Kenali Perbedaan Serangan Jantung pada Pria dan Wanita
Halodoc, Jakarta - Serangan jantung adalah keadaan darurat yang terjadi ketika pasokan darah ke jantung mengalami penyumbatan. Aliran darah yang tersumbat ini biasanya disebabkan adanya pembekuan darah. Penyakit jantung saat ini masih bertengger di posisi pertama sebagai penyakit yang paling mematikan. Itu sebabnya, serangan jantung termasuk ke dalam keadaan darurat yang harus segera ditangani.
Sebagai upaya pencegahan, kamu harus mengenali tanda-tanda serangan jantung. Selama ini, kamu mungkin mengira gejala serangan jantung sama pada setiap orang. Padahal, serangan jantung yang dialami oleh wanita berbeda dengan pria. Ini penjelasannya.
Baca Juga: 4 Penyebab Serangan Jantung yang Tidak Disadari
Perbedaan Serangan Jantung pada Pria dan Wanita
Melansir dari Harvard Health Publishing, serangan jantung yang dialami pria biasanya dimulai ketika plak kolesterol yang ada dalam arteri koroner pecah secara tiba-tiba. Pada wanita, plak ini tidak meledak, melainkan cenderung tererosi ke dinding pembuluh. Bisa disimpulkan bahwa serangan jantung yang dialami wanita cenderung tidak begitu fatal. Namun, wanita lebih mungkin terkena penyakit pembuluh darah kecil daripada pria.
Angina klasik adalah kondisi di mana penyumbatan terjadi pada pembuluh darah kecil di dalam otot jantung. Kondisi ini yang rentan dialami wanita. Wanita pascamenopause juga rentan mengalami perubahan mendadak yang tidak biasa pada bentuk otot jantung yang dikenal sebagai Tako-kardiomiopati tsubo atau sindrom patah hati. Terjadinya perubahan ini adalah respons terhadap stres emosional berat. Gejalanya adalah nyeri dada dan perubahan aktivitas listrik jantung yang menyerupai serangan jantung.
Beberapa upaya untuk menghilangkan perbedaan terkait gender telah menyebabkan kesalahpahaman tentang sifat gejala angina pada wanita. Secara khusus, wanita dianggap memiliki gejala "atipikal" yang sedikit menyimpang dari pola klasik nyeri dada, sesak, dan tekanan yang digambarkan oleh pria. Namun, analisis baru-baru ini yang diterbitkan dalam JAMA Internal Medicine mengungkapkan, pria dan wanita sebenarnya mengalami bentuk ketidaknyamanan yang sama ketika mengalami penyumbatan koroner.
Baca Juga: Abaikan Kesehatan Gigi, Hati-Hati Kena Sakit Jantung
Kalau kamu masih punya pertanyaan lain terkait gejala serangan jantung pada pria dan wanita, kamu bisa bertanya ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat aplikasi, kamu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.
Langkah Pencegahan Serangan Jantung
Berbagai pencegahan bisa dilakukan agar terhindar dari serangan jantung. Mulai dengan keberanian untuk memiliki gaya hidup yang sehat, yaitu dengan:
- Berhenti Merokok
Kalau kamu seorang perokok aktif, segera hentikan kebiasaan tersebut. Bagi kamu yang tidak merokok, jangan coba-coba untuk memulainya. Merokok dapat merusak lapisan arteri, menyebabkan penebalan dinding arteri dan terhambatnya aliran darah di sepanjang arteri, karena adanya penumpukan lemak serta plak.
- Terapkan Pola Makan Sehat
Menerapkan pola makan sehat adalah pencegahan utama penyakit jantung. Pilihlah makanan yang kaya nutrisi, mengandung vitamin, mineral, serat, dan nutrisi lain tetapi dengan kalori yang lebih rendah. Semua kandungan tersebut dapat diperoleh dengan menekankan asupan sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian, produk susu rendah lemak, unggas, ikan, kacang-kacangan dan minyak sayur nontropis.
- Rutin Berolahraga
Melansir dari American Heart Association, berolahraga setidaknya 150 menit per minggu membantu menurunkan tekanan darah, menurunkan kolesterol, mencegah obesitas, dan menjaga berat badan agar tetap ideal. Kalau kamu jarang berolahraga, mulailah aktif sekarang. Kamu bisa memulainya dengan olahraga ringan selama beberapa menit saja.
Baca Juga: Ini Pertolongan Pertama pada Serangan Jantung
Jadi, selain mengetahui perbedaan gejalanya, kamu juga wajib menjalankan gaya hidup sehat untuk mencegah penyakit jantung di kemudian hari. Pasalnya, ketika serangan jantung terjadi, risiko kematian sangat tinggi dan kondisinya sulit untuk ditangani.