Kenali Siklus Menstruasi yang Tidak Normal di Usia 40-an

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   18 Juni 2020
Kenali Siklus Menstruasi yang Tidak Normal di Usia 40-anKenali Siklus Menstruasi yang Tidak Normal di Usia 40-an

Halodoc, Jakarta – Wanita yang memasuki masa pubertas umumnya akan mengalami siklus menstruasi. Menstruasi terjadi ketika ada proses keluarnya darah dari vagina yang diakibatkan siklus alami setiap bulannya. Siklus menstruasi terjadi akibat penebalan dinding rahim yang berisi pembuluh darah, saat tidak terjadi kehamilan, dinding rahim mengalami peluruhan dan keluar bersama darah melalui vagina.

Baca juga: Siklus Menstruasi Tidak Teratur? Awas 5 Penyakit Ini

Siklus menstruasi juga berkaitan langsung dengan kondisi hormon seseorang. Sedangkan, pertambahan usia mengubah hormon. Hal ini yang menyebabkan perubahan pada siklus menstruasi saat wanita mengalami pertumbuhan usia, khususnya ketika memasuki usia 40 tahun. Meskipun terbilang wajar karena persiapan memasuki masa menopause, sebaiknya kamu mengenali siklus menstruasi yang dianggap tidak normal saat memasuki usia 40-an.

Ini Tanda Siklus Menstruasi yang Tidak Normal di Usia 40-an

Menjalani pertambahan usia memengaruhi hormon dalam tubuh. Hal ini menyebabkan seseorang akan mengalami penurunan hormon, seperti hormon estrogen pada wanita, hormon testosteron pada pria, hormon pertumbuhan yang memengaruhi kondisi otot, serta penurunan kadar melatonin. 

Penurunan hormon estrogen dalam tubuh wanita dapat menyebabkan perubahan pada siklus menstruasi. Kondisi ini dapat menyebabkan wanita mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Siklus menstruasi yang dijalankan durasinya dapat lebih panjang atau bahkan lebih cepat dari biasanya. 

Segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat ketika mengalami tanda-tanda berikut ini:

  1. Volume darah yang berlebihan dibandingkan jumlah biasanya sehingga mengharuskan kamu mengganti pembalut setiap 1-2 jam sekali.

  2. Darah yang muncul lebih dari 7 hari atau lebih panjang dari durasi biasanya.

  3. Siklus menstruasi kurang dari 28 hari.

  4. Melansir Health, ketika memasuki usia 40-an, menstruasi dapat menyebabkan seorang wanita alami nyeri kram yang mengganggu. Hal ini bisa menjadi tanda bahwa menopause semakin dekat.

  5. Adanya gejala lain yang dialami, seperti muncul lebam atau memar pada beberapa bagian tubuh.

Tentunya kondisi ini perlu diketahui penyebabnya agar dapat terhindar dari berbagai gangguan kesehatan yang mungkin dialami.

Baca juga: Inilah Siklus Menstruasi yang Normal Sesuai Usia

Kenali Gejala Menopause

Namun, perhatikan siklus menstruasi yang dialami. Perubahan siklus menstruasi yang terjadi di usia 40-an juga dapat menjadi salah satu tanda gejala awal dari perimenopause. Menopause terjadi ketika siklus menstruasi akan berhenti secara alami. Hal ini umum terjadi pada wanita yang memasuki usia 40-50 tahun.

Wanita dikatakan mengalami menopause ketika tidak mengalami siklus menstruasi selama 12 bulan berturut-turut. Selain siklus menstruasi yang tidak teratur, ada beberapa gejala lain yang menandakan wanita memasuki masa menopause, seperti mengalami gangguan pada saluran kemih sehingga sulit menahan buang air kecil, tubuh yang lebih sering mengalami sensasi panas dari area wajah menuju ke leher, dan lebih sering berkeringat.

Baca juga: Siklus Menstruasi Tidak Normal, Kapan Harus ke Dokter?

Menjelang menopause, wanita juga kerap mengalami gangguan tidur, seperti insomnia. Hal ini disebabkan penurunan hormon estrogen dalam tubuh. Selain itu, tanda penurunan hormon estrogen pada tubuh juga ditandai dengan vagina yang menjadi kering. Jika ada yang ingin ditanyakan lebih mendalam tentang menopause, kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Menopause
Rush. Diakses pada 2020. Hormones As You Age
Health. Diakses pada 2020. 8 Ways Your Period Changes When You Reach 40