. Tapi, pada wanita yang sedang menstruasi, kadar estrogen berfluktuasi selama satu bulan yang dapat memperburuk gejala fibromyalgia saat kadar menurun.
Diperkirakan pria lebih efektif melepaskan endorfin, yaitu zat alami di otak yang mengaktifkan reseptor pembunuh rasa sakit. Penelitian menunjukkan bahwa wanita, secara umum memiliki ambang rasa sakit yang lebih rendah daripada pria yang mungkin berhubungan dengan perbedaan hormon endorphin dan hormonal ini.
Pria memiliki sejumlah kecil estrogen, tapi tidak berfluktuasi sepanjang bulan, seperti pada wanita menstruasi. Situasi inilah yang menyebabkan perubahan kadar estrogen yang tampaknya memicu sensitivitas yang lebih tinggi terhadap rasa sakit.
Baca juga: 4 Hal yang Terjadi Selama Sikulus Menstruasi
Selain itu, hormon testosteron pria dapat melindungi terhadap rasa sakit. Pengalaman klinis telah menunjukkan bahwa pria dengan kadar testosteron tertinggi adalah yang paling rentan terhadap fibromyalgia. Wanita memiliki hormon ini juga, tapi hanya dalam jumlah kecil dibandingkan dengan pria.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai fibromyalgia serta masalah kesehatan lainnya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan