Kenali Phlegmon yang Disebabkan Infeksi Bakteri
Halodoc, Jakarta - Peradangan atau inflamasi bisa terjadi pada bagian tubuh mana saja. Sebut saja tenggorokan atau usus, dua organ yang sering diserang peradangan. Kamu perlu tahu bahwa peradangan adalah bentuk usaha tubuh dalam mempertahankan dan melindungi diri dari infeksi atau kerusakan. Nah, peradangan yang muncul pada satu bagian tubuh dapat menyebar luas hingga ke bagian tubuh lainnya yang berada di bawah kulit.
Jika itu terjadi, kamu telah mengalami kondisi medis yang disebut dengan phlegmon, suatu kondisi menyebarnya peradangan ke jaringan lainnya yang berada di bawah kulit, seperti tendon, jaringan lemak, jaringan otot, atau organ tubuh lainnya. Peradangan ini terjadi karena infeksi bakteri yang tidak tertangani dengan sempurna. Meski bukan merupakan kondisi serius yang membutuhkan penanganan, penyebaran phlegmon bisa terjadi cepat dan terkadang bisa berakibat fatal.
Phlegmon Tidak Sama dengan Abses
Phlegmon dan abses terjadi sebagai komplikasi dari infeksi bakteri yang tidak diobati dengan benar. Pun, keduanya sama-sama mengakibatkan terbentuknya nanah pada area luka infeksi tersebut. Namun, nanah yang terbentuk karena abses bisa dengan mudah dibersihkan melalui prosedur medis tertentu, tetapi nanah karena phlegmon sulit diserap dan memiliki risiko tinggi untuk kembali menjadi infeksi di jaringan sekitarnya.
Baca juga: Bukan Cuma Infeksi Bakteri, Ini 7 Penyebab Cholangitis
Bagaimana Mengenali Adanya Phlegmon?
Pada sebagian besar kasus, phlegmon terjadi karena infeksi bakteri jenis Staphylococcus aureus dan Streptococcus kelompok A. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui luka karena cakaran binatang, tergigit serangga tertentu, dan luka terbuka lain yang bisa memicu terjadinya inflamasi di bagian bawah kulit. Bakteri ini bisa muncul pada area mulut, sehingga risiko phlegmon sangat tinggi pada seseorang yang menjalani bedah mulut.
Tidak sulit mengenali munculnya phlegmon, karena gejalanya mirip dengan peradangan pada umumnya, yaitu adanya pembengkakan dan warna kemerahan pada bagian yang terinfeksi. Sayangnya, gejala ini bisa terlihat jika peradangan terjadi di area sekitar kulit. Jika phlegmon terjadi di area bawah kulit, dokter biasanya akan menanyakan riwayat penyakit dan pengobatan yang pernah kamu jalani.
Baca juga: Enggak Steril, Ini 5 Penyakit Akibat Bakteri
Jika kamu merasa adanya nyeri atau tanda peradangan lainnya pada bagian tubuh tertentu, pemeriksaan lanjutan mungkin diperlukan. Jadi, kapan saja kamu merasa ada gejala aneh pada tubuh yang tidak biasa, segera tanyakan pada dokter melalui fitur Tanya Dokter di aplikasi Halodoc, atau buat janji langsung dengan dokter di rumah sakit terdekat supaya kamu segera mendapatkan penanganan.
Apa Saja Pengobatan Phlegmon?
Oleh karena disebabkan infeksi bakteri, maka pengobatan yang dilakukan biasanya dengan pemberian antibiotik untuk mematikan bakterinya. Biasanya, dilakukan pula pembedahan untuk menghindari penyebaran infeksi ke jaringan tubuh yang lain dan pembersihan jaringan tubuh yang telah mengalami kerusakan. Ini banyak dilakukan untuk kasus phlegmon yang terjadi pada bagian jaringan kulit.
Namun, apabila phlegmon telah menyebar dengan begitu cepat ke jaringan lainnya, pemberian antibiotik dosis tinggi direkomendasikan. Begitu pula dengan tindakan operasi pembersihan jaringan yang rusak. Biasanya, phlegmon yang menyebar dengan cepat terjadi pada rongga mulut, sehingga penanganan perlu segera dilakukan.
Baca juga: Waspada, Infeksi Streptococcus yang Menyerang Organ Intim Wanita
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan