Kenali Pterygium, Penyakit yang Sebabkan Tumbuhnya Selaput pada Mata
Halodoc, Jakarta – Pterygium adalah penyakit yang ditandai dengan tumbuhnya selaput pada permukaan bola mata, baik pada salah satu atau kedua mata sekaligus. Gejala lainnya berupa penglihatan kabur, mata merah, dan terasa perih, serta ada rasa mengganjal pada bola mata. Meski termasuk lesi nonkanker dan jarang menimbulkan komplikasi, pterygium bisa menyebar menutupi pupil mata hingga mengganggu penglihatan.
Sering Beraktivitas di Luar Ruangan Bisa Sebabkan Pterygium
Pterygium dikenal sebagai "surfer's eye", yakni penyakit yang rentan terjadi pada peselancar atau orang yang sering berlibur ke pantai. Meskipun begitu, kamu tetap bisa terkena pterygium jika terpapar sinar matahari dalam waktu lama, terutama saat berada di atas air yang memantulkan sinar UV matahari. Faktor risiko pterygium lainnya adalah paparan debu, pasir, asam, dan angin dalam waktu lama.
Seseorang lebih rentan terkena pterygium jika hidup di daerah khatulistiwa, daerah bersuhu panas dan sering beraktivitas di luar ruangan. Dibanding wanita, laki-laki berisiko dua kali lebih besar terkena pterygium. Selain itu, bertambahnya usia membuat seseorang berisiko terkena pterygium.
Pterygium Diobati Sesuai Gejala yang Dirasakan
Jika kamu mencurigai adanya pertumbuhan selaput pada bola mata, segera bicara pada dokter agar segera dilakukan diagnosis. Dokter akan memulai diagnosis dengan menanyakan gejala yang dirasakan, serta melakukan pemeriksaan mata dan pemeriksaan penunjang. Dari hasil pemeriksaan, dokter mengetahui tingkat keparahan pterygium yang diidap dan menentukan pengobatan yang sesuai.
Pterygium yang tergolong ringan dan tidak mengganggu penglihatan umumnya tidak membutuhkan penanganan khusus. Namun, pengidap pterygium tetap disarankan untuk menjalani pemeriksaan mata secara berkala untuk memantau perkembangannya. Apabila pterygium yang sudah menghalangi lapangan pandang, dokter akan meresepkan obat seperti obat tetes mata yang mengandung steroid dan lubrikasi.
Operasi dilakukan jika penggunaan obat belum berhasil mengobati pterygium. Karena berpotensi menyebabkan komplikasi, prosedur operasi hanya dilakukan jika pengobatan yang sebelumnya dilakukan tidak efektif dan penglihatan pengidap pterygium terancam mengalami penurunan. Komplikasi tersebut umumnya berupa bekas luka atau goresan pada kornea dan penglihatan kabur. Obat akan diberikan dokter setelah operasi untuk menurunkan risiko komplikasi dan mencegah kekambuhan pterygium.
Hindari Paparan Sinar UV Matahari untuk Cegah Pterygium
Pterygium bisa dicegah dengan menghindari paparan sinar UV matahari berlebih. Misalnya dengan menggunakan kacamata hitam atau topi lebar saat beraktivitas di luar ruangan. Pilih kacamata hitam yang bisa menahan paparan sinar UV matahari hingga 99 - 100 persen.
Kamu bisa menggunakan obat tetes mata untuk menjaga kelembapan mata dan mencegah mata kering pada cuaca yang panas. Kamu dianjurkan untuk periksa mata secara rutin ke dokter setidaknya enam bulan sekali. Kunjungan rutin ke dokter mata bisa mendeteksi gangguan mata sejak dini, sehingga bisa dilakukan pengobatan segera.
Itulah penyebab pterygium yang perlu diketahui. Kalau kamu punya keluhan pada mata, segera bicara pada dokter Halodoc untuk mencari tahu penyebab dan mendapat penanganan yang tepat. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!
Baca Juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan